Jodohku Bujang Lapuk

Kamelia sejak tadi sudah kehilangan nafsu makan nya, entah mengapa ia selalu emosi jika bertemu ayah nya apalagi saat ia melihat dengan mata kepala nya sendiri, jika selama ini ayah nya hidup dengan mewah sedangkan ia dan ibu nya harus hidup sengsara.

Edward yang sejak tadi hanya diam langsung menoleh ke arah istri nya, lalu ia menghela nafas nya karena ia tau pasti istri nya sudah kehilangan selera makan.

"sayang, kenapa kau tidak makan" tanya Edward

"nafsu makan ku sudah hilang entah kemana" jawab Kamelia sambil menghela nafas nya dengan kasar

"kau harus makan, bukankah tadi kau yang memaksaku untuk makan disini" paksa Edward

"ish pak tua kenapa kau menyebalkan sekali" ucap nya sambil manyun

Namun Edward tidak peduli, ia tetap menyuapi istrinya meskipun sang istri makan sambil menggerutu, walaupun ia makan sambil menggerutu tapi tetap saja makanan yang ia makan habis tak bersisa dan Edward pun tersenyum melihat nya,

"aku yakin jika seperti ini terus badanku semakin melar" gumam nya namun suami nya ini masih bisa mendengarkan

"tidak apa apa, apapun bentukmu aku pasti akan menyukainya" timpal Edward sambil tersenyum manis

"ish tapi aku tak suka jika badan ku gendut"

"padahal jika badanmu gendut akan terasa empuk" gurau Edward

Sontak saja Kamelia langsung mendelik, karena suami nya ini senang sekali menggoda nya.

Ketika mereka selesai dengan makanan mereka, kini mereka memutuskan untuk pulang namun saat mereka sedang berjalan di parkiran ada sepasang mata yang menatapnya dengan pandangan yang menyipit tajam.

"dengan siapa dia, kenapa mereka terlihat mesra sekali" gumam orang tersebut bahkan tatapan nya begitu intens menatap kedua orang itu

Namun ia segera menolehkan pandangan nya saat teman nya menghampiri dan ia segera pergi dari sana.

.

.

Diana memutuskan segera pulang, saat ini ia masih berada di toko kue tempat nya bekerja, sebenarnya dia sudah mendapat jatah bulanan dari menantu nya namun jika ia tak bekerja dan hanya berdiam diri di rumah, ia akan merasa bosan. Anggap saja pekerjaan nya sebagai hobi untuk meluangkan waktu.

Diana merapikan penampilan nya kemudian ia keluar dari tempat kerja nya, ia bergegas menuju ke depan untuk menunggu taksi yang sudah ia pesan.

Saat Diana masih menunggu taksi sebuah mobil berhenti tepat di depan nya, wanita 47 tahun itu menyatukan alis karena ia tak mengenal siapa pengendara mobil itu, begitu pemilik mobil tersebut turun Diana langsung memutar bola mata nya malas.

"ck, ngapain ani ani ini datang kesini" gerutu nya dengan kesal

Mariana turun dari mobil nya dengan gaya yang begitu anggun, ia menatap mantan kakak madu nya lalu ia berjalan sambil tersenyum miring ke arah Diana.

"lama tidak bertemu, Diana" tanya nya dengan nada sinis

Diana hanya berdecak, ia terlalu malas menghadapi pelakor seperti ini tapi sayang nya lagi kini ia ada di hadapannya dan ia harus menghadapi nya.

"ada angin apa yang membawa seorang nona muda Hartanto kesini" sindirnya dengan sarkas

Mariana menatap Diana wanita yang lebih muda dari nya empat tahun itu dengan pandangan menyipit karena ia merasa wanita itu sedang menyindir nya, kini ia bukanlah nona muda lagi namun kenapa wanita ini menyebutnya dengan nona muda.

"kau sedang menyindirku, aku bukanlah lagi nona muda Hartanto melainkan nyonya Subrata" jelas nya pada Diana

"akh iya kah, lalu ada apa kau menemui ku disini nyonya Subrata, bukankah harusnya kau di rumah menemani suami hasil rampasan mu di rumah, lalu bagaimana rasanya suami hasil merampas milik orang lain, enak kah?"

Wajah Marian merah padam karena ucapan dari Diana, ia di buat emosi karena kalimat yang keluar dari nya begitu menusuk menusuk pendengaran nya.

"aku kesini hanya ingin mengingatkan, jika kamu jangan mencoba menemui suami ku lagi dan jangan pernah kamu menggoda dia karena dia adalah milik ku" peringat nya

"emm mana pernah aku menemui suami mu, tapi yang terjadi adalah sebalik nya suami mu lah yang menemui ku, dan katakan pada nya jangan pernah temui aku lagi karena saat ini aku sudah hidup bahagia meskipun tidak bersama dia, dan kamu nyonya Subrata jangan pernah lagi menemui ku karena aku tak bisa menjamin wajah mu akan selamat dari cakaran kuku ku" peringat nya

Diana masuk kedalam taksi yang sudah menunggu nya sejak tadi, sungguh emosi yang ia pendam sejak sembilan tahun lalu ia luapkan hari ini, sungguh ingin rasa nya ia mencabik cabik wajah yang mulai keriput itu

"huh menjengkelkan sekali" ucap nya sambil mendengus

Sementara Mariana masih berdiri di tempat, ia sebenarnya juga tak sengaja bertemu dengan Diana, salah nya juga harus turun dari mobil dan menemui nya jadi ia harus mendapat makian dari wanita itu.

"apa Diana sekarang sudah menjadi wanita yang kejam seperti anak nya" gumam Mariana

Pasalnya dulu saat ia datang dan menemui nya, Diana adalah wanita yang lembut tapi kenapa sekarang ia berubah, dan lagi kenyataan jika suami nya masih menemui wanita itu membuatnya merasa sangat shock.

"aku butuh penjelasan kamu, mas"

Wanita itu kemudian masuk kedalam mobil nya dan segera melajukan nya, ia takut suami nya pulang sedangkan diri nya belum ada di rumah.

.

Kamelia menatap suami nya dengan tatapan malas pasal nya lelaki itu kini sedang bermanja manja dengan nya, saat ini Edward sedang merebahkan tubuh nya sedangkan paha nya digunakan lelaki itu sebagai bantal, namun yang membuat ia kesal adalah tangan lelaki itu yang menggerayangi tubuh nya sejak tadi bahkan lelaki itu menyentuh titik sensitif nya berulang kali membuat wanita itu mendesah lirih.

"hey pak tua, kau sedang mengerjai ku ya" ucap Kamelia

"siapa yang mengerjai mu, aku hanya sedang bermain main dengan milik ku yang semakin besar ini" jawab Edward

"ya tapi jangan seperti ini, akhhh pakk tuaahh" protesnya sembari mendesah

Edward memang sengaja melakukan ini agar istrinya frustasi, istrinya juga harus merasakan frustasi seperti yang dirinya rasakan.

Kamelia yang di perlakukan seperti ini menjadi geram sebab dia tak bisa menuntaskan nya karena sedang berhalangan, dengan cepat ia mengangkat kepala suami nya dan ia bangkit dari duduk nya, Edward yang terkejut dengan sikap sang istri pun bangun namun dengan cepat Kamelia menerjang nya kembali alhasil ia pun langsung terlentang di atas ranjang.

Kamelia dengan cepat duduk di atas perut sang suami lalu ia pun berbisik di telinga nya

"kau harus membayar nya" ucap nya sambil menyeringai

Lalu wanita itu pun mencium bibir tebal milik sang suami dengan ganas, setelah puas kemudian ciuman itu turun ke bagian leher tak lupa ia memberikan beberapa tanda di sana. Puas di bagian leher wanita itu langsung menurunkan celana pendek suami nya tak lupa juga dengan segitiga nya, dan saat semua sudah terbuka wanita langsung memasukan rudal milik sang suami ke dalam mul*t nya membuat Edward mendes*h karena nikm*t

Akhhh

Namun baru beberapa menit ia merasakan nikm*t itu tiba tiba istri nya bangkit dan ia mendengar suara pintu terbuka, dengan wajah yang bingung lelaki itu bangkit dan melihat istri nya sudah tidak ada di sana

"akhh sial"

...----------------...