CERITA KITA

Zay meraih tubuh Lian, pria itu mengangkat tubuh Lian dan berjalan menuju tempat tidur, tidak lama Zay membantingnya diatas kasur, Lian gemetar, wanita itu ketakutan, Dia melihat hal yang berbeda dari kedua mata Zay, Lian seperti melihat kemarahan dari tatapan itu, tapi Lian gak tau apa yang membuat pria itu begitu marah padanya.

 Zay melepas jas yang melekat ditubuhnya, dia melempar jas itu ke sembarang tempat,  dia juga melepas satu persatu kancing kemeja nya sambil menatap Lian yang gemetar,

"Jangan Zay, kumohon, hentikan kegilaan mu itu, apa yang terjadi Zay," lirih Lian, dia terus menggeleng dan beringsut mundur karena ketakutan dengan Zay, pria itu menatap dirinya seperti kelaparan.

Zay menarik kedua kaki Lian, sehingga Lian kembali terlentang, dan pria itu juga menarik handuk yang di kenakan oleh Lian, sehingga tubuh Lian terekspos sempurna di hadapan pria itu.

"Ini akibat karena kamu telah membuatku dimarahi mamah, dan karena kamu tidak memperdulikan peringatanku!" ujar Zay dengan suara beratnya. 

Zay mendekat dan mulai menindih tubuh Lian, dia memegang tangan Lian, pria itu membawa keatas kedua tangan Lian. 

"Karena kamu kedua orang tuaku bertengkar! Dan karena kamu juga ketenanganku terganggu, maka kamu harus bertanggung jawab!" 

Zay mulai menelusuri seluruh tubuh Lian, sehingga Lian menggeram, bekas kemerahan tertinggal di setiap jengkal tubuh wanita itu, tidak ada yang Zay lewatkan sedikitpun, sehingga Lian hanya mampu menangis dan pasrah dengan perbuatan Zay, dia tidak bisa berontak, karena tubuh pria itu lebih kuat,  wanita itu bersumpah akan membalas Zay suatu saat nanti, karena telah berani melecehkan dirinya. 

Namun tiba-tiba Zay menghentikan aksinya dan berdiri dari tubuh wanita itu, dia mengambil handuk yang Lian kenakan tadi, dan melempar handuk itu ke wajah Lian, dia memperbaiki kemeja dan mengambil jasnya. 

"Kamu pikir saya tertarik untuk meniduri tubuhmu yang menjijikkan itu, bahkan saya tidak Sudi bercinta denganmu, karena tubuh itu tidak layak untukku!" Tunjuk Zay pada seluruh tubuh Lian, sehingga wanita itu hanya mampu terdiam dengan penuh amarah, Lian menutup tubuhnya dengan selimut.

"Ingat! Ini adalah peringatan terakhir yang saya berikan! Lihat saja nanti jika kamu masih melanjutkan perjodohan ini" Zay berlalu dari sana setelah mengatakan hal yang  begitu menyakitkan.

Sedangkan Lian hanya mampu terisak, dia tidak menyangka Zay akan sejauh ini memperlakukan dirinya,  Lian mengusap kasar tubuh yang Zay sentuhan dengan brutal, sehingga banyak jejak disana. 

Satu jam berlalu, Lian kembali ke kamar mandi, dia melihat sekujur tubuhnya di cermin, dia Kembali menangis melihat bekas ciuman Zay.

"Brengsek* kamu Zay! Dasar pria terkutuk! Akan aku pastikan, kamu akan bertekuk lutut di hadapanku!" Teriak Lian, Lian melempar benda yang ada di depannya, sehingga kaca itu berserakan dimana-mana, Lian terduduk, dia menangis tersedu-sedu, bagaimanapun ini pertama kalinya seorang pria menyentuh seluruh tubuhnya, meski Lian sering Gonta ganti pasangan, namun dia tidak pernah sejauh ini, hanya sebatas ciuman di wajah saja. 

Sedangkan Zay yang bukan siapa-siapa, sudah berani menyentuh bagian sensitif wanita itu, bahkan dengan sangat kasar dan brutal. 

Zay tersenyum puas didalam mobil, karena sudah berhasil mempermainkan wanita itu, untung saja Zay bisa mengendalikan dirinya, sehingga dia tidak menggauli wanita itu lebih jauh, Zay akui tubuh Lian begitu menggoda, sehingga pria itu segera menghentikan permainannya.