NovelToon NovelToon
Broken

Broken

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:66k
Nilai: 4.9
Nama Author: Lindra Ifana

Ammar Ratore seperti tak percaya dengan apa yang di lihatnya, pria tua itu bisa melihat sorot dan warna mata gadis penolongnya sama persis dengan putranya. Seperti ada sesuatu yang menghubungkan gadis itu dengannya walau baru sekali ini mereka bertemu.
Ternyata kecelakaan yang menimpa dirinya telah menjadi kunci pembuka sebuah tabir yang tertutup rapat dari semua orang.
"Bisakah aku meminta satu hal lagi padamu? Aku mohon tanda tangani surat pernikahan ini, biarkan aku menebus semuanya!"
Apakah semua akan berjalan sesuai keinginannya? Apakah keputusannya untuk menikahkan gadis itu dengan cucu tunggalnya adalah sebuah yang tepat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22

Victoria membuka matanya perlahan, terdengar desisan dari mulutnya karena merasakan pusing hebat di kepalanya. Cahaya matahari menyilaukan yang masuk dari jendela pun terasa memperburuk semuanya.

"Mommy tidak apa apa?"

"Apa yang terjadi? Kenapa kau ada di kamar Mommy?!" lirih Victoria ketika mendengar suara Diego, kepalanya serasa masih berputar. Dia hanya mengingat jika semalam dirinya ada di sebuah bar pinggir pantai yang letaknya tak jauh dari hotelnya. Dia nekat pergi setelah salah satu penjaga mengatakan jika Diego pergi dari hotel untuk menikmati suasana malam di area itu.

Di bar Victoria bertemu dengan seorang pria yang kebetulan dari kota yang sama dengannya. Pria itu adalah seorang dokter yang sedang seminar untuk beberapa hari di kota Willow. Dan yang menjadi kejutan adalah pria yang ia cintai juga sedang ada di tempat ini. Beruntung Victoria berhasil mendapat alamat menginap Dokter Dharma dari pria itu.

"Semalam Mommy mabuk dan jatuh didepan pintu resort Uncle Dharma!"

" Dharma? Maksudmu Dokter Dharma!? Bagaimana bisa?" cicit Victoria yang masih juga belum mengingat kejadian semalam.

"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu Mom. Bagaimana bisa kau bisa jatuh di resort Uncle Dharma! Kau bahkan tidak tahu jika dia sedang ada disana," Diego menahan tubuh ibunya yang sepertinya ingin beranjak. "Jangan banyak bergerak dulu jika kepala mommy masih pusing. Minum susu hangatnya agar rasa pusing Mommy berkurang!"

Victoria menuruti kata kata putranya, sedikit demi sedikit ia meminum susu yang disodorkan padanya. "Mommy tidak ingat apapun, aku hanya minum beberapa gelas rum untuk bersenang senang!"

"Bukannya sudah aku katakan berkali kali, jangan lagi mabuk mabukan karena Mommy selalu tak bisa mengendalikan diri. Beruntung semalam aku dan Uncle yang menemukanmu, bagaimana jika Mommy ditemukan orang lain!?" ujar Diego dengan nada datar, semarah apapun dia tak akan bisa berteriak pada ibunya. "Pagi ini pameran lukisan dibuka, bukannya kemarin Mommy ingin melihatnya?"

Victoria hanya mengangguk pelan, wanita itu menatap putranya ketika perlahan ia bisa menata puzzle puzzle kejadian semalam. Wanita itu merutuki dirinya sendiri karena kecerobohannya Diego harus melihatnya datang ke resort milik Dokter Dharma. Dia mengenal watak putranya yang selalu teliti dengan semua hal. Setelah ini mungkin Diego akan melemparkan banyak pertanyaan padanya.

" Kita ke sana siang ini, sepertinya Mommy sudah jauh lebih baik. Maaf jika aku sudah membuatmu repot. Jadi Dokter Dharma juga ada disini? Apa kau juga mengajaknya berlibur? Aku berhutang terimakasih padanya," kata Victoria berpura pura tidak mengetahui apapun tentang Dharma agar Diego tidak menaruh curiga padanya.

"Uncle sedang ada seminar hingga lusa. Jika begitu Diego akan kembali ke kamar sebentar untuk melihat email yang dikirim oleh Dev. Mommy bisa istirahat, nanti siang Diego akan kesini lagi!"

"Tentu saja sayang."

Dengan segera Diego kembali ke kamarnya, dia harus melihat laporan perusahaan yang dikirim Dev lewat email-nya. Pria itu sedikit terkejut ketika Dev memberi tahu jika Ammar sudah keluar dari rumah sakit. Diego yakin kakeknya memaksa keluar dari rumah sakit karena setahunya pria itu baru akan pulang dua atau tiga hari lagi menunggu pria itu fit kembali.

Selesai dengan pekerjaannya Diego berbaring di atas sofa, pria muda itu tiba tiba teringat pada Bella ketika merasakan sedikit nyeri di punggungnya. Bisa bisanya gadis itu meninggalkannya begitu saja saat dia masih berseteru dengan Maxton Garrield, pria yang bertindak seolah Bella adalah miliknya. Baru kali ini dia bertemu dengan gadis yang sama sekali tidak tertarik, bahkan menabuh genderang perang kepadanya.

Dan waktu cepat berlalu, tak terasa hari sudah menjelang siang. Diego segera datang ke kamar ibunya karena siang ini mereka akan mengunjungi galeri seni di tengah kota. Diruangan kerja miliknya yang ada di mansion, dia juga menyimpan banyak lukisan koleksi ayahnya .

Menurut ibunya, sang ayah mempunyai hobi untuk mengoleksi lukisan. Dan sayangnya hobi yang dia miliki berbeda dengan ayahnya, Faiz Saad. Diego lebih suka mengoleksi jam tangan karena merasa benda itu lebih bermanfaat dan berguna untuknya. Baginya lukisan tak lebih seperti benda mati tanpa nilai guna.

Ternyata suasana di galeri cukup ramai, mungkin karena hari ini adalah hari pertama pembukaannya. Langkah Diego terhenti ketika Victoria berhenti di depan sebuah lukisan. Sepertinya wanita itu tertarik pada lukisan yang ada didepannya.

Sebuah lukisan dengan kanvas yang cukup besar, lukisan seorang ibu yang sedang menggendong bayi mungil ditangannya. Sepertinya hanya sebuah lukisan biasa saja, tapi ibunya tampak begitu memperhatikan lukisan itu.

"Mom?! Kau suka lukisannya?"

Tapi wanita disampingnya tampak tak bergeming, ada raut tegang di wajah Victoria.

"Ambil saja jika mommy memang suka, nanti aku yang mengurus tagihannya," lanjut Diego yang kemudian menajamkan telinganya ketika Victoria berkata dengan lirih.

"Dia... aku yakin itu adalah dia! Dia kembali! Oh God dia pasti sudah kembali!"

" Hei, ada apa Mom!? Siapa yang kembali? Mommy ingin aku membeli lukisan itu?"

" Tidak! ltu lukisan terkutuk! Mommy ingin pulang sekarang juga. Siapkan pesawatnya, kira pulang hari ini juga!"

Diego termangu melihat kepergian ibunya yang tergesa, dari awal dia tahu jika mereka memang tidak cocok jika harus ada ditempat ini. Selain sama sekali tidak mengerti soal lukisan mereka juga kurang tertarik dengan dunia seni lukis.

"Aimes... nama yang aneh! Apa nama ini yang membuat Mommy takut?" batin Diego bermonolog ketika melihat sebuah nama yang tertulis di sudut lukisan. Dia yakin jika nama itu adalah nama pelukisnya.

1
Yuyun Yunita
thor... qo menghilang..
sehat sehat terus y thor... aamiin
karyamu selalu ku tunggu thor
CuanZ 73
udh bolak balik ksni, tp masih blm up jg si othor...
semoga thornya baik2 saja 🙏
Anggi Anggi
lamaaaa banget gak update..hampir lupaa alur ceritanya..udh jalan setengah jalan..tapi gak ada kabarnya lagi
Eliawati
cerita nya dah habis tak ada lanjutnya
utamisri: tau nih...pdhl masih seru2 nya.kmna ya authornya?????
total 1 replies
CuanZ 73
kok blm up lg thor
Deti kurniati inKurniati
Luar biasa
Eli Nurhasanah
koq ga UP sih thor???
Jelita S
kapan sih punya thor
My Rosse
banyakin mak up nya....
Anggi Anggi
knp lama gak up yaa
Tin Wulan
semoga othor nya sehat selalu,di lapangkan waktu dan rejeki,punya banyak ide sehingga dapat segera up lagi.Amminn
Indah Widi
bobal ke sini blm up juga 😔
Yuliana 'zule'
penuh misteri
utamisri
blm up lg kak.....
Eka Burjo
ko ga up ya hari ini, libur semua author favorit 🤔
Mak Lyly
bagus banget
Mak Lyly
bagus banget
Mak Lyly
udah bolak balik ngecek author tumben blm up lg..
semoga author nya sehat dan tetep semangat lanjut...❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Monica bicara langsung pd intinya 👍👍
Yuli Ana
kok gk up lg....😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!