NovelToon NovelToon
My Annoying Lecturer (I Love You)

My Annoying Lecturer (I Love You)

Status: sedang berlangsung
Genre:dosen / Berbaikan / Dikelilingi wanita cantik / suami ideal
Popularitas:17k
Nilai: 5
Nama Author: Rash1417

Aisyah Az-Zahra, mahasiswi semester akhir yang suka membuat onar dan suka memberontak hingga kedua orangtuanya pusing tujuh keliling dibuatnya.

Abimanyu Dewantara, seorang dosen yang terkenal galak. Para mahasiswanya menjulukinya 'dosen killer'. Namun demikian, ia tetap menjadi idola para mahasiswi karena ketampanannya.

Tapi hal itu tidak berlaku buat Aisyah, ia justru sangat membenci lelaki itu. Pasalnya, ia sering mendapat hukuman dari Abimanyu karena ia selalu membuat kesal sang dosen. Keduanya sudah seperti Tom and Jerry, selalu ribut dan tak pernah akur. Namun, siapa sangka, mereka berdua harus dipersatukan dalam ikatan pernikahan melalui perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.

Bagaimana kehidupan pernikahan Tom and Jerry tersebut? Akankah pernikahan itu terjadi dan timbul cinta diantara keduanya? Atau mereka akan menolak perjodohan itu?

Ikuti kisah perjalanan mereka dalam 'My Annoying Lecturer (I Love You)'.

Update setiap hari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rash1417, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27 Pertengkaran Aisyah dan Rena

Rena, Desi dan Mala sudah termakan hasutan Maya. Ketiganya pun mencari Aisyah untuk membuat perhitungan pada gadis itu.

"Itu si Aisyah, Ren," ucap Mala menunjuk Aisyah yang baru saja keluar dari perpustakaan bersama Shella. Tampak mereka berjalan sambil tertawa.

Rena mempercepat langkahnya dan menghampiri Aisyah dan Shella.

"Heh perempuan j*l*ng! Lo tuh bener-bener nggak tau malu ya." Rena mendorong Aisyah hingga hampir terjatuh. Untung saja ada Shella yang dengan sigap menahannya.

"Apa-apaan lo datang-datang main dorong aja. Udah gila lo ya," balas Shella yang juga mendorong Rena.

"Gue nggak ada urusan ya sama lo. Urusan gue cuma sama cewek murahan satu ini," tunjuk Rena tepat didepan wajah Aisyah. Shella hendak membalas lagi, tapi Aisyah segera menahannya.

"Ada urusan apa Lo sama gue?" tanya Aisyah.

"Lo," ucapnya menunjuk wajah Aisyah. "Jauhi pak Abi! Lo itu nggak pantes sama orang sebaik pak Abi."

Aisyah menatap bingung, tak mengerti apa maksud perkataan Rena. Untuk apa dia menjauhi Abi kalau dirinya tidak pernah mendekati laki-laki itu. Yang ada justru Abi lah yang selalu berusaha mendekatinya.

"Kenapa gue harus menjauhi pak Abi?"

"Karena cewek murahan kayak lo nggak pantas sama laki-laki sebaik pak Abi." balas Rena sengit.

"Apa lo bilang? Murahan? Atas dasar apa Lo nuduh gue cewek murahan?" Aisyah marah dan terima dikatakan seperti itu oleh Rena. Ia geram, tangannya terkepal erat menahan emosi.

"Nggak usah munak deh lo. Gue tau kok kalo Lo udah tidur sama banyak cowok buat merayu mereka, termasuk pak Abi. Iya kan?" tuduh Rena membuat Aisyah tidak bisa lagi menahan amarahnya.

PLAK

Spontan Aisyah menampar pipi kiri Rena. Dia masih bisa menahan jika dikatakan murahan, tapi jika sampai dibilang tidur dengan banyak laki-laki hanya untuk merayu mereka, Aisyah tidak bisa terima. Itu sama saja dengan merendahkan harga dirinya. Aisyah adalah orang yang paling menjunjung tinggi kesuciannya. Selama pacaran dengan Reno pun mereka tidak pernah melakukan apa-apa selain pegangan tangan saja.

"Jaga ucapan Lo ya! Kalo lo nggak punya bukti apa-apa jangan asal tuduh. Gue bisa laporin Lo atas tuduhan pencemaran nama baik," ancam Aisyah.

"Berani Lo nampar gue?" Rena mengangkat sebelah tangannya ingin membalas tamparan Aisyah. Tapi dengan cepat Aisyah dapat menangkisnya.

"Gue nggak akan nampar Lo kalo Lo nggak bicara sembarangan," balas Aisyah.

"Gue bicara sesuai fakta ya." Rena geram dan tak terima dipermalukan di depan umum. Dengan gerakan cepat dia menarik rambut Aisyah, begitu juga dengan Aisyah yang balas menarik rambut Rena. Alhasil mereka jadi saling menarik rambut sambil mengeluarkan sumpah serapah.

Shella yang melihat sahabatnya diserang seperti itu pun bersiap untuk membantu. Namun, Desi dan Mala menahannya sehingga mereka bertiga pun jadi ikut bertengkar dan saling menarik rambut.

Pertengkaran ke lima orang itu menjadi pusat perhatian semua warga kampus yang ada di sana. Mereka bersorak dan saling menyebutkan nama jagoan mereka, bahkan sampai ada yang bertaruh siapa yang menang diantara kelompok Aisyah atau Rena.

Di sudut lain, Maya yang melihat dari awal pertengkaran Aisyah dan Rena hanya tertawa sinis. Dia begitu senang karena sudah berhasil membalas rasa sakit hatinya pada Aisyah.

...****************...

"Kenapa kalian membuat keributan di kampus? Mau jadi jagoan kalian, Hah!" bentak Bu Dian selaku Dekan di Universitas Pelita Bangsa. Seorang mahasiswa melaporkan perkelahian yang terjadi antara Aisyah dan Rena pada Bu Dian yang kebetulan sedang melintas.

Aisyah, Shella, Rena dan ke dua temannya hanya diam dan menunduk. Mereka tidak berani menatap wajah Bu Dian yang tampak seram. Karena Bu Dian terkenal galak dikalangan mahasiswa. Wanita bertubuh gemuk itu memperhatikan satu persatu wajah mahasiswi nya yang sedang menunduk.

"JAWAB!!!" bentak Bu Dian sembari menggebrak meja hingga membuat ke lima mahasiswi itu terkejut.

"KALIAN TIDAK PUNYA MULUT, HAH!!!" Wanita yang memiliki kesabaran setipis tisu dibelah tujuh itu pun berteriak. Karena tak ada satu pun dari ke lima mahasiswi itu yang mau menjawab.

"Baik. Jika kalian tidak mau bicara juga maka kalian akan saya skors."

"Yah ... jangan dong Bu. Masa di skors sih," ucap Shella membuka suara.

"Kalau kalian tidak mau di skors maka katakan kenapa kalian sampai membuat keributan di depan perpustakaan tadi?"

Shella melirik Aisyah dan Rena yang masih betah menutup rapat mulut mereka. Tidak punya pilihan selain mengatakan yang sebenarnya.

"Ini semua gara-gara Rena Bu. Dia yang memulai keributan," ucap Shella membela sahabatnya. Rena yang dituduh seperti itu pun tidak terima.

"Enak aja lo. Temen Lo tuh yang nampar gue duluan," katanya membela diri.

"Itu gara-gara mulut Lo yang bicara sembarangan," sahut Aisyah yang juga tidak terima dituduh.

"Gue nggak asal ngomong, apa yang gue bilang itu kenyataan."

"Lo punya bukti nggak? Memangnya Lo lihat apa yang udah gue lakukan sama pak Abi?"

"Halah. Maling mana ada yang mau ngaku."

Rena dan Aisyah kembali cekcok, mereka saling menyalahkan membuat Bu Dian habis kesabaran.

"CUKUP!!!" Rena dan Aisyah pun terdiam. Mereka kembali menundukkan kepala.

"Tadi saat saya bertanya kalian tidak mau menjawab, dan sekarang kalian malah ribut di ruangan saya?" Bu Dian menatap tajam ke lima mahasiswi itu.

"Aisyah!" panggilnya membuat Aisyah terpaksa mengangkat kepalanya.

"Iya Bu."

"Apa maksud perkataan kamu tadi? Apa yang sudah kamu lakukan dengan Pak Abi?"

"Saya nggak melakukan apa-apa Bu sama pak Abi, si Rena ini Bu yang mulutnya ember. Nuduh-nuduh saya sembarangan," jawab Aisyah sambil menatap kesal pada Rena.

"Saya nggak asal tuduh Bu, saya bicara sesuai fakta," sahut Rena yang masih kekeh dengan pemikirannya.

Bu Dian memandang Rena dan Aisyah bergantian, dia tidak tahu mana yang benar dan perkataan siapa yang bisa dipercaya.

"Baik. Kalau begitu kita harus panggilkan orang yang bersangkutan," ucap Bu Dian lalu menghubungi Abi untuk datang ke kantornya.

...****************...

Di ruangan Abi, Rena, Aisyah dan yang lainnya kembali di sidang. Bu Dian sudah menceritakan semua permasalahan yang terjadi kepada Abi dan beliau juga memberikan hukuman kepada ke lima mahasiswi itu. Akhirnya mereka tetap diberi hukuman skorsing selama dua hari.

"Siapa yang mengatakan kalau saya sudah tidur dengan Aisyah?" tanya Abi geram. Jika hanya dirinya yang difitnah Abi masih bisa terima. Tapi, jika Aisyah yang dituduh seperti itu Abi tidak bisa menerimanya.

"Rena tuh pak, dia yang fitnah bapak sama Aisyah," sahut Shella membela sahabatnya.

"Lo!" Rena menunjuk Shella tak suka.

"Emang bener kan? Lo tadi yang gembar gembor nuduh Aisyah. Temen lo tuh saksinya," ucap Shella lagi.

"Benar begitu Rena?" Kali ini Abi menatap Rena menuntut penjelasan.

Ditatap setajam itu oleh sang dosen membuat nyali Rena ciut. Dia pun terpaksa menganggukkan kepalanya takut-takut.

"Atas dasar apa kamu berkata seperti itu? Apa kamu lihat kami pernah melakukannya?" Abi marah tapi dia berusaha untuk tetap sabar.

Rena menggelengkan kepalanya, dia mengatakan hal seperti itu karena cemburu dengan Aisyah. Ditambah lagi dengan hasutan dari Maya membuat Rena tidak bisa berpikir jernih dan langsung melabrak Aisyah serta mengatakan hal-hal yang menjatuhkan harga diri Aisyah.

"Kalau kamu tidak mempunyai bukti yang kuat jangan sembarangan menyebarkan berita yang tidak bisa kamu pertanggung jawabkan. Kamu tau apa yang kamu lakukan ini sama saja dengan mencemarkan nama baik saya dan Aisyah."

Rena menunduk takut, baru sekarang dia merasa menyesal. Seharusnya tadi dia tidak semudah itu termakan hasutan dari Maya.

"Maafkan saya pak," ucap Rena lirih.

"Gampang banget Lo minta maaf," cecar Aisyah tak terima.

"Aisyah. Cukup!" Abi menegur Aisyah dan langsung membuatnya terdiam. "Kali ini saya maafkan kamu, tapi saya akan tetap memberikan kamu hukuman. Termasuk kalian juga," ucap Abi menatap ke lima orang mahasiswinya.

"Setelah masa skorsing kalian selesai, kalian berlima harus segera menemui saya dan menerima hukuman selanjutnya dari saya. Mengerti?"

"Ngerti pak!!" jawab mereka serentak.

Kelima orang itu hanya bisa pasrah menerima hukuman atas apa yang sudah mereka lakukan tadi. Berkelahi, bertengkar dan membuat keributan hingga mengganggu kenyamanan orang lain.

...****************...

1
Rash1417
silahkan kakak ☺️
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor /Smile/
Zayyin Arini Riza
cerita bagus dan sangat menghibur
Rash1417: terimakasih
total 1 replies
Sri Rahayu
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!