Istri kecilku

Lyona bangun dengan seragam sekolah nya, dia menatap ke lantai atas dan melihat pintu kamar Bagas masih tertutup " apakah dia masih tidur? bahkan aku yang mengunakan gaun yang sangat berat saja sudah bangun dan akan ke sekolah hari ini " Lyona menuju meja makan karena dia ingin sarapan

Bagas turun dengan pakaian santai, seperti nya dia tidak akan bekerja hari ini " kau sudah bangun? keluarlah jika sudah selesai makan aku akan mengantar mu ke sekolah " Bagas keluar begitu saja dan menyalakan mobil nya

Lyona mengikuti Bagas, dia membawa roti yang belum selesai di makan " kenapa kau tampak begitu santai? apakah kau tidak akan berangkat kerja? " menatap Bagas sambil memakan roti nya

Bagas menatap Lyona dan melihat pipi nya yang gembung akibat dia memaksakan masuk seluruh roti yang ia bawa " aku akan cuti hari ini karena aku harus ke suatu tempat " memegang pipi Lyona yang terlihat gembung

Lyona menghindari dan tentu saja dia memasang wajah jutek nya " apakah kau tidak akan pulang malam ini? Jika tidak maka aku akan bisa bebas " merasa senang dan menayangkan hal-hal yang akan dia lakukan nanti malam pada saat Bagas tidak ada di rumah

Bagas mendekati Lyona dan menarik tas nya " sudah lah jangan terlalu banyak berkhayal karena aku akan pulang, walau larut aku pasti pulang " membuka pintu mobil dan memasukkan tas Lyona

Lyona menatap Bagas " benarkan? padahal aku ingin menginap di rumah Tiara karena ada tugas yang harus aku kerjakan, apakah boleh aku nginap di sana? " sekarang Lyona seolah sedang meminta ijin kepada suami nya, dia mulai menerima bahwa sekarang memang tidak ada yang mengatur nya seperti ayah dan ibunya tetapi sekarang dia sudah bersuami, dia juga ingat janji yang ia ucapkan bahwa Bagas adalah suami nya sekarang

Bagas membukakan pintu untuk Lyona " bagaiman kalau ku katakan tidak? apakah kau akan menuruti ku? " Bagas menguji Lyona, karena beberapa alasan seperti saat mereka akan lebih ke Singapura, Lyona kabur dan sekarang dia sedang meminta ijin apakah dia bersungguh-sungguh saat ini

Lyona menunduk " jika kau melarang maka aku tidak akan pergi, aku ingat akan saja janji yang aku ucapkan di depan semua orang saat kita menikah, mau bagaimana pun pernikahan kita ini sah tanpa ada paksaan, hanya saja belum waktu nya aku mengajukan surat cerai "

Bagas menatap Lyona " baiklah, bisakah kau masuk sekarang? pidato mu pagi ini sangat panjang aku akan terlambat ke sekolah nanti. jika memang mendesak kau boleh ke rumah Tiara dan akan ku jemput jam berapa pun kau pulang "

Lyona berjalan maju dan ingin masuk ke dalam mobil " benarkah? baiklah aku akan pergi sepulang sekolah dan kau tidak perlu menjemput ku karena aku tidak akan memintanya " masuk ke dalam mobil dengan senyuman di wajah nya

Sampai di sekolah, Lyona melepaskan cincin pernikahan nya dan memberikannya kepada Bagas "ini tolong kau simpan saja, aku takut jika aku melepas nya dan menyimpan nya di tas itu akan hilang " menatap Bagas

Bagas terdiam menatap Lyona dan melepaskan cincin itu di depan nya " kenapa kau ingin melepaskan nya? apakah begitu memalukan memakai nya? " membantai cincinnya

Lyona merasa bersalah dan sepertinya Bagas marah, itu terlihat jelas dari raut wajah nya dan intonasi bicaranya " tidak, hanya saja model nya terlalu mencolok dan tentu saja aku tidak mau teman-teman ku tahu kalau aku sudah menikah " Lyona menurunkan nada bicaranya

Bagas mengambil cincinnya dan menyimpan nya di dalam saku nya " baiklah jika memang itu alasannya, aku tidak bisa memaksa mu " wajah Bagas terlihat kesal

Lyona tidak mengatakan sepatah katapun, dia keluar dari mobil karena takut Bagas akan marah lagi. Mobil Bagas melaju dengan kencang Lyona hanya menatap nya.

Tiara berlari kecil dan merangkul Lyona " kau sudah lihat berita? Sepertinya penelitian mu akan menjadi yang populer tahun ini " tersenyum

Lyona bingung " apa maksud mu? "

Tiara mengeluarkan handphone dan membuka Instagram yang selalu mengupdate berita terkini " lihat, empat orang meninggal dunia usai bekerja, mereka di duga di bunuh dan lihat ini " menunjukan gambar bahwa kuku mereka di cabut

" Apa? " Lyona kaget karena kasus ini sama persis dengan penelitiannya, Lyona berlari untuk melanjutkan penelitian nya lagi

...****************...

Bagas mampir ke rumah singgah Karena, dia ingin melihat surat yang di katakan Karen dan juga foto anak itu, mungkinkah saat mereka sedang bercinta, queen langsung hamil? Bagas masih memikirkannya dan mencoba untuk mencari dimana queen sekarang

Bagas masuk dan memukul meja dengan tanggan nya, suara itu membuat Karen yang sedang duduk manis kaget " kenapa kau begitu marah? "

Bagas duduk dan membuka minuman " sungguh sangat panas, dimana surat nya? "

Karen mendekati Bagas " kau sedang marah? " duduk dan meletakan surat itu

Bagas tidak memperdulikan ucapan karen, dia membuka surat nya dan menatap foto itu, anak yang ada di dalam foto itu sudah berusia sekitar tiga tahun, itu memang sesuai dengan perkiraan perbuatan mereka " apa? "

" lihat? Anak itu sudah besar dan jika di hitung itu pas dengan waktu pengunduran diri kita "

Bagas berdiri sambil menatap surat itu " queen masih hidup, kita harus mencari keberadaan nya "

...****************...

Sudah jam lima sore, namun Bagas tak kunjung datang karena dia sedang sibuk mencari tahu keberadaan queen dan juga anak itu, Lyona menunggu di depan pagar sendirian, hari semakin gelap " apakah aku harus pulang dengan taksi? sungguh dia marah? dasar om-om labil " Lyona mengeluarkan handphone nya dia ingin memesan taksi online

Namun seorang pria dengan motor ninja nya muncul di depan Lyona " balik bareng atau mau aku antarkan pulang? " pria itu membuka kaca helm nya

" Andres? " Lyona kaget

Andres merupakan seorang siswa yang terkenal sama seperti Lyona, jika Lyona adalah kembang nya maka dia adalah lebah yang selalu ada di sekitar Lyona, mereka sering kali di jodohkan oleh siswa dan siswi yang ada di sekolah karena sama-sama murid terkenal

Lyona tidak berfikir panjang, jika dia tidak naik maka dai tidak akan bisa pulang, setidaknya dia bisa ke butik Clara untuk istirahat dan mengisi daya handphone nya " kenapa kau ingin mengantar ku pulang? "

" Aku? tentu saja karena kita sangat cocok, lagipula semua orang juga tahu kalau kita adakah sepasang Romeo dan Juliet di sekolah ini "

Lyona menatap sekitar dan tidak melihat mobil Bagas, Lyona menatap Andres " baiklah " meminta helm

Sebelum tanggan Lyona mengambil helm nya, Bagas datang dan menarik nya. Benar bagas tidak mengunakan mobil yang biasa dia pakai karena kebetulan Karen ini memakai nya " ada apa ini? " Bagas menatap Lyona sambil memegang tangan nya

Andres menatap Lyona dan Bagas heran " siapa dia Lyona? apakah orang jahat yang akan menculik mu? " Andres ingin turun dari motor nya namun Lyona menahan nya

Lyona menarik tanggan nya yang di pegang Bagas " tidak, sepertinya aplikasi gojek ku rusak, aku rasa tadi aku belum memesan nya " mengalihkan topik pembicaraan

Andres menatap Bagas " supir taksi online mu? Aku pikir dia orang jahat " Andres kembali tenang

Lyona menatap Andres " aku pulang ya ndres, makasih tadi udah mau anterin aku "

Andres mengusap kepala Lyona telat di hadapan Bagas " iya sama-sama lain kali ga usah pesan taksi Lyona " tersenyum

Lyona terlihat sama sekali tidak mundur atau menghindar, Bagas mengepal tanggan nya ingin memukul pria itu namun dia menahan nya " sesuai aplikasi ya kak " teriak nya dan kembali ke mobil

Setelah berpamitan Lyona masuk ke dalam mobil dan menatap Bagas " kenapa? " Lyona heran karena mobil nya tidak jalan juga

Bagas memberikan cincin yang model nya lebih sederhana dan cocok untuk anak sekolah " sebaiknya jangan kau lepaskan itu lagi "