NovelToon NovelToon
Our Secret Marriage

Our Secret Marriage

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:8.6k
Nilai: 5
Nama Author: Giriri

Berasal dari keluarga 'berada' tidak selamanya bahagia. Hal inilah yang dirasakan oleh Putri Bungsu keluarga Maharani yaitu Aila Maharani. Terlahir dari keluarga yang terkenal karena bakat bermusik mereka membuatnya terbebani.
Kebebasannya terhalang karena takut mencoreng nama baik keluarga dan juga sering dibandingi oleh publik dengan saudara nya Airis.
Suatu hari, kediaman keluarga Maharani didatangi seorang Tuan Muda dari keluarga Davidson yaitu Egi Davidson, dikenal suka bermain wanita, tapi nyatanya dia hanyalah pria dewasa yang masih polos.
Kedatangannya ditemani seorang sekretaris dengan tujuan melamar salah satu putri dari keluarga Maharani.

Secara mengejutkan Si Tuan Muda itu memilih Aila sebagai pasangannya..
Semua orang terkejut dengan hal ini, termasuk Aila...

Apa yang terjadi? Kenapa semua orang terkejut? Apa Aila akan memanfaatkan kesempatan ini untuk meraih kebebasan??

Penasaran cerita nya??
Mari ikuti kisah mereka di Our Secret Marriage

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giriri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Saya Suaminya

Drrttt...Drttt...Drrtttt

"Ck..siapa yang terus menerus menelpon." Keluh Egi yang harus terbangun karena bunyi getaran handphone yang tidak berhenti.

Egi memaksa agar mata terbuka.

Tepat dihadapannya, dia melihat Aila yang masih tertidur pulas, walaupun mereka tidak di ranjang yang sama.

Aku masih belum terbiasa rupanya. Egi

Drrrt .... Drttt

Egi mencoba bangun dari tidurnya dan melihat handphone Aila yang terus bergetar diatas mejanya. Dia beralih melihat Aila yang bahkan tidak terlihat terganggu.

Kenapa dia terlihat lelah sekali. Padahal kami berdua tidur di jam yang sama. 

Dan siapa yang menelpon sepagi ini. Egi

Karena Aila tidak kunjung bangun, akhirnya Egi mengintip handphone Aila untuk melihat siapa yang menelpon.

Alexa Zuko..

Ohh jadi mereka sudah bertukar kontak juga rupanya. Egi

Egi melihat gerak gerik Aila, dan gadis itu sepertinya tidak mudah bangun.

Dia mengambil handphone Aila dan pergi ke balkon untuk menerima panggilan tadi.

"Halo."

" ... "

Egi melihat ke layar handphone jika saja panggilan terputus karena tidak ada respon dari si penelpon.

"Hei, jika kau menelpon hanya untuk mengganggu sebaiknya matikan ini. Dan apa kau ini tidak punya pekerjaan sampai membangunkan orang yang sedang tidur." Gerutu Egi dengan nada dingin dan muka kesalnya.

"..Ini siapa." Tanya si penelpon

"Haa??."

"Anda ini siapa. Apa yang anda lakukan pada Aila, dan kenapa anda yang mengangkat teleponnya."

Dari apa yang Egi dengar, sepertinya si penelpon ini juga tidak suka dengannya.

"Sekali lagi aku katakan, kau menganggu orang yang sedang tidur. Tidakkah itu menjawab pertanyaan nya. Itu berarti Aila juga sedang tidur."

"Heii apa anda ini penguntit. Akan saya panggilkan polisi jika anda masih ingin selamat, dan tinggalkan Aila."

S*al...

Darimana nya aku terdengar seperti penguntit. Egi

"Dengar baik-baik... Aku tau kalau kau ini temannya Aila karena dia sendiri yang menceritakannya, dan aku tidak tau kau ini seumuran dengannya atau tidak, tapi kau sudah tidak sopan dengan menganggap orang lain itu penguntit tanpa bukti."

"...."

Si penelpon atau Alexa tadi terdiam lagi.

"Jadi anda ini siapanya Aila." Tanya Alexa.

"Saya adalah suaminya Aila."

Egi melihat bahwa Aila menunjukkan gerak gerik akan terbangun dari tidurnya, dan dia pun segera menghentikan panggilan itu."

"Sudah dulu, ya. Aila terbangun gara-gara ini."

Tut ..Tut ..tut 

Di sisi lain, Alexa yang tadi menelpon dan mendengar hal mengejutkan masih terlihat shock.

Dia tidak mengira kalau akan mendengar hal semacam ini.

"Aila sudah menikah ???. Apa ini sungguhan." Tanya Alexa pada dirinya sendiri.

"Alexaa, sebentar lagi photo shoot nya akan dimulai." Teriak manajernya di luar ruangan istirahat Alexa sekarang.

"Ah yaaa aku kesana."

S*alan Carole...

Kenapa dia tidak bilang kalau Aila sudah menikah. Dia hanya bilang bahwa Aila sudah berani menggoda pacarnya..tunggu. Alexa

"Apa itu berarti pacar wanita itu menjadi suami Aila."

Haa..jadi aku diminta untuk pekerjaan rendahan begini. Awas kau Carole. Alexa

{Kembali ke kediaman Maharani}

Aila terus menggeliat di ranjang sepertinya sambil meregangkan badan sehabis istirahat sepanjang malam.

Egi sudah menaruh handphone Aila ke tempatnya semula, namun sebelum itu dia dia menghapus riwayat panggilan antara dia dan Alexa.

Karena akan menjadi masalah jika Aila tau bahwa Egi yang menerima panggilan teleponnya.

"Selamat pagi." Ucap Egi saat melihat Aila membuka matanya.

"Ohh haii selamat pagi." Balas Aila yang sepertinya masih setengah sadar. Dia meregangkan tangannya ke atas kuat sekali sampai-sampai baju nya ikut terangkat.

Egi dengan cepat mengalihkan pandangannya.

"Aku mau mandi duluan." Kata Egi dan berlalu pergi memasuki kamar mandi.

Aila hanya melihat sampai Egi masuk. Setelah merasa peregangannya cukup, Aila pun mengecek handphone nya.

"Hmm tidak ada yang menelepon. Baguslah."

Aila menaruh handphone nya kembali ke atas meja.

"Tapi sepertinya tadi aku mendengar ada handphone yang bergetar. Apa mungkin handphone dia." Kata Aila sambil melihat pintu kamar mandi dan mendengar bunyi air yang terus jatuh dari shower.

Lama Aila mengumpulkan niatnya untuk bangun dari ranjang yang empuk ini, dan saat mendengar bahwa di kamar mandi tidak bersuara lagi, Aila pun beranjak.

Saat Aila duduk ditepi ranjangnya, disini juga Egi yang keluar dari kamar mandinya.

Dengan handuk yang hanya menutupi tubuh bagian bawahnya, rambut yang masih basah, serta badan yang belum benar-benar kering.

Keduanya melihat satu sama lain. Mata Aila yang awalnya masih terasa mengantuk, tiba-tiba langsung segar saking terkejutnya.

"He...hei...apa-apaan. Kenapa cuma pakai handuk." Kata Aila yang langsung mengalihkan pandangannya.

"Ya mau bagaimana, cuma ada handuk." Egi juga dengan spontan menyilangkan tangannya di dada, seakan untuk menutupi badannya.

Saat mendengar perkataan Egi, Aila jadi teringat bahwa dia lupa untuk menyerahkan baju mandi pada Egi.

"Ah ya, maaf aku lupa. Akan aku ambil, tapi bisakah kamu ke belakang sana dulu." Kata Aila sambil menunjuk ke bagian belakang nya.

"Ya baiklah." Egi menurut dan berjalan ke belakang dimana dekat dengan pintu masuk kamar.

"Sudah."

Aila melirik sedikit untuk memastikan bahwa Egi benar tidak masuk dalam penglihatannya.

Dan setelah memastikan bahwa Egi tidak ada didepannya lagi, Aila beranjak dari duduknya dan pergi ke arah lemari pakaian.

Dimana ya...ah ini." Aila mencoba meraih bagian tertinggi di lemarinya. Disana ada baju mandi dan handuk bersih. Namun, dia kesulitan menggapai dimana baju mandi terletak.

Namun yang lebih mengejutkan Aila lagi, saat dia berusaha menggapai barang itu dengan menjinjit, di sampingnya tiba-tiba terdapat tangan yang dengan mudahnya mengambil baju itu.

"Panggil saja jika memang tidak sampai. Kenapa susah-susah." Kata Egi yang sekarang tepat dibelakang Aila.

Saat ini Aila bisa merasakan seberapa besar jarak yang ada diantara mereka saat dia bisa mencium aroma Egi sehabis mandi, dan suasana yang tiba-tiba hangat disekitarnya.

"Kalau sudah, bisakah kamu mundur sekarang. Kalau tidak dagumu itu akan jadi korbannya." Kata Aila.

Tanpa berlama-lama Egi langsung mundur karena takut kepala Aila menyundul dagunya.

Setelah Egi menjauh, Aila pun langsung berlari menuju kamar mandi.

Egi merasa bingung kenapa Aila seperti itu, namun tidak memakan waktu lama untuk dia sadar bahwa posisi mereka tadi sangatlah berbahaya.

"Kau memang kurang ajar, Egi." Keluh nya

.

Setelah setelah berkemas, Egi turun lebih dulu dan langsung melihat Ayah mertuanya yang sepertinya juga sedang menunggunya.

"Selamat pagi, nak." Ucap Ayah.

"Selamat pagi juga, Ayah. Mau kemana." Tanya Egi saat melihat Ayah mertuanya itu membawa perlengkapan.

Egi melihat Ayah Aila yang tersenyum dengan licik.

Perasaanku tidak enak. Beliau sama seperti Ayah. Jika tersenyum seperti ini pasti ada maknanya sendiri. Egi

Dan benar saja, Egi dibawa Ayah mertuanya ke bagian belakang rumah dimana terdapat kebun mini.

"Mari kita berkebun." Kata Ayah dengan riang.

"Ukhh apa lagi ini."

------------------------------------------------------------------------

...Jangan lupa Subscribe, Komen dan Like nya gaiss 😉...

...Support kalian buat author buat rajin update ...

...😁...

...Happy reading...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!