NovelToon NovelToon
Menikahi Adik Ipar

Menikahi Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pengganti / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:115.8k
Nilai: 5
Nama Author: Haasaanaa

Aksa yang selalu saja merasakan sakit hati kala jatuh cinta, kini ia harus merasakan sakit hati lagi kala sang kekasih memilih pergi kala pernikahan akan berlangsung besok.

Mau tidak mau demi menjaga martabat keluarga dan Perusahaan, Aksa harus menikahi Adik Iparnya, Yara.

Apakah yang terjadi dengan pernikahan serba terpaksa mereka?
jangan lupa follow, vote, dan like yaa 🤩

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Haasaanaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

~ Apartemen Sun And Moon Jakarta~

Hera dan Aldo baru saja menyelesaikan sesi percintaan panas mereka. Hubungan yang selalu terjadi setiap saatnya sekalipun mereka belum menikah secara sah dan agama. Dengan tubuh ditutupi selimut tebal, Hera duduk dipinggir ranjang.

"Kau mau kemana, Honey?" Tanya Aldo dengan suara ciri khas bangun tidur.

"Mau merokok, capek tahu kamu gempur terus tiap jam." Sahut Hera, ia mengambil sebungkus rokok milik Aldo yang tergeletak dimeja.

Aldo merebut bungkus nikotin itu, ia tidak mengerti dengan apa yang ada didalam pikiran Hera.

"Kamu itu hamil, masa iya masih mau merokok juga!" Aldo berusaha mengingatkan sang kekasih.

Hera berdecak sebal, semenjak hamil banyak sekali hoby yang harus ia tinggalkan. Berita dirinya skandal dengan Aldo hingga meninggalkan wakil CEO Pratama Group membuat reputasi Hera hancur begitu saja.

"Kamu yang hamilin aku yang repot!" Ucap Hera dengan nada ketus.

Hera merebut bungkus rokok itu dari tangan Aldo, ia tidak mau hanya karna hamil semua kesenangan yang ia miliki hilang. Aldo hanya bisa menghela napas panjang, ia memerhatikan cara Hera menghisap batang rokok itu.

"Kau memang tidak pantas bersama dengan Aksa, dia terlalu baik untuk wanita seperti mu." Cacian Aldo tidak membuat Hera marah sama sekali.

Hera malah tertawa kecil, baginya justru Aksa yang tidak pantas untuk bersama dengannya.

"Tidak usah membahas Aksa kala kau baru saja menikmati tubuhku. Kau hanya membuat ku ingin muntah saja, pria itu cukup memalukan untukku." Kata Hera diselingi tawa kecil nya.

Aldo bangkit hingga duduk disamping Hera. Ia menatap intens sang kekasih yang seperti menyembunyikan sesuatu yang penting darinya.

"Kau sudah meminum obat penggugur kandungan bukan?" Tanya Aldo langsung membuat Hera terdiam seketika.

"Kau sangat berubah setelah bersama dengan Aksa, kau lebih angkuh dan semena-mena. Aku kira bahwa aku mencintai Hera, ternyata itu salah.." Aldo menatap Hera dengan tatapan sendu, ia menahan air mata yang akan jatuh.

"Maksud mu apa, Al?"

"Aku hanya mencintai Hera versi dulu, sebelum mengenal Aksara." Sambung nya, Aldo mengalihkan penglihatan nya kearah jendela yang menunjukkan keramaian kota Jakarta dari lantai atas.

"Katakan, apa kau menyesal meninggalkan pria kaya itu?" Tanya Aldo lagi, ia yakin jika jawaban Hera akan Iya. Mengingat betapa besar usaha Hera untuk menggugurkan kandungannya, Aldo cukup tahu soal itu.

Hera tidak menjawab pertanyaan Aldo, ia malah bangkit dengan melepas selimut hingga sekarang tanpa sehelai pakaian sedikitpun. Hera mengelus perutnya yang mulai membuncit tepat di hadapan Aldo. Bahkan meminum obat tepat dihadapan Aldo tanpa malu atau segan sedikitpun.

Aldo hanya berdecak saja, ia tidak mau memikirkan apapun. Aldo bangkit menuju bathroom, berbicara dengan Hera hanya membuat kepalanya sakit.

"Kau saja tidak menginginkan anak ini, bisa-bisanya menyalahkan aku!" Cibir Hera, ia tidak suka cara Aldo menyalahkan nya tadi.

Hera mendengar suara notifikasi pesan, ternyata pesan dari Hanum. Hera mengernyit kala mendapatkan pesan dari sang Ibu, dimana Hanum memberitahu kalau Yara telah muncul di media sebagai menantu kedua keluarga Pratama.

Ntah kenapa hati Hera menjadi panas dengan kabar ini, ia tidak suka sebenarnya melihat Yara dalam posisi seperti itu. Hanya saja Hera sekarang tidak bisa melakukan apapun, ia hanya bisa diam menerima semuanya.

"Yara belum tahu seperti apa Aksa yang sebenarnya, aku yakin kalau bocah itu tahu.. pasti bakal kabur meninggalkan Aksa seorang diri." Ucap Hera dengan penuh keyakinan.

Tiba-tiba saja Hera meringis kala merasakan sakit yang teramat. Efek dari obat penggugur kandungan itu mulai bereaksi, pelipis Hera sampai banjir keringat karena sakit yang teramat.

"Tidak tidak, aku harus kuat.. Aku tidak menginginkan anak ini, aku tidak mau menjadi seorang ibu!"

Pagi-pagi begini Aksa sudah dibingungkan dengan Yara yang seperti sedang mencari sesuatu. Bahkan menarik selimut yang Aksa pakai begitu saja, tanpa izin dahulu.

"Kak, coba bangkit dulu.." Pinta Yara dengan tangan berkacak pinggang. Dari raut muka wajahnya saja dapat terlihat jika Yara sedang panik karena suatu hal.

"Kau menganggu saja!" Mengeluh tapi Aksa tetap bangkit, ia berdiri sambil memerhatikan Yara yang merangkak naik keatas kasur. Melempar semua bantal sembarangan, bahkan seprei yang tidak bersalah sampai Yara lepas.

"Kau cari apa sebenarnya, Yara?" Tanya Aksa dengan menahan kemarahan, ia berusaha untuk sabar menghadapi istri kecilnya.

"Ponsel ku, Kak.. Astaga, kalau hilang aku bisa dimarahi Ibu." Yara mencari terus hingga mau menangis. Ia terlihat kalang kabut membuat Aksa ingin tertawa sebenarnya.

Yara duduk diatas kasur dengan menutup wajahnya dengan tangan, Yara menangis kencang.

"Kau menangis hanya karna sebuah ponsel?" Tanya Aksa diselingi tawa kecilnya.

Seketika Yara langsung menatap kearah Aksa, ia mengangguk mantap. Jangan tanya keadaan wajahnya sekarang, cukup berantakan. Mata memerah dan wajah yang basah karna air mata. Tidak hanya itu, hidung Yara juga banjir dengan cairan yang mungkin itu bisa dikatakan ingus.

Aksa sampai bergidik melihatnya, ia tidak menyangka menikahi bocah seperti Yara.

"Aku tahu dimana ponsel mu, sekarang ayo ikut aku." Ajak Aksa yang langsung mendapatkan tatapan binar bahagia dari Yara.

Dengan penuh semangat, Yara langsung turun dari atas kasur. Ia langsung menarik tangan Aksa untuk menunjukkan dimana ponselnya berada.

"Harus ada syaratnya nih.." Kata Aksa dengan senyuman misterius.

"Syarat?"

Ntah sejak kapan Aksa menjadi seorang pria yang banyak modus seperti pagi ini. Siapa sangka Aksa yang dingin mencari cara untuk mendapatkan apa yang sedang ia inginkan.

"Yaelah, Kak.."

"Yaudah kalau kau tidak mau dimana ponsel mu." Aksa mendengus kesal karna Yara tidak langsung menerima semua permintaannya. Malah protes, padahal dirinya juga tidak minta macam-macam.

"Syaratnya apa?" Tanya Yara, ia mengalah saja kali ini. Baginya, ponsel itu lebih penting dari apapun.

Belum Aksa menjawab, pintu sudah diketuk oleh orang diluar. Bahkan Yara langsung membuka pintu kamar tanpa bertanya dulu kepada Aksa.

"Loh, Ibu?" Yara terkejut karena Hani yang datang bertamu ke kamar mereka.

"Ini tas kamu, sayang. Ibu menemukannya di ruang tengah tadi, Ibu yakin kalau ini milik kamu." Kata Hani dengan senyuman manisnya.

Yara tersenyum bahagia lain dengan Aksa yang malah berwajah masam. Gagal sudah modus nya, gagal karna ulah sang Ibu.

"Terimakasih, Ibu.." Ucap Yara, ia sangat senang Tas nya tidak hilang beneran.

Hani tersenyum sembari mengelus pucuk kepala Yara, ia terkejut karena melihat keadaan kamar Aksa yang sangat berantakan.

"Hem, kalian kalau olahraga ganas juga ya.."

Ucapan Hani membuat Aksa hampir tersedak ludahnya sendiri.

"Aksa.. Berapa skala tuh kecepatan gempa yang kau buat?" Tanya Hani dengan kedua alis naik turun membuat Aksa langsung mengerjap pelan.

1
Merica Bubuk
Preett ah... wanita ular
Merica Bubuk
Lah, kata'y lumpuh tp bisa ngerjain smua
Merica Bubuk
Lah trus, ngapain jg kamu izinkan Hera seatap dgn kamu, Yara ?
Klo km yakin suamimu masih suka sm Hera
Merica Bubuk
Dulu kau hina Aksa, skrang Karma mnghampirimu
Merica Bubuk
Nanti km CLBK deh aksa
Merica Bubuk
Otak kau sempit amat, arzan 😠😠
Merica Bubuk
Rasa Prikemanusiaan, thor 😄😄
Merica Bubuk
Dulu s Hera bilang, si Yara pembawa sial 👊
Popy Desiana
awas kamu Danu kalau ganggu, Aksa dan Yara aku timpuk.
Merica Bubuk
Emang Bu Hani siapa Aksa ?
Ig:authorhaasaanaa: ibu tiri Aksa yaaa bun
total 1 replies
Popy Desiana
ais kok jadi pengen mesra2an ama paksu 🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Masih jg menghina
Klo gw jd Aksa, gw jongklokin tuh s hera
Merica Bubuk
Dasar jalangkung 😠😠😠
Popy Desiana
ais awas kamu dokter tengil, entar di Jailin balik loh sama anak2 mu.. secara mereka sayang banget sama Aksa dan Yara.. qu berharap rencana Danu kembali ke dirinya sendiri.. biar jadi senjata makan tuan.
biar Aksa dan Yara tenang honeymoon nya 😁😁😁
wariyanti Safitri
lanjut Thor
Popy Desiana
wk wk wk... berati Aksa jangan di tantang yara. bisa bisa gak bisa ngapa2 in kamu 🤣🤣🤣
Popy Desiana
uluh uluh,, gemes gemes manja .. banget nih 2 orang gak jadi baper 🤣🤣🤣
Delvyana Mirza
Sds apa lagi ini thor,jangan buat masalah lagi dech,bist crpat honeymoonmys niat Aksa crpat ada baby nya,
Popy Desiana
Yara melakukan kesalahan tapi dia tidak menyadari nya.
TS
kebiasaan,,,Terulang Kembali, jangan mbulet lagi thour.apa ya pantas Yara bersikap seperti itu,,,mana meninggal kan ibunya yg masih periksa tanpa ,,,izin . suami telpon malah gk diangkat.😔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!