NovelToon NovelToon
Ex'S Tears

Ex'S Tears

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cerai / Wanita Karir
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: mermaidku

Mencari uang saat sudah menjadi seseorang yang tumbuh dewasa sangat melelahkan, di tambah lagi bona harus menjadi istri sah mantan pacarnya hanya untuk mendapatkan warisan.

Dengan uang 1m, bona akhirnya menyetujuinya. tapi di balik itu, hidupnya mulai tak terarah dan hancur di penghujung hubungannya dengan javier.


"hanya 100 hari?" tanya bona dengan mata memerah.

"setelah kita menikah mungkin 1 bulan aku sudah bisa dapatkan warisan itu. Jadi jika kau merasa tak cocok kita bisa bercerai sesegera mungkin,"

"apa kesepakatannya?"

"kau minta bayaran berapa?"

"berapa yang kau tawarkan?"

"1m kurasa cukup karena pernikahan kita tak lebih dari 100 hari. Habiskan hubungan kita di hari putih, lagipula kurasa 1m sudah sangat banyak,"

"apa kau sudah tak mencintaiku?" tanya bona berharap.

"aku tak pernah mengijinkan dirimu berfikir jika aku masih mencintaimu, aku hanya membutuhkanmu untuk warisan itu. Bukan untuk apapun, aku sudah tak mencintaimu sekarang, besok juga tidak,"

next>>>

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mermaidku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 10

"enak tidak?" tanya bona takut, ini pertama kalinya dirinya membuat kari.

Javier hanya mengangguk, keduanya akhirnya diam satu sama lain menikmati makanan masing masing.

Ting...tong....

"aku saja yang buka," ucap bona.

"aku saja, jangan keluar,"

Bona kembali duduk dan mengangguk, ia baru sadar jika dirinya harusnya memang bersembunyi daripada menyapa tamu.

"ada apa?"

"bisakah aku pinjam kamar mandimu? Air di kamarku tidak menyala,"

Bona menguping saat ia mendengar ada suara wanita di depan pintu, ia sangat penasaran siapa wanita gatal yang ingin meminjam kamar mandi seorang pria.

"jika di kamarmu rusak, disini juga,"

Javier langsung membanting pintu tanpa mendengarkan jawaban dari wanita di depannya.

"kurasa apartemen ini jaraknya sangat jauh dari kamar lain, dan lagi dia ini tinggal di lantai berapa? karena lantai paling atas ini hanya milikku," gumam javier sambil kesal. Bukan pertama kalinya, javier kerap dapat tamu tak di undang dengan berbagai alasan tak masuk akal.

Javier berjalan kembali ke meja makan namun saat sampai di ruang tv ia melihat bona yang sedang berjongkok di belakang sofa untuk menguping.

"kau tak punya kerjaan lain? Makananmu sudah habis?" tanya javier sambil melotot.

Bona langsung menutup matanya, bisa bisanya ia tak sadar jika javier sudah selesai, "aku hanya ini... Kancing ku hilang satu jadi aku mencarinya,"

"kau pakai kaos, rokmu juga tidak pakai kancing,"

"ahhh jangan banyak bicara!" bona langsung lari kembali ke meja makan karena merasa malu.

Malamnya bona tengah berbaring di ranjang bersama javier, mereka asik bermain ponselnya masing masing daripada mengobrol.

"ahhh," bona menekan perutnya yang tiba tiba sakit, ia berguling kesana kemari karena merasa nyeri pada perutnya.

"kau ini kenapa?" tanya javier kesal karena dari tadi bona tidak bisa diam di tempatnya.

"perutku sakit,"

Javier langsung duduk, "astaga jangan jangan kau hamil, kau sudah minum susunya?" javier memegang perut bona yang terlihat sangat slim.

"javier! Sepertinya aku hanya salah makan,"

"memangnya kau makan apa? Jika kau keracunan sudah pasti kita menderita bersama,"

"entah," bona langsung lari ke kamar mandi, ia memuntahkan semua isi perutnya.

"kau mau kerumah sakit?" tawar javier sambil mengambil kunci mobil.

"javier sakit," rengek bona sambil memegang perutnya, wajahnya terlihat pucat.

Tanpa pikir panjang javier langsung membawa bona ke rumah sakit, ia bahkan tak peduli jika dirinya masih memakai piyama.

Sesampainya di rumah sakit, bona langsung di periksa sedangkan javier langsung menghubungi nyonya lu.

"javier?" panggil seseorang saat melihat teman lamanya terlihat tengah panik di depan kamar seseorang.

"mega?"

"kau sedang menunggu siapa?"

"istriku," jawab javier, ia masih sibuk melihat lokasi ibunya yang hampir dekat.

"kau jadi menikah dengan lusy ternyata, aku pikir tidak jadi. Tapi kau jahat sekali tidak mengundangku," rajuk mega.

"bukan lusy, aku tidak mengundang siapapun agar tak ada yang merusak acaraku,"

"javier," panggil nyonya lu.

"ibu, dia sedang di periksa. Tadi dia bilang sakit perut bahkan muntah muntah," jelas javier.

"dia makan apa? Atau dia sedang demam?"

"nyonya," sapa Mega.

Nyonya lu hanya tersenyum tipis, ia tak suka dengan wanita wanita di sekitar javier. Karena semuanya sama saja, hanya mengincar harta dan ketampanan javier. Namun bona dengan berani mematahkan itu semua dan berhasil mengambil hati nyonya lu.

"javier coba ingat ingat apa yang dia makan,"

"ibu, apa yang dia makan aku juga memakannya. aku baik baik saja, mungkin perutnya sedang tidak enak jadi sakit,"

"atau dia hamil?" tanya nyonya lu.

Javier langsung melotot, "ibu dia minum susu ibu hamil, artinya dia hamil?"

"tentu saja," ucap nyonya lu girang.

Mega yang tak di anggap hanya bisa melihat, "javier, nyonya lu, aku pergi dulu,"

"ya,"

"javier kau akan punya anak, astaga ibu tidak percaya jika kau akan secepat ini menjadi ayah,"

Javier hanya diam, ia teringat perjanjian yang hanya berumur 100 hari itu. Lalu bagaimana dengan anak yang di kandung bona?

"keluarga pasien," panggil dokter.

"saya suaminya,"

"hanya flu perut, infus dulu, besok boleh pulang,"

Nyonya lu langsung menghadang dokter tersebut, "bagaimana bayinya?"

Dokter itu tampak bingung, "nyonya, nona tidak hamil. Hanya flu perut bukan sakit atau muntah karena hamil,"

"jadi bona tidak hamil?"

"ibu aku saja belum menidurinya, kenapa dia hamil!" kesal javier, ia langsung masuk kedalam meninggalkan ibunya dan dokter itu yang sama terkejutnya dengan penuturan javier.

"belum di tiduri?" tanya dokter itu sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"dok apa pria seperti itu normal?" tanya nyonya lu sedikit ngeri.

"nyonya, sepertinya tuan sedikit aneh. Untuk apa menikah jika belum di tiduri?"

Sedangkan di dalam, javier tengah melihat keadaan bona yang sangat pucat dan tak berdaya tengah berbaring di brangkar.

"masih sakit?"

"sedikit, aku sangat lemas. Tak ada energi, semuanya sudah aku keluarkan," rengek bona.

"kau mau apa? Biar aku belikan dulu," tawar javier.

"bubur,"

"tunggu sebentar, ibu ada di luar jika ada apa apa teriak saja,"

Bona mengangguk, "cepat sana aku sudah lapar,"

Javier langsung keluar, namun ia terkejut karena banyak media sudah menyorot ibunya. Ia ingin kembali masuk namun ia kasihan pada ibunya yang tak bisa kabur.

"tuan siapa istri barumu?"

"tuan siapa wanita itu? Apa benar nona lusy dari keluarga maxim?"

"tuan siapa wanita yang ada di dalam sana,"

Javier menghela nafasnya, "aku baru punya istri sekali ini, bisa bisanya kau tanya siapa istri baruku,"

"sudahlah kalian pergi, ibu kau masuk saja dan kunci pintunya," javier langsung membawa ibunya masuk, setelahnya ia berjalan pergi menuju kantin rumah sakit, namun kesalnya media masih membuntutinya.

"aku merasa sial karena tak ada penjaga," gumam javier.

Namun tak lama media bisa di usir oleh pihak rumah sakit karena terlalu berisik dan menganggu kenyamanan pasien.

"aku ingin buburnya,"

"mau di panaskan dulu tuan?"

"ya panaskan, tambahkan bawang goreng dan kerupuk itu," pinta javier, ia masih ingat makanan andalan bona saat sakit.

"baik tuan,"

...****************...

"jennifer?"

"lusy, aku ingin kau membantuku,"

"ada apa?"

"aku akan beri informasi tentang istri javier, tapi kau harus membayarnya dengan kehancuran javier"

"apa maksudmu? Aku menghancurkan pria yang aku cintai? Kau gila? Jika itu harus terjadi, yang aku hancurkan bukan javier tapi dirimu," ucap lusy kesal.

"kau bisa hancurkan bona, aku akan membantumu," rayu jennifer masih mencoba meyakinkan.

"oke, tapi apa jika aku berhasil menyingkirkan bona. Javier akan jadi milikku?"

"entah itu tergantung javier tapi yang penting kita harus pisahkan dia dengan istrinya,"

"baiklah atur saja,"

...💋TBC💋...

1
jenny
siap kak... meluncur ke sana.
Rina Zulkifli
sesuai judul 🥺😭
mksh ka ceritanya,. keren..

terus berkarya
Anonymous
keren
jenny
Semoga Damian mendapatkan jalan keluar untuk menjauhkan Javier ataupun Bona dari kelicikan Lusy.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!