My Crazy Phsyco Husband

“Hmm~ ini sudah larut malam ya..”

“Dan kenapa ?? Tidurlah.”

“....”

Tidak ada jawaban apapun dari Ryan, sementara Angie tidur membelakangi Ryan. Angie mengira Ryan segera tidur, jadilah Angie menutup matanya, tapi kemudian dia menyadari sesuatu bergerak ditubuhnya, Angie menyadari jika sebuah tangan masuk ke dalam pakaiannya dan mulai bergerak di dalam tubuhnya.

“Ry.. Ryan..” Ujar Angie hendak membalikkan tubuhnya, dan menyadari Ryan berada di belakangnya menyeringai licik.

“Kau sangat tidak peka sayang~”

“A.. Aku sedang tidak.. Ingin melakukannya..” Ujar Angie dengan kesal, tapi apa daya tangan Ryan semakin bergerak nakal dan bahkan melepaskan kaitan b** milik Angie dan bergerak di bagian d*d*nya itu, membuat Angie mencoba menahan suara dari mulutnya.

“I can feel your b***st in my hand, sweetie~ it's so big.” Bisik Ryan dengan nada nakalnya.

“Ja.. Jangan.. Ry.. Ryan..”

“Hmm~ jangan khawatir, aku hanya ingin menyentuhmu sebentar, sayang~” Ujar Ryan dengan nada nakalnya.

“Kau lebih ke arah terobsesi daripada.. Mencintaiku..” Ujar Angie mulai bisa mengendalikan dirinya sendiri, Ryan terkekeh pelan disana.

“Hmm~ Bisa dikatakan begitu, aku mencintaimu dan terobsesi padamu, sejak pertama menatapmu di kampus, sayang~” Ujar Ryan mulai mengingat masa lalunya itu.

“Seandainya aku bisa memilikimu saat itu, aku pasti akan sangat senang, sayang~” Lanjut Ryan, dan itu membuat Angie mulai berfikir, dan kemudian menyadari sesuatu disana.

“Kau.. Bukan orang yang.. Mengintipku saat dikamar mandi, bukan ??” Ujar Angie dengan was-was.

“Mengintipmu dikamar mandi ?? Apa maksudmu ??” Tanya Ryan dengan merasa bingung, kemudian tangannya mulai keluar dari pakaian Angie dan menatap istrinya dengan rasa penasaran yang tinggi.

“Saat di kampus.. Aku sering merasakan seseorang mengintipku dari luar, tapi banyak yang bilang jika itu adalah penghuni kamar mandi.” Ujar Angie mengingat masa lalunya, dia mendapatkan kabar jika kampusnya memang sedikit angker terutama bagian kamar mandinya.

“Itu bukan aku.” Ujar Ryan dengan nada tidak suka.

Siapa br*ng*** yang mengintip wanitaku !! Batin Ryan dengan tidak suka, dan begitu benci. Sementara Angie salah mengira, dia berfikir Ryan yang mengintipnya, mengingat lelaki itu begitu sangat terobsesi kepadanya. Tapi setelah mengetahui jika itu bukanlah Ryan, lalu siapa ?? Batin Angie.

Saat aku menemukan orang itu, maka aku akan membunuh dengan mencukil kedua matanya Batin Ryan dengan imajinasi gila di dalam otak dan pikirannya.

“Kau tenang saja, tidak akan ada lelaki lain yang bisa mengganggumu disini.” Ujar Ryan kemudian mengecup telinga Angie dengan lembut. Sementara wanita itu yang masih dikelilingi perasaan bingung dan gelisah, kemudian melirik ke arah Ryan yang mengecupnya itu, dengan sedikit memerah malu, karena merasakan bagian sensitifnya dicium oleh Ryan.

“Ja.. Jangan disitu, geli~” Ujar Angie dengan sedikit malu disana, dan juga merasakan geli, Ryan malah terkekeh disana.

“Kau semakin cantik, jika mau menunjukkan wajah indah dan tubuhmu kepadaku~ aku menginginkannya lagi~”

“Tidak, aku lelah Ryan !!” Ujar Angie dengan kesal dan sedikit marah disana, membuat Ryan tertawa geli disana, dia tidak marah dia senang melihat reaksi kesal Angie yang memerah marah itu, membuat sang istri semakin terlihat cantik.

“Baiklah.. Baiklah, ayo kita tidur.” Ujar Ryan, tapi dengan posisi tangannya memeluk Angie dengan erat.

...

“Argh !!! Angie !! Kau membuatku gila !!”

Disisi lain, Tom terlihat sangat kesal, dia membanting beberapa barang diruang tengah, saat mendengarkan kabar jika Ryan kini sudah sah berstatus sebagai suami dari Angie. Ditambah lagi, lelaki psikopat itu memiliki kuasa dan wewenang lebih besar daripadanya, membuat Tom tidak tahu harus berbuat apa.

Dia sendiri masih tidak mau melepaskan Angie begitu saja, Tom ingin Angie hanya menjadi miliknya seorang dan bukan milik orang lain. Tapi kini wanita itu malah berada ditangan orang lain, dan jujur itu membuat Tom semakin kesal, ditambah yang memiliki Angie adalah Ryan, astaga ditaruh dimana wajah Tom ini ?!

Tom kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah ruangan pribadinya, meninggalkan ruang tengah yang penuh dengan beling akibat pecahan vas bunga. Dan Tom melangkah ke arah ruangan pribadinya itu, yang dimana berisikan banyak foto dan video Angie yang diambil saat Tom mengintipnya. Awalnya Tom, ingin menjadikan foto dan video itu sebagai ancaman kepada Angie jika wanita itu menolak untuk menikahinya, tapi rupanya dia kalah cepat dengan Ryan.

“Aku tidak tahu, apakah dengan gambar dan video ini, bisa membuatmu kembali kepelukanku ataukah tidak Angie, tapi aku pastikan kau harus kembali kepadaku !!” Ujar Tom dengan menyeringai licik, dan mempertegas kata ‘harus’ seakan kalimat itu mutlak dan tidak bisa diganggu gugat.

...

Keesokan harinya.

“Hoam.. Eh ??”

Angie terbangun dengan jendela yang masih tertutup tapi sinar mentari sudah mulai memasuki melalui celah jendela itu, sementara dirinya tidak mendapati Ryan dimanapun, hingga di sebelah meja nakasnya sudah tersedia gelas dengan tutup yang rapat, dan terdapat tulisan disana.

Mungil, aku ada urusan sebentar. Kau minumlah cokelat hangat ini, dan bersiap. Tidak lama aku akan segera kembali.

Hanya itu tulisan dari Ryan, membuat Angie tersenyum kecil disana. Dia kembali menutup surat kertasnya itu, kemudian meraih gelas berwarna hijau dengan tutup gelas yang warnanya sama, dia membuka tutup gelas itu dan menghirup aroma minuman cokelat yang lezat dan terasa enak.

Angie meminumnya dan terkejut, rupanya rasa minuman itu juga sangat enak, sudah pasti minuman cokelat itu mahal, lihatlah kamarnya sudah seperti kamar bangsawan dijaman dulu. Angie jadi berfikir, jika Keluarga Manchelson itu benar-benar super kaya dan sukses.

Mungkinkah penyebab Ryan membunuh keluarganya sendiri, demi harta yang begitu banyak ini ?? Ataukah benar hanya demi bertemu aku ?? Batin Angie dengan sangsi.

Angie tidak mau bertingkah sok cantik atau sok diperhatikan oleh Ryan, tapi seorang psikopat bisa menggunakan alasan apapun untuk menutupi tujuan utamanya, bahkan bisa dibilang mereka akan menutupi tujuan utama mereka, dengan alasan yang bodoh sekalipun.

Lebih masuk akal, jika Ryan membunuh keluarganya sendiri demi harta, melihat seluruh kekayaan Keluarga Manchelson tidak main-main.

Aku tidak tahu, apakah aku beruntung dijadikan bahan obsesi oleh psikopat gila yang kaya, atau aku akan hidup menderita dibawah tekanan Ryan ?? Batin Angie, ah wanita ini memang selalu berpikir yang tidak-tidak dan terlalu jauh, jangan salahkan Angie.

Dia bekerja pada rumah sakit jiwa khusus para penjahat, dan disana dia harus memikirkan segala konsekuensi dari perilakunya, jika dia mau bersifat macam-macam disana. Salah dalam bertingkah, dia bisa diserang oleh para psikopat, seperti teman-temannya ada yang tewas karena salah berperilaku terhadap mereka. Dan Angie berusaha mungkin bertingkah baik dan sopan kepada semua pasien disana, jangan sampai perilakunya menghancurkan dirinya sendiri.

“Berhentilah berpikir terlalu rumit, nikmati saja cokelat hangatmu.”