NovelToon NovelToon
Pura-Pura Di PHK

Pura-Pura Di PHK

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Penyesalan Suami
Popularitas:68k
Nilai: 5
Nama Author: DvaMlny

Terlahir dan tumbuh di pantai asuhan membuat Rani begitu mengharapkan kasih sayang yang tak pernah ia dapatkan dari siapapun.

Pertemuan dengan sosok laki-laki yang bernama Arka, membuat Rani merasakan dekapan hangat dari seseorang yang berjanji akan menjadikannya ratu di hidupnya.

Namum, seiring waktu berjalan sikap Arka dan keluarga membuat Rani seakan tertekan. Tapi pernah mereka mengerti apa keinginan Rani, yang mereka tahu hanya uang saja.

Akankah kehidupan rumah tangga Rani akan berjalan dengan lancar? Atau sebaliknya.

Jangan lupa ikuti keseruan novel ini dan support.

Terimakasih 💙

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DvaMlny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 23-Rumah Sakit

Setelah kepergian Arka dengan raut yang penuh emosi, Bu Sandra menatap Rani dan juga Siska tajam. Ia pun melangkah dan menarik tangan Siska dengan kuat hingga membuat Siska terpekik sakit.

“Apa yang kau perbuat hingga membuat putraku marah?” tanya Bu Sandra.

Siska mendesis sakit karena cengkram tangan Bu Sandra begitu kuat.

“Cepat katakan! Atau aku akan membuatmu lebih menderita lagi dari pada ini,” ancaman sang mertua.

“Tanyakan saja pada putramu yang tak tahu malu itu,” jawab Siska kesal.

Sandra yang tak mendapatkan jawaban yang puas, menjambak rambut Siska dengan kuat hingga kepala Siska terdongkrak kebelakang. Bahkan kepalanya terasa amat menyakitkan.

“Masih tidak mau bicara?”

“Baik, tapi lepaskan jambakan ini,” ucap Siska memohon.

Rani hanya menonton saja tanpa membantu melerai mertuanya dan adik madunya. Siska mengusap kepalanya yang terasa nyeri karena jambakan Bu Sandra.

“Mbak Siska sudah mencuri uang Mas Arka, Ma,” sahut Dina berjalan masuk kedalam kamar dengan tangan yang dilipat di dada.

Sandra yang mendengar penjelasan putri bungsunya langsung melotot dan berkacak pinggang menatap Siska yang terduduk di ranjang.

“Dasar menantu kurang ajar! Baru satu hari kau sudah berani mencuri di rumahku ha?! Tidak tahu diuntung,” teriak Bu Sandra marah.

Rani tersenyum mengejek mendengar Bu Sandra yang keceplosan tentang hubungan Siska dan juga Arka.

“Menantu?”

Bu Sandra menoleh ke arah Rani, ia terdiam merutuki diri karena keceplosan mengatakan hubungan Arka dan juga Siska.

Rani pun menatap satu persatu orang yang ada di dalam kamar ini dengan harapan mendapatkan jawaban. Tapi tak ada satupun jawaban yang keluar dari mulut mereka. Rani menatap Siska dengan tatapan tajam.

“Jelaskan Siska! Apa maksud Bu Sandra tadi,” tegas Rani.

“Baik Mbak. Sebelum aku minta maaf karena aku pun tak tahu semua yang terjadi, tapi malam ini akan aku jelaskan semuanya Mbak. Bahwa aku dan juga Mas Arka merupakan sep-”

“Siska,” teriak Arka di depan pintu kamar.

Ia tampak sangat marah karena Siska ingin membongkar rahasia mereka. Arka pun menghentakkan bahu Siska hingga ia hampir saja terjungkal ke belakang. Arka pun menatap Rani dan menariknya ke luar dari kamar Siska.

Rani menatap Arka menunggu penjelasan yang akan dilontarkannya. “Jelaskan Mas! Apa maksud Siska dan Mama tadi?”

“Dengar Mas ya, Dek. Semua yang kamu dengar itu nggak benar, Siska memang sepupu jauh Mas. Mas, menampung dia karena kasihan Dek tidak lebih. Saat Mas pulang kondang dengan Mama dan juga Dina, Mas melihat ia berjalan sendiri di pinggir jalan Dek. Oleh sebab itulah Mas dan juga Mama sepakat untuk sementara waktu Siska tinggal di rumah kita dulu,” ujar Arka menjelaskan kebohongannya.

Rani mencibir mendengar penjelasan Arka yang penuh kebohongan itu. Ingin rasanya ia berteriak dan mengatakan bahwa ia sudah tahu semua, namun semua itu ia tahan karena masih ada beberapa misi yang belum selesai.

“Serius, kamu nggak bohong kan Mas?”

“Tapi, kok aku lihatnya beda Mas seperti kamu dan juga Siska memiliki hubungan yang spesial lebih dari sepupu yang kamu jelaskan tadi,” sambung Rani.

“Jika Siska memang mendapatkan KDRT seharusnya ia melaporkan ke pihak berwajib bukan di bawa ke sini. Dan tadi kamu nggak lupakan udah nampar Siska?”

Sederet pertanyaan yang Rani lontarkan membuat Arka pusing karena harus menjawab apa. Ia pun menggaruk kepalanya yang tak gatal, karena kebingungan sendiri.

“Intinya Mas hanya ingin menolong saja Dek! Tidak lebih, lagian Mas menampar Siska tadi karena kesal semua uang yang ada di m-banking Mas habis tak tersisa.”

“Uang? Dari mana kamu mendapatkan uang, Mas. Bukankah aku tak memberimu sepeserpun.

Arka menghela nafas panjang ia sedikit tersulut emosi karena mendapatkan sederetan pertanyaan Rani yang panjang. “Mas, selama ini menyisihkan sedikit uang yang kamu berikan Dek.”

“Oh.”

Mulut Arka terbuka karena mendengar balasan Rani yang terkesan tak peduli sedikitpun. Ia hanya mengangguk pasrah karena tak ingin Rani bertanya lagi. Rani yang duduk di ruang tamu pun melangkah ingin kembali ke kamarnya karena ia memiliki beberapa pekerjaan yang belum selesai.

Sebelum Rani sampai di kamar terdengar jeritan dari Siska. Rani pun sedikit berlari ke arah kamar yang ditempati Siska.

Sesampainya ia di saat Siska sudah tertelungkup ke lantai dengan darah yang mengalir dari jalan lahirnya. Rani pun panik dan membantu Siska yang tengah kesakitan seperti sekarang.

Berbeda sekali dengan ekspresi Bu Sandra dan juga Dina yang tampak diam saja tanpa memperdulikan keadaan Siska yang tengah kesakitan akibat ulah mereka.

Rani pun bergegas ke dalam kamar mengambil kunci mobil serta dompetnya. Ia pun membantu Siska yang tampak pucat, darah yang mengalir begitu banyak. Arka hanya menatap datar tanpa membantu apa pun.

Rani begitu kesal melihat respon Arka seperti itu. Sesakit apapun hatinya ia tetap menolong adik madunya yang telah menaburkan garam di hatinya. Ia tak ingin anak yang tak berdosa sedikitpun terkena imbasnya.

Selesai membantu Siska, Rani pun berlari ke pintu kemudi dan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Jarak antara rumah sakit dari rumah mereka cukup jauh, Rani gemetaran menatap wajah Siska yang sudah pucat.

“Siska… Siska,” teriak Rani.

“Iya Mbak,” lirih Siska sambil mengelus perutnya yang sangat sakit.

“Kamu harus kuat! Kita sebentar lagi akan sampai,” ujar Rani.

Ia pun menambahkan kecepatan mobilnya beruntung saja jalanan begitu lengan hingga Rani bisa segera sampai.

Rani pun memarkirkan mobil dengan sembarang dan berlari kedalam rumah sakit sambil berteriak.

“Suster… Cepat tolong teman saya!”

Suster yang berjaga pun segera mendorong brankar ke arah mobil Siska dan langsung menolong Siska yang tampak lemas. Mereka pun membawa Siska ke UGD, Rani pun langsung kebagian administrasi dan melunasi tagihan Siska.

“Memang kurang ajar keluarga Arka! Mereka bahkan tega melakukan hal yang buruk kepada Siska yang notabene menantunya sendiri apalagi Siska lagi hamil seperti itu. Amit-amit dah.”

Setelah satu jam'an dokter keluar dari UGD dan menghampiri ku, “Keluarga Bu Siska?”

“Iya dok bagaimana keadaan keduanya?” tanyaku cepat.

Dokter pun mengangguk dan berkata, “Untuk Ibu Siska puji Tuhan ia sudah melewati masa kritisnya. Maaf kami tak bisa menyelamatkan bayi yang ia kandungan, kemungkinan bayi Bu Siska sudah meninggal dalam perjalanan. Mari saya permisi terlebih dahulu,” pamit dokter.

Aku terdiam mematung mendengar ucapan yang disampaikan oleh dokter tadi, air mataku mengalir tanpa bisa dicegah. Ia menangis dalam diam membayangkan anak yang tak berdosa menjadi korban keegoisan keluarga benalu itu.

Rani pun bertekad tak ingin menunda-nunda lagi, bisa saja ia yang selanjutnya.

Bersambung...

Next?

1
Anhy Salewa
jual saja ibu sandra d kandang buaya biar mampus nih tuir
Anhy Salewa
bu sandra sadar diri napa udh tuir
Anhy Salewa
hahhahhha
Anhy Salewa
bosan ceritax kpn kelar tdk ada kemajuan cuma muter"
Anhy Salewa
nyonya Arka kerre Mokondo mkn tuh siska bikin aebel aja
Anhy Salewa
hahhahha ambil tuh mokondo
Anhy Salewa
ceraikan saja Rani juga suka
Anhy Salewa
astaga itu parahx menikah sama penagngguran
Anhy Salewa
dsar bnalu
Lina mfkr
/Kiss/
V'marbe
seru😘
Ririn Santi
mana bisa orang macam arka sadar, otaknya udah geser permanen, Krn dr awal mmg dia gak paham tanggungjawab sbg suami, terlalu keenakan berapa di zona nyaman
Arieee
si arka 👎👎👎👎👎👎👎👎👎👎
Dian Soedarminto
yach...kirain crita ini sudah tamat
🫢
DvaMlny: Masih ada kelanjutannya ya Kak🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
plg yg datang pengacaranya
😅
Dian Soedarminto
kok ceritanya muter2 yaa😵‍💫😵‍💫
Dian Soedarminto
Luar biasa
DvaMlny: Terimakasih 🤗
total 1 replies
Dian Soedarminto
sukurin🤣🤣
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
DvaMlny: Siap kakak, pantau terus kelanjutan ya 🤗
total 1 replies
Yurniati
baru rasa kamu Arka, Rani tidak bodoh lagi,,,,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!