Proposal Cinta Via Kanjeng Mami

Proposal Cinta Via Kanjeng Mami

Chapter 01

"Ee copet..eh copet" Seru seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dengan dandanan tradisional jawa saat tas nya di sambar seorang pria asing menggunakan hoodie warna hitam.

"Ada apa nyonya!" Tanya seorang gadis manis yang kebetulan melintas

"Itu maling tidak ada kerjaan bawa tas saya" ucap wanita itu tanpa melihat, pandangannya masih mengarah ke tempat larinya pencuri tadi "Dasar maling tidak punya akhlak" umpat wanita itu.

Tanpa babibu gadis itu berlari ke arah pandang wanita.

"Ee.. Eeh kau mau kemana?" teriak wanita itu tapi terlambat gadis itu sudah berlari kencang dengan menggunakan rok span mengejar pencuri

"woalaah pie iki (bagaimana ini)" bukannya khawatir dengan tasnya yang di curi wanita itu lebih mengkhawatirkan gadis yang bertelanjang kaki mengejar pencuri.

selang beberapa menit gadis itu terlihat terengah-engah membawa tas milik wanita tadi "ini tasnya nyonya" gadis itu memberikan tas milik wanita paruh baya yang masih menunggunya.

"owalah cah ayu kenapa juga di kejar lha Wong ini tidak berarti biar saja mereka ambil.. Kowe ra popo? (kau baik-baik saja?)" Tanya wanita dengan aksen jawa yang kental melihat kondisi gadis yang acak-acakan "Jenengmu sopo cah ayu (namamu siapa cantik?)" tanyanya.

"Adinda bu panggil saja Dinda" Dinda mengerti Bahasa jawa Karena ibunya berasal dari Semarang sedangkan ayahnya dari Bandung "kalau begitu saya permisi dulu bu, saya sedang buru-buru" Dinda segera berlari meninggalkan wanita itu Karena dia sudah terlambat mengikuti wawancara.

"Kalian dari mana saja?" Tanya wanita itu pada dua pria berbadan besar dengan menggunakan pakaian hitam

"Mohon maaf kanjeng mami tadi kami ke toilet" ucap seorang pria dengan menunjukkan jari kelingking

"Ke toilet Kok bersamaan.. Memangnya kalian main pedang-pedangan" ucap kanjeng mami ketus matanya melirik tajam pada dua orang bodyguardnya berjalan masuk ke dalam mobil "Antar aku ke perusahaan Cowel aku sudah kangen anak lanangku (anak laki-lakiku)"

POV Dinda

Hari ini merupakan hari yang paling spesial bagiku setelah berkali-kali mengajukan lamaran pekerjaan di banyak perusahaan dan berkali-kali gagal di seleksi awal akhirnya untuk pertama kali aku lulus dan pagi ini adalah jadwal interview di perusahaan COWEL Corp.

Jalanan Ibu Kota padat merayap, taxi yang ku tumpangi terjebak macet, berkali-kali aku lihat jam di tanganku kurang lima belas menit lagi, terpaksa aku turun dari taxi dan mengambil ancang-ancang untuk berlari tapi sepatu pantofel membuatku kesusahan untuk berlari, akhirnya aku melepasnya dan berlari tanpa menggunakan alas kaki menuju perusahaan COWEL.

Aku menghentikan langkahku saat melihat seorang pria membawa lari tas milik seorang wanita paruh baya, setelah bertanya pada wanita paruh baya yang mengalami kemalangan tanpa berpikir panjang aku mengejar pencopet dengan sedikit ilmu beladiri yang di ajarkan kakek sahabatku di Desa akhirnya aku bisa mengalahkan preman kecil yang ternyata tidak begitu bisa berkelahi, setelah berhasil mendapatkan tas milik wanita itu, aku mengambil sepatu dan tas tote bag yang aku lempar asal dan kembali ke tempat wanita itu berdiri dan memberikan tas miliknya lalu aku kembali berlari dengan menenteng sepatu dan tas ku berlari mengejar jam yang sudah mendekati kata terlambat..

Setibanya di perusahaan COWEL dengan tergesa-gesa Dinda memakai sepatunya dan memasuki lobi.

"Tunggu Nona anda mau kemana?" cegah security yang bertugas, dia menatap Dinda dari atas sampai bawah.

"Maaf pak saya sudah terlambat wawancara tolong jangan membuat saya terlambatnya semakin panjang" pinta Dinda memelas "Tolong Pak tunjukkan saya toiletnya saya akan bebenah" Dinda mengetahui arah pandang security, dia juga sadar kalau kondisinya sekarang tidaklah cukup baik untuk melakukan wawancara.

"Silahkan disebelah sana nona" tunjuk security karena merasa iba pada kondisi Dinda.

Dinda berlari menuju toilet, tanpa melihat sekitar Dinda pun langsung masuk begitu saja, membersihkan kakinya dengan sedikit meringis karena Luka lecet. Dinda mengeluarkan pouch yang berisi peralatan make up seadanya dan mulai memoles wajahnya tipis-tipis dan lanjut menyisir rambut hitam panjangnya dan mengikatnya seperti ekor kuda dan kini dia sudah siap untuk wawancara.

Mata Dinda membulat ketika melihat pantulan seorang pria bule tampan paripurna di kaca dengan spontan Dinda membalikkan badannya.

"Kau menguntit ya?" Hardik Dinda

"What!! aku penguntit?" Ucap Simon menunjuk dirinya sendiri.

Pria Bule itu adalah Simon Alfa Cowel, pria blasteran Amerika-Jawa dan merupakan pemilik COWEL Corp.

"Kalau bukan menguntit apa namanya" sentak Dinda

"Hey Nona sebelum menuduh harusnya kau lihat dulu, mana ada menguntit tampan sepertiku" ucap Simon pongah plus narsis, Dinda memundurkan badannya saat Simon berjalan mendekat "Asal kau tau nona, kau memang cantik tapi sayang kau bukan seleraku" bisik Simon.

Dinda mengepalkan tangannya dan..

Dug!

"Aoou" rintih Simon saat Dinda menendang tulang keringnya.

Tanpa memperdulikan rintihan pria asing, Dinda mengambil tasnya dan beranjak keluar, tapi dia terkejut saat ada seorang pria lagi masuk dan menatap aneh pada Dinda. Setelah keluar toilet Dinda membulatkan mata saat membaca tulisan LADIES di depannya

"Jadi aku tadi salah masuk" Dinda menepuk kepalanya dan segera berlari menuju ruang tempat dia melakukan wawancara.

Sudah ada lima orang yang duduk mengantri untuk mengikuti wawancara hari ini beruntungnya Dinda mendapat urutan terakhir jadi dia bisa bernapas lega.

Sedangkan di Toilet Simon masih merintih memegang kakinya "Si al.. Apa dia karyawanku kenapa aku tidak pernah melihatnya, awas saja.. Akan aku pastikan kau akan keluar perusahaan saat ini juga" ucap Simon bermonolog.

Simon sangat geram bagaimana bisa seorang wanita masuk ke toilet pria tanpa rasa bersalah dan menuduhnya sebagai penguntit, cari mati saja tuh Si Dinda.

"Tuan!" Seru Billy Asisten Simon menghampirinya "Tuan dari mana? Kaki Tuan kenapa?" Tanya Billy melihat atasannya Jalan pincang.

"Tersengat ubur-ubur.. sudah kau jangan banyak tanya" Simon terus berjalan menuju ruangan wawancara yang sempat dia tinggalkan karena harus membuang hajatnya

"Apa interview sudah selesai?" Tanya Simon

"Belum tuan tinggal dua lagi, yang satu sudah di ruangan tinggal satu lagi di ruang tunggu" jelas Billy

Simon mengangguk dan berjalan menuju ruang interview, langkahnya terhenti saat melihat seorang wanita yang dia temui di toilet "Siapa gadis itu" Tanya Simon sambil menunjuk ke arah Dinda

"Dia Adinda Khairunisa, pelamar terakhir yang akan melakukan interview" Terang Billy.

Simon menggangguk dan tersenyum menyeringai "Akan aku beri pelajaran dia"

Simon berjalan mendekati Dinda yang sedang gelisah menunggu giliran, dia mengibas-ibas kan tangannya, badannya menjadi gerah karena gugup. Dinda menghentikan gerakannya saat melihat pria yang ditemui berdiri di depannya.

"Apa kau salah satu pelamar disini?" Tanya Simon datar.

Dinda terlonjak melihat pria yang dia temui di toilet berdiri di depannya. Dengan perasaan malu dan bersalah Dinda mencoba meminta maaf "Sa-saya mohon maaf atas kejadian tadi" ucap Dinda menunduk.

"Enak saja dia bilang maaf setelah apa yang dia lakukan" gumam Simon dalam hati.

"Pulanglah! Kau tidak di terima di perusahaan ini" ucap Simon tegas dan datar membuat Dinda mendongak karena tingginya hanya 160 sedangkan Simon 185.

"Apa hak anda! Apa Anda bosnya!" hardik Dinda.

"Ya Aku bosnya SIMON ALFA COWEL apa kau sudah bisa pergi" Simon menatap Dinda tajam membuat Dinda melotot sempurna..

Bersambung..

Terima kasih sudah singgah ke karya ke dua aku.. Mohon dukungannya dengan meninggalkan jejak lopiu 😘😘

Terpopuler

Comments

FiaNasa

FiaNasa

ini awal kisah Simon sama Dinda ya

2024-11-06

1

范妮·廉姆

范妮·廉姆

Hai ka,
gabung yu di Gc Bcm..
caranya Follow akun ak dl ya
untuk bisa aku undang
terima kasih.

2024-09-23

2

efvi ulyaniek

efvi ulyaniek

baru part1 dah dibuat ngakak😀😀😀

2024-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!