NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:102.9k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Episode 20

Bukan hanya kening yang menjadi sasaran bibir Rafael. Namun mata, hidung, pipi dan dagu tidak luput dari bibir Rafael. Hanya satu yang belum tersentuh, yaitu bibir Annisa.

Tatapan Annisa dan Rafael saling mengunci, debar jantung keduanya saling bersahutan. Ibu jari Rafael sejak tadi berada dekat dengan bibir Annisa. Namun tidak berani bergerak terlalu jauh.

"Maaf, kalau saya pernah menyakiti kamu. Baik itu melalui sikap ataupun kata-kata."

Annisa mengangguk mengiyakan.

"Saya juga minta maaf kalau melakukan hal sama yang seperti kamu katakan tadi."

Rafael mengangguk mengiyakan.

"Maaf, saya menjadikan pernikahan ini hanya mainan."

Tanpa sadar air mata Annisa jatuh menetes. Dengan cepat jari telunjuk Rafael menghapusnya.

"Kalau saya masih memiliki kesempatan, maka saya akan menikahimu dengan sungguh-sungguh. Menjadikanmu istri saya yang sesungguhnya dan seutuhnya."

Air mata Annisa semakin sulit untuk dibendung. Hingga semua jari Rafael bekerja keras mengusir air mata tersebut.

"Mungkin ini sangat terlambat, tapi saya sudah jatuh hati sama kamu." Dengan dibarengi air mata Rafael mengatakan itu.

Annisa memejamkan mata setelah pengakuan Rafael, sesaat ia membuka mata, wajah mereka semakin tanpa jarak. Perlahan namun pasti, bibir keduanya telah menempel. Hanya menempel saja.

Rafael dan Annisa sama-sama melepaskan diri saat dari luar Mama Nur memanggil mereka. Keduanya mengambil jarak walau tidak ingin.

"Annisa! Rafael!."

"Iya, Ma. Baru saja kami selesai bicara" Annisa kembali memasang cadarnya lalu mendekat pintu dan membuka kuncinya.

Mama Nur menatap Rafael yang berada di belakang Annisa. Mata Rafael terlihat tampak memerah, seperti baru selesai menangis.

Annisa dan Rafael berdiri bersampingan menghadap Mama Nur.

"Saya kembalikan putri Mama Nur yang bernama Cinta Annisa. Saya menjatuhkan talak satu padanya."

Seketika Annisa menundukkan kepalanya, air matanya kembali jatuh namun kali ini di depan Mama Nur. Mama Nur tahu akan hal itu, tapi ia bisa apa.

Di depan Mama Nur juga Rafael menujukkan air matanya, ia sangat menyesal harus menyakiti hati Annisa dengan talak tersebut. Tapi itu kesepakatan mereka bersama dan ia harus menepatinya.

"Maaf saya sudah menyakiti Annisa" Rafael mengatakan itu dengan sangat tulus. Ia pun segera mengusap air matanya.

"Terima kasih sudah menikahi Annisa. Sekarang lanjutkan lagi kebahagiaanmu bersama Nesha dan anak-anak. Lupakan pernah menikahi Annisa, anggap ia tidak pernah ada dalam hidupmu." Mama Nur meneteskan air mata. Sebagai seorang Ibu tentunya sangat tidak ingin melihat putrinya menangis apalagi menjadi janda. Tapi, ya itu lah hidup harus memilih.

Tidak ingin larut dalam suasana yang mengharu biru terlama, Mama Nur segera meminta Rafael untuk mengantar mereka ke rumah sakit. Nesha sudah menunggu kedatangan mereka.

"Tapi saya tidak masuk, saya sudah bilang pada Nesha harus meeting dulu."

"Iya, tidak apa-apa. Pasti Nesha sangat mengerti."

"Iya, ayo kita ke mobil. Barang-barangnya biar saya saja yang memasukkan ke dalam bagasi. Nis, kamu bantu Mama saja." Rafael melarang Annisa yang hendak membantunya. Bukannya kenapa, ia hanya ingin menata hatinya yang patah berkeping-keping.

.

.

.

.

Rafael sudah menurunkan Annisa dan Mama Nur. Meeting hanya alasan yang dipakai Rafael untuk mencoba lagi mendatangi apartemen Evan. Ia segera melajukan lagi mobilnya meninggalkan gedung rumah sakit. Membelah jalanan menuju apartemen.

Tiba di tempat yang dituju, Rafael segera bergegas menuju unit. Kata security yang berjaga baru saja Evan kembali dan kemungkinan besar pria itu ada di unit apartemennya.

Rafael menekan bel, benar saja tidak lama ada seseorang yang membuka pintu apartemen.

"Anda, Rafael?."

"Iya, saya Rafael. Saya boleh masuk?."

"Tentu saja, silakan."

Sebisa mungkin Rafael menahan emosinya sebelum ia tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Ada keperluan apa anda datang ke sini?." Evan langsung bertanya setelah mempersilakan Rafael duduk. Kini mereka duduk saling berhadapan.

"Bisa anda jelaskan hubungan seperti apa yang anda miliki bersama Nesha?."

Deg

Evan berusaha mengatur ritme dari kerja jantungnya. Jangan sampai ia terlihat panik hingga bisa dengan mudah ditanyai Rafael.

"Maksudnya apa ya?." Tentu saja Evan berpura-pura menanyakan hal tersebut.

"Saya tidak ingin bertanya dua kali, jadi lebih baik anda segera menjawab pertanyaan saya." Rafael mulai menujukkan ketegasannya, ia malas membuang-buang waktu lebih lama di tempat itu.

"Tapi saya sungguh tidak mengerti dengan pertanyaan anda, maksudnya apa?." Evan juga menaikkan intonasi nada bicaranya.

Tanpa berlama-lama lagi, sebab kesabarannya semakin menipis. Rafael mengeluarkan sejumlah bukti berupa mutasi dari pihak bank terkait.

"Untuk apa Nesha selalu mentransfer uang pada anda? Itupun dalam jumlah yang sangat banyak. Apa yang bisa anda katakan tentang hal ini?."

Seketika wajah santai Evan berubah pucat, ia tidak bisa mengelak lagi dengan bukti-bukti yang ada di depan matanya.

"Kenapa anda diam? Jelaskan sekarang juga Apa hubungan kalian?." Rafael menekan Evan untuk segera bicara.

"Baik, karena aku sudah tidak bisa mengelak lagi. Aku akan bicara jujur di sini. Tapi tolong kamu dengar baik-baik, hubungan saya dan Nesha sudah berakhir."

Kedua tangan Rafael mengepal kuat, rasanya ia ingin menonjok pria yang telah mengaku mempunyai hubungan bersama istrinya.

"Sebelum kalian menikah, lebih dulu saya dan Nesha menjalin hubungan. Karena saya tidak mampu mencukupi kebutuhan Nesha, maka Nesha lebih memilih anda yang sudah jauh lebih mapan. Saya mengikhlaskan Nisa untuk hidup bersama anda. Tetapi pada saat saya melihat Nesha kesepian, ada rasa tak rela melihatnya menderita. Saya memberanikan diri masuk lagi dalam hidupnya dan ternyata Nesha pun menyambutnya. Kami kembali menjalin hubungan."

"Apa kalian pernah tidur bersama?."

Evan kesulitan untuk menjawab hal tersebut. Ini pastinya akan melukai harga diri Rafael sebagai seorang suami.

"Apa kalian pernah tidur bersama?." Rafael mengulangi lagi pertanyaannya.

hanya sebuah anggukan kepala yang diberikan Evan terhadap Rafael sebagai jawaban.

Amarah Rafael yang memuncak masih bisa ditahannya, sebab masih ada satu pertanyaan lagi yang akan diajukannya.

"Apa anda menyentuh istri saya saat ia sedang hamil?."

Diamnya Evan membakar amarah Rafael. Hingga pada detik selanjutnya sebuah bogem mentah melayang mengenai wajah Evan. Evan tersungkur, saking kerasnya pukulan Rafael.

Darah segar keluar dari sudut bibir Evan yang sobek.

Bukan hanya sekali Rafael memukul Evan secara memberi buta. Sampai-sampai handphonenya ikut jatuh terbanting. Hampir saja ia menjadi seorang pembunuh dadakan jika ia tidak melihat handphonenya. Di sana menampilkan adanya panggilan telepon dari Annisa.

Evan sudah tidak sadarkan diri, pria itu tidak memberikan perlawanan apapun pada Rafael.

Rafael mengusap kasar wajahnya lalu mengambil kasar handphone yang masih berbunyi.

"Assalamualaikum, Nis."

"Sayang, dimana? Aku sudah ingin pulang bertemu anak-anak."

Brak

Alih-alih menjawab, jutsru Rafael membanting keras handphone miliknya sampai hancur seperti hidupnya.

Bersambung

1
Flora
seruuu cerita nya toor lanjut
Watinih
semg Anisa cept diselamatkan
Watinih
lama bgt ketemuny
Maz Andy'ne Yulixah
Biang nya Yulia sama Papa nya🙄🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Yo jangan teriak2 sama kenceng2 goncang badan Salsabila Raf kasihan,ya takut to si Salsa🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Ternyata Ulah Faisal dan Yulia Hadeh🙄🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Haduh Rafael bisa terkecoh🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Semoga Papa Harris dan Indra gak kenapa2,q kok Deg2😥😥😥
Maz Andy'ne Yulixah
Faizal sama saja gak punya malu🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Curiga bukan Faisal malah Yulia,yang ngitai rumah Rafael🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Pasti si Faisal🙄🙄
Maz Andy'ne Yulixah
Apakah Nesha akan kembali kepada Evan apa kecantol sama Kakak nya Darwin,,kalau masih jomblo ya🤣🤣
Retno Harningsih
lanjut
Khairunnisa Zf india best of the best
semoga Allah SWT segera datang
Watinih
semoga saja pertolongan datang...
mahira
oo si Mak lampir rupanya
Watinih
semogasegera ada pertolongan untuk Nisa dan sikembar
Retno Harningsih
lanjut
Kim
pasti Yulia sama papa nya
Watinih
waduh ko supirnya jahat y...Anisa dan si kembar diculik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!