NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:33.8k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 25

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas saat Jo masuk ke kantor, semua karyawan memperhatikannya karena tidak pernah sekalipun boss mereka itu datang terlambat.

“Kamu dari mana aja sih, aku sudah tungguin kamu dari pagi di sini,” Jo menarik nafasnya saat di loby perusahaan dia sudah di hadang oleh Sofia. Jo memang melihat di ponselnya yang tertinggal di mobil saat menemui Nadine, ada hampir seratus panggilan tidak terjawab dari Sofia. Tapi Jo mengabaikannya dan tidak berniat menelfon balik.

“Aku bahkan telepon kamu sampai seratus kali tapi kamu nggak jawab, aku tanya sekertaris kamu dia juga cariin kamu. Memangnya kamu dari mana?” lanjut Sofia mencecar Jo dengan pertanyaannya. Tapi Jo mengabaikannya sampai masuk ke dalam lift. Sofia mengejar Jo sampai masuk ke dalam lift.

Di dalam lift, ada beberapa karyawan lain hingga Sofia menahan diri untuk kembali mencecar Jo dengan pertanyaan-pertanyaannya tapi dia memberikan tatap yang sangat tajam

“Pak, anda sudah di tunggu di dalam,” Riko sekertaris Jo sebelumnya sudah memberitahukan padanya kalau Sofia sudah menunggunya sejak pagi dan sampai saat ini pun masih menunggunya hingga dia meminta untuk mengumpulkan bagian promosi di ruangannya untuk meeting mendadak sekarang juga karena dia tidak mau meladeni kegilaan Sofia.

Tentu saja itu hanya akal-akalan Jo untuk menghindari Sofia. Meski dia tahu Sofia tidak akan semudah itu menyerah.

“Jo, aku mau ngomong sama kamu. Tentang pacar bayaran kamu itu,” kata Sofia yang seperti sudah tidak sabar menceritakan pada Jo tentang dia yang melihat Nadine bersama dengan om-om, di hotel pula. Jo akhirnya menatap Sofia. Tapi Sofia bisa merasakan kalau pandangan Jo padanya sudah sangat berbeda.

“Kamu nggak dengar aku sudah di tunggu di dalam,” kata Jo mencoba mengabaikan Sofia.

“Jo…” teriak Sofia membuat Jo dan Riko berhenti dan berbalik melihatnya. Bukan hanya kedua laki-laki itu, juga semua karyawan yang ada di lantai itu melihat Sofia saat mendengar wanita itu berteriak memanggil Jonathan.

“Sof, jangan menguji kesabaran aku. Jangan membuat aku benar-benar tidak bisa lagi menoleransi kamu. Aku mohon pergi sekarang dan kalau bisa jangan datang kalau kamu hanya mau mengacau aja!” Jo memang tidak berteriak mengatakannya, tapi terdengar sangat menakutkan. Meskipun begitu, Sofia sama sekali tidak takut dan dia pasti tidak akan menyerah hanya dengan kalimat saja.

“Dan satu lagi, namanya Nadine dan dia bukan pacar bayaran aku.” Setelah mengatakannya Jo masuk ke dalam ruangannya meninggalkan Sofia yang mengepalkan tangannya sambil memicingkan matanya dengan penuh kekesalan.

“Apa kalian lihat-lihat,” katanya membentak semua orang yang melihatnya.

Sofia lalu pergi meninggalkan perusahaan Jonathan. Tapi tentu semua tidak hanya akan berakhir di situ saja, bukan Sofia jika semudah itu dia menyerah.

Para karyawan pun pura-pura kembali sibuk dengan pekerjaan mereka, lalu saat Sofia pergi mereka mulai bergosip tentangnya.

Siapa yang tidak mengenalnya, salah satu pemilik brand yang sedang viral di negeri ini. Kesehariannya yang mewah juga sering dia tampilkan di media sosialnya. Namun sikapnya hari ini yang dia perlihatkan di depan karyawan Jonathan sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang ada di media sosial.

Di dalam ruangan Jo kemabli fokus dengan pekerjaannya, dia mendengarkan ide-ide para tim promosi untuk mempromosikan produk terbaru mereka yang akan segera di jual di pasaran.

“Bagus, hanya perlu di ubah di bagian openingnya saja,” kata Jo. Meeting dadakan itupun selesai dan semua bagian promosi kembali ke tempatnya masing-masing.

“Apa Ibuk Sofia saya masukkan ke dalam daftar hitam perusahaan?” kata Riko memberi usul pada Jo melihat boss nya sangat kewalahan mengatasi Sofia.

“Nggak perlu, kalau dia datang lagi bilang aja saya nggak di tempat.”

Jonathan merasa tidak tega jika sampai melakukan hal itu pada Sofia, walau bagaimanapun wanita itu pernah menjadi sumber kebahagiaannya. Dia dan Sofia pernah saling mencintai dan menyayangi.

“Apa anda butuh sesuatu?” tanya Riko melihat Jo menyandarkan kepala sambil memijat pangkal hidungnya.

“Kopi, saya butuh kopi,” katanya sambil bangkit dan kembali ke mejanya.

“Baik, Pak.” Riko lalu pamit membuatkan kopi untuk Jo.

Sementara itu, Nadine yang baru saja pulang ke rumah melihat amplop coklat pemberian Papanya masih tergeletak di atas tempat tidurnya. Nadine menatap amplop itu tapi kembali mengabaikannya. Setelah mandi dan makan nasi padang yana tadi dia beli, Nadine baru membuka amplop itu.

Amplop coklat itu cukup tebal, Nadine membukanya dan pertama mengambil sesuatu seperti buku. Ternyata itu adalah sertifikat sebuah rumah atas namanya.

“Papa…” Nadine terharu melihatnya. Entah kapan Papanya menyiapkan rumah itu untuknya. Papanya pasti melakukannya diam-diam karena tidak mungkin Ibi tirinya mengetahuinya.

Lalu ada buku tabungan dan lengkap dengan kartunya. Nadine membuka dan melihat jumlah yang sangat besar membuat mulutnya sampai mengaga saking tidak percaya melihat nominal jumlah uang yang ada di buku rekening itu yang juga atas namanya itu.

Ada secarik kertas dengan tulisan tangan Papanya di dalamnya, Nadine mengambil dan membacanya.

“Nadine, sayang,” Nadine tersenyum, dia seolah membayangkan Papanya memanggilnya di depannya.

“Papa hanya bisa memberikan ini sama kamu, Papa harap kamu menerima pemberian Papamu ini, sayang. Papa haram kamu akan segera mendapatkan laki-laki yang mencitai kamu dengan tulus dan bisa membahagiakan kamu. Kebahagiaan yang tidka bisa Papa berikan selama ini.

Maafkan Papa, Nak. Papa yang sudah menciptakan semua penderitaan untuk kamu. Kamu sabar yah, sebentar lagi kita akan bersama-sama selamanya.

Papa sayang kamu.”

Nadine meneteskan air matanya, dia tidak sabar membayangkan hidup bersama dengan Papanya. Dia juga ingin menjadi anak yang berbakti dengan mengurus Papanya.

“Nadine juga sayang Papa, sayang banget,” katanya meletakkan surat itu di dadanya seolah sedang memeluknya.

Nadine menumpahkan sisa dari isi amplop itu dan mendapati ada kunci rumah dan juga kunci mobil. Nadine terharu, dia tahu bagaimana perjuangan Papanya mendapatkan semua itu untuknya di saat Ibu tirinya mengontrol semua keuangan.

Nadine menyimpan kemabli semua pemberian Papanya, kali ini dia tidak akan mengembalikannya dan menyimpannya sebagai tabungan di masa depannya karena untuk saat ini Nadine masih tidak membutuhkan semua itu. Walaupun penghasilan dari toko bungan tidak seberapa, tapi semua kebutuhan Nadine masih bisa terpenuhi dari toko bunga itu, belum lagi setiap bulan Arya selalu memberikan uang jajan yang lumayan padanya, jadi untuk saat ini Nadine tidak merasa kekurangan apapun.

Setelah meletakkan amplop itu di dalam lemari, Nadine lalu membaringkan dirinya. Entah kenapa tiba-tiba saja pikirannya tertuju pada Jonathan. Tadi pagi laki-laki itu membantunya mengatur bibit-bibit tanaman, Nadine tersenyum mengingatnya.

Meskipun Jo sangat menjengkelkan dan kata-katanya kadang tajam menusuk, tapi Nadine sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Jonathan.

“Ih, aku pikir apa sih. Kenapa juga tiba-tiba aku ingat dia,” Nadine memejamkan mata dan menarik selimutnya. 

1
Rita Riau
apa mungkin Shofia,,,🤔 kayaknya mungkin,,,? sebab Shofia orang nya oleng bin stress,,,
Rita Riau
moga terus bahagia ya Jo Nadine ikut seneng,,
Rita Riau
si Alexa sedang menunggu kehancuran nya bener bener ulet bulu meresahkan
Konny Rianty
Akh...seneng thor bc nya, lanjut lg thor yg bnyk
Riyati Kasno
mantap deh...akhirnya mereka benar "jatuh cinta...🥰🥰
Nenden Lasminingsih
lanjut thor,,,,semangat ditunggu lanjutannya
Yunis WM: siap kk, makasih 💜
total 1 replies
Nenden Lasminingsih
good job jo,,,hancurkan hama rumah tanggamu sampai gak bersisa
Riyati Kasno
waaaahh....Jo luar biasa...the best pokoknya👍👍
Rita Riau
mantap Jo,,, jgn dikasih kendor Shofia, muak juga dgn tingkah nya yg selalu ngerasa hebat,,
Rita Riau
akhirnya,,,,dan ga lama lagi bakal ada Jo junior,,🤔🤭♥️
Rita Riau
jgn pisahkan kan ya Thor Jo dan Nadine,,, bikin keduanya saling cinta.
awas Alexa ada cctv,,,, siap" di lengser dari hati Arya,,
Riyati Kasno
dasar ulet bulu....sok suci padahal boroknya banyak banget😭
Riyati Kasno
akhirnya😁😁mereka jatuh cinta
Zuraidah Zainal
Mending Anak hasil Perselingkuhan Daripada Elu Ibu Yang Tega Ngebunuh Anaknya Sendiri Demi Sebuah Ambisi!!! Anjay...
Konny Rianty
sebel nengok jo, nadine tinggalin aja si jo...
Nenden Lasminingsih
apa yang terjadi jo?kamu mau ballikan lagi sama sofia,,,kasihan nadine,,
Asri Yunianti
mungkin nadin salah faham
Riyati Kasno
wah...wah...wah...
seneng deh..kyaknya mereka mulai jatuh cinta...
Konny Rianty
iya thor, buat jo& nadine jatuh cinta biar kapok itu sofia....
Yunis WM: iya kk, udah otw 😊
total 1 replies
Rita Riau
lanjut Thor,,,, buat Jo dan Nadine saling jatuh cinta ♥️
Yunis WM: otw kk 😊🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!