Seorang pemuda yang bereinkarnasi ke dunia kultivator dari Bumi, menjadi seorang ayah yang istrinya sudah meninggal di bunuh oleh ketamakan manusia, dia membesarkan anak itu dan mengajarinya kultivasi terhebat dengan bantuan system yang dia dapatkan saat baru menempati tubuh barunya di dunia kultivator.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dude Ucoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Iman melihat senjata yang di
bilang system di inventory system dan benar saja itu senjata yang sesuai dengan
keinginanya.
“system bagaimana aku
menggunakannya dan amunisinya gimana cara mengisinya”
Ding “secara teknis, pengunaannya
sama dengan senjata yang tuan ketahui di bumi namun, di dunia ini, senjata ini
menggunakan kekuatan qi sebagai amunisi, tuan tinggal menyalurkan qi tuan ke
dalam magazinnya, setelah penuh tuan sudah bisa menggunakan senjata ini.
“he he he, mari kita coba saja
langsung” Iman menyalurkan qi murni ke dalam penyimpanan amunisi dari senajata
itu dan mulai menggunakannya, mengacungkannya ke depan bergaya seperti sniper
yang dulu dia lihat dalam film film di bumi.
Syut….
Dia mulai menembak, satu bola
kecil bersinar keluar dari ujung senjata itu dan pecah menjadi delapan menuju
sasaranya masing masing. Dalam sekejap mata semua taget sudah di musnahkan
tanpa ada sisa, bahkan jejak energi mereka juga musnah.
“system senjata ini hebat, kamu
memang yang terbaik” Iman menyimpan senjatanya dan duduk bersila lagi melakukan
meditasi lagi, sebenarnya hal ini dia lakukan karena kemalasannya untuk pergi
kemana mana.
Waktu berlalu sangat cepat,
keesokan harinya anbu datang mengundang Iman dan tuan putri serta Darma untuk
sarapan bersama petinggi keluarga sagara, sekaligus perjamuan untuk menyambut
kedatangan tuan putri di kediaman sagara. Di depam pintu graha Anbu berdiri dan
mengutarakan keinginnany.
“tuan kami mengundang anda untuk
sarapan bersma di aula samping aula utama”
“baiklah aku akan kesana,
tunggulah”
“baik tuan”
Beberapa menit kemudian Iman
keluar, stelah sampai dia melihat Darma dan Liona sudah berada di sana “ayo
pimpin jalan”
“silakan lewat sini tuan” anbu
menjukan arah menuju aula samaping.
Dalam perjalanan, iman melihat
banyak orang di sekitar aula dan dia mengeluarkan senjata snipernya yabf sudah
diisi amunisi serta sedikit aura yang di miliki anggota pembunuh itu sehingga
gampang membunuh mereka bersamaan, semua orang heran dan ketakutan termasuk
mata mata pembunuh itu,
Syuttt….
Bola kecil keluar dari ujung
senjata dan pecah menjadi banyak kemudian menyebar ke segala arah di depannya,
tanpa ampun semua mata mat aitu baik yang memiliki ranah kultivasi rendah
sampai tinggi tidak ada yang luput dari kematian.
“Tuan, ampuni kami…” anbu dan
patriak langsung berlutut memohon ampun.
Iman tidak menghiraukannya, dia
melambaikan tangannya dan beberapa buah cincin penyimpanan melayang ke
tangannya, dia membuka segelnya dan mengeluarkan sebuah token.
“ini adalah token organisasi
pembunuh serigala iblis, mereka semua adalah mata mata” iman memandang patriak.
“ampuni kami tuan, kami tidak
mampu mengetahui mata mat aini” ucapa Patriak
“mereka sangat pintar
menyembunyikan aura dan kultivasi mereka sehingga akan susah mendeteksinya, aku
akan memeberikan kalian sedikit hadiah, karena anbu sudah membantuku
sebelumnyaaaa’
Iman mengeluarkan beberapa senjata
yang dia anggap tidak berguna namun itu membuat orang yang melihatnya termasuk
sang putri menjatuhkan rahangnya, karena senjata yang di keluarkan Iman adalah
senjata surga, senajata yang langka di benua ini. Dia melayang dan melakukan
gerakan seperti menulis sesuatu di kehampaan dan gambar lingkaran sihir
terlihat di ujung jari iman membesar dan menyelimuti semua area kediaman
Sagara, dia mengambil senjata yang di bawanya tadi, senjata itu secara otomatis
tersedot kedalam lingkaran sihir tadi, sebuah cahaya keluar dari kehampaan dan
menuju tangan Iman, sebuah batu giok pipih yang berisi rune yang kemudian rune
itu menghilang dalam beberapa detik. Iman melayang turun dan mendarat di depan
Patriak.
“Patriak, ini adalah token aray
dan formasi perlindungan dan penyerangan kediaman sagara, tanpa seijin Patriak
selain anggota yang ada di dalam saat ini tidak ada yang akan bisa masuk” iman
menjulurkan jari telunjuknya ke dahi patriak dan informasi penggunaan toke
masuk ke dalam ingatannya.
Merekapun melanjutkan acara
saarapan pagi itu, Liona dan Darma tidak banyak bicara begitupun Iman, mereka
menyelesaikan sarapan mereka dengan cepat.
“Patriak, kami akan pergi ke hutan
Lowo, terimkasih bantuan patriak selama ini”
“Tuan Iman, hadiah anda tidak bisa
di bandingkan dengan apa yang kami lakukan, dan kami yang harusnya
berterimakasih, anbu bersiaplah” ucap patriak Sagara
“tidak, anbu tidak akan ikut
bersama saya” Iman melambaikan tangannya, dia tidak akan mengajak Anbu karean
roh naga tua itu meminta ijin untuk tidak mengajak anbu ikut serta.
Mereka bertiga berjalan keluar
dari pintu gerbang keluarga sagara diantar oleh anbu dan patriak serta beberapa
tetua keluarga Sagara.
Semantara di depan kediaman dai
alam sebuah penginapan di lantai atas, seorang bersiri di dekat jendela yang yang
tertutup oleh tirai tipis “kali ini kita tidak boleh gagal lagi, apa informasi
yang kamu dapat itu benar, bahwa diantara mereka tidak ada yang memiliki kultivasi
tinggi”
“sudah ketua, master yang membunuh
saudara kit aitu tidak ikut dengan mereka”
“baiklah, setelah mereka keluar dari
kota kita akan menyergap mereka, bersiap siaplah”
Iman berjalan sanatai sama anaknya
dan sang putri, walaupun sang putri terlihat pendiam di dalam hatinya dia
merasa sangat kagum dengan Iman, ada rasa yang dia tidak mengerti dalam
hatinya, apalagi kini Darma sudah semakin dekat dengan dirinya.
“Liona, jika kamu ingin mengikuti
kami, kamu harus meningkatkan kekuatanmu, dalam perjalanan kit aini aku hanya
akan mengawasimu, bersama dengan Darma kamu akan berlatih tehnik bertempur, aku
akan melihat kemampuanmu dulu nanti di luar kota”
“iya .. tu… eh i… eh … Iman” jawab
Liona tergagap, melihat itu Darma ketawa terbahak bahak, “bibi seperti orang
yang ketemu dengan rang yang di sukai ha ha ha ha ha ha”
Mendengar itu wajah Liona memerah,
namun Iman masih bersikap tenang tanpa exspresi, seperti orang yang tidak
memiliki perasaan lagi, ini adalah efek dari tubuh dewa naga kuno yang dia
serap sebelumnya, namun Iman tidak menyadarinya.
Bberapa menit berjalan mereka
sudah samapi di pintu gerbang kota, kediaman keluarga sagara letaknya memang
tidak terlalu jauh dari gerbang kota itu sebabnya mereka cepat samapai, semua
penjaga memberi hormat pada liona, namun karean pakaian liona sudah di ganti
dengan apakain biasa yang tidak mencolok dia terlihat sama seperti rakyat biasa
walaupun kecantikannya masih tidak bisa di sembunyikan.
Mereka berjalan menuju arah utara
diaman itu adalah arah kota Langgar, namun belum jauh mereka berjalan, bebrapa
laki laki dengan topeng dan berpakaian hitam mengahadang mereka.
“serahkan wanita itu makan kalian
boleh pergi” perintah laki laki yang berbadan besar dan memakain topeng putih
bergaris merah menyilang. Namun Iman dan Darma tidak menghiraukan kata katanya
dan mengambil jalan lain untuk menghindari mereka, namun mereka tetap
mengahadang jalannya.
“Liona, latihanmu di mulai
sekarang” lion yang mendengar itu merasa terkejut, karena dia tidak bisa mengukur
kekuatan masing masing dari mereka.
“Darma bantu jika dia terdesak,
namun jangan samapai ketahuan” ucap Iman melalui telepati.
Darma hanya mengangguk dan tetapa
berdiri di tempatnya, sedangkan Iman berjalan menjauh dan mengeluarkan meja dan
kopi panas, sebatang rokok yang dia beli dari toko system sebelumnya, walaupun
dia harus mengritnya karna jika bukan untuk misi dia tidak bisa membelinya
lagi.