Sania terlahir dari keluarga sederhana, Ia merupaka anak ke 2 dari 3 bersaudara. kakaknya bernama rena dan adiknya bernama hani, perlakuan ibunya sangat buruk kepadanya. tidak seperti kepada saudara saudaranya.dinikahi oleh seseorang yang sangat tampan dan baik hati juga kaya harta itu bukanlah salah satu mimpinya, tapi tuhan berkendak lain......
ikuti perjalanan hidup sania..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy lila lalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gilang dan miko berdebat
Jika dirumah bu retno sedang ramai dengan orang, kini di kediaman sania sangatlah sepi dan tentram karena gilang dari pulang kerja tidak mau melepaskan tubuh sania. Gilang merasa jika ia berjauhan dengan sania ia akan sangat-sangat emosi kepada semua orang yang ada di dekatnya.
Saat gilang sedang menonton tv sendirian, tiba tiba miko datang tanpa mengetok pintu.
"selamat malam tuan." sapa miko dengan senyum dan sopan
"heee kamu pikir ini rumah nenek moyangmu, kenapa kamu nggak ketok pintu dulu." marah gilang kepada miko
"kan biasanya juga gitu tuan." protes miko
"Nggak bisa disamakan dong, kan dulu aku belum punya istri, trus sekarang aku sudah punya istri, gimana kalau aku lagi main kuda kudaan disini. kan nggak baik buat kesehatan kamu." jelas gilang pada miko
"kuda kudaan ya dikamar dong tuan ngapain tuan kuda kudaan disini..?" tanya miko heran
"Ya terserah aku dong miko, orang aku yang main, kenapa malah kamu yang ngatur." sinis gilang
"Apa tujuan kamu kesini.?" tanya gilang
"maaf tuan saya hanya mau numpang tidur disini, kan masih ada kamar kosong tuan." tutur miko dengan wajah melas
"Apa kamu bilang, tidur disini..?" teriak gilang memastikan
"Iya tuan, cuma hari ini aja tuan." ucap mohon miko
"Hee miko, aku tau ya kalau kamu itu nggak.miskin miskin banget, kamu ada apartemen, dan kemarin kan kamu juga dapat rumah dari saya. terus kemana semua itu..? Kau jual.haahh." protes gilang
"Apartemennya saya sewakan tuan. kalau rumah hari ini sedang ada banyak tamu, karena keluarga saya dari kampung pada penasaran dengan rumah baru saya. Jadi saya nggak dapat jatah kamar tuan. udah full" tutur miko
"ngapain sih keluarga kamu.. Kepoh amat jadi keluarga. Rumah ya gitu bentuknya mau gimana lagi." ucap gilang dengan sinis
Sania yang mendengar suaminya sedang marah marah dengan seseorang, langsung melihat dengan siapa suaminya berbicara.
"Ada apa sih mas ribut amat. hai mik udah dari tadi..?." tanya sania pada miko
"Baru saja datang nyonya tapi udah kena semprot." jawab miko sekenanya
"Eh mik tadi gimana yang aku minta, udah kamu belikan..?" tanya sania pada miko
"Ehhh sebentar,, memangnya kamu nyuruh miko ngapain sayang..? Kok kamu nggak beritahu aku sih." selidik gilang
"Ya ampun mas, mulai kambuh deh penyakitnya. Kan aku tadi pagi udah izin kamu buat belikan kue,dan kue tart buat pernikahan hani. Masak udah lupa." heran sania pada suaminya yang akhir akhir ini jadi pelupa dan manja.
"Ooohhh yang itu kirain apaan, udah kamu belikan mik..? Tanya gilang pada miko
"sudah tuan sesuai perintah anda, tanpa informasi pembeli." ucap miko dengan menunjukan bukti pembelian.
"coba mas aku lihat." minta sania
"Ini sayang." ucap gilang memberikan kertas itu pada sania
"Mas ini beneran segini habisnya, mas jangan gila deh masak pesan kue aja habis 7 juta, padahal aku meminta buat beli 300 atau 400ribu aja, itu udah banyak." omel sania ke gilang
"Aku nggak tau sayang, kan yang beli miko bukan aku." ucap gilang cari aman
"kok aku sih tuan kan tuan yang memintaku memesan ini dan itu." balas miko membela diri
"Diam atau tidur diluar." Ancam gilang sambil berbisik
"maaf nyonya ini memang kuenya kualitas super dan meskipun mahal, jumlahnya nggak banyak kok. Maafkan kesalahan saya nyonya." tutur miko dengan sopan daripada dia harus tidur diluar.
"Yaudah lah mik, orang udah kebeli juga dan semoga bermanfaat.. Oh ya mik kamu ada tujuan apa kemari..?" tanya sania penasaran
"mau numpang tidur disini nyonya, karena rumah saya banyak keluarga dari kampung. Biasalah nyonya penasaran sama rumah baru pemberian bos." ucap miko sambil melirik gilang dan dibalas dengan dengan memutarkan bola mata malas.
"Ooh gitu ya. Enak ya mik ramai kamu punya keluarga yang sayang sama kamu." ucap sania sendu.
"ya gitulah nyonya, tapi tadi kata tuan keluarga saya kepoh nyonya, karena mau tau rumah saya." adu miko pada sania.
"kamu kok jahat banget sih mas.?" marah sania.
"Nggak kok sayang, aku cuma bercanda aja sama miko. Iya kan mik..?" rayu gilang.
"kamu nggak boleh kayak gitu sayang, miko ini udah seperti keluarga kamu sendiri, kalau nggak ada miko, mungkin kita nggak akan menikah." tutur sania panjang lebar
"Iya gitu nyonya perilaku tuan kalau nggak ada nyonya, dia bawaannya emosi mulu kalau lihat orang lain." Adu miko
"heeee miko, jaga ucapan kamu ya, mau aku potong gajimu bulan ini haaa. Bisa bisanya kamu ngomong sembarangan didepan istriku tercinta." marah gilang ke miko
"udah mas udah, kalau gitu mulai besok dan seterusnya aku akan ikut kamu kerja." putus sania
"beneran sayang..?" tanya gilang antusias
"Syukurlah nyonya." ucap miko spontan
sania yang ditanya hanya menganggukan kepala dan tersenyum sangat manis. Setelah perdebatan, mereka semua makan malam, dengan memesan makanan di tempat rumah mewah.
Setelah selesai makan miko,sania, dan gilang terlibat obrolan yang mengasikkan diruang tengah sambil melihat tv. jangan tanyakan posisi gilang saat ini, dari sania datang ke ruang tengah sampai sekarang, gilang selalu menempel ditubuh sania. Dan Tiba tiba gilang mengucapkan suatu kata yang membuat miko dan sania keheranan.
"Saaayang aku pingin minum susu coklat." ucap gilang tiba tiba.
"bukannya tuan nggak suka minum susu.?" ucap miko keheranan, karena memang gilang tidak suka dengan susu
"mas kamu kok aneh ya. Kamu Kayak orang hamil loh mas. Emosi kamu nggak stabil, kamu manjanya nggak ketulungan, terus makannya minta aneh aneh." celetuk sania apa adanya.
"sayang kamu ini ngaco banget sih, mana mungkin aku hamil, aku kan cowok.." balas gilang nggak terima dikatain hamil.
"Wahhh jangan jangan nyonya yang lagi hamil, karena saat ibu saya mengandung adik terakhir saya, bapak saya juga ngalamin ngidam, dan itu mirip kayak tuan gini ciri cirinya. Apa ya namanya.. Kalau nggak salah hamil sim sim sim apa gitu aku lupa." tutur miko yang mengingat kehamilan terakhir sang ibu.
"simpatik miko." balas sania
"yaaa itu nyonya yang saya maksud." putus miko
"emang kamu terakhir haid kapan sayang.?" tanya gilang serius seperti dokter.
"waaahhhh iya mas, aku terakhir haid ya waktu masih dirumah ibu." ucap sania terkejut.
"mik cepetan beli alat tes kehamilan." ucap gilang ke miko
"kok aku sih tuan, malu tauu. Belum nikah disuruh beli gituan. Tuan ajalah yang beli saya anter deh." usul miko
"miko ini perintah majikan loh." ucap tegas miko
"malu loh tuan" tolak miko
"ayolah mik cepetan berangkat saya udah penasaran ini." paksa gilang ke miko
Sania dibuat malas melihat perdebatan majikan dan anak buahnya itu. Sania pun dengan hati hati meninggalkan miko dan gilang yang sedang berdebat tentang tes kehamilan.
🔥siapakah yang akan berangkat beli tespack..?
🔥perang aja lah mik,lang sampai besok 🤣
Tetap dukung novelku ya teman teman, dengan cara like,komen,dan vote
Makasih teman teman
