NovelToon NovelToon
Rahim Perjanjian

Rahim Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:55.9k
Nilai: 5
Nama Author: LapCuk

"May, kalau nanti kita dewasa, terus aku gak bisa menjadi wanita sempurna. Apa yang bakal kamu lakukan?"

"Hila, dali masih dalam pelut Bunda, kita sudah saling belbagi makanan dan kasih sayang. Jadi ketika nanti kita udah besal, gak ada alasan untuk gak saling belbagi. Aku akan menjadi pelengkap kekulanganmu, Mahila," dengan aksen yang masih cadel, Maysarah menjawab pertanyaan yang diajukan Mahira. Matanya memandang penuh kasih adik kembarnya itu.

Percakapan dua anak kembar yang masih berumur 7 tahun itu benar-benar menjadi kenyataan sekaligus ujian bagi ikatan persaudaraan mereka.

Cobaan kehidupan datang menghampiri salah satu dari mereka, menjadikan dirinya egois layaknya pemeran Antagonis. Lantaran perlakuan manis orang-orang di sekitarnya.

Demi menutupi Luka hatinya yang kian menganga. Maysarah melakukan pengorbanan besar, ia bertekad untuk menepati serta melunasi janji masa kecilnya.

Ayo, ikuti kisahnya...💚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LapCuk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RP bab 22

🍁🍁🍁

Hai... Para pembaca yang baik hati😊. Terimakasih sudah mampir di cerita sederhanaku. Semoga kalian menyukai nya♥️.

Saya mohon untuk membaca santai, sambil disimak alurnya dan tidak lompat bab apalagi hanya geser-geser saja🙏. Sekecil apapun dukungan Kakak, begitu berarti buat saya😍. Salam santun dari saya 'LapCuk'🍁

...----------------...

"May!! mereka Ciuman!"

"Apaan sih kamu, Hira!? heboh bener!"

"Sini! lihat tuh burung flamingo-nya saling sosor-menyosor!" Pekiknya berjingkrak-jingkrak, begitu gemas melihat sepasang burung berbulu indah itu sedang memadu kasih sambil berenang di dalam danau.

May mengabaikan sang adik, dirinya sibuk memasukkan barang dalam Tote bag berbahan kain. Tak lupa dikalungkan nya nametag bertuliskan nama Mahira Rahardian. Untuk sekian kalinya May melakukan tukar peran ini tanpa takut ada yang mencurigai apalagi mengetahui kedok penyamarannya.

Maysarah Rahardian dan Mahira Rahardian dua anak kembar indentik, secara keseluruhan mereka memiliki fisik yang sama persis. Nada suara yang sama. Hanya satu perbedaan mereka, terletak pada warna rambut mereka.

May memiliki rambut bergelombang indah, perpaduan warna dark brown dan coklat karamel, sama persis seperti warna bola matanya yang memiliki warna unik dan langka coklat tembaga bagaikan warna emas murni. Sedangkan Mahira bersurai lurus hitam legam.

Selama ini kembar bersaudara itu selalu mengenakan hijab jika sedang berada di luar rumah, jadi sangat sulit mengenali sosok mereka yang sebenarnya. Apalagi bakat akting mereka berdua begitu natural, May sudah menguasai segala sifat, serta sikap Mahira yang cenderung lebih ceria, heboh dan sering ceroboh, gaya berbicaranya, berjalan, sampai kebiasaan sang adik, Maysarah sudah hapal.

Begitupun dengan Mahira yang selalu sukses memerankan sosok sang kakak. Kepribadian Maysarah yang introvert, lebih suka menyendiri dan tidak mau terlihat mencolok, memudahkan Hira dalam mendalami perannya. Mahira hanya perlu mengenakan busana muslimah terusan ataupun atasan Tunik yang dipadu padankan dengan bawahan rok lebar. Maysarah lebih menyukai gamis simpel, hijab menutup bagian dada, daripada mengenakan baju serta celana. Kebalikannya dari Mahira.

"Hira, aku berangkat." Pamitnya kepada sang adik yang masih asik memandangi kawanan burung flamingo yang dulu mereka beri nama Soang.

"Sukses dan hati-hati selalu ya, Sis!" Dirinya terkikik geli dengan panggilan yang disematkan untuk sang kakak, biasanya Hira selalu memanggil Buk, dikarenakan fashion Maysarah menurutnya seperti ibu-ibu.

May tidak ambil pusing kelakuan random adik sablengnya itu, yang selalu saja menyusahkan dirinya. "Jangan lupa kerjain PR ku yang bener. Awas! kalau sampai seperti tempo hari, gara-gara kamu lupa mengerjakannya. Aku jadi dihukum Bu guru!" Peringat May sambil berlalu.

"Ck...iya, iya. Lupa cuma sekali. Tetep aja masih diingat sampai berkali-kali." Hira lantas mengambil buku pelajaran sang kakak dan langsung mengerjakan PR fisika.

            ***

Di aula mall besar kawasan elit ibukota Jakarta, tengah berlangsung pameran lukisan dengan berbagai tema. Maysarah yang kini untuk sementara menjadi Mahira, sangat serius melihat setiap lukisan yang ada didepannya. Dirinya tersenyum lebar kala melihat salah satu lukisan bergambar kehidupan pedesaan, dengan nama si pelukis Lentera. Hatinya tengah di penuhi bunga bermekaran, lagi-lagi Lentera berhasil memajangkan hasil karyanya, berjejer dengan nama-nama seniman terkenal.

"Hira! kamu berdarah!" Seruan heboh salah satu teman adiknya itu, menarik perhatian beberapa pengunjung. May mencari tahu apa yang dimaksud Nia.

Nia mendekati Maysarah, menutupi tubuh belakangnya dengan tas yang dia kenakan, lalu berbisik. "Celanamu ada noda merahnya, kamu lagi menstruasi, ya?"

Maysarah terkesiap, matanya membulat sempurna. Perasaan malu menyergapnya, saat beberapa pasang mata memandang kearahnya.

"Ak-ku ke toilet dulu ya, Nia. Tolong izinkan sama Bu pengawas nanti." Tanpa menunggu bagaimana reaksi Nia, gadis remaja yang tengah dilanda panik itu bergegas keluar dari area aula.

Matanya sudah berembun penuh beningan kristal yang siap terjun bebas. Belum pernah dirinya mengalami hal memalukan seperti ini. May berlari kecil mencari toilet yang ada di lantai dasar Mall. Tanpa melihat tanda yang ada di samping pintu, gadis berparas ayu itu asal masuk saja.

Brukk

"Mas! kalau berdiri tuh, jangan ditengah jalan!" Pekiknya kesal, berusaha berdiri setelah bokongnya berhasil mencium lantai toilet.

Laki-laki yang baru saja mendapatkan bentakan dari gadis remaja itu hanya melongo.

"Apa lihat-lihat! bukannya minta maaf, malah melotot!" Hardiknya sambil berlalu membuka salah satu bilik ruangan.

Pemuda berbaju kaos polo polos dilapisi jaket jeans itu, dibuat bingung oleh kedatangan gadis pemarah bak jelangkung.

"Sebenernya aku yang salah masuk toilet apa dia sih? tapi jelas-jelas ada Urinal disini, berarti dia yang salah, kan?" Gumamnya seraya mengedarkan pandangan pada ruangan tersebut yang berisi jejeran pispot menempel di dinding, tempat pembuangan air seni yang diperuntukkan bagi kaum Adam. Lalu matanya menatap lantai, terlihat noda merah tepat dimana gadis galak itu tadi jatuh.

'Oh... ternyata dia sedang menstruasi.' Sekarang dirinya mulai paham akan situasi yang tengah terjadi. Laki-laki berbadan tegap, bahu lebar dan tinggi sekitar 180 cm itu, mengetik pesan pada ponsel pintarnya.

Tak lama kemudian seorang petugas kebersihan datang dengan membawa Floor Sign ( papan dengan tulisan peringatan, ruangan lagi dalam perbaikan). Setelah seorang cleaning service berlalu pergi. Pemuda beransel hitam itu meletakkan tanda segitiga berwarna kuning tersebut tepat didepan pintu toilet. Kemudian dirinya mengambil tissue, membasahinya dengan air keran, lalu tanpa rasa jijik mengelap noda darah tadi. Setelahnya, berjalan menghampiri pintu toilet yang tertutup rapat.

"Dek...?" Panggilnya, mengetuk pelan pintu toilet.

"Apa!!"

"Asta... Ya, Tuhan." Hampir saja dirinya beristighfar didalam kamar mandi, mendengar bentakan si gadis.

"Kamu, perlu bantuan, gak?"

"Ngomong dong dari tadi! jadi laki-laki tuh harusnya peka. Bukannya plonga-plongo tok! tolong belikan pembalut dengan panjang 23 cm. Oh... ya, jangan lupa yang ada sayapnya!" Cerocosnya tanpa jeda dan tanpa tahu malu.

"Baik, Dek... kamu tunggu sebentar disini, ya? saya akan segera kembali." Beritahunya sembari mengurut dada, berusaha menyetok rasa sabar.

"Iya... Jangan lama-lama. Aku udah risih, mana deres lagi keluarnya!" hiks hiks hiks, Maysarah menangis kencang, benar-benar sial dia hari ini.

"Dek... udah! jangan nangis, sabar bentar, ya?" Pintanya sedikit panik, mendengar suara tangisan.

"Cepetan!!"

Nggak perlu menunggu perintah dua kali, pemuda asing itu lantas bergegas, mencari kebutuhan sang gadis.

Maysarah benar-benar totalitas dalam memerankan karakter adik kembarnya. Ditiru habis sifat jutek, galak, dan seenaknya ala Mahira. Saat marah, Hira akan menyalahkan siapa saja yang ada didekatnya, bahkan tembok tidak bersalah pun jadi korban, kala dirinya tengah emosi.

Beberapa saat kemudian

"Dek... Buka pintunya...,"

~ Bersambung ~

Terimakasih sudah membaca 💜

Jangan lupa tinggalkan jejak like, permintaan update dan jangan sungkan-sungkan untuk berkomentar ♥️

Kalau tidak keberatan, boleh kirimkan gift 🙏😍

1
anjurna
May, kamu ingin melakukan apalagi May?😔😔😔
anjurna
Hira memang wajib di waspadai. Karena mulut Hira itu seperti senjata mematikan, Senja.
anjurna
Gini, nih. Gimana mau akurnya, kalau mulut mu nggak bisa di jaga.
anjurna
Kenapa marah, Hira? Kamu aja selalu cari perkara kalau ketemu May. Gimana mau akurnya😑😑😑
anjurna
May, kamu bisa aja ya😅😅😅
anjurna
Esti selalu siap sedia untuk diandalkan😁
Tanz>⁠.⁠<
tolong hidup lah sesuai keinginan mu may, jangan mau terus terusan nurutin keinginan gila nya si Hira.
Tanz>⁠.⁠<
Kegilaan apa lagi yang kau inginkan dari may, Hira 😌
Tanz>⁠.⁠<
aduh senja, soal begini saja kamu gak tau, masa kepribadian anak sendiri aja gak tau. dari sifat Hira aja, udah keliatan aura jahat nya. mau mereka serahim kek Se pabrik ke, Se apa lah itu. kalo jahat ya jahat. emosi pulak aku sama kau senja 😤
Tanz>⁠.⁠<
hadeh si Munmun mana sih, nih binik nya bakal di apain nih sama sih Hira tulul ini 😮‍💨
Tanz>⁠.⁠<
iri iri aja Hira, astaga segala mau bicara 4 mata, Sono bicara Ama mata kucing aja /Facepalm/
Tanz>⁠.⁠<
nyolot banget sih, ku cubit ginjal mu, nangis /Smug/
Tanz>⁠.⁠<
bisa bisa nya may masih anggap mereka keluarga /Facepalm/
Tanz>⁠.⁠<
sangat sangat tau taz, udah mending kamu urusin mantan istri mu itu, yang akan membuat mau makin depresi /Sob/
Tanz>⁠.⁠<: may maksud nya 😭
total 1 replies
Tanz>⁠.⁠<
⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡
Tanz>⁠.⁠<
gimana ekspresi mu taz? /Chuckle/
Tanz>⁠.⁠<
jadi ibu lah, dari pada kamu jadi janda /Tongue/
Tanz>⁠.⁠<
iya iya, si paling rajin deh /Chuckle/
Tanz>⁠.⁠<
Esti....ambil ini 🪦🪦🪦🪦 lempar di kepala 2 manusi itu, buruan esss /Determined/
LapCuk: ngaworrr 😆
total 1 replies
Tanz>⁠.⁠<
astaga bi, butuh bantuan gak? bantuan ngehabisin makanan nya maksud ku /Smirk/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!