Temanhidupkusaatkecil

Budayakan vote sebelum baca Part kali ini di penuhi moment Fahmi & Nazwa.

•••

Happy Reading.

•••

Chapter 16: Bentakan?

•••

"Dih niruin gw lu"cibir Fahmi

"Biarin wleeee"balas Nazwa seraya menjulurkan lidahnya keluar

Tak lama dari itu pesanan Nazwa pun datang.

"Nih neng pesanan nya"ucap bapak itu sambil memberikan semangkuk bubur dan semangkuk kerupuk.

"Makasih pak"ucap Nazwa dengan senyuman lalu diangguki Bapak itu.

Bapak penjual bubur itu pun pergi meninggalkan meja Fahmi dan Nazwa.

Nazwa pun menyantap Bubur itu dengan lahap membuat pipi nya mengembung lucu.

Fahmi yang melihat hal itu pun memberhentikan aktivitas memakan bubur nya lalu melihat ke arah Nazwa yang tengah asik memakan bubur nya.

"Pipi nya dari dulu gak pernah berubah, lucu kayak ikan buntal"Batin Fahmi sambil tersenyum tipis.

Flashback On

"Hahahahaha"terdengar tawa seorang bocah laki laki

"Kenapa sih Fahmi?"tanya Nazwa dengan mulut penuh dengan potongan Bakso.

"Bwahahaha pipi Awa kayak ikan buntal"ucap пуа dengan tawa.

Bocah perempuan itu pun seketika murung mendengar ucapan Fahmi.

Nazwa pun menelan potongan Bakso di mulut nya

"Ihhhh jahat masa pipi Awa di bilang kayak ikan buntal sih?"ucap nya lalu melipat kedua tangan di dada nya pertanda bocah itu sedang marah.

"Lucu tau Awa"ucap nya lalu mencubit pipi Nazwa

"Hehhhhhh" geram Fahmi sambil mencubit agak kencang pipi Nazwa

"Itssss, sakit tau masa pipi Awa di cubit sih"ucap nya sambil menepis tangan Fahmi, lalu ia mengusap pipi yang terkena cubitan

"Habis nya lucu sih, suruh siapa coba punya pipi chubby kayak gitu"balas nya lalu mencubit pelan kembali pipi Nazwa.

"Yah kan bukan kemauan Awa hiks hiks, Fahmi jahat cubit pipi Awa"tangis nya tiba tiba pecah.

Fahmi yang melihat Nazwa menangis tanpa ia sadari air mata pun turun dari pelupuk mata nya.

"Hiks hiks maafin Mamen"tangis Fahmi tiba tiba mengencang.

Fahmi pun membawa Nazwa ke pelukan nya, Nazwa pun membalas pelukan Fahmi

"Maafin Mamen hiks hiks hiks"gumam nya dengan isakan.

"Hiks iya Awa maafin"balas Nazwa dengan isakan.

"Hiks hiks hiks"tangis kedua nya saling menggema di penjual bakso tersebut.

Sangat lucu mereka menangis sambil berpelukan

Sontak para pengunjung melihat ke arah mereka, lalu penjual bakso tersebut menghampiri mereka.

"Eh adek-adek pada kenapa kok nangis?"tanya bapak itu

"Hiks Jangan ganggu kita!"Teriak Fahmi dan Nazwa secara bersamaan dengan diiringi tangisan.

"Saya salah yah"ucap penjual bakso tersebut sambil menunjuk dirinya sendiri, lalu ia pun meninggalkan meja kedua bocah itu.

Mereka masih saling berpelukan dengan tangisan yang terdengar.

Lalu tiba-tiba ada seorang laki-laki menghampiri mereka berdua

"Non den kalian kenapa nangis?"tanya laki-laki itu lalu duduk di salah satu bangku di sana.

"Mang Ujang diem jangan ikut campur hiks ini urusan kita hiks"ucap Nazwa

"Mang Ujang udah tua hiks ini urusan anak kecil hiks"sambung Fahmi

"Hah"bengong mang Ujang

Flashback Off

Fahmi melamun lalu tersenyum mengingat kejadian dahulu.

"Fahmi gw telat gara-gara elo"Ucap Nazwa tidak jelas karena ia sedang memakan bubur dengan mulut yang penuh dengan kerupuk

Lamunan nya pun buyar karena ucapan Nazwa, Fahmi pun menatap Nazwa dengan tatapan tajamnya"Telen dulu baru ngomong!"tekan nya

Glek

Nazwa pun menelan makanan yang ada di mulut nya

"Gw telat gara gara Lo Fahmi!"teriak nya tepat di depan wajah Fahmi, mereka duduk saling berhadapan. Fahmi tidak merespon ucapan Nazwa ia masih asik memakan bubur nya.

"Lu itu yah nyebelin banget gw mau berangkat sendiri gak boleh gw nungguin Lo jadi telat awas aja kal-"cerocosan Nazwa terhenti karena Fahmi menyumpal mulut nya dengan kerupuk.

"Berisik!"ucap nya

Sedang kan Nazwa wajah nya merah padam karena marah mungkin kalo di tivi tivi telinga nya akan mengeluarkan asap.

Nazwa pun mencabut kerupuk itu dari mulutnya.

"Lu yah NYEBELIN BANGET"ucap Nazwa yang awal nya bernada rendah menjadi menjadi bernada tinggiiii

Brak

Fahmi pun menggebrak meja sambil bangkit

"Gw mau makan dengan tenang Lo malah teriak teriak"kesal Fahmi dengan nada membentak

F-fahmi k-kamu"ucap Nazwa bahu nya bergetar dengan mata yang berkaca kaca, ia kaget Fahmi membentak nya

"Awa dia bentak aku lagi"Batin Nazwa

Lalu Fahmi pun kembali duduk

Nazwa berusaha menahan isakan dan air mata nya agar tidak terjatuh.

Ia menunduk tidak melanjutkan memakan bubur nya. Suasana menjadi sedikit canggung.

Fahmi yang dari tadi memakan bubur nya, ia sudah lebih dulu, sedang kan Nazwa ia dari tadi menunduk tidak memakan bubur nya.

Fahmi pun bangkit dari duduk nya lalu menghampiri bapak penjual bubur itu.

"Ini pak saya bayar punya saya sama cewek itu"ucap nya menyodorkan beberapa lembar uang berwarna merah

"Ini kebanyakan mas"ucap bapak itu

"Gak papa buat bapak aja"balas nya dengan senyuman

"Alhamdulillah Makasih banyak yah mas"ucapnya bersyukur di balas anggukan oleh Fahmi,dan Fahmi pun melihat kearah Nazwa

"Lo kalo mau cari taksi sana,gw mau berangkat sekarang"ucap nya dengan nada dingin

Nazwa pun langsung bangkit dari duduk nya,ia meninggalkan bubur yang masih tersisa banyak.

Ia pun berdiri di belakang Fahmi.

"G-gw mau be-berangkat sama Lo aja"ucap Nazwa menunduk dengan nada bicara yang gugup.

"Hmm"balas Fahmi dingin

"Makasih yah pak saya pergi dulu"ucap Fahmi

"Iya sama sama"balas nya ,lalu Fahmi dan Nazwa pun pergi dari sana menuju bengkel yang berada tak jauh dari sana.

•••

Di jalan

Fahmi dan Nazwa melanjutkan perjalanan nya menunju sekolah, meskipun jam sudah menunjukan pukul stengah sembilan

Sudah pasti mereka akan telat, Fahmi tadi bertanya pada Nazwa, ingin pulang atau melanjutkan perjalanan ke sekolah dan Nazwa memilih melanjutkan ke sekolah.

Mereka masih berada di jalan, Fahmi fokus mengendarai motor sport nya, sedang kan Nazwa ia dari tadi hanya diam seribu bahasa.

Nazwa tidak seperti tadi pagi ia ketakutan menaiki motor Sport milik Fahmi, namun sekarang ia acuh bahkan tidak pegangan nada pinggang Fahmi.

Fahmi pun melihat ke arah kaca spion karena ia tidak merasakan tangan yang berpegangan pada pinggang nya.

Ia melihat Nazwa yang sedang melihat ke arah jalanan bebas, dengan air mata yang membasahi pipi nya.

Fahmi yang sadar akan hal itu pun langsung menarik tangan Nazwa agar memeluk pinggang nya.

Nazwa yang melamun pun tidak tau tangan nya akan di tarik, dada nya pun menubruk punggung Fahmi

Nazwa hanya pasrah memeluk pinggang Fahmi, Dagu nya bersandar di bahu kanan Fahmi.

"Hiks hiks"terdengar isakan kecil yang keluar dari bibir Nazwa, Nazwa sudah tak kuasa menahan tangisan nya,ia pun menangis di bahu Fahmi sambil memeluk pinggang Fahmi erat.

Hati Fahmi sedikit tergores mendengar isakan Nazwa,air mata nya turun begitu saja, ia menangis kecil di dalam helm full face nya.

Bahu Fahmi pun basah karena air mata Nazwa

Fahmi pun melihat wajah Nazwa dari kaca spion.

"Maaf gw gak sengaja bentak Lo"batin Fahmi

•••

Gimana part kali ini?

Nyambung gak sih?

Segini dulu yah jangan lupa vote komen and follow

See you next chapter.