NovelToon NovelToon
AWAL DARI SEMUANYA

AWAL DARI SEMUANYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Manusia Serigala
Popularitas:7.3k
Nilai: 5
Nama Author: idastars

Cerita awal dari buku Not Human

Awal kisah untuk mengenal masalah kisah manusia serigala yang dihadapi oleh Carriton dan kawan-kawannya. Buku ini juga menampilkan konflik persahabatan, percintaan, harta dan persaudaraan.

Bagaimana keseruan ceritanya? Silakan dibaca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon idastars, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

“Kamu sudah bangun?"'tanya lembut Dalton. Feny menoleh sedikit dan terlihat Falton yang khawatir padanya. Falton berjongkok sedikit mencondongkan wajahnya pada Feny.

“Apa ada yang sakit?" tanyanya lagi.

Feny menggeleng, ia tidak ingin Falton khawatir padanya. “Mau kugendong?”

“Tidak usah, aku masih bisa berjalan,” jawabnya.

Dalton membantu Feny bangun. Posisi mereka saling berhadapan, dengan Falton cyang membelakangi Robert. Robert juga masih bisa berdiri, di depan sana ia sedang mempersiapkan cahaya bola kekuatan, matanya menatap tajam akan sepasang kekasih itu. Ia begitu membenci mereka.

Di balik Falton, Feny melihat jelas akan kekuatan itu, saat kekuatan itu diarahkan pada Falton, saat itu juga Feny mengangganti posisi Falton. Feny langsung menarik Falton ke belakangnya dan jadilah kekuatan itu merasuk pada Feny.

Robert langsung membelalakkan matanya begitu Falton. Robert tidak menyadari kekuatan yang dilakukan berikan sudah terlalu lama, alhasil ia sadar dan langsung menghentikannya.

Falton tercengang akan hal itu. Feny langsung ditangkapnya dengan wajah yang sangat panik. Ia takut akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

“Feny, apa yang kamu lakukkan?"tanya Falton yang berujung ketakutan. Feny masih digenggaman Falton.

“A-aku men-cintaimu. Carilah wanita lain, jadikan dia ratumu. Seperti aku yang kau jadikan ratu di hatimu. Aku mencintaimu,” Feny tidak sadarkan diri. Falton menggoyangkan badan Feny agar sadar, namun tidak ada pergerakan.

“Feny, bangun!! Aku mencintaimu Feny! Bangun, kita menikah sekarang! Feny!" histeris Falton memaksakan Feny bangun. Ia mencek badan Feny, leher dan hidungnya sudah tidak ada tanda-tanda. Feny, calon istrinya mati.

“Feny! Jangan tinggalkan aku! Feny!!" ucapnya dalam Isak tangisan. Memeluk Feny begitu erat.

“Feny!!!" histerisnya lagi.

Sedangkan di depan sana Ashton sudah habis membalaskan keadaan. Robert juga dihaja habis-habisan. Ashton baru beberapa menit tiba, dan melihat Feny yang berada di pelukan Falton sudah tidak bernyawa lagi. Sontak saaj membuat kemarahan membabi buta untuk Ashton. Ashton jika sudah menyangkut orang sekitarnya disakiti, maka tidak ada pengampun. Nyawa dibalas nyawa, dan itulah yang terjadi pada Robert sekarang.

Setelah melawan Robert, Ashton mengontrol emosinya. la menghampiri sepasang kekasih yang mungkin tidak akan bertemu lagi di dunia ini.

Falton maaih histeris dan tidak terima kepergian Feny. Ia sontak saja bangun dan ingin membalaskan ini semua pada Robert.

“Kamu mau kemana?" tanya Ashton mencekal Falton.

“Aku ingin dia mati, lepaskan aku Ashton!" sentaknya keras.

“Dia sudah mati, lebih baik kita kebumikan kakak ipar," balas Ashton.

“Ahk, dasar sialan. Ahk, Feny bangun!!! Kita menikah sekarang, ayo bangun! Jangan tinggalkan aku!!" katanya keras pada Feny yang terbaring dalam pelukannya.

Hari itu menjadi kari kesedihan yang mendala bagi Falton. Calon istrinya langsung dikubur secara baik-baik. Awalnya ia begitu kecewa dengan pengorbanan sang kekasih, namun ia tidak memungkiri kekasihnya menyelematkan dirinya. Falton kerap menyendiri. Ashton dan semuanya mengerti akan hal itu. Falton masih membutuhkan waktu untuk menerima keadaan.

Sekarang Ashton sudah berada di kuburan Feny. Ia jongkok, mengusap keramik atas nama kekasihnya. Lima tahun lamanya, ia tidak pernah mengunjungi makan itu. Alasannya hanya ingin menerima keadaan. Sakit rasanya ditinggalkan oleh orang yang kita cinta. Begitu juga ya g dirasakan Falton. Falton seolah menjalani hidup sendiri tanpa adanya Feny.

Lagi, Falton meneteskan air mata di pemakaman kekasih, calon istrinya, pendamping hidupnya. Falton tidak bisa berkata apa-apa. Sungguh lima tahun yang lalu membuatnya menyesal. Seandai dapat membaca situasi pada saat itu, Falton sendiri yang akan di kuburan itu, bukan Feny.

Merasa cukup menjenguk pusaran nama Feny, ia bangkit berdiri dan pergi ke suatu tempat.

Ashton saat ini berada di desa. Ia tidak bisa menahan rindunya selama tiga hari ini tidak bertemu dengan Greisy. Walau ia tidak akan mengajak Greisy lagu, setidaknya bisa melihat wajah yang begitu ia kagumi.

Di desa masih pukul delapan malam, Ashton sangat nekad untuk menjenguk Greisy. Ternyata Greisy sedang di teras melamun.

“Woi, melamun ajah. Awas kesambet setan lo, baru tahu rasa," kata Valerie disusul Lily dan Jois. Mereka duduk mengambil kursi masing-masing. “Eh, kalian. Ada apa?" tanya Greisy.

“Gak ada apa-apa. Kamu yang ada apa-apa Grei,” celutuk Lily.

“Pasti mikirin perjodohanmu yah,” goda Valerie. Apa lagi yang dipikit Greisy selain itu.

Valerie juga menebak memang itu yang dipikirkan Greisy.

“Ha perjodohan, kok gue gak tahu yah?" Jois memang belum mengetahui hal itu.

“Iya, Lo gak tahu. Karena mulut Lo ember, gak bisa diajak kerjasama,” kata Lily.

“Ish, mana ada aku gitu. Aku mah nyimpan rahasia itu baik-baik kok,”belanya sendiri.

“Iya-ya terserah deh,” jawab Lili memelas saja.

“Gila sih, udah mau nikah ajah semuanya, lah gue sama sekali belum dapat pacar, apalagi nikah " kata Valerie sedikit memusingkan hal itu.

“Itu namanu belum waktunya, Cal. Sudah ah, kita ke dalam saja. Nih udaranya udah makin dingin,” ajak Lily. Mereka bertiga duluan masuk Greisy. Greisy yang bangkit berdiri, tidak sengaja melihat seorang dari balik pohon besar di depan kontrakan. Jelas Greisy tahu siapa dia. Pria yang pernah menjadi kekasihnya. Sontak saja Greisy sadar, Ashtin pasti mendengar pembicu mereka tadi.

Ashton sedari tadi mendengar apa yang mereka bicarakan. Mendengar kata perjodohan, ia kembali memanas. Ia tidak bisa menerima hal itu. Pikirannya berkelana, apakah Greisy memang berniat untuk mengakhiri hubungannya hanya karena dia sudah mencari pendamping yang pas untuk hidupnya? Bukan perbedaan yang menghalangi hubungan mereka, tetapi Greisy sendirilah yang menghalangi. Sunggu Ashton kecewa akan sikap Greisy, ia bertindak sebagai orang yang benar ssjat tetapi di balik itu semua ada kesalahan yang telah diperbuat.

Merasa Greisy melihatnya, langsung saja ia menghindari tempat itu. Sementara Greisy langsung berlari ke balik pohon itu. Ashton tidak ada lagi di tempat.

“Ashton! Aku yakin kamu ada di sini. Apa ada yang ingin kau sampaikan?” serunya memanggil Ashton.

“Ashton!! Kenapa kau pergi? Kau di mana?" tanyanya seraya mengedarkan pandangannya. Sudah dapat dipastikan memang Ashton sudah berada di sini dari tadi, dan dia mendengar semuanya.

“Ashton maaf,” lirihnya dengan raut wajah bersedih.

“Itu semua tidak seperti yang kamu pikirkan. Ashton aku mohon, mendekatkan. Kita dapat ngomong secara baik-baik,” serunya memohon, namun sayang Ashton tidak kunjung datang. Lagi pandangannya mencari-cari Ashton tetapi sama sekali tidak menemukan keberadaannya.

la sudah berjalan sana-sini tetapi Ashton sama sekali tidak tahu di mana.

“Aku tahu kamu masih di sini. Aku akan menjelaskan kepadamu. Karena ini sudah malam, aku ingin istirahat. Terimakasih atas kedatanganmu. Setidaknya aku bisa melihat wajahmu, setelah tiga hari kau sama sekali tidak datang,” ucapnya tersenyum

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!