NovelToon NovelToon
Draw In A Megical Fantasy

Draw In A Megical Fantasy

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Tamat / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:23.3k
Nilai: 5
Nama Author: Diana Putri Aritonang

Petualangan mereka dimulai saat melakukan Riset di sebuah desa terpencil.Mereka mengalami hal ajaib.
Tanpa pernah diduga mereka terjebak dalam situasi yang mengharuskan mereka untuk mengupas rasa penasaran.
Mengapa mereka tiba-tiba memiliki kekuatan?,apakah untuk menumpas kejahatan?.


Petualangan yang penuh misteri menghadirkan persahabatan dan cinta yang tak terduga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diana Putri Aritonang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27. Pertengkaran.

Tenggelamnya matahari kini menimbulkan sepi. Ketenangan seharusnya mengiringi. Tapi lain rasa pada mereka yang mengalami sedikit uji. Resah melanda, menghapus mesra yang sepanjang hari menghiasi. Sungguh akhir yang tidak diprediksi.

Bersama Reta, Clara kembali kerumah. Rio mengiringi, memastikan dua gadis tersebut sampai dengan aman sebelum ia kembali memjemput Langit.

"Manis" Rio menahan Reta sebelum masuk kerumah, membiarkan Clara yang terus melangkah.

"Aku harus balik jemput Langit. Kalian tidak apakan dirumah berdua?" kata Rio.

"Siapa yang minta kawal sampai rumah? Ngapain kamu ngikut, jadi balik lagi kan?" kata Reta.

Rio tersenyum, tapi sebenarnya lebih kenyengir yang dipaksakan. Sudah dapat ia pastikan jika wanita didepannya ini akan meletup. Ya meletup, belum ditahap meledak seperti biasa.

"Aku hanya ingin memastikan kamu dan Clara sampai dengan aman dirumah, tanpa drama kehabisan bensin dijalan" kata Rio.

Reta mendengus kesal pada Rio. Jawaban apa itu. Tidak ada manis-manisnya sama sekali.

"Sudah sana balik. Dan minta teman kamu yang pucat itu cepat antar sahabat ku. Jangan macam-macam ditenda!" perintah sekaligus ancaman Reta berikan pada Rio agar meminta Haris mengantar Sarah cepat kerumah.

"Gak bakal macam-macam mereka. Paling saling melumat" celetuk Rio.

"Kamu Ya!!" dengan gerakan cepat Reta melepas sebelah sepatunya dan melempar pada Rio, yang sayangnya sudah melesat kembali dengan motornya.

"Dasar laki-laki mesum!" umpat Reta, sebelum melanjutkan langkah masuk kedalam rumah.

Indahnya kegelapan malam menyelimuti sekitar. Jam di dinding mengarah pada angka 8. Mereka semua sudah kemabali kerumah. Dengan rasa lelah tapi misi tak tepat arah.

"Aku mau bicara dengan Clara" kata Langit.

Dari tadi dirinya tidak tenang. Dari dirinya sudah sampai dirumah hingga sekarang, belum juga melihat kekasihnya. Ia yakin Clara didalm kamar.

"Sebenarnya apa yang kamu lakukan, Lang?" tanya Reta.

Mereka semua kumpul diruang depan, kecuali Clara. Selain untuk membahas kejadian hari ini. Mereka juga akan membahas tujuan esok hari yang akan mendatangi alamat paman yang membantu Haris.

Ditambah daftar target baru yang Haris dan Sarah perkirakan mengetahui sesuatu yang berhuhungan dengan semua hal yang mereka alami. Tapi pembahasan itu diselingi dengan rengekan Langit yang dari tadi kekeh ingin menemui Clara.

"Aku harus bicara padanya. Semua tidak seperti apa yang dia bayangkan" kata Langit.

"Apa yang Clara bayangkan? Kamu berselingkuh? Dengan siapa?" kata Reta. raut wajahnya terlalu santai saat mengatakannya.

Reta merasakan kebahagian tersendri saat menyerang Langit disaat lemah begini. Meski dalam hatinya, Reta tahu itu hal yang tidak mungkin. Melihat seberapa bucinnya Langit selama ini, Reta meyakini ini hanya salah paham.

"Aku tidak berselingkuh. Aku hanya mencintai Clara" tekan Langit. Sepertinya dia mulai terpancing dengan pertanyaan Reta.

Reta hanya manggut-manggut disebrang sana.

"Pergilah" kata Reta. Ia menyuruh Langit menyusul Clara kekamar.

Dan itu tidak di sia-siakan oleh Langit. Dengan Langkah cepat ia pergi meninggalkan ruang depan.

"Clara tidak akan mau, Re" Sarah terlihat tidak setuju karena Reta mengijinkan Langit menemui Clara.

"Biar saja. Kalau tidak mau dia bisa menolak sendiri" jawab Reta.

Sarah lantas diam begitu juga Haris dan Rio yang ada bersama mereka.

Didepan kamar, terlihat Langit yang masih memelas memanggil wanitanya karena belum juga dibukakan pintu.

"Sayang. Aku mohon buka pintunya. Dengarkan aku dulu" kata Langit dengan tangan terus mengetuk kecil dinding pemisah antara dia dan kekasihnya itu.

"Sayang"

"Sayang buka pintunya, please" entah sudah berapa kali Langit memohon, tapi tidak ada juga pergerakan dari pintu yang ada didepannya.

"Aku gak akan beranjak dari sini sebelum kamu buka pintunya, sayang"

"Aku mohon kasih aku kesempatan untuk ngomong sama kamu" kata Langit.

"Aku.." perkataan Langit terhenti karena ada pergerakan dari benda yang dari tadi ia ketuk. Pintu terbuka. Menampilkan sosok wanitanya yang masih tetap cantik meski memasang wajah datar dan dingin padanya.

"Sayang"

Perkataan Langit tak digubris. Clara hanya membuka pintu dan kembali masuk kedalam kamar.

Langit dengan cepat masuk mengikuti Clara dan tak lupa kembali menutup pintunya.

"Kenapa ditutup?" Clara nampak tak terima dengan pintu yang ditutup.

"Aku mau ngomong, sayang. Biar gak ada yang ganggu kita" Langit melangkah mendekati kekasihnya

"Stop. Jangan dekat-dekat. Atau gak usah ngomong sekalian" ancam Clara.

Langkah Langit otomatis terhenti. Dia masih berjarak dari wanitanya. Dan menurut jarak Langit, ini terlalu jauh.

"Jauh sayang. Gimana ngomongnya?"

"Ngomong aja, aku dengar kok" kata Clara.

Langit tidak memperdulikan apa kata Clara. Ia tetap melangkah mendekat pada kekasihnya.

"Sayang. Yang kamu dengar tadi tidak seperti yang kamu pikirkan" Langit berhenti dua langkah didepan Clara.

"Terus seperti apa?"

Clara menatap Langit dengan sengit. Dirinya kembali merasakan amarah yang padahal sudah mulai menghilang. Sungguh ia kesal, marah, kecewa dan entah apalagi rasanya. Jika yang ia dengar benar, jika yang ia bayangkan dikepalanya nyata.

"Aku cuma cinta kamu, sungguh"

Clara terkekeh mendengar perkataan Langit.

"Kamu tahu bukan itu yang mau aku dengar" tekan Clara.

Langit diam. Dia benar-benar membenci situasi seperti ini.

"Kamu mencium ku, tapi membayangkan wanita lain. Apa kemarin kamu melakukan dengan menggebu karena membayangkannya?. Kamu melakukan seakan dengan dirinya?!!" setengah berteriak Clara mencecar Langit.

Langit melangkah cepat. Ia memeluk wanitanya. Tapi Clara memberontak.

"Lepas!. Lepas brengsek!!"

Langit tersikap. Pelukannya yang tadi erat kini melemah dan Clara terbebas.

Nafas Clara memburu, emosi sudah menguasai dirinya. "Jangan harap kau memeluk ku lalu membayangkan wanita gila itu. Sudah benar kalau aku tidak pernah menerima mu. Dan aku meny..."

"Stop!!" tekan Langit.

Sungguh, dari tadi Langit juga sudah menahan emosinya. Tapi dia tak akan sanggup mendengar perkataan Clara selanjutnya.

"Aku mohon jangan lanjutkan apa yang mau kamu katakan" suara Langit melemah. Ia mencoba meraup sebanyaknya oksigen untuk melepas sesak didadanya. Matanya memerah menahan bendungan bentuk rasa yang ingin meluap. Dan semakin mengabur karena melihat wanitanya yang mulai menangis.

"Aku akan mengatakan semuanya. Tapi izinkan aku memuluk mu, sayang"

"Aku mohon" kata Langit lagi.

Clara yang menangis menutup wajah dengan kedua belah tangannya hanya diam. Langit melangkah perlahan. Menarik pelan tangan yang menampung air mata wanitanya. Ia bawa kekasih hatinya perlahan dalam dekapan.

"Maaf. Maafkan aku. Aku membuat mu cemas dan khawatir hingga ingin menghentikan langkah" pada akhirnya bendungan itu luruh jua melewati rupa yang rupawan.

"Aku mencintai mu. Hanya kamu, Clara. Dengan sadar aku mengatakannya" kata Langit. Suaranya mulai terdengar serak.

Sesaat hening menyelimuti. Langit berusaha menyusun kata untuk wanitanya.

"Saat pertama mencium mu. Hanya ada wajuh mu, sayang. Aku bersumpah" semakin erat Langit mendekap Clara. Kecamuk rasa didadanya benar-benar ingin meledak.

"Hingga.." kata Langit terhenti. Ia menelan slivanya dengan susah payah. Menekan rasa gugup bercampur takut.

Clara melepaskan pelukan Langit dengan sedikit paksa. Hingga apa. Dia menatap Langit menunggu apa kata selanjutnya.

"Wajah.. Itu.. Ada" semakin kebelakang, semakin pelan Langit mengatakannya.

Clara memejamkan mata. Air matanya mengalir. Jadi benar, semuanya benar. Dengan masih memejamkan mata Clara menggigit bibirnya. Ia butuh pelampiasan, jika wanita gila itu kini ada dihadapannya, mungkin Clara akan menyerangnya.

"Sayang" sungguh Langit takut dengan respon Clara, tapi dia tetap ingin menjelaskan semuanya. Ia ingin mengatakan semuanya tanpa ada yang ditutupi seperti kata Rio.

"Di kantor desa..itu...di sana.." Langit menatap Clara yang kini juga menatapnya dengan mata yang memerah. Dan itu berhasil membuat Langit hancur. Ia mengepal erat kedua tangannya.

"Di sana aku... Aku.. Sempat juga ingin...menci..umnya" dengan berat Langit menyelesaikan kata katanya.

Kali ini Clara menatap langit nanar. Matanya memerah tapi tidak ada air mata disana. Dan itu semakin membuat Langit takut.

"Tapi Rio menyelamatkan ku, sayang" ini lancar Langit ucapkan.

"Dan menurut Haris. Aku mungkin terkena ilmu pemanisnya" semakin banyak pembelaan Langit.

"Tolong aku sayang. Bantu aku lepas dari ilmu sihirnya"

ini bukan Langit. Jelas terlihat dia menyalin ilmu seseorang yang senang bertutur kata absurd.

*

*

*

ohhh drama hari ini sungguh berat 🥺

menguras isi kantong

Bagaimana perasaan kalean baca part ini

👇👇👇 tempat kalean mengumpat kelemahan Langit

1
Zerro..BL
pria supe💪💪
ayunia
terbesit nama yg tidak boleh disebutkan a.k.a lord voldemort🤭🤭
ayunia: uupps udah terlanjur 🤭🤭#ku mencintaimu kak
👑Queen of tears👑: 🤣🤣 gak boleh disebut,,diketik aja 🤣🙈
total 2 replies
ayunia
haahh wes tak kiro
ayunia
tak kirain mahluk halus thor😂😂🤭🤭
👑Queen of tears👑: 🤣🤣 bukan kak,, makhluk nya kasar² kok di sini 🤣🤭🙈
total 1 replies
Bilqies
woow keren 😍😍👍👍
Bilqies
😆😆😆😆
Bilqies
jadi ikutan tegang aku Thor bacanya
Bilqies
yaa malah ikutan kejebak juga nih
Bilqies
hai kak aku datang membawa subscribe
Bilqies
ternyata si Sarah ngerti juga ya kalau reta pengen sama Rio 🤭
Bilqies
nah loh marah juga kan si Clara 🤣🤣
Bilqies
menyebalkan banget si langit
Gita Atria
enak ini kalo ujan ga perlu payung. krn bisa kontrol air😉
Gita Atria
seru kak😊
Gita Atria: iya kak. sama ko kak. halu-haluan kita😊
👑Queen of tears👑: terimakasih ya sudah berkenan membaca kehaluan ini🤣🤭
total 2 replies
Gita Atria
ayo cepat tarik. jangan sampai tnggelam dunk
🕷️Mac_Cron🕸️
pucat?
🕷️Mac_Cron🕸️: ya bagus ceritanya, /Good//Good//Good/
👑Queen of tears👑: wahhh kmu terpantau di mari mar🤣🤭🧐🧐
total 2 replies
❀⃝✿𝐋il 𝐌σσηℓꪱׁᧁׁhׁׁׅׅ֮֮t✿⃝❀
/Chuckle//Chuckle/ aduh jadi pengen kan difendong /Chuckle//Facepalm/
❀⃝✿𝐋il 𝐌σσηℓꪱׁᧁׁhׁׁׅׅ֮֮t✿⃝❀
waduh lumpur hisap
❀⃝✿𝐋il 𝐌σσηℓꪱׁᧁׁhׁׁׅׅ֮֮t✿⃝❀
nah sdh kukasih kembang jgn maen lumpur lagi/Joyful//Joyful//Joyful/
❀⃝✿𝐋il 𝐌σσηℓꪱׁᧁׁhׁׁׅׅ֮֮t✿⃝❀
disaat ku berpikir suara hantu/Facepalm//Facepalm/
ga taunya kepleset di lumpur demi kembang 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!