NovelToon NovelToon
Dinikahi Mr. Arogant

Dinikahi Mr. Arogant

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda / Romansa
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Geerqiasilatusiluchen

Berawal dari sebuah dendam di hati Sakti yang terpendam selama puluhan tahun kep pada keluarga Rangga. Sakti pun tega menculik Ainun yang tak bersalah, Ainun sendiri adalah gadis dari keluarga sederhana yang berusia 23 tahun di hari pernikahnnya dengan Rangga.

Bahkan Sakti membuatkan sabotase pesta pernikahannya yang begitu megah untuk mengeabui pihak kluarga Rangga.

Akhirnya, Keluarga Rangga pun menetapkan Ainun dan kluarganya menjadi pihak yang bertanggung jawab atas gagalnya pesta pernikahan Rangga lalu menuntut mereka.


akankah ada perasaan di antara pernikahan itu? Sedangkan Sakti hanya memanfaatkan Ainun sebagai alat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Geerqiasilatusiluchen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si tukang meluk

Ken masih berjongkok di hadapan Ainun, ia masih menatap wanita itu secara seksama "Jangan menangis lagi nona" bisik Ken mulai menarik tangannya ke belakang.

Lalu tanpa Ken sadari, Satria yang sedari tadi ada di belakang tubuh Ken mulai mengerang "Ahem" Erang Satria hingga membuat Ken membelalak.

Ken mulai berdiri lalu memutar badannya ke belakang "Tuan muda..." Bisik Ken.

"Sedang apa? Aku menyuruhmu untuk memanggil dokter. Kenapa kau masih di sini Ken?" Tanya Satria santai. Satria tampak tak perduli pada Ainun, memasang wajah bisa saja dan menggulung lengannya di perutnya seraya menyender di dinding.

"Sa- saya..."Ken tak bisa menjawab pertanyan Satria karna ia tahu jika dirinya salah.

"Ken. Apakah ada yang sedang kamu pikirkan?" tanya Satria menghampiri Ken.

Ken menjadi gugup, ia sungguh tak tahu harus menjawab apa "Tidak ada tuan muda. Saya hanya berfikir... Nona Ainun perlu di rawat saja" balas Ken terbata bata.

"Di rawat? Untuk apa? Lagi pula... Siapa yang mau merawatnya, apa lagi....Wanita ini selalu saja membuat masalah hingga membuat seisi rumah ku membencinya" tolak Satria tega.

"Tapi tuan. Jika tidak, maka luka bakarnya akan menghitam dan meninggalkan noda yang tak akan hilang atau mungkin permanen" jelas Ken cemas.

Satria tak menjawab penjelasan Ken, ia hanya menatap dengan seksama pada bola mata Ken yang terliha sedih saat Ainun terbaring lemah di sofa itu.

"Ada apa dengan mu Ken, tak biasanya kamu begitu perduli pada orang lain. Apakah kau baik baik saja?" Tanya Satria menekan Ken dengan tatapan lurusnya yang begitu tajam dan menusuk.

"...Saya, tuan muda... Saya ada urusan" Ken mengalihkan pembicaraan.

"Tunggu. Ken, apakah kau menyukai Ainun?" Tanya Satria begitu jelas dan menusuk.

Deg! Ken pun terdiam dan mematung di depan pintu keluar "Ken. Kau suka ya pada wanita ini?" Ulang Satria mulai menghampiri Ken kembali dan berhadapan dengannya.

"T-tuan. Apa yang anda bicarakan, saya mana berani melakukannya... Anda bisa saja menggoda saya tuan muda" elak Ken.

"Heh. Katakan saja jika kau menyukai wanita itu, lagi pula... Aku sama sekali tak menaruh hati padanya dan lagi... Kau tahu kan, wanita ini bukanlah tive ku" tegas Satria mengolok olok Ainun.

Ken pun tak memberikan komentar dan cenderung menahan diri "Jika kau ingin lebih dekat dengan wanita ini, silahkan... Aku akan mendukungmu. Jadi kau tak perlu khawatir, dua bulan lagi... Aku akan menceraikan nya dan menikahi Lili"

"...Anda bercanda tuan? sebaiknya saya kembali dan melakukan pekerjaan saya" Ken pun mencoba menjauhi Satria.

"Ken. Aku serius" Satria kembali membujuk Ken.

Ken pun terdiam, Satria mulai mengalungkan sebelah tangannya di pundak Ken "Ken. Wanita itu sekarang adalah milikmu... Jika kau menginginkannya, silahkan. Karena aku hanya perlu memperalatnya saja..." tegas Satria mengulang penawarannya lagi.

"A.. Apa maksud anda" Ken sungguh takut jika Satria hanya akan menjebaknya.

"Ainun. Milikmu mulai sekarang" Bicara demikian seraya pergi meninggalkan Ken "Tuan muda. Apakah anda serius?" tanya Ken lagi.

"Tak usah kau ragukan, lagi pula aku bukanlah orang yang munafik"

"Kalau begitu, apakah anda tak akan menyesal?" tanya Ken pada Satria, ia sungguh takut jika Satria hanya mempermainkannya.

"Menyesal, untuk apa... Aku menyesal? Dia tidak berguna bagiku, hanya sampah... Sudahlah, Jangan banyak berdiskusi lagi. Ken, Wanita itu adalah milikmu mulai sekarang. Aku pun akan segera memindahkan tempat tidurnya di kamar tamu" Satria tak ingin bicara panjang lebar. Ia pun menghilang setalah pintu di tutup olehnya...

Ken pun terdiam seraya mengepalkan tangannya... "Tuan muda, apa yang sudah membuat anda jadi begini?" bisik Ken tak paham.

***

Malam pun tiba, sejak pagi. Ainun belum sadarkan diri "Wanita ini tidurnya seperti bangkai saja" Gumam Satria menatap Ainun, ia tadinya berencana untuk memindahkan wanita itu ke kamar tamu. Tapi, rencananya ia urungkan karna Ainun sama sekali belum mau membuka matanya.

"Hei wanita aneh, bangun!" Bentak Satria menendang kursi sofa yang di tiduri wanita itu.

"Kalau tak mau bagun, aku akan mengguyurmu degan bensin agar kau terbakar bersama sofa itu" Gerutu Satria kembali menendang nendang kursi sofa itu. Sadar jika tak ada respon, Satria pun mulai duduk di sisi sofa dan menatap seksama wanita itu.

"Heh. Apakah dia berusaha mempermainkan aku. Apakah kau ingin membalasku gara gara aku sudah mengguyurmu tadi, dasar keterlaluan" Cerocos Satria.

Satria tak paham kenapa wanita yang biasa nya bawel itu tiba tiba sama sekali tak merespon kata katanya, ia pun mulai menyentuh jemari Ainun dan sesaat ia rasakan jika tubuh Ainun sungguh dingin bah bunga Es "Ah. Apa apaan ini?" Pekik Satria meniup niupi tangannya sendiri.

"Jangan jangan, dia mati..." bisik Satria sungguh ketakutan.

Karna belum puas memastikan, Satria pun kembali memegangi jidat Ainun dan merasakan suhu di jidat Ainun "Panas? Apakah dia demam?" lenguh Satria panik. Rupanya, Ainun tak merespon ocehan Satria yang sedari tadi terus menggumam itu karna Ainun memang sedang tidak sehat.

Satria merenung, ia merasa bersalah dan seketika berlari ke ranjangnya dan membawakan selimut tebal untuknya.

"Tunggulah, aku akan membawakan air hangat untuk mengompresmu" Satria mulai berlari menuju kamar mandi dan mengambil air di dalam wadah kecil juga handuk kecil berwarna putih.

Satria kembali menghampiri Ainun dan mulai merawatnya "Jika kau sedang sehat, mana mau aku memperlakukan mu seperti ini. Dasar merepotkan!" Marah Satria sembari terus mengganti kain handuk dengan air hangat yang baru.

Tanpa sadar, Satria melakukannya hingga semalaman suntuk. Semalaan suntuk Satria merawat Ainun dan Ia pun terlelap di sisi sofa Ainun karna kelelahan... Hingga pagi pun tiba dan menyambut hangat lelap Ainun yang penuh dengan kesedihan itu.

Ainun mulai membuka perlahan kelopak matanya yang terasa berat itu, ia hanya bisa melihat langit langit kamar utama milik Satria. Namun ada perasaan yang berbeda saat ia merebahkan diri di sofa, ia merasa seseorang sedang menghimpitnya.

Dan ketika Ainun menoleh ke arah ranjang Satria, yang bisa ia simak adalah hal berbeda "Pria ini..." bisik Ainun ketar ketir ketakutan.

Entah sejak kapan Satria tidur di sofa Ainun dan memeluknya sepanjang malam "Dia akan menghajarku lagi jika sampai dia tahu, bahwa dirinya sendirilah yang sudah memelukku duluan. Sebaiknya tunggu dia bangun dan aku pun pura pura saja tidur lagi. Agar aku bisa selamat" batin Ainun menggumam.

Ainun pun kembali tidur, sedangkan Satria yang terlelap pulas itu tak pernah sadar jika dirinya benar benar tampak nyaman saat memeluk tubuh mungil Ainun sepanjang malam.

1
Sharifah Hanafiah
Luar biasa
Ran Cunit
lanjut kakak autor
Keyzo yanndy
lanjut
Aska
seru tour
mimil 1012
menyimak
Ran Cunit
semangat update nya your
Ran Cunit
Masih memantau cek
Ran Cunit
lumayan
Ran Cunit
Mampir Cek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!