NovelToon NovelToon
Zenata

Zenata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: ahza rumaissa

zenata gadis super nakal yang memiliki macam kelakuan yang membuat gurunya geleng geleng kepala, mereka tidak bisa menegur muridnya itu.
karena percuma... setiap mereka tegur zenata akan melakukan kenakalan lainnya... ck..ck... ck.. ayo ikuti kisah zenata yang nantinya akan menemukan pawangnya.... he....he...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ahza rumaissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

Pagi hari Ze sudah bangun dan berjalan jalan, dia berdiri menghadap luasnya pemandangan di hadapannya, tidak jauh dari lokasi camping.

Sudah menjadi kebiasaannya, ze merentangkan tangan menghirup udara pagi menyambut pagi.

"Selamat pagi, aku menyambutmu sunrise." ucap zenata lirih.

Hemffff... Uuuuuuh.... Ze menghirup udara sambil merentangkan tangan serta memejamkan mata.

Setelah selesai ze terpana melihat di sebelahnya ada yudha melakukan hal sama sepertinya.

"Sejak kapan dia di sebelahku." pikir ze

Zenata melihat kakak kelasnya itu, masih memejamkan mata, di sinari matahari pagi wajah yudha yang tampan semakin terlihat tampan di mata ze.

"Sudah puas melihatku." kata yudha yang tiba tiba wajahnya menghadap ze.

Ze langsung mengarahkan wajahnya ke depan, "aish... Ketahuan." bathin ze

"Sejak kapan kak yudha di sebelahku, kok ngk terdengar suara langkah kakak.?" tanya ze

"Beberapa menit, sejak.. kulihat kamu memejamkan mata sambil merentangkan tangan" kata yudha

"Ternyata kamu unik ze." kata yudha menatap zenata.

Zenata mendapatkan tatapan seperti itu menjadi gugup.

"Unik apaan, ada aja bicaranya." kata ze yang berbalik melangkahkan kaki.

Ze duduk di sebuah batu besar dan melihat hamparan luas di depannya.

Yudha sendiri ikut duduk di sebelah ze, sekarang gantian yudha melihat wajah ze.

"Aku memang cantik, kakak sudah puas melihat wajahku." kata ze tersenyum

"Hah.. dia membalasku." kata yudha tersenyum dalam hati.

"Tak akan puas karena wajah di hadapanku begitu sempurna." kata yudha

"Aaaaaaa..... Bicara apa kak yudha ini." kata ze dalam hati rasanya ingin terbang.

Ze melihat mata yudha dan mereka kini saling memandang, ze mencari apa maksud perkataan yudha tadi, "Apa dia mengodaku."

Sedangkan yudha melihat ze, "apa godaannya tadi mengena di hati zenata."

"Ze kamu disini." kata ara yang sudah berdiri di belakang mereka.

Beberapa menit lalu...

Ara terbangun karena ingin ke toilet, saat melihat tenda ze, ara melihat tenda tidak tertutup dengan benar.

Dia menghampiri tenda ze karena penasaran melihat pintu tenda terbuka sedikit.

Saat melihat ke dalam memang benar ternyata tenda itu kosong.

"Apa ze jalan pagi pagi.?" tanya nya dalam hati.

"Aku akan mencarinya tapi aku kebelet, ke toilet dulu aja." ara berbicara sendiri sambil jalan cepat karena sudah tidak tahan.

Akhirnya ara melihat sosok ze sedang duduk dengan seorang pemuda dan dia bersembunyi di balik pohon sambil mengamati.

Ara penansaran siapa pemuda yang bersama sahabatnya itu, sampai... Wajah mereka saling bertatapan.

"Kak yudha." kata ara terkejut.

"Sejak kapan mereka." ara penasaran.

Setelah itu ara langsung mendekati zenata dan yudha yang saling memandang.

"Kak yudha." kata ara

"Aku kembali ke tenda." kata yudha yang tersenyum mengangguk kan kepala kepada ara.

Ara melihat yudha pergi meninggalkan tempat itu, lalu ara duduk di tempat tadi yudha duduk.

"Ze sejak kapan kalian akrab." tanya ara dia melihat ke arah ze.

"Di bilang akrab ngk juga, aku baru beberapa kali berbicara dengan kak yudha." kata ze melihat ara.

"Oh..." kata ara

Ara melihat pemandangan di pagi hari sama seperti ze, mereka terdiam bermain dengan pikiran mereka masing masing.

"Mau jalan jalan ke tempat lain." ajak ze

"Hmmm... Kita mandi di sungai bagaimana." ucap ara

"Boleh...tapi ajak zia kasihan nanti dia mencari kita." kata ze

"Kalau begitu kita kembali ke tenda dulu." usul ara

"Hayok..." kata ze

Mereka berdua berjalan bersama, ze memeluk punggung ara.

"Kalau ara belum bangun kita bagunin pake air nanti." kata ze tersenyum jahat.

"Siip..." kata ara

Memang mereka berdua sangat nakal bahkan kali ini zia akan mendapatkan kejahilan dari mereka berdua.

Sampai di tenda...

Ara mengambil air dari botol dan menyiprat nyiprat kan air di wajah zia.

Ze yang berdiri di dekat ara dia menahan tawanya.

"Lagi..." kata ze kali ini air nya bertambah banyak tapi zia masih enggan bangun.

"Sini aku aja." kata ze mengambil air botol dari tangan ara.

Byuurrr... Ze menuangkan air botol semua dan...

"Bocor... Bocor.." kata zia yang terkejut dan bangun dari tidurnya.

Ha..ha..ha... Ze dan ara tertawa geli, mendengar zia berteriak teriak dan gelagapan karena hampir setengah botol air itu jatuh di wajah zia.

"Ze.. Ara dasar kalian." zia yang kesal melempar selimut yang dia pakai.

"Maaf zia... Kamu di bangunin secara halus ngk bangun soalnya." kata ze yang tersenyum

"Memang dasar kalian berdua mahkluk halus.." kata zia marah.

"Kami mau ke sungai kamu ikut ngk?" tanya ara

"Haish... ke sungai...ya." kata zia

Zia memang paling suka ke sungai, bukan karena sungainya, tapi dia senang sekali melihat orang orang mandi di sungai, apalagi lihat cowok cowok yang suka pada caper (cari perhatian) di sana.

"Ze, kak yudha ama teman temannya pada mandi di sungai ngk.?" tanya zia

Ze menaikkan pundaknya. "Mungkin." katanya

Dengan cepat zia mengambil peralatan mandi sungainya dan tidak lupa membawa ponsel.

"Ayo... " kata zia sudah siap

"Zia belek mu, cuci muka lah.. dulu.." kata ara

Zia tersenyum lalu mengambil air botol yang tadi mereka gunakan untuk menyiramnya.

Ze dan ara mengelengkan kepala mereka, zia membersihkan matanya memakai dua jarinya dengan air yang seumprit.

zia dengan pedenya kini berjalan di depan, ngantuk nya kini hilang dan semangat membayangkan bagaimana yudha memakai pakaian basah nya dan rambut juga basah, sudah membuat angan angan indah di pikiran zia.

"Itu zia kenapa senyum senyum sendiri.?" tanya ze

"Entah.. Biar aja, dia mungkin sedang mikir sesat... " kata ara tersenyum.

Mereka berdua tersenyum sambil mengikuti zia di belakang.

Maksud sesat adalah zia membayangkan seperti jaka tarub yang mengambil selendang nawang wulan dan zia menghayal jika dia adalah nawang wulan,

Itulah ara dan ze fikir, zia sedang menghalu berat.

Seperti katanya beberapa hari yang lalu saat mereka belum berangkat camping.

Saat itu mereka berbicara bagaimana rencana mereka saat camping.

Zia bicara jika salah satu kegiatan mereka nanti adalah mandi di sungai dan dia menceritakan kehaluannya untuk menjadi nawang wulan, bidadari yang mandi di sungai dan selendangnya di ambil oleh jaka tarub..

Zia memang luar biasa khayalannya tingkat dewa.

"Ze menurutmu jika kita bidadari jaman modern.kira kira apa yang di ambil oleh jaka tarub.?" tanya ara

"Bidadari modern ya..." pikir ze yang masih memikirkan jawaban yang di tanyakan ara.

"Aku rasa bukan selendang lagi, tapi.... Ponsel." kata ze menjawab apa yang di fikirkannya.

"Bisa... Bisa... Bisa ngaco kamu ze, kenapa ponsel.?" tanya ara

"Lah...iya hari gini masa nyuri selendang..." kata ze yang dia rasa pikirnya masuk akal karena ini jamannya milenia.

("Menurut kalian...apa.?")

🌺 Bersambung...🌺

1
Los Dol TV
keren Thor, kutunghu kunjungan baliknya di karyaku ya
Los Dol TV
aku mampir Thor
Anonymous
Next dong
Talita Maheswari
sama aku juga makan mie mas yudha...
Sari: 🤭🤭 lomba makan mie kak
total 1 replies
Talita Maheswari
haus ze.. aku jadi ikutan haus..
Talita Maheswari
papa nya seorang pilot
Talita Maheswari
semangat thor up ..up setia hari
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor 🥰🥰🥰🥰


aku mampir Thor
Sari: terimakasih kak.. semoga suka.🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!