The Miracle Knight

Prolog.

Seorang pria sedang berdiri di ujung tebing, pria itu menggunakan topeng yang sama persis dengan topeng milik amara, garuda mendatangi pria itu.

"Garuda? Tumben sekali kau mau menemui ku, ada apa?"

Garuda memasukkan tangannya ke kantong celananya.

"Kau menjadikan putra ku sebagai pewaris mu kan?"

"Ketahuan yah?"

"Mana mungkin aku tidak tau"

"Jadi, kau mau menghentikan ku?"

Garuda berpikir sejenak.

"Tolong jaga putra ku"

Garuda berbalik badan dan berjalan menjauh dari pria itu.

"Tunggu! Apa maksud mu?"

Garuda berhenti.

"Kau akan tau, segera"

Garuda kembali berjalan menjauh, meninggalkan pria itu yang masih terlihat kebingungan.

.................................................................................

Amara, zhula, seraphina, jin, ruby, nana, luna, shina, uroboros, shizuna, lili, dan glen. Mereka ber dua belas berhasil terhindar dari terhapus nya keberadaan mereka dari sejarah, sementara raja Julius duduk di tahta barunya sebagai tuhan di dunia itu, dan mempermainkan makhluk hidup.

Mereka berjalan melalui hutan dan masih kebingungan dengan apa yang terjadi, amara berbicara.

"Tidak salah lagi, dia telah mengubah sejarah dari nol, sekarang, tidak ada yang mengenal kita, anehnya lagi, aku tidak bisa menghubungi blizzard ataupun inferno"

Semuanya tersadar bahwa mereka tidak bisa merasakan energi aurora dari pedang milik mereka, jin mulai berbicara.

"Uroboros!"

Jin terkejut melihat bahwa uroboros tidak ada bersama dengan mereka.

"Ha? Dimana dia?"

Semuanya mulai melihat di sekeliling mereka, dan tidak menemukan keberadaan uroboros dimana-mana.

Setelah berbicara lumayan lama, mereka memutuskan untuk tidur, dan di tengah malam seorang gadis kecil datang ke arah amara yang masih tertidur, dengan wajahnya yang memerah.

"Benar-benar kau ini, kenapa selalu bisa membuat hatiku begitu berdetak sangat kencang begini?"

Gadis kecil itu berbaring di samping amara.

"I-i hanya sebentar! Ha-habis ini aku akan bangun"

Lama kelamaan, gadis kecil itu mulai tertidur di lengan amara, paginya saat amara bangun, dia berteriak karena sangat terkejut.

"Aaaahhhh!!!!!!!"

Semuanya terkejut dan terbangun, dan langsung masuk ke mode bertarung mereka.

"Ada apa amara?"

"Apa ada musuh?"

Mereka melihat ke arah amara dan sempat terdiam sebentar, tatapan mereka mengisyaratkan kata-kata "dasar lolicon" ke arah amara.

"I-ini bukan seperti yang kalian pikirkan! Aku bahkan tidak tau apa-apa, serius!"

Tatapan mereka menunjukkan ketidakpercayaan pada perkataan amara, bahkan seraphina dan zhula merasa sangat terkejut.

"Percayalah pada ku!"

Gadis kecil itu mulai bangun, dia terkejut dengan semua orang yang menatapnya, wajahnya langsung memerah, amara dengan panik bertanya kepada gadis itu.

"Nah, kau siapa namamu?"

Dengan wajah yang memerah dan gugup, gadis itu menjawab.

"Na-namaku, elzerah"

"Dari mana kau berasal?"

"A-aku........."

Wajah gadis itu semakin memerah, dan dia lari ke dalam hutan.

"Oi, tunggu! Apa-apaan itu?"

Amara berlari mengikuti gadis kecil itu, di susul dengan yang lain, amara mendapatkan hadiah itu sedang bersembunyi di balik pepohonan, gadis itu terkejut dengan amara.

"Akhirnya ketemu, kenapa kau lari dari kami?"

Kelompok pasukan dari sebuah kerajaan tiba-tiba saja datang dan langsung mengepung mereka semua, amara dan yang lain terkejut dengan hal itu, seorang pria yang merupakan pemimpin dari pasukan itu datang menghampiri mereka.

"Siapa kalian? Dan mau apa kalian di wilayah kerajaan Edward?"

"(Kerajaan Edward? Apa karena sejarah di ubah, Kerajaan baru terlahir?), kami bukan orang yang mencurigakan, kami hanya tersesat dan tidak tau jalan pulang"

"Jadi kalian adalah orang yang hilang?"

"Benar!"

Komandan pasukan itu terlihat berpikir sejenak dan menatap amara.

"....... Baiklah, aku akan percaya kepada kata-kata mu, kalau begitu, ikuti kami"

Mereka semua mengikuti pasukan itu menuju Kerajaan Edward, sesampainya disana, mereka menunggu di ruang tamu istana sementara komandan pasukan itu melaporkan hal itu kepada raja Kerajaan Edward.

Setelah beberapa jam, raja kerajaan Edward datang menemui mereka, dia adalah seorang pria yang memiliki sifat bijaksana dan berwibawa.

"Salam kenal semuanya, aku adalah raja kerajaan Edward, Hazenda vin Edward"

Mereka semua berdiri dan menunduk.

"Salam kenal raja hazenda, namaku amara, dan mereka adalah teman-teman ku, mulai dari kanan ada jin, ruby, nama, shina, luna, lili, glen, Shizuna, zhula, seraphina, dan gadis ini kami baru saja bertemu dengannya tadi pagi, namanya adalah elzerah"

"Salam kenal semuanya"

Raja hazenda duduk di kursinya, dan yang lainnya juga duduk di kursi mereka masing-masing.

"Sekarang, aku tidak akan basa-basi dan akan langsung ke intinya, kalian ini bukan mata-mata yang dikirim oleh Kerajaan lain kan?"

Raja hazenda menunjukkan tatapan tajam dan menyebarkan energi aurora milik, bermaksud menciptakan tekanan kepada amara dan yang lain, tapi dengan santainya amara menjawab pertanyaan raja hazenda.

"Kami bukan mata-mata dari Kerajaan manapun"

Raja hazenda melihat ke arah salah satu pengawal yang ada di belakangnya, pengawal itu menganggukkan kepalanya, dan raja hazenda berhenti menyebarkan energi aurora milik nya lalu tersenyum.

"maaf, aku tidak bermaksud menakuti kalian semua"

"Jadi anda menguji kami?"

"Hanya waspada saja, siapa tau kalian adalah seorang mata-mata"

Mereka kemudian membicarakan beberapa hal, hingga raja hazenda mengundang mereka untuk makan malam di istana.

Selesai makan malam, raja menyiapkan kamar mereka secara berpasangan, amara dan lili berada di satu kamar yang sama, dan di kamar amara mencoba memanggil inferno dan blizzard karena dia tidak bisa merasakan energi aurora milik mereka berdua dari tadi.

"(Inferno, blizzard, jawab aku........ Apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini? Kenapa aku tidak bisa merasakan energi aurora dari suatu pedang?)"

"Kemungkinan, karena berubahnya sejarah dari nol, raja Julius juga mengubah konsep pedang yang memiliki jiwa"

Amara terkejut mendengar suara itu yang ternyata berasal dari elzerah.

"Elzerah? Kau, kenapa kau bisa tau tentang raja Julius dan perubahan sejarah?"

Elzerah langsung keringat dingin dan panik.

"Ah i-itu, a-aku yah..."

Amara tersadar sesuatu.

"(Tunggu dulu! Uroboros yang tiba-tiba menghilang dan kemunculan elzerah yang secara tiba-tiba), elzerah, kau ini jangan-jangan, uroboros?"

Elzerah mulai dia sudah tidak bisa mengelak lagi tentang identitasnya yang terbongkar oleh amara karena kecerobohan nya.

Elzerah mengangguk dengan wajah yang memerah, amara tidak bisa berkata apa-apa dan hanya diam membatu sambil memandangi elzerah.

Dan malam itu elzerah langsung mengancam amara, jika dia memberitahu hal ini kepada yang lain, elzerah akan membuat amara merasakan akibatnya.