MENIKAHI LELAKI TUA

Ha ha ha !!!

Suara tawa seorang pria di ruang tamu mengundang perhatian Nisha yang baru keluar dari kamar. Bayangannya langsung terlihat oleh seseorang yang ia duga adalah tamu Vina.

"Siapa tu Vin ?"

Vina melirik sejenak ke arah Nisha yang tampak berjalan ke ruang tengah.

"Oh, itu istri muda nya Ridwan !"

Sahut Vina acuh tak acuh.

Pria itu manggut-manggut tanpa bertanya lagi.

Tak selang beberapa menit kemudian, suara mereka berdua tak lagi terdengar. Nisha yang hendak ke kamar mandi untuk mandi sore, samar-samar mendengar desahan dan suara rintihan kecil dari arah kamar Vina yang letak nya bersebelahan dengan kamar mandi.

Nisha curiga dengan apa yang mereka lakukan. Namun ia mencoba mengabaikan dan pura-pura tak mengetahui apa yang terjadi dengan Vina dan pria itu. Entah apa yang mereka lakukan berdua dikamar. Ia tak ingin ikut campur urusan Vina.

Setelah mandi, Vina bergegas kembali ke kamarnya untuk mengenakan pakaian nya. Tiba-tiba pintu kamar Nisha di ketuk Ridwan dari luar dengan keras. Suara nya pun terdengar panik memanggil Nisha.

Tok ! Tok ! Tok !

"Buka pintu nya Nisha, Lekas buka pintu nya !"

Nisha yang belum sempat ganti baju dan masih mengenakan handuk bergegas membuka kan pintu kamar untuk Ridwan.

Mendadak, Ridwan mendorong seorang pria yang tadi ia lihat bersama Vina untuk masuk ke dalam kamar dimana Nisha dalam keadaan memakai handuk saja. Tanpa memperhatikan keadaan Nisha, Ridwan yang tampak panik langsung menutup pintu kamar kembali membiarkan Nisha berduaan dengan pria itu di dalam kamar yang sama.

Nisha terkejut setengah mati. Ia tak tahu apa yang terjadi. Matanya hanya terbelalak menatap pria yang tengah bersembunyi di balik pintu kamar sembari menaruh jari telunjuk nya di bibir. Seakan menyuruh Nisha untuk tak bersuara.

Nisha yang menyadari kondisi nya yang masih mengenakan handuk buru-buru meringkuk di balik ranjang menyembunyikan tubuh nya yang terlihat tanpa penutup di bagian atas dada.

Pria itu tampak menyeringai memandang tubuh Nisha yang sekilas terlihat putih mulus dengan menelan air ludah nya yang hampir jatuh.

"Tumben mas pulang ! Kok gak kasih kabar dulu, kalau mas mau pulang ?"

Suara Vina yang terdengar lengking memekik menyambut kedatangan seorang pria dengan mesra terdengar dari luar kamar.

Nisha yang terkurung bersama seorang pria asing dalam kamar nya jadi bingung. Entah siapa lagi pria yang barusan datang. Beribu pertanyaan dan kecurigaan meliputi hati nya. Siapa sebenarnya pria-pria yang datang ke rumah Vina ?

Apalagi pria yang kini disembunyikan Ridwan di dalam kamar bersama nya. Siapa pria itu ? Mengapa Ridwan nekat menyembunyikan pria itu ke dalam kamar yang ia tahu istri nya ada di dalam kamar itu juga.

Nisha menunggu detik demi detik, tapi suami nya belum juga menyuruh pria itu keluar dari kamar nya. Ia menarik selimut yang ada di atas ranjang di iringi tatapan mesum dari mata si pria asing yang sedari tadi tak mau lepas menatap ke arah nya. Nisha pun membalut tubuh nya dengan selimut itu dan sedikit merasa lega karna bagian tubuh nya yang terbuka tak bisa di lihat lagi oleh pria itu.

Pria itu tampak menyeringai lebar menarik ujung jari nya ke ujung bibir dengan pelan seraya mengedipkan mata nya ke arah Nisha yang tampak gusar dengan kelakuan genit nya. Ingin rasa nya Nisha menjerit dan berteriak tapi ia takut, Ridwan akan memarahi nya.

Satu jam, dua jam, tiga jam telah berlalu. Malam mulai menjelang, saat Nisha tampak bersandar ke lemari yang ada di samping ranjang. Sedang kan pria asing itu juga mulai terlihat tak nyaman. Ia duduk setengah berjongkok di balik pintu kamar menunggu Ridwan datang.

Tak lama kemudian, pintu itu pun terbuka. Ridwan tampak masuk ke dalam kamar seraya tersenyum pada pria asing itu.

"Dasar sialan kau, nyaris kau ketahuan sama suami nya Vina. Untung saja ada aku. Kalau gak, mampus kau kepergok berduaan sama Vina di kamar !"

Ujar Ridwan tertawa terkekeh-kekeh begitu juga dengan pria itu. Ia tampak tertawa lebar.

"Aku akui, Vina emang jago bersandiwara. Udah sekian tahun, Arman si tolol itu gak pernah sadar kalau aku dan Vina adalah orang tua kandung nya Karen."

Pria asing itu tersenyum penuh kemenangan. Senyuman jahat tampak terukir di wajah nya.

"Oh ya, istri mu sangat cantik !"

Ucap pria itu seraya melirik ke arah Nisha sekilas.

Setelah berucap begitu ia pun langsung pergi keluar kamar meninggalkan Ridwan yang tertegun sejenak seraya menatap ke arah Nisha yang masih bersembunyi di balik ranjang.

Matanya mengernyit memandang Nisha yang bersembunyi di sana.

"Apa yang kau lakukan disitu ?"

Ia menatap Nisha curiga.

"Tolong tutup pintu kamar nya bang. Aku tak mengenakan baju !"

Wajah Nisha tampak pucat ketakutan. Ia tak ingin Ridwan salah paham dengan keadaan nya yang pasti sangat janggal di pandang orang.

Ridwan menutup pintu kamar lalu berjalan mendekati Nisha dengan wajah tampak curiga.

"Kenapa kau tak berbaju heh ?"

Matanya mendelik tajam memperhatikan Nisha yang membuka selimut penutup tubuh nya.

Ridwan tampak kaget melihat Nisha yang hanya mengenakan handuk.

"Tadi pas Abang teriak minta buka pintu dengan paksa, aku baru saja habis mandi dan hendak pakai baju. Lalu pria itu Abang dorong masuk ke dalam kamar tanpa Abang pedulikan kondisi ku seperti apa. Aku tak mungkin memakai baju ku di depan orang yang tak ku kenal. Harusnya aku yang bertanya pada Abang. Siapa dia ? Apa yang sebenar nya terjadi hingga Abang menyembunyikan dia ke kamar ini. Apakah menyelamatkan harga diri adik mu lebih penting dari harga diri ku sebagai istri Abang ?"

Penjelasan Nisha membuat Ridwan terkesiap.

Ia tak menyangka telah melakukan satu kesalahan besar. Untuk menutupi perbuatan bejat adik nya, ia telah menjadikan Nisha sebagai tumbal. Sebagai istri, Nisha tak terima perlakuan Ridwan yang demikian pada nya. Hati nya jadi sakit. Nisha seakan tak berarti dan tak ber harga di mata Ridwan.

"Katakan padaku, siapa pria yang barusan kamu sembunyikan di kamar bersama ku. Siapa pria yang satu nya lagi. Jelaskan hubungan mereka semua. Aku capek di bohongi terus !"

Ujar Nisha dengan suara tertahan.

Ia tak ingin pertengkaran nya dengan Ridwan di dengar Vina dan pria itu dari luar.

"Pria yang tadi bersama mu itu namanya Yudha, Selingkuhan nya Vina. Sedangkan pria yang satu nya lagi. Dia adalah Arman, suami Vina secara siri. Vina adalah istri simpanan Arman. Apa kau sudah paham ?"

Ridwan tampak memalingkan wajah nya mencoba menutupi rasa malu yang mendadak hadir di hati nya.

Kebusukan dan kebobrokan keluarga nya terungkap dalam waktu yang singkat. Nisha tak percaya keluarga Ridwan yang kata nya kaya raya dan berpendidikan ternyata hanya bohong belaka. Mereka semua punya kehidupan yang hancur.

Kekecewaan Nisha terhadap Ridwan kian bertambah. Hati nya sangat terluka. Begitu banyak drama dalam kehidupan rumah tangga mereka. Satu persatu, kebohongan Ridwan terungkap sedikit demi sedikit.