NovelToon NovelToon
Wasiat Pembawa Cinta

Wasiat Pembawa Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Uswatun hasanah

natasya,.
seorang sekretaris yang kehilangan bos yang sangat baik, kepemilikan perusahaan harus jatuh pada sang putra,
tanpa Tasya sangka, mendiang bos nya memberikan wasiat menjodohkan Tasya dengan putra nya Arkan,

apa mungkin mereka akan bersama?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Uswatun hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sisi gelap Arkan

tasya sudah kembali ke meja nya karna harus menyelesaikan suatu pekerjaan,

Anggi masih tetap di tempat menatap keponakan nya itu, merasa syok dengan informasi yang baru saja dia dengar

"Arkan, apa kamu tidak berpikir mengakhiri hubungan kamu dengan Nathalie? tante ga mau nanti orang orang tau"

"Tasya saja tidak keberatan tante, kenapa tante cemas"

"perempuan itu akan luluh hati nya bila di beri perhatian dan kelembutan Arkan, tante yakin Tasya begini juga karna melihat sifat kamu, tante hafal betul bagaimana Tasya"

"pernikahan ini juga kan terpaksa tante, jadi sudah lah, kita punya kehidupan pribadi masing masing, tidak saling usik kan?“

Anggi menghela nafas, entah bagaimana dia harus menjelaskan semua, dia lebih kasihan pada Tasya, bagaimana kalau keluarga nya tau...

"lalu nanti Tasya akan tinggal di mana? ga mungkin kan dia pulang ke rumah ibu nya? “

"biarkan saja dia tinggal di rumah mama, toh dia sudah terbiasa kan berkunjung dulu"

Anggi merasa semakin pusing, ia akhirnya bangkit, pamit untuk keluar pada Arkan, namun sebelum dia melangkah, Anggi memberi pesan

"Arkan, pernikahan itu sakral, tidak ada main main di sana, satu pinta tante, jangan menyakiti hati Tasya, jangan pernah perlihatkan kedekatan kamu dengan wanita itu, walaupun mungkin Tasya belum suka sama kamu, tapi hati wanita tidak bisa bohong, dan bagaimana kalo keluarga nya tau soal ini, hati hati lah "

Arkan tidak menjawab,

ia menatap layar laptop di depan nya yang menampilkan profil abstrak, Anggi pergi,

Arkan memejamkan mata nya,

hubungan nya sejauh ini dengan Nathalie tidak terlalu dekat hanya perempuan itu saja yang menempel pada nya sejak di London, dia juga sengaja mengundang Nathalie ke kantor nya hanya untuk menguji Tasya, apa benar dia tidak marah, padahal pernikahan mereka sebentar lagi.

Arkan melirik arloji nya,

ia buru buru bangkit, meraih kunci mobil dan hp nya, Arkan pergi.

"mas mau pergi? “

"saya harus ke London sekarang juga"

tidak ada bantahan dari Tasya dia malah mengangguk,

"baiklah, hati hati, saya akan batalkan semua pertemuan dengan client, dan jangan lupa hari pernikahan kita mas"

Arkan tidak menjawab,

"dasar wanita yang susah di tebak. apa dia tidak bisa memohon untuk saya tetap tinggal? " gerutu Arkan dalam perjalanan nya.

**

satu hari berlalu

London,

"Bos bagaimana ini, anak buah kita di Sandra"

"sepertinya mereka mengajak kita perang, siap kan pasukan, malam ini akan kita datangi markas tikus itu"

selain memiliki perusahaan, Arkan juga memiliki sebuah diskotik, tempat transaksi para mafia entah itu senjata atau pun obat terlarang,

Namun Arkan sendiri tidak mengkonsumsi obat obatan itu, entah lah dia tidak tertarik, hanya minum untuk menghargai para tamu penting nya,

Arkan mendapat sebuah pekerjaan, ia di minta mengawal beberapa orang di kedutaan Inggris, karna sedang dalam musim kampanye, namun tidak di sangka, anak buah nya yang di beri tugas mendapat serangan dari musuh,

Satu tewas dan dua orang lain terluka, sisa nya aman..

usut punya usut, selain musuh dari orang kedutaan, si pengacau pun musuh lama Arkan, seolah dendam lama belum usai, mereka di pertemukan dalam suatu tugas,

keadaan diperburuk oleh musuh karena menyandera anak buah Arkan, Arkan tidak bisa diam saja, orang orang nya semakin sedikit, ia harus turun tangan,

"aku dengar kau akan menikah? “ tanya Daniel

"ya lima hari lagi' Arkan menatap lurus ke depan, mereka sedang di perjalanan ke markas musuh..

"maaf karna menelpon mu, aku tidak bisa bertindak sendirian"

Arkan tersenyum, ya dia lebih manusiawi dengan sahabat nya ini. "it's oke, calon istri ku tidak rewel, dia bahkan tidak bertanya untuk apa aku pulang, dia tidak mencintaiku Daniel"

"hahaaa. untuk apa cinta, seperti pernah serius dengan satu wanita saja" Arkan meninju pelan lengan sahabat nya itu, meregangkan otot sebelum mungkin baku hantam.

Mobil telah sampai di titik lokasi,

Arkan dan anak buah di belakang nya turun. berbagi tugas, saling berkomunikasi, musuh seperti nya sudah tau Arkan akan datang. dan itulah tujuan mereka menyandera, meminta Arkan sendiri yang langsung datang

penjagaan di gerbang begitu ketat,

beberapa orang berjaga dengan senjata lengkap, mereka sudah bersiap menerima tamu sepertinya, gerbang menjulang itu terbuka suasana begitu mencekam.

Seseorang berjalan menunjukan ruangan untuk mereka bertemu,

Arkan tertegun melihat Julian anak buah nya yang handal itu terikat lemah di sebuah kursi, wajah nya sudah babak belur.

"pastikan earphone mu terpasang dengan benar Daniel, suasana nya tidak bagus, jika di antara kita ada yang terluka pasukan di luar kita harus sigap"

"dimengerti" jawab Daniel

"dia tidak sadar Ar.. "

"ya, aku harap dia masih hidup" ucap Arkan memperhatikan Julian,,

Suara langkah terdengar, laki laki itu, Romero datang dengan cerutu di tangan nya, menghisap nya sambil tersenyum, ia menertawakan Arkan yang mau datang akhirnya.

"selamat datang tuan Arkan, aku pikir kau tidak akan datang karna akan menikah? “ Arkan mengepalkan tangan nya, dari mana dia tau informasi ini?

"saya datang bukan untuk basa basi, apa yang kamu mau? sepertinya memang senang membuat onar"

"hahahahaha.. " Romero duduk menyilangkan kaki nya menghadap Arkan, "kau lupa sudah membunuh kekasih ku? “

Arkan tersenyum

"bukan kah kamu tau itu tidak sengaja, bukan kah masalah nya telah selesai"

"untuk mu, untuk ku tidak.. " jawab Romero

"lalu apa lagi.. " tanya Arkan anak buah Arkan yang berada jauh di luar mendengarkan percakapan itu

"kau menangani orang yang salah, tuan Simons dari kedutaan itu adalah target ku, dan tidak aku sangka kau malah melindungi nya"

"kami hanya menerima tugas, jika itu benar, maka kami akan melindungi orang kami dengan sungguh sungguh"

Romero tiba tiba berdiri, menodongkan sebuah pistol pada Arkan, Arkan tidak gentar, ia malah melangkah mendekat,

"kita sedang dalam bisnis bukan? jika target mu tuan Simons, maka mari kita saling menjaga tuan kita masing masing agar tidak terluka. jangan kau lupakan anak buah ku hilang satu dan lain nya masih luka atas penyerangan mu"

"aku pendendam, aku tidak akan puas membalas nya jika kamu belum merasakan apa yang aku rasa, kehilangan seseorang yang aku cinta".

Romero tadi menyinggung pernikahan. apa dia pun sedang mengawasi Natasya? batin Arkan,.

jika benar kenapa tidak Nathalie saja yang mereka musnah kan.. atau mungkin? informasi yang Romero dapat semua dari Nathalie??

1
Dani M04 <3
Author, aku jadi pengen jalan-jalan ke tempat yang kamu deskripsikan di cerita ini 😍
Fitri Uswatun Hasanah: ayo kak😃
total 1 replies
Kruzery
Aku merasa seperti ikut hidup dalam cerita ini, dari setiap aksi hingga percintaannya 💕
Fitri Uswatun Hasanah: 🥰 terimakasih sudah mampir kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!