NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Kisah Cinta Si Miskin Dan Gadis Pendiam

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Gangster / Anak Yang Berpenyakit
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.A

Percintaan antara gadis konglomerat dari ibu kota dengan pria miskin pinggir desa. Hidup di daerah yang memandang kasta dan mengelompokkan orang sesuai kekayaan yang mereka punya, bagaimana kah mereka berdua akan bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Orang Asing Yang Tampan

Di waktu yang sama, tapi sudut kota yang berbeda, tepatnya di daerah pinggiran provisi Costagon. Saat ini desa Raytgon sudah memasuki jam 9 malam, tapi aktivitas warga desa sana masih terlihat ramai. Ada banyak anak yang terlihat berlarian di pinggir jalan, lalu beberapa ibu-ibu yang terlihat membuat sebuah perkumpulan dan sedang berbicara dengan kedua mata yang terus mengawasi anak mereka masing-masing.

Padahal malam hampir larut, tapi mereka semua terlihat tidak terganggu dengan suasana langit yang semakin temaram. Di daerah bagian timur desa Raytgon, tepatnya di kawasan yang dipenuhi oleh persawahan itu, terdapat sebuah lahan yang berukuran cukup luas.

Di lahan tersebut terlihat bangunan rumah yang berjejer rapi membentuk huruf U. Ditengah-tengah bangunan itu, terdapat sebuah area nongkrong para penghuni yang tinggal di sana dan saat ini, di tempat itu ada sosok Fahmi yang terlihat duduk termenung sendirian.

Teman-temannya yang juga tinggal di sana sedang pergi menjalani misi. Hanya dia yang ditinggalkan sendirian di tempat itu, tapi bukan itu alasan dia duduk termenung begitu.

"Tapi, setidaknya kamu bisa sedikit berbicara seperti mengeluarkan kata terima kasih, Nona. Tidak ada salahnya bukan, kalian orang-orang kaya mengucapkan terima kasih kepada kami yang jelata?"

Entah kenapa tiba-tiba saja ingatannya tiba-tiba memutar perkataan yang dia ucapkan beberapa hari lalu. Fahmi yang mendapati suara itu muncul di pikirannya, hanya bisa terkekeh dengan raut wajah yang terlihat sedih.

"Di pikir-pikir, aku jahat banget ya?" gumam Laki-laki yang saat ini duduk di teras tempat berkumpul itu dengan kepala mendongak melihat ke arah langit malam.

Padahal di tempat itu ada kursi untuk duduk, tapi Fahmi justru memilih untuk duduk lesehan di bawah. kedua tangannya terlihat bertumpu di belakang untuk menopang tubuhnya yang setengah miring.

"Sialan, aku jadi merasa bersalah banget ke dia brengs*k," umpat Fahmi kepada dirinya sendiri. Laki-laki itu bergerak gusar membenahinya posisi duduknya. Dia yang tadinya mendongak melihat ke langit, sekarang terlihat menunduk dengan kepala sedikit menoleh ke sisi kanan, ke arah selembar kertas yang berisikan sebuah tulisan panjang.

Suasana di tengah-tengah persawahan yang sepi dan dipenuhi oleh melodi-melodi sederhana yang terdengar dari alam, Fahmi kembali membaca surat itu. Ini sudah ketiga kalinya dia membaca isi dari kertas itu dan entah kenapa, dia merasa tidak pernah bosan. Bahkan tidak jarang laki-laki itu akan mengeluarkan sebuah tawa saat membacanya.

Untuk:

Orang asing yang tidak aku tahu namanya.....

Sebelum ke intinya, izinkan aku untuk memperkenalkan diri dulu, ya. Perkenalkan, aku Lilyana Ziell Ferdanham. Jika mungkin kita akan bertemu lagi setelah kamu membaca ini, kamu panggil saja aku Lily. Terus, saat ketemu nanti, kamu juga jangan lupa perkenalkan diri ya, hehehe.

Aku minta kamu langsung memperkenalkan diri itu bukan karena aku tidak ingin bertanya, tapi aku tidak bisa melakukan itu.

Oh iya Orang Asing yang tampan, waktu kita bertemu tadi pagi itu, aku sebenarnya tidak ada niatan untuk mendiamkanmu atau bertingkah sombong seperti orang-orang ibu kota yang kamu kenal. Jujur, aku sebenarnya sangat-sangat ingin sekali menjawab segala ucapanmu, tapi aku sekali lagi mengatakan tidak bisa melakukan itu, hehehe.

Alasan aku tidak bisa adalah, aku terlahir berbeda. Saat aku lahir, aku tidak menangis seperti kalian (itu kata ayahku). Tapi, biarpun tidak menangis, aku tetap mengeluarkan air mata. Hanya saja tidak ada suara yang keluar dari mulutku. Singkatnya, aku seorang yang punya penyakit tuna rungu, hehehe.

Kamu tahu gak tuna rungu itu apa? Kalau kamu tidak tahu, aku akan dengan senang hati mengatakannya. Tuna rungu itu adalah penyakit yang membuat seseorang tidak bisa mendengar dan juga bisu. Jadi, kasarnya sih aku itu bisu. Aku adalah satu dari sepuluh manusia yang terlahir tidak normal. Heheh.

Karena kamu sudah tahu, pasti kamu langsung tidak menyukaiku ya. Tidak apa-apa sih, karena semua orang ibu kota juga begitu. Setelah mengetahui ketidaknormalan yang aku punya, mereka langsung menyerang ku. Menjelek-jelekkan diriku dan bahkan sampai merundungku.

Begini-begini, aku wanita kuat loh karena berhasil tahan dari perundungan, walau ya mungkin aku tidak kuat mengangkat satu kardus sih, hehehe. Tapi, kamu kuat loh. Kita sepertinya seusia, tapi kamu pagi tadi terlihat gampang sekali mengangkat empat kardus belanjaanku.

Eh, maaf-maaf, sepertinya isi surat ini mulai melantur ke mana-mana. Padahal tujuanku membuat ini hanya sekadar untuk menghilangkan kesalahpahaman di antara kita. Tapi, ya gitulah. Intinya, aku minta maaf karena sudah membuat kamu merasa tidak nyaman.

Terus, aku juga berterima kasih karena senyum yang kamu berikan kepadaku hari itu. Asal kamu tahu saja ya, kamu itu orang asing pertama yang memberikanku sebuah senyuman. Karena senyuman itu juga, aku tidak langsung berterus terang mengatakan kekuranganku.

Sudah dulu ya. Maaf karena sudah membuat kamu membuang-buang waktu untuk membaca surat anehku ini. Terima kasih, Orang Asing yang tampan.

Sekali lagi, Fahmi berhasil dibuat tertawa kecil. Seharusnya dia sedih saat membaca surat itu, tapi karena isinya campur aduk, laki-laki itu malah memilih untuk tertawa.

Di basecamp tempat para anggota penjahat Kansas itu tinggal, Fahmi masih sendiri. Belum ada seseorang yang terlihat bertolak dari misi mereka.

"Untunglah mereka semua tidak ada ditempat. Jika mereka di sini, bisa-bisa semuanya akan heboh karena mengira aku mendapatkan sebuah surat cinta. Apalagi Khazami. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ributnya anak itu saat tahu ini," ujar Fahmi dengan ekspresi wajah yang meras lucu.

Setelah selesai membaca surat itu, Fahmi kembali ke posisi duduk awalnya. Dia terlihat kembali mendongak melihat ke arah langit malam yang berkilauan.

"Lilyana Ziell Ferdanham, kah?" gumam laki-laki itu dengan raut wajah yang tersipu. Sesaat laki-laki itu lupa dengan peringatan yang tadi dia dapatkan dari ketuanya.

"Sialan, kalau begini ceritanya, aku tidak bisa ambil cuti besok nih," gumamnya sembari bergerak merebahkan tubuhnya di lantai teras. Fahmi terlihat memposisikan surat itu di atas dadanya, lalu kedua mata laki-laki itu terpejam.

***

05 Desember 2011, Pasar terbesar Desa Raytgon

"Permisi-permisi."

"Ini sekeranjang berapa?"

"Apa keadaannya masih bagus?"

"Aku minta kau siapkan sepuluh peti anggur berkualitas seperti ini!"

Seperti yang dia lakukan saat pertama datang di pasar bagian barat, Lily saat ini merasa asing setelah menginjakkan kaki di area pasar buah. Tempatnya masih sama, akan tetapi areanya saja yang berbada.

Pasar yang selalu Nyonya Rose kunjungi itu berada di bagian barat, para pengunjung menamainya pasar barat dan untuk yang hari ini Lily datangi adalah Pasar Timur atau dikenal banyak orang dengan sebutan pasar buah, tempat dia menemukan sosok Fahmi kemarin.

'ternyata keputusanku kalah dengan rasa penasaranku,' batin wanita itu sembari terlihat menoleh ke segala arah. Tidak jarang dia melihat ke arah orang-orang buruh yang sedang membongkar muatan di sebuah truk.

'orang itu di mana ya? kemarin aku bisa dengan mudah menemuinya di-'

"Ada apa dengan kepalamu?"

Tubuh Lily langsung tegap. Ekspresi wajahnya terlihat tertegun dengan kelopak mata yang terbuka lebar. Iris mata hazelnya terlihat bergerak pelan untuk melirik ke arah kiri.

"Jangan bilang kamu sedang mencariku, Lily?"

Lily menolehkan kepalanya sempurna ke sebuah kiri dan saat melihat ke sana, kedua mata hazelnya langsung mendapati wajah tampan manis milik Fahmi. Apa lagi saat ini laki-laki itu terlihat memberikan sebuah senyum lebar untuknya.

1
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Anonymous
Lanjut kak
Novie Achadini
lily meninggalnya knp thor penasaran akj
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Kasihan Fahmi n Lily. Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: Siap, kak. terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
bagus bgt critanya. karya lain dari othor judulnya apa? kadih tau dong
Call Me A: ada kak. besok aku rilis.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih.
total 1 replies
Novie Achadini
kasian lily klo nggak dpt restu dari kel nya
Novie Achadini
bagus bgt critanya tapi agak swdih mikirun lily
Call Me A: makasih, kak. iya sedih banget + miris
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih, kak.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, makasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap kak, terima kasih.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, terima kasih kembali.
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
Call Me A: siap, terima kasih kembali
total 1 replies
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Call Me A: siap, makasih kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!