NovelToon NovelToon
Warrior Odyssey

Warrior Odyssey

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Epik Petualangan / Fantasi Isekai
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Tio Charisma

Vincent, seorang mantan tentara yang kehilangan salah satu kakinya dalam kecelakaan tragis, tersesat di dunia fantasi setelah terjebak dalam karakter video game favoritnya yang memiliki tubuh biomekanik.

Terpaksa menghadapi makhluk mitos dan tantangan baru, dia menggunakan keahlian tempur dan strateginya untuk bertahan hidup. Dengan bantuan teknologi biomekanik, Vincent mengumpulkan informasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman di dunia ini, sambil menemukan makna baru dalam hidupnya dan menghadapi tantangan dengan tekad yang kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tio Charisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Under the Starlight

Sore mulai turun, dan Vincent merasa penting untuk mempersiapkan perkemahan sebelum malam tiba.

Setelah mereka selesai membangun tenda, Vincent memutuskan untuk mencari makan malam, sementara Elion mencari kayu bakar dan Elysia menyiapkan peralatan memasak.

Setelah makan malam, Vincent mengusulkan untuk membagi tugas jaga. Dia memilih untuk mengambil bagian pertama untuk menjaga keamanan perkemahan.

Saat duduk di depan api unggun, Vincent merasa sepi, namun kemudian Elysia muncul dari dalam tenda dan duduk di sampingnya.

"Tidak bisa tidur?" tanya Vincent, mencoba untuk mencairkan suasana.

Elysia mengangguk, membenarkan bahwa dia tidak bisa tidur. Dia berbagi dengan Vincent tentang mimpi buruk yang menghantuinya, mimpi tentang kehilangan yang begitu mendalam saat penyerangan pemburu budak di desa elf. Ingatan akan kedua orang tuanya terasa begitu nyata baginya, terutama tentang bagaimana mereka berjuang untuk melindunginya.

Vincent mendengarkan dengan penuh perhatian, merasakan beban kesedihan yang terasa begitu berat dalam cerita Elysia. Setelah Elysia selesai bercerita, Vincent meraih tangannya dengan lembut. "Kamu tidak sendirian, Elysia," kata Vincent dengan penuh empati. "Kita semua berjuang dengan kenangan yang sulit dari masa lalu. Tapi bersama-sama, kita bisa mengatasi rasa sakit itu."

Elysia menatap Vincent dengan mata yang penuh rasa terima kasih. "Terima kasih, Vincent," katanya dengan suara serak. "Aku beruntung memilikimu di sini bersamaku."

Vincent tersenyum, merasa hangat oleh kata-kata itu. "Kita saling mendukung di sini, Elysia. Kita akan melalui masa sulit ini bersama-sama." Dengan itu, mereka duduk berdampingan di depan api unggun, menemukan sedikit ketenangan dalam kehangatan kebersamaan mereka di tengah-tengah kegelapan malam.

Elysia memiliki senyum kecil di wajahnya berkat kata-kata Vincent, kemudian dia menyandarkan kepalanya ke bahu kiri Vincent. Namun, ketika dia merasakan kejutan dingin dari permukaan keras di bahu Vincent, senyumnya memudar.

"Keras," gerutu Elysia dengan nada menggelitik.

Vincent hanya tersenyum tipis. "Maafkan saya, itu satu-satunya bahu yang saya punya," ujarnya dengan suara serak yang menunjukkan sedikit humor.

Elysia memalingkan wajahnya dengan cepat, mencoba menyembunyikan senyumannya yang tak terelakkan. "Baiklah, baiklah, saya mengerti. Tidak perlu membuatnya terdengar seperti keluhan. Ini membuat saya merindukan reruntuhan desa kami," ujarnya dengan suara yang berusaha keras.

Elysia melihat lengan kiri Vincent dengan rasa penasaran yang besar. "Apakah itu lengan asli atau armor lengan?" tanyanya, matanya terpana.

Vincent tersenyum, merasa sedikit kikuk dengan pertanyaan itu. "Lengan ini sebenarnya adalah prostetik, bukan lengan asli. Ini yang tersisa setelah kecelakaan yang saya alami."

Jelas, semua itu bohong, karena yang sebenarnya, lengan itu adalah bagian dari desain karakter video gamenya sebelum Vincent terjebak di dunia ini sebagai tubuh karakternya.

Elysia terkejut. "Tunggu, kamu bisa menggerakkan lengan besi seperti itu?" tanyanya, berasumsi bahwa itu adalah sihir.

Vincent menggeleng. "Bukan sihir, Elysia. Ini adalah teknologi. Sebuah keajaiban modern dari dunia saya."

Namun, melihat ekspresi bingung Elysia, Vincent menyadari bahwa penjelasan teknis mungkin terlalu rumit untuk dipahami. "Intinya, lengan ini adalah keajaiban," ujarnya dengan nada ringan, mencoba membuat Elysia mengerti dengan cara yang lebih sederhana.

"Tunggu, modern? Duniamu?" Elysia bertanya dengan ekspresi bingung.

Vincent menyadari bahwa dia memberikan sedikit terlalu banyak informasi dan mengutuk dirinya sendiri. Prinsipnya adalah bahwa informasi adalah kekuatan, dan sementara Elysia adalah sekutu, Vincent masih berhati-hati.

"Dunia saya berbeda," jawab Vincent secara ambigu. "Saya berasal dari sebrang benua dan berakhir di sini secara tidak sengaja." Dia memilih tidak memberikan terlalu banyak rincian, merasa bahwa ada beberapa hal yang lebih baik dijaga sebagai rahasia.

Elysia menatap Vincent dengan rasa ingin tahu yang jelas terpancar dari matanya. Dia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Vincent, namun dia memilih untuk tidak mengejar lebih jauh.

"Saya rasa akan sulit bagi Anda untuk memahaminya," tambah Vincent, mencoba menambahkan sedikit misteri pada penjelasannya. "Namun, saat ini, saya hanya ingin fokus pada perjalanan kita bersama."

Elysia mengangguk, meskipun masih ada kebingungan yang berkecamuk di benaknya. Dia merasa bahwa masih banyak misteri yang menyelubungi Vincent, tetapi dia memilih untuk mempercayai bahwa suatu hari nanti, segala sesuatu akan terungkap dengan sendirinya.

Vincent melihat senyuman ringan di wajah Elysia, merasa lega bahwa dia berhasil mengalihkan perhatiannya dari topik yang sensitif. Dengan tekad yang kuat, mereka berdua kembali menatap api unggun yang memancarkan kehangatan di tengah malam yang gelap.

Vincent sedikit terkejut dengan tindakan Elysia yang tiba-tiba bermain-main dengan lengan biomekaniknya. Dia merasa campur aduk antara terkejut dan canggung, namun dia membiarkan Elysia mengeksplorasi perangkat aneh tersebut.

"Elysia, hati-hati," ujarnya, mencoba menahan senyuman.

Elysia terus menyentuh dan memutar-mutar bagian lengan yang terbuat dari logam, mencoba mencari tahu cara kerjanya. Meskipun masih tampak bingung, dia terlihat sangat antusias dengan penemuan baru ini.

Vincent mencoba menahan senyum melihat keteguhan dan ketidaksabaran Elysia saat dia terus mengotak-atik lengan biomekaniknya. Meskipun awalnya agak terganggu oleh tindakan itu, dia juga merasa senang melihat antusiasme dan keingintahuan yang tulus dari Elysia.

"Elysia, mungkin lebih baik jika kamu berhenti," ujarnya dengan lembut, mencoba menarik lengan biomekaniknya dari genggaman Elysia.

Namun, Elysia hanya semakin keras kepala, fokus pada upayanya untuk memahami teknologi yang tidak biasa ini. Dia sepertinya tidak bisa dihentikan, bahkan ketika Vincent mencoba meyakinkannya untuk berhenti.

Vincent merasa agak kebingungan, tetapi juga terkesan dengan tekad Elysia. Meskipun dia tahu bahwa ada batasan dalam apa yang bisa dia ungkapkan tentang asal usulnya, dia juga merasa terhubung dengan Elysia melalui momen ini, di mana dia merasa dibutuhkan dan diakui.

Dengan sabar, Vincent membiarkan Elysia melanjutkan eksplorasinya, meskipun dengan sedikit rasa cemas tentang apa yang bisa terjadi jika dia terlalu jauh. Meskipun begitu, dia juga merasa bahwa momen ini adalah bagian penting dari pembentukan ikatan antara mereka.

Setelah sesi eksplorasi yang intens dengan lengan biomekanik Vincent, Elysia akhirnya menyerah, menyadari bahwa dia tidak akan bisa mengungkapkan semua misteri di balik teknologi itu dalam satu malam. Dengan wajah yang sedikit kecewa tapi juga penuh semangat, dia mengembalikan lengan biomekanik itu ke posisi semula.

"Sepertinya aku tidak akan bisa mengungkapkan semua rahasia tentang lenganmu kali ini," kata Elysia dengan sedikit penyesalan.

Vincent tersenyum lembut. "Tidak apa-apa, Elysia. Tidak semua rahasia bisa dipecahkan dalam semalam. Yang penting, kita sudah menghabiskan waktu bersama dan saling memahami."

Elysia mengangguk, wajahnya kembali cerah. "Ya, kamu benar. Terima kasih telah membiarkan aku mencoba."

Vincent tersenyum, merasa lega melihat Elysia kembali ceria. "Tidak masalah, Elysia. Aku senang bisa berbagi sesuatu yang menarik denganmu," ujarnya dengan hangat.

Mereka berdua kembali menatap api unggun, menikmati kehangatan dan kedamaian malam yang menyelimuti mereka. Meskipun masih ada banyak misteri yang mengelilingi mereka, saat ini mereka hanya ingin menikmati momen kebersamaan ini.

Saat angin malam berdesir lembut dan cahaya api unggun menyala redup, Vincent merasa adem melihat Elysia yang kini tersenyum dan rileks. Dia merasa bahwa kehadiran Elysia di sampingnya adalah anugerah, sebuah pengingat bahwa meskipun dunia di sekitar mereka penuh dengan bahaya dan ketidakpastian, ada kehangatan dan kebersamaan yang bisa mereka temukan satu sama lain.

Di tengah-tengah perjalanan yang penuh tantangan dan rintangan, Vincent menyadari bahwa Elysia bukan hanya teman seperjalanan biasa. Dia adalah sekutu yang setia, sumber kekuatan dan keberanian bagi Vincent dalam menghadapi segala macam ujian yang ada di depan mereka.

Dalam keheningan malam yang damai, Vincent dan Elysia duduk berdampingan, merenungkan perjalanan mereka yang masih panjang di hadapan mereka. Meskipun belum jelas apa yang akan terjadi, mereka tahu bahwa selama mereka bersama, mereka akan bisa menghadapi segala sesuatu dengan tekad dan keberanian yang tak tergoyahkan.

Dengan pikiran yang tenang dan hati yang penuh harapan, mereka berdua membiarkan kelelahan mereka membawa mereka ke dalam tidur yang damai, siap untuk menghadapi hari esok dengan semangat yang baru. Dalam kegelapan malam, api unggun terus berkobar, menjadi saksi dari ikatan yang semakin kuat antara dua jiwa yang saling terikat oleh petualangan dan persahabatan.

1
Sampah Satu
semangaat
Tio Charisma: Makasih dukungannya! /Smile/
total 1 replies
Sampah Satu
lanjutkan
Sampah Satu
good
Sampah Satu
bagus
Tio Charisma
/Smile/
➳βC᭄☠Agatha☠ ᴹᴿ᭄°ℛᵉˣ
jangan lupa mampir kembali ya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!