Draw In A Megical Fantasy
Pagi yang cerah dengan hawa sejuk pegunungan di desa Sureti, menemani kegiatan beberapa mahasiswa yang melakukan olahraga ringan, dihalaman rumah yang mereka tempati. Mahasiswa dari Universitas Swasta terbaik di kota A yang terdiri dari tujuh perempuan dan enam laki-laki serta dua dosen pembimbing ini sedang melakukan riset. Hari ini mereka senggang karena riset yang mereka lakukan telah selesai. Dan lusa mereka semua akan kembali kekota.
"Apa kalian melihat Clara?" tanya Langit pada beberapa mahasiswi yang sedang mengisi aktifitas didapur.
Aktifitas pagi mereka memang seperti ini disaat para mahasiswa berolahraga ringan diluar, maka para mahasiswi akan berbagi tugas antara memasak dan kepasar.
"Clara kepasar bersama Haris" salah satu dari mereka menjawab.
"Haris" beo Langit.
"Ya. Bersama Sarah juga"
Langit segera melangkah pergi tanpa memberi respon lagi. Dia berniat mencari Reta. Ingin mengetahui kenapa Clara pergi bersama Haris. Siapa Haris. Apakah laki-laki.
Jelas laki-laki jika ditelisik dari namanya.
Langit memang seperti itu, dia kurang perduli pada sekitar, karena dunianya hanya berpusat pada Clara. Masih untung dia mengingat Sarah dan Reta, itu pun karena mereka sahabat Clara.
Langit melihat Reta yang sibuk menggantungkan kain dihalaman belakang, beberapa kain yang sudah Reta letakkan pada tali jemuran kembali terjatuh. Bersyukur dibawah jemuran ada hamparan kerikil bukan tanah apalagi tanah yang basah.
"Kau tahu Clara kepasar?"
"Astaga. Langit!!!" Reta terjingkat kaget karena kedatangan Langit yang tiba-tiba.
"Aku tahu,dia pergi bersama Sarah" Reta menjawab tanpa menghentikan kegiatan yang dia lakukan.
"Dia bersama Haris" kesal Langit.
"Ah... Ya dia berama si pucat"
"Kenapa?. Kau pasti ingin menyusulnya?"
"Ayo!" Langit langsung mengambil alih kain yang ada di tangan Reta dan meletaknnya kembali ketempatnya.
"Tidak bisa. Aku harus menyelesaikan semua ini" tolak Reta cepat.
"Jika tidak. Mereka yang memasak tidak akan memberiku makan" tambah Reta dengan suara yang dibuat sehoror mungkin.
Langit menghela napasnya kasar, dia melangkah kembali ke dalam rumah dan memanggil seseorang untuk melanjutkan pekerjaan Reta.
Reta yang melihatnya tentu sangat senang, karena hampir satu jam dia melakukan kegiatan yang menurutnya tidak mau selesai, entah apa yang salah?. Bagaimana mau selesai jika Reta tidak menggunakan penjepit kain. Alhasil semua pakaian tidak akan diam pada tali jemuaran karena selalu berontak jika tersapa angin.
"Apa ada satu kendaraan lagi untukmu?" terlihat jika Langit tidak ingin menggonceng Reta. Hingga dia berniat meminta Reta untuk naik kendaraan lain.
"Tidak ada. Hanya ada tiga sepeda motor disini, dua lagi sepertinya dibawa kepasar" Reta berusaha sabar menghadapi Langit kerena jika tidak ada pawangnya maka Langit suka berlaku menyebalkan.
"Naiklah. Jaga jarakmu dengan tubuhku"
Reta hanya memutar bola matanya. Malas meladeni Langit yang memang seperti ini adanya. Dia hanya akan berlaku hangat jika ada Clara. Akan bertutur kata manis jika ada Clara. Hidupnya benar-benar berputar pada Clara, Clara dan Clara lagi.
Sesampainya Langit dan Reta dipasar, mereka tidak serta merta dapat menemukan Clara dan yang lainnya. Hingga langit harus terlebih dahulu memarkirkan sepeda motornya dan masuk kedalam pasar tradisional desa Sureti. Setelah hampir lima menit berkeliling akhirnya Langit dapat melihat Clara. Ya. Dia hanya melihat Clara tanpa melihat yang lainnya.
"Sayang" Langit sedikit berteriak. Ia berlari kecil menghampiri Clara.
Clara menoleh begitu juga tiga orang yang berada didekatnya. "Jangan memanggilku sayang" kesal Clara pada Langit.
Telinganya malah menjadi geli jika Langit memanggilnya sayang. Bukan Clara tidak suka pada Langit. Bukan. Dia nyaman dan selalu merasa dicintai jika berada disisi Langit. Mereka tidak berpacaran karena memang tidak ada ikrar jadian.Tapi dimata para sahabat dan mahasiswa lain, Langit adalah kekasih Clara dan Clara adalah kekasih Langit.
"Kenapa tidak minta aku saja yang menemanimu kepasar?"
"Aku hanya ikut mereka" jari Clara menunjuk Sarah yang sedang memilih kerang dan dua laki-laki didekatnya. "Bukan bagianku yang hari ini kepasar,aku hanya ingin melihat-lihat saja. Lusa kita sudah kembali kekota"
Clara memang tidak pernah mendapat giliran kepasar. Hampir dua minggu mereka didesa Sureti, itu karena para mahasiswi takut jika Clara tidak bisa menggunakan dana yang ada secara maksimal. Takutnya Clara pulang hanya membawa ikan dan bawang tanpa minyak untuk menggorengnya.
Tapi jika urusan masak memasak Clara cukup jago. Dirinya pandai beberapa macam masakan Nusantara, mungkin karena keluarganya yang memiliki usaha di bidang restoran.
"Kau juga ikut?" Reta bertanya pada laki-laki yang berada disamping Haris.
''Hm. Karena memang ini jadwalku" jawab pria itu.
Reta hanya menganggukan kepala. Tidak ada lagi perbincangan diantar mereka, sampai akhirnya Sarah selesai dengan semua kebutuhan dapur mereka.
Mereka semua kembali menuju sepeda motor yang terparkir didepan pasar tradisional Sureti. Sepanjang jalan menuju parkiran Langit terus menggenggam tangan Clara. Reta yang melihatnya langsung paham dan segera melangkah menuju Haris.
"Aku bersamamu ya?" ucap Reta. Haris yang berada disampingnya menoleh, tapi Reta yang dilihatnya tidak memandangnya. Melainkan lebih memiringkan kepalanya, agar tatapannya jatuh pada pria yang berdiri disisi kiri Haris.
Dia Rio. Salah satu mahasiswa yang juga masuk dalam rombongan riset ini.
"Aku bersama Sarah" Rio menunjuk Sarah yang ada disampingnya.
"Biar aku bersama Haris" Sarah langsung menimpali. Dia paham akan Reta. Sahabatnya yang selalu mual jika terlalu lama berinteraksi terhadap laki-laki berkulit putih.
Langit dan Clara duluan sampai di sepeda motor, mereka mendekat pada teman-temannya dengan posisi sepeda motor yang sudah menyala.
"Kita langsung pulang?" Clara bertanya pada teman-temannya.
"Ya. Karena semua sudah lengkap" Sarah yang menjawab.
"Apa tidak ada tempat yang indah didesa ini?" kata Clara
"Lusa kita sudah kembali, setidaknya kita bikin kenangan disini" tambah Clara lagi
"Aku tau rute air terjun didesa ini" jawab Rio dengan semangat. "Tiga hari yang lalu kami juga kesana sepulang dari pasar"
Rio memang pernah mendatangi air terjun didesa Sureti ini. Dia pergi bersama temannya yang tiga hari lalu bertugas kepasar, tapi mereka hanya sebentar mengambil beberapa foto tidak sempat menceburkan diri karena membawa bahan makanan yang takut jika terlalu lama akan membusuk.
Clara yang mendengarnya sangat bersemangat. Dia meminta Langit untuk segera mengarahkan sepeda motor mengikuti Rio yang menggonceng Reta. Langit hanya bisa mengikuti apa keinginan Clara.
Bagaimana dengan Sarah dan Reta. Mereka sama saja dengan Clara. Berjiwa bebas dan penuh rasa penasaran. Sarah sampai tidak perduli lagi dengan kerang yang dia beli seandainya terlalu lama disuhu ruang akan membusuk.
Sesampainya ditempat tujuan, mereka harus berjalan kaki kurang lebih seratus lima puluh meter sebelum mencapai air terjun. Setengah perjalanan mereka sudah mendengar suara air terjun yang berjatuhan tapi suara itu juga ditemani dengan suara teriakan seorang wanita.
Mereka semua lantas kaget dan tiba-tiba berhenti. Saling pandang dengan wajah tegang. Suara apa itu. Suara siapa itu. Itulah yang ada dipikiran mereka. Sampai akhirnya ketegangan mereka buyar karena Reta yang tiba-tiba berteriak.
"Woy!!. Bukannya nolongin malah pada diam!"
Lantas semua menoleh pada Reta yang sepertinya terjebak dilumpur. Sedikit ketepi dari jalur menuju air terjun.
"Kamu ngapain disitu?" Sarah merasa heran kenapa Reta keluar jalur.
"Aku hanya ingin memetik bunga itu" Reta mengarahkan jari telunjuknya pada bunga yang indah, berwarna kuning cerah tepat diatas kepalanya.
"No..! No..! Jangan kamu"
Haris yang maju ingin menarik Reta langsung berhenti. Clara yang melihatnya hanya terkikik geli, sampai akhirnya Sarah yang mengambil langkah untuk menarik tangan Reta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Zerro007
pria supe💪💪
2024-09-18
0
Bilqies
hai kak aku datang membawa subscribe
2024-07-28
0
Bilqies
ternyata si Sarah ngerti juga ya kalau reta pengen sama Rio 🤭
2024-07-28
0