Menanti Janji

***

Setelah satu hari berada di kantor Juna terasa lelah sekali, saat melihat jam dipergelangannya baru terasa lega. Sebab jam pulang akan segera tiba!

Dia mematikan komputer nya lalu menyandarkan pundak dibahu kursi kebesarannya.

"Huh, akhirnya selesai semua! " gumamnya sembari membuang nafasnya kasar.

Setelah dirasa sudah agak baikan Juna segera berlalu dari ruangan itu. Rasanya tidak sabar ingin segera sampai diapartement karena disana Sri pasti sudah datang duluan. Wanita itu pasti memasak untuknya, ah senangnya! Apa lagi saat sampai nanti dia pasti akan menyambut Juna dengan hangat.

"Santo, tolong kamu antar aku pulang! capek sekali rasanya jika harus menyetir! "

"Baik tuan, mari! "

Memang benar adanya, Juna lagi sangat capek sekali bahkan menyetir saja dia sudah tidak sanggup sekarang. Tapi gak apa-apa lah bang, pokoknya cepat pulang! Di apartement kan ada Sri, dia pasti akan memijit kamu dengan lembut! Hihihi! 😁

Tapi sayang, di jalan juga lagi macet sekali. Juna sampai kesal sendiri, padahal sudah tidak sabar untuk segera sampai.

"San, lewat jalan pintas aja! "

"Macet juga tuan, lihatlah begitu banyak pengendara,"

"Huft! "

Santo yang sedang menyetir saja pun ikut kesal juga, apa lagi sang bos. Berada di dalam mobil terlalu lama sangat membuatnya pusing, tapi jika ada Sri sih kayaknya gak apa-apa deh malah sebaliknya dia pasti akan betah! 😣

Setelah lama menunggu kemacetan jalan raya kini Juna akhirnya sampai, alih-alih dia baru bernafas lega.

"Kak Juna udah pulang? "

Nah, betul sekali kan! Sri menyambutnya dengan senyuman, dia juga segera menghampiri untuk memeluk dan cium sang pujaan hati. Alhasil, seluruh rasa lelah Juna seketika hilang diganti dengan hati yang bergejolak. Dan semua itu berkat dari Sri, anak itu mampu membuat suasana hati Juna berseri kembali.

"Huh thank you Sri, padahal gak menyangka kamu datang lebih awal, " balas Juna menghela nafas sembari membalas pelukan Sri dan tentunya kecupan manis pun melayang di bibir dan di pipi wanita itu.

Cup!

"Coba katakan kamu masak apa, kok baunya enak banget? " tanya Juna yang menyadari bau wangi masakan, dia sangat yakin seratus persen Sri pasti sedang memasak makanan enak untuknya.

"Menurut mu apa kira-kira? " sahut Sri, posisi mereka masih dalam keadaan berpelukan. Kedua tangan Sri mengalunkan dileher Juna, sebaliknya pria itu juga memegang kedua sisi pinggang Sri. Posisi ini begitu intim, apa lagi jarak mereka lebih dari sejengkal. Juna sebagai pria yang masih normal bahkan merasa kejantanan nya dibawah sana terasa berkedut, apa lagi Sri semakin menempelkan dadanya diperut pria itu benar-benar sangat membuat hasratnya bangkit.

Astaga, Juna harus melepaskan pelukan ini! Jika tidak, maka Sri harus menerima akibatnya. Pikiran pria itu sudah mulai mesum, lihatlah tangannya semakin meremas kuat pinggang wanita itu.

Hais, apa-apaan ini? Padahal hubungan mereka masih ditahap pertemanan tapi kok lancang sekali mereka berdua ini? Klo begini modelannya sih fix , namanya Teman tapi mesra! Iya gak?🤦‍♀

Sri menyadari gelagat pria itu, diam-diam bibirnya tersenyum. Selanjutnya dia sedang membuat rencana supaya ini tidak hanya sebatas pelukan, ingin sekali merasakan pria itu memagut bibirnya dan juga menghisap lidahnya. Ah pikiran macam apa itu, dasar Sri kegatelan sekali. 🤮

"Kak Juna," ucap nya sangat pelan bahkan terdengar seperti berbisik, ia memejamkan mata seakan memberi isyarat jika sangat memenginginkan cumbuan dari Juna.

Melihat reaksi Sri, Juna juga ingin sekali melakukannya. Tapi tidak, pikirannya masih bisa dia kendalikan. Ini semua harus dihentikan, jangan sampai godaan setan menang dan sukses menambah dosa baru. Pokoknya tidak boleh terjadi, walaupun hati Sri berseru mengatakan. Sentuh aku Juna, sentuh aku please sentuh sekarang! Tapi sayang Juna tidak melakukannya, kedua tangannya melerai pelukan itu lalu mundur beberapa langkah.

"Mikirin apa sih Sri?" ucapnya, kemudian tersenyum mengamati wajah Sri yang masih setia memejamkan matanya.

Lucu banget, kelihatan sekali jika anak itu memiliki suatu keinginan yang harus dilakukan. Apa boleh buat, Juna tidak bisa melakukannya. Maaf sekali Sri, mungkin kamu harus bersabar dulu atau mungkin kamu cari cara agar pria ini benar-benar masuk kedalam perangkap mu.

"Hais kak Juna, apa sih? " sahutnya tersipu, kembali membuka mata lalu dengan pergerakan cepat tangan nya memukul dada pria itu.

Juna tertawa kecil sembari mencubit kedua pipi Sri dengan gemas.

"Sekarang temani aku makan dulu, mengerti? "

"Hem baik-baiklah, tapi lebih dulu kak Juna mandi dulu. Aku masih belum selesai memasak, bersabar sebentar! "

Mau tidak mau Sri terpaksa membuang semua keinginan nya itu sejauh mungkin, ini belum saatnya sebaiknya dia harus menunggu waktu yang tepat.

Baiklah, akhirnya Sri kembali di dapur saat batang hidung Juna sudah tak terlihat lagi disana.

"Huh, Sri ada-ada saja kelakuan nya. Lihatlah aku sampai basah! " gumam pria itu saat memasuki kamar mandi, dia menggeleng bahkan tersenyum geli membayangkan diri nya yang terlalu sensitif.

Ini masih belum seberapa tapi sudah membuat nya lemas, oh tidak! bahaya sekali berdua-duaan seperti ini!

Hem, Payah-payah sekali! 😩

***

"Lets'go kak Jun, makanan nya sudah siap semua..! " seru Sri bergembira sekali melihat semua makanan yang dimasaknya tertata rapi dimeja. "Wow, ini semua pasti lezat. Perutku jadi gak sabar mau diisi!" sahut Juna memuji keterampilan Sri dalam memasak, tampaknya semua makanan itu pun terlihat sangat enak dan lezat penataannya juga sangat menarik, membuat yang melihat sangat berminat untuk mencicipinya.

"Ayo kakak coba dulu, dijamin maknyus!!"

"Thank you baby,"

"Hem jangan menggodaku terus, sana habiskan dulu makanannya.,"

"Oke, oke! Tapi mencium mi juga membuatku tambah kenyang! "

"Hem dasar mesyum!!! "

Percakapan diantara mereka memang asyik tapi terkadang dibuat merinding, karena unjung-unjungnya jatuh kekalimat-kalimat mesyum! Hais, geli-geli!

"Bay the way kak Juna ada kegiatan minggu besok gak? " tanya Sri sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya. "Gak, emang kenapa tuh? " sahut Juna antusias menatap kearah Sri. "Hem papah memintaku agar kamu datang kerumah, " Sri sebenarnya tidak yakin Juna akan setuju dengan ajakan ini, tapi tidak apa lah. Coba dulu apa tanggapan Juna.

"Ah boleh, kurasa itu bukan hal yang berat! "

"Benar kah?"

"He'hem, tentu! "

"Asyik, makasih kak Juna! "

Sri senang bukan main, akhirnya kekhawatiran nya terjawab. Ah si abang selalu aja bikin hati Sri melayang!

"Tapi aku punya satu permintaan! "

"Katakan, sumpah demi apa pun akan aku kabulkan! "

"Temani aku tidur malam ini, "

Deg!

Seketika Sri terdiam sembari menatap tajam kearah Juna, Sumpah dia sangat kaget mendengar permintaan ini. Jantungnya jadi berdetak tidak karuan, padahal ini yang sangat dia inginkan sekali tapi kenapa ini kok tiba-tiba jadi gugup? Harusnya dia bahagia bukan malah deg-degan!

***

Tetap stay yah beby-beby, di part selanjutnya bakal ada adegan seru! wkwkw!

😁😁😁

Kita sambung dulu, bye!!!

BERSAMBUNG...