Suatu ketika, seorang gadis menerima ajakan untuk pindah dan tinggal di suatu negara perantauan Pamannya dan gadis cantik itu mulai bekerja di negara asing itu sebagai seorang pengawal. Ia merasa bahagia karena bisa tinggal di negara idolanya sendiri.
Tak berhenti hanya di situ, si gadis merasa semakin bahagia saat mendapati kenyataan bahwa dirinya akan bekerja untuk mengawal idolanya sendiri. Hingga suatu hari, kebahagiaannya memuncak bersamaan dengan rasa bingung dan terkejut saat idolanya melamar dirinya di depan para reporter di suatu acara yang besar.
Gadis itu merasa sangat bahagia hingga merasa hidup dalam mimpi. Namun, apakah gadis itu akan bahagia selamanya atau kebahagiaannya akan menjadi sirna? Atau mungkinkah hidup yang bagai mimpi indah itu ternyata berakhir dengan mimpi buruk hingga membangunkannya ke kenyataan pahit? Bagaimana kisah selengkapnya? Baca dan ikuti terus kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilawrsmr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26 - Mabuk Parah.
Saat Luna menerima panggilan, Lucca sudah selesai membayar biaya makan.
"Maaf, Lucca. Aku ada urusan lain saat ini," kata Luna
"Tidak masalah, Luna Seonbae. Aku sudah membayar semua makanannya," sahut Lucca
"Aku akan mengganti uangmu lain kali, tapi aku harus pergi sekarang. Maaf," ujar Luna yang terburu-buru hendak beralih dari sana, namun Lucca langsung menahan tangannya.
"Kau tidak perlu mengganti uangku, Seonbae. Apa kau harus pergi sekarang juga? Kalau begitu, aku akan mengantarmu. Ke mana kau harus pergi?" tanya Lucca
"Tidak apa-apa, aku bisa pergi sendiri ... " jawab Luna
"Aku akan mengantarmu dengan mobil, Luna Seonbae. Itu lebih cepat," kata Lucca
"Baiklah, mohon bantuan darimu lagi kali ini ... " sahut Luna yang langsung mengatakan lokasi tujuannya yang sudah diberi tahu oleh Baek Sofia dari panggilan tadi.
Luna pun bergegas masuk ke dalam mobil milik junior lelakinya dan Lucca langsung menyalakan mesin mobil dan mengendarainya untuk mengantar senior cantiknya menuju ke lokasi tujuan.
"Terima kasih karena sudah mengantarku ke sini, Lucca. Kau langsung pulang saja setelah ini. Aku akan bertemu dengan temanku di sini, jadi tidak perlu khawatir ... " ucap Luna yang langsung beranjak turun dari mobil.
"Hati-hatilah saat kembali pulang," sambung Luna yang lalu berlarian masuk ke dalam restoran.
"Kau juga, Luna Seonbae!" teriak Lucca
Luna hanya melambaikan tangannya saat terus berlari menjauh. Lucca hanya bisa menghela nafas panjang saat merasa waktu terlalu cepat berlalu hingga sudah berpisah dengan senior cantiknya.
Begitu masuk ke dalam restoran, Luna langsung mencari keberadaan Baek Sofia dan Baek Jericho di sana.
"Sofia Eonni, apa kau baik-baik saja?" tanya Luna saat menemukan keberadaan Baek Sofia dan Baek Jericho.
"Luna, kau sudah datang. Aku baik-baik saja, tapi tidak dengan Richo Oppa," jawab Sofia
"Ya ampun, Tuan Baek. Kenapa dia jadi seperti ini? Berapa banyak yang dia minum?" tanya Luna sambil melihat ke arah Baek Jericho yang sudah mabuk dengan kepala yang direbahkan di atas meja.
"Saat ini suasana hatinya sedang tidak baik hingga membuatnya minum terlalu banyak,"jelas Sofia
"Richo Oppa mengetahui kau, gadis yang disukainya akan menikah dengan teman baik sekaligus sahabat dekatnya hingga rasa sakit hatinya menjadi pukulan terbesar baginya saat ini. Aku merasa kasihan hingga akhirnya tidak mampu melarang Oppa yang sedang melampiaskan kesedihannya," sambung Sofia yang bergumam di dalam hati.
"Bagaimana aku harus membantumu saat ini, Sofia Eonni?" tanya Luna
"Aku ingin membawa Richo Oppa pulang ke rumahnya, tolong bantu aku mengangkatnya ke mobil," jawab Sofia
"Aku mengerti, aku akan membantumu ... " kata Luna
"Oppa, Luna sudah ada di sini dan akan membantu. Apa kau tidak bisa sadar dengan membuka matamu sebentar saja?" tanya Sofia yang berusaha mengajak Baek Jericho bicara.
"Katamu, Luna ada di sini?" tanya balik Jericho yang setengah sadar.
"Benar, Tuan Baek. Saya ada di sini dan akan membantumu. Apa Anda tidak bisa berdiri sama sekali?" tanya Luna yang akhirnya membantu Baek Jericho untuk berdiri bersama Baek Sofia.
"Luna, bagaimana kau bisa datang ke sini? Ini memalukan sekali, harusnya kau tidak melihatku yang sedang seperti ini ... " oceh Jericho dengan setengah kesadarannya.
"Sudah tahu akan memalukan seperti ini, harusnya Oppa minum seperlunya saja," omel Sofia yang merasa kesal pada sang kakak.
"Kau pasti benci melihatku seperti ini, kan?" tanya Jericho yang asik meracau.
"Kau bertanya pada siapa, Oppa? Lagi pula, siapa juga yang akan suka melihat orang yang mabuk parah seperti ini?" tanya balik Sofia
"Benar, sejak dulu saya tidak suka dengan orang yang mabuk seberapa pun persentasenya, tapi saya tidak sampai membencinya ... " jawab Luna
"Aku tidak akan mabuk atau minum alkohol lagi. Aku janji," kata Jericho
"Oppa, jangan mengucap janji apa pun saat kau mabuk. Kau mungkin akan menyesalinya," ucap Sofia
"Sofia Eonni, mobilnya ada di sebelah mana?" tanya Luna yang telah berhasil membawa Baek Jericho ke luar dari restoran bersama Baek Sofia dengan susah payah.
"Mobilnya ada di sana, Luna," jawab Sofia sambil menunjuk ke arah tempat mobilnya terparkir.
Luna hanya mengangguk dan terus berjalan bersama Baek Sofia sambil membawa beban tubuh Baek Jericho ke arah mobil.
"Rupanya, Luna seonbae membantu temannya yang sedang mabuk. Dia selalu baik pada siapa pun," gumam Lucca yang masih ada di sekitar restoran dan memerhatikan dari kejauhan.
"Tunggu dulu, bukankah itu adalah salah satu anggota grup AVIOR dan adik perempuannya yang merupakan salah satu anggota grup Navy? Mungkin harusnya tadi aku minum juga sampai mabuk seperti itu supaya bisa dapat perhatian lebih dari Luna seonbae, tapi aku tidak ingin Luna seonbae membenciku karena dia tidak suka dengan orang yang mabuk," sambung Lucca yang masih bermonolog ria.
"Sofia Eonni, aku akan menahan Tuan Baek di sini. Tolong kau buka pintu mobilnya," ucap Luna saat sudah berada di dekat mobil Baek bersaudara.
"Baik, tunggu sebentar, Luna ... " kata Sofia
Baek Sofia beralih melepas tubuh Baek Jericho dan mengeluarkan kunci mobil untuk membuka pintu mobil. Luna yang tak bisa menahan beban tubuh Baek Jericho terlalu lama pun langsung membantu idol lelaki itu masuk untuk duduk di dalam mobil setelah pintu terbuka. Namun, Baek Jericho seolah enggan melepas tangannya yang merangkul leher dan pundak Luna hingga berakhir dengan memeluk gadis pengawal itu.
"Tuan Baek, tenanglah. Saya akan mengantar Anda sampai rumah," kata Luna yang berusaha melepas kedua tangan Baek Jericho dengan bantuan Baek Sofia hingga benar-benar terlepas.
"Luna, terima kasih karena sudah bersedia datang untuk membantu," ucap Sofia
"Tidak masalah, Sofia Eonni. Biar aku yang menyetir mobilnya dan mengantar kalian berdua pulang sampai ke rumah," ujar Luna
"Bukankah kau belum punya izin mengemudi?" tanya Sofia
"Itu memang benar, tapi kau juga mabuk meski pun tidak separah Tuan Baek. Jadi, lebih baik aku saja yang menyetir," jawab Luna
Pada akhirnya Baek Sofia hanya bisa setuju dan membiarkan Luna yang menyetir mobil, sedangkan gadis idol itu duduk di kursi penumpang bagian belakang bersama Baek Jericho. Luna pun langsung masuk dan duduk di kursi pengemudi, lalu menyalakan mesin mobil dan mulai mengendarai mobil menuju ke rumah Baek Jericho.
Melihat itu, Lucca yang masih ada di sana pun mengikuti mobil tersebut dari belakang untuk memastikan keamanan dan keselamatan senior cantiknya.
Saat berada di dalam perjalanan, ponsel milik Baek Jericho berdering tanda panggilan masuk dari dalam sakunya hingga akhirnya Baek Sofia mengeluarkan ponsel milik kakak lelakinya itu untuk menerima panggilan setelah melihat nomor kontak yang tertera pada layar ponsel.
"Yeoboseyo, seonbae-nim."
"Apa ini kau, Sofia? Apa kau sedang bersama kakakmu? Di mana Richo?"
"Kami sedang ada di perjalanan ingin pulang. Richo Oppa sedang mabuk saat ini hingga tidak bisa menerima panggilan darimu."
"Apa kalian hanya berdua saat ini?"
"Tidak, ada Luna bersama kami. Maaf, Damian seonbae. Aku meminta nomor kontaknya pada Hanina dan meminta bantuan darinya."
"Tidak perlu bilang maaf padaku. Sekarang kalian ada di mana? Biar aku menyusul ke sana."
"Tidak perlu, Damian seonbae. Kami sudah dekat dengan rumah Oppa dan sebentar lagi sampai."
Saat itu Luna hanya bisa terdiam fokus menyetir mobil sambil ikut mendengarkan Baek Sofia yang sedang menerima panggilan masuk yang bisa terdengar dengan jelas bahwa itu dari Lee Damian pada ponsel milik Baek Jericho.