NovelToon NovelToon
Proposal Cinta Via Kanjeng Mami

Proposal Cinta Via Kanjeng Mami

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:73.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: etha anggra

Adinda Khairunisa seorang gadis manis yang berasal dari Desa mencari peruntungan di Kota, setelah lulus kuliah dia mencari pekerjaan kesana kemari, Karena otaknya yang pas-pasan membuat dia sulit di terima di perusahaan manapun

entah nasib baik atau buruk Dinda harus melewatkan sesi wawancara Karena harus menolong seorang wanita yang akan merubah nasibnya.

Bagaimana Nasib Dinda selanjutnya?? sedihkah atau bahagiakah??
yuuk simak terus karya aku yang kedua
selamat membaca😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon etha anggra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

Hari pun berlalu Dinda melakukan aktivitasnya seperti biasa tanpa ada gangguan dari atasannya begitu juga dengan Simon beberapa hari ini dia hanya diam tidak pernah lagi mengganggu Dinda atau memintanya melakukan hal aneh, kali ini Simon seperti menghindar dari Dinda

"Selamat pagi tuan" Dinda berdiri menyapa Simon yang baru datang.

Jangankan menjawab menoleh pun Simon enggan, dia berlalu masuk ke dalam ruangannya.

"Ada apa dengannya" Dinda kembali duduk di kursi dan mulai beraktivitas dengan komputernya

Simon melemparkan tubuhnya dengan kasar di Kursi kebesarannya, beberapa hari ini dia terlihat kesal setelah melihat video CCTV saat Dinda mengantar pesanannya.

Dalam rekaman dia melihat Dinda masuk ke dalam mobil yang Simon tau siapa pemilik Mobil sport warna hitam

"Sekali murahan tetap saja murahan" Simon mengepal tangannya.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan di meja membuat Dinda terkejut dan mendongak melihat pada siapa yang sudah mengganggu aktivitasnya.

"Ada yang bisa saya bantu Nona?" ucap Dinda dengan senyum terpaksa, hatinya mendengus jengkel melihat wanita sombong dan angkuh di depannya.

"Calon suamiku apa sudah datang?" Tanya Amanda dengan pongahnya sambil melipat tangan.

"Calon suami anda?"

"Tentu saja atasanmu.. Cepatlah aku tidak punya banyak waktu meladenimu" ucap Amanda ketus.

Ceklek

Simon keluar dan menghampiri Amanda yang berdiri menatapnya.

"Amanda.. Kenapa tidak masuk" Simon lembut dan membelai rambut Amanda.

Mendapat perhatian dari Simon membuat hati Amanda berbunga-bunga, dia tidak percaya sikap Simon berubah drastis.

Begitu juga dengan Billy yang mematung di depan ruangannya, dia merasa aneh dengan sikap bos nya.

"Ayo masuklah aku sudah menunggumu" Simon melingkarkan tangannya di pinggang Amanda membawa wanita itu masuk ke dalam ruangannya.

"Kau.. Bawakan kopi ke ruanganku" perintah Simon sebelum masuk ke ruangannya "Kau menginginkan sesuatu" tanya Simon lemah lembut pada Amanda.

"A..aku apa saja" ucap Amanda gugup menerima perhatian yang mendadak.

"Baiklah.. Coffee latte 2"

Setelah memberi perintah Simon langsung membawa Amanda masuk ke ruangannya.

"Ada apa dengan bos mu" Billy menghampiri Dinda yang terlihat kesal.

"Bukankah dia juga bos mu" Balas Dinda dan berlalu pergi.

"Kau mau kemana" Tanya Billy

"Mau bikin kopi untuk bos mu" ucap Dinda sensi sambil berlalu ke arah pantry.

"Sekalian aku juga Din" Billy menertawakan Dinda yang terlihat menggemaskan.

"Sepertinya ada yang aku lewatkan" gumam Billy "Ada apa antara Dinda dan Pak bos"

Sepanjang jalan Dinda terus saja menggerutu, "enak saja dia menyuruhku bikin kopi buat wanita sok cantik" gerutu Dinda "Mulut landak itu bisa bersikap manis dengan ulat bulu tapi denganku tidak ada satupun kata-katanya yang baik" oceh Dinda sambil membuat kopi untuk Simon, entah kenapa dadanya terasa sesak hingga tanpa terasa air mata menetes di sudut matanya "kenapa juga air mata ini turun.. Jangan hanya karena dia menciummu terus kau menganggap dia mulai mencintaimu.. Jangan Bodoh Dinda" Dinda terus saja merutuki dirinya sendiri.

"Duduklah" ucap Simon datar setelah berada di ruangannya.

Amanda membuka satu kancing atas kemeja yang dia pakai hingga mengekspose bagian dadanya lalu duduk di kursi yang ada di depan meja Simon.

Simon melirik Amanda singkat "Dasar murahan.. Kenapa aku di pertemukan dengan wanita-wanita murahan" gumam Simon dalam hati

"Ekhem.. Jadi ada perlu apa kau kemari" Tanya Simon dengan wajah menatap layar monitor di depannya.

"Oh iya, aku lupa" ucap Amanda sambil menyodorkan sebuah Map warna merah maroon "Papa ingin kau mempelajarinya terlebih dahulu, kalau kau setuju kau bisa menandatanganinya" ucap Amanda

Tok! Tok! Tok!

"Masuk" seru Simon dan merubah mimik wajahnya.

"Amanda apa kau sudah sarapan?" tanya Simon sambil memegang tangan putih mulus Amanda.

"Oh belum" ucap Amanda malu-malu

"Kebetulan aku juga belum sarapan.. Bagaimana kalau kita makan di luar saja" Ajak Simon.

Dinda diam-diam memperhatikan interaksi mereka tanpa sengaja cangkir yang ada di tangannya menyenggol lengan Amanda hingga terjatuh membasahi pakaian Amanda.

"Aakh! Panas!" teriak Amanda "Kau sengaja" bentak Amanda.

"Maaf nona aku benar-benar tidak sengaja" Dinda membantu membersihkan tumpahan dengan tisu yang ada di meja Simon.

Simon melipat bibirnya menahan tawa "Amanda apa kau baik-baik saja" ucap Simon pura-pura khawatir.

"Kau.. Apa yang kau lakukan" bentak Simon

Dinda mengepalkan tangannya menahan gejolak amarah di dadanya

"Sakit Sim" Rengek Amanda

"Sebaiknya ku antar kau ke rumah sakit" ajak Simon

"Hiks.. Hiks.. Sakit sekali Sim"

Simon membawa Amanda keluar dari ruangannya dan masuk ke dalam lift yang membawanya turun ke basement.

Melihat sikap Simon yang perhatian Amanda tertawa bahagia dalam hati "Ini yang dinamakan sengsara membawa nikmat" gumamnya dalam hati "Kapan lagi Simon bisa bersikap manis seperti sekarang" lanjutnya.

Simon membuka pintu mobil untuk Amanda dan di duduk di belakang kemudi, dengan segera Simon melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.

Setelah kepergian Simon Dinda membersihkan tumpahan kopi yang berceceran di meja Simon dan membawa cangkir keluar ruangan dan meletakkan cangkir secara kasar di pantry.

"Salah sendiri, siapa suruh tangannya kelayapan kemana-mana"

Dinda kembali ke mejanya berkutat dengan pekerjaannya yang tertunda.

drrt..

Drrt..

Drrt..

Suara dering telepon mengalihkan perhatian Dinda, dia meraih ponselnya dan menggeser icon hijau pada panggilannya.

"Halloooo Ki.."

"Assalamualaikum Din"

"Eh Iya waalaikum salam" jawab Dinda sambil nyengir kuda "Bagaimana kabar nyonya besar kita"

"ish Kau ini nyonya besar apaan"

"Ada apa tiba-tiba meneleponku"

"tidak ada tiba-tiba aku mengkhawatirkanmu"

Dinda menghela napasnya dia merasa sahabatnya itu memiliki ikatan batin.

"Ada apa din? Apa terjadi sesuatu? Apa Simon memperlakukanmu dengan buruk" Tanya Kiara merongrong.

"tidak ada, aku hanya bosan saja tidak ada pekerjaan" jawab Dinda.

"bagaimana kalau kau ke tempatku saja, Kita bercerita disini"

"Apa aku tidak mengganggumu?" Tanya Dinda

"Tentu saja tidak.. bersiaplah aku akan mengirim sopir menjemputmu"

Setelah menutup panggilannya Dinda meraih tasnya berjalan menuju ruangan Billy untuk berpamitan.

Setelah mendapat ijin dari Billy Dinda bergegas menuju lift.

Ting

Suara lift terbuka Dinda segera masuk dan menekan tombol 1 menuju loby.

Dinda sudah berada di depan loby menunggu Mobil jemputan, setelah lima belas menit Mobil Roll Roy's berhenti tepat di halaman loby.

Seorang sopir keluar dan menghampiri Dinda

"Nona Dinda" panggil Sopir Kiara.

"Iya saya"

"Silahkan masuk, Nona Kiara sudah menunggu" ucap Sopir sambil membukakan pintu mobil untuk Dinda.

Dinda melongo tidak percaya, sahabatnya benar-benar menjadi the real sultan.

"Nona"

"Ah.. Iya maaf"

setelah memastikan Dinda duduk dengan nyaman sopir menutup pintu dan berjalan memutar masuk dan duduk di belakang kemudi dan melajukan mobil menuju Wijaya Group.

"Wah.. Kiara benar-benar beruntung menikah dengan Tuan Elvano, di Desa dia hanya Naik Mobil butut milik kakek Bima" gumam Dinda terkekeh sendiri sejenak dia melupakan kekesalannya.

Sibuk dengan rasa kagumnya tidak terasa Mobil yang di tumpangi Dinda Sampai di depan halaman perusahaan Wijaya Group membuat Dinda mengerutkan kening..

Bersambung

Sekali lagi Mohon maaf ya kalau up nya lama, Othor juga karyawan yang beberapa hari ini sibuk sekali.. sekali lagi Mohon maaf sebesar-besarnya🙏🙏

Terima kasih atas dukungannya.. Lopiu All 🥰

1
Komang Tri Arianta
Luar biasa
Nabila Bela
up teros min
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.
MA-29: siap kakak
total 1 replies
Tami Tami
bagus kakak
aca
tp ujungnya dia nolak ello karena di cerita lain ello kn nikahnya ma model itu kan
MA-29: ikutin terus ceritanya ya😊
total 1 replies
aca
jangan2 cinta pertama nya ello dinda yg cinta bertepuk sebelah tangan bner gak thor
MA-29: iyuuppiii,, bener👏👏
total 1 replies
Dewi kunti
gimana rasanya moooon😂😂😂
Yani Fitriani
syukurin so mon mon nyesel kan,makanya punya mulut jgn jdi nercon....lanjut thor ,semangat
Usagi Pica
mampus si Simon😅😅
efvi ulyaniek
kapokmu kapan daniel....😀😀😀
auzi
lnjt lgo dong up ya
Huang Renjun
dan akhirnya simon kena mental lagi
auzi
lnjt lgi dong up ya yg byk thor
Dewi Masitoh
waaa..simon sama ello sama2 mau nyamperin Dinda tuh/Facepalm/
Yani Fitriani
hayooo nnti ketemu ello jga,yg super gercep,,,lanjit kak srmangat
auzi
lnjt lgi dong thor up yg byk
Dewi Masitoh
lanjut Kak.. harus berpisah dulu ya Simon sama Dinda supaya mereka sadar dgn perasaannya/Joyful/
Yani Fitriani
makin gereger thor bisa bgt bikin penasaran ini cerita
Dewi kunti
sokooooooorrr
auzi
lnjtblgi dong up ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!