perjodohan Yang berawal karna keterpaksaan membuat gadis bernama Rania sangat pilu, karna ia telah memiliki kekasih di masa lalu, namun setelah adanya cinta dalam rumah tangganya, masa lalunya mulai hadir dan sangatlah terobsesi untuk membuat hancur Rumah tangga Rania.
apakah Takdir akan sejalan dengan nasib atau mungkin nasib yang akan mengubah Takdir.
jangan lupa like and vote karya pertama saya.🤗🤗😇💕
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom young, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27 Lucas
Ros sedang duduk di ayunan rotan nya, ia tampak memikirkan sesuatu yang selalu menyirat hatinya.
" hay pagi mom." ucap herman hingga membuat Ros menoleh.
" iyah ada apa man." suara ros tampak lesu.
" ada apa mom, seperti ada yang di fikirkan?" tanya herman karna melihat wajah momi nya masam.
" aku merasa bersalah pada syam." ucap ros tiba-tiba.
" what..mom yang benar saja." herman merasa terkejut dengan ucapan ros.
" herman apa kou juga yang melakukan pembakaran caffe syam? " ucap Ros penuh tekanan.
" aku tidak sangkut paut dengan itu mom..aku hanya membuat syam itu keluar dari perusahannya saja." jelas herman.
Namun sebenarnya dia juga yang merencanakan penculikan Rania, ia dalang dibalik semua.
" yah sudah lah mom, tidak usah di fikirkan " ucap herman enteng dan berlalu meninggalkan Ros.
" aku harus mencari alamat syam sendiri mereka tidak bisa diandalkan, " batin Ros
sementara Disisi lain syam sudah bangun dari masa kritis nya. disana juga tampak ada hana mamih dan pipih nya. karna hana sudah membicarakan pada kedua orang tuanya kalau ia menabrak orang namun identitas nya belum di ketahui.
benar saja saat sadar syam tidak mengingat samà sekali, bahkan ia tertabrak juga ia tidak ingat yang ia ingat hanya Nama Rania. dan disaat ia mencoba mengingat nya kepalanya malah terasa sakit.
" Rania..Rania.." pekik syam merintih memanggil nama Rania.
mamih, pipih, dan hana, saling Tatap mereka penasaran siap Rania?
" Apa Rania itu istrinya? " pekik prawira menoleh pada istrinya.
" mungkin saja pii.." ucap sonya.
" tapi kak marvin bilang kan dia hilang ingatan, tapi ia masih ingat nama Rania." batin hana.
marvin datang dan memeriksa keadan syam.
ia mencoba sedikit berinteraksi dengan pasien. dengan mencoba memberikan ponselnya karna barang kali saja bisa,
" bang masih ingat pada benda ini? " ucap marvin.
" Apa itu punya saya? " syam malah merasa kebingungan.
lalu marvin berusaha menyalahkan ponsel yang ada di tangan nya. dan mencoba menyuruh syam untuk membuka pin, di ponsel.
" Aku tidak ingat.." syam tiba-tiba merasa pusing lagi.
" baik lah..kita sebaiknya bawa pulang saja hari ini, dan kamu hana tolong simpan ponsel ini, coba kamu cari tahu juga di google, soal cara membuka pin yang terkunci Atau kamu bawa juga ke servis hp." ucap marvin.
hana mengaguk, dan menyimpan ponsel kedalam tas nya.
sore harinya syam dibawa pulang ke keluarga prawira. kedua orang Tua hana merasa iba pada nya, karna Ulah anaknya ia terpisah dari keluarganya bahkan ia lupa Namanya sendiri.
namun semenjak kejadian itu hana juga sekarang jadi lebih santun, ia tidak lagi berani mengambil tindakan yang menurutnya salah.
hana membawa syam berkeliling Rumah nya, ia mengajak syam ke halaman Taman dan disana syam dan hana duduk di gazebo tempat kelurga.
sambil menikmati udara sore dan matahari tenggelam, adalah keindahan yang semesta ciptakan begitu indah.
" kak kita makan dulu yah aku ambilkan. " ucap hana pada syam.
" tapi aku. tidak mau makan makanan yang kaya disana lagi." ucap syam.
" iyah aku Tidak akan memberi makan kaka bubur kaka tenang saja. Tunggu sebentar disini. " ucap hana dan langsung beranjak dari duduknya.
beberapa menit kemudian hana membawa nampan berisi rendang khas padang,
" ini dia.. ayo kita makan dulu. " ucap hana..
niat hati ia ingin menyuapi syam tetapi ia meminta makan sendiri.
" aku suapin yah kak." ucap hana.
" aku bisa sendiri tidak apa.." ucap syam sambil mengambil piring yang ada di nampan.
hana pasrah dan hanya mengamati syam dengan rasa bersalah.
" Rendang Rania.." ucap syam, meskipun lirih tapi hana masih bisa mendengarnya.
" Apa Rania suka Rendang? " hana iseng bertanya.
" tidak ia tidak suka, tapi ia suka membuatkan untuk ku, dan rasanya tidak tertandingi. " jelas syam, membuat hana tercengang.
ia tidak percaya meskipun ia Amnesia tapi nama Rania masih ia ingat sungguh beruntung Rania bisa di ingat meskipun ia sedang amnesia.
" mungkin Rania orang yang special. " gumam hana dalam hati.
hana bersimpati ingin membuatkan nama panggilan untuk syam karna ia tidak tahu namanya sendiri.
" kalau aku kasih nama Lucas saja bagi mana yah? " batin hana.
" kamu tidak makan? " syam bersuara.
hana menggeleng.
" kak kalau kaka aku kasih panggilan Lucas saja bagi mana? " ujar hana.
" tidak apa? " syam tersenyum wajah tampan nya semakin terpancar
hana yang baru pertama kali melihat wajah setampan syam sebenarnya membuat ia. nervous setiap kali syam. tersenyum.
" kita masuk yah kak lucas sudah mau magrib." ucap hana.
keduanya masuk kedalam Rumah. orang tua hana. merasa senang hana bisa bertangung jawab dengan tindakannya.
setelah mengantarkan syam menuju kamar nya, hana menceritakan pada kedua orang tuanya kalau dia memberi nama Lucas.
" Apa lucas? " ucap pipih nya.
" iyah sungguh ia juga setuju aku kasih nama itu. " ucap hana tertawa manja pada kedua orang tuanya.
" kamu ini ada-ada saja." sambung sonya.
hana juga bercerita lucas mengingat soal rendang Rania, lucas menyukai rendang buatan Rania tapi Rania tidak suka Rendang.
mendengar cerita dari hana membuat kedua orang tuanya antara sedih dan haru karna putrinya yang menyebabkan Lucas hilang ingatan.
bersambung...
jangan lupa like and vote..
happy reading..!!!🍁🍁🍁