Dinikahi Mr. Arogant

Dinikahi Mr. Arogant

Awal mula...

"Ayah jangan pergi!" Teriak anak berusia sepuluh tahun.

"Ayah harus pergi nak, ini demi keselamatan kalian" balas sang ayah. Baru saja menginjakan kaki nya menuju pintu keluar. Segerombolan orang datang dan menghajar sang ayah hingga babak belur.

"Bayar hutang mu! Dasar miskin!" bentak pria paruh baya yang Satria kenal sebagai majikan ayahnya.

"Ayah...! Jangan sakiti ayahku!" teriak Satria memohon pada saudagar kaya itu.

"Minggir kau anak kecil" Satria di tendang oleh pria itu hingga terjungkal dan pingsan.

Sementara sang Ayah, ia depresi dan mulai mengambil sebuah belati lalu mengakhiri nyawanya sendiri.

"Tidak ayah! Ayah... Ayaaaahhhh" teriak Satria kecil melihat samar samar kematian ayahnya yang begitu tragis di hadapannya. Ia pun tenggelam bersama kesadarannya.

Ena belas tahun kemudian...

JDEEER! Bunyi demikian tengah menggelegar dan terdengar hingga berulang ulang. Suara badai yang di iringi dentuman petir itu berhasil membangunkan seseorang dari mimpi buruknya.

Pria itu pun lekas membuka kelopak matanya dengan sangat susah payah. Setelah terbuka lebar, pria itu pun lekas bangkit dari lelapnya dan duduk seketika itu.

"Hosh! Hosh! Hosh!" Bunyi napas yang terengah menjadi ciri di setiap bangun dari tidur lelapnya. Pria itu terlihat ke sesakan dan mulai mengatur napasnya lagi.

"Sial! Mimpi itu lagi!" Dengusnya memegangi kepalanya yang nyeri.

Tubuhnya telah basah oleh keringat dingin yang mengguyur saat ia terlelap tadi. Di liriknya ke dinding dan menatap waktu bangunnya saat ini "Jam dua belas malam tepat! Kenapa aku selalu bangun di jam begini! Keterlaluan... Ini semua gara gara keluarga Pratama! Awas kalian... Akan ku balas dengan hukuman yang pedih! Bahkan kalian akan merasakan nya sampai liang lahat" gerutu pria dengan tatapan penuh dendam itu....

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!" Ucap pria itu.

Pria itu yang terbangun dari tidur panjangnya itu terlihat begitu tampan, ia memiliki wajah yang oval, hidung yang lancip, bibir yang tipis dan mata yang tajam juga rahang yang kekar.

Bahkan kelebihan yang tuhan berikan pada pria itu adalah tubuh yang perfact. Pria itu pun memiliki postur tubuh yang tegap berisi dan berotot yang menonjol di setiap bagian tubuhnya terutama dada dan bawah perutnya. Kulit pria itu putih pucat dengan bola mata berwarna abu abu...

"Masuk!" Ucap pria itu. Seseorang pun lekas masuk bersama satu nampan dan berisikan satu gelas yang di isi air putih juga sebotol obat.

"Tuan saya bawakan obat untuk anda" Balas pria itu.

"Ken. Aku mimpi buruk lagi!" Kesal pria itu.

"Anda nampaknya belum melupakan kejadian belasan tahun yang lalu?"

"Sial. Kenapa ingatan itu terus saja mengiang di kepalaku!"

"Tenanglah tuan... Minumlah obat ini, nanti anda akan sedikit lelap dan bangun dengan stamina yang bagus"

"Apa gunanya Ken? Setiap malam aku meminum obat itu tanpa jeda. Dan hasilnya aku selalu bangun dalam ke adaan seperti ini! Aku ingin segara menghapuskan kluarga Pratama dari catatan pengusah!" Tegas Pria yang kerap di sapa Satria itu.

Entah masa berat apa yang ia alami hingga ia tampak kesusahan seperti itu saat ia ingin melupakan kejadian nahas di ingatannya...

"Tuan. Satu minggu lagi tuan Rangga akan menikah" ujar Ken mengingatkan.

"Menikah. Begitu ya?"

"Saya sudah mengumpulkan berkas tentang calon istri tuan Rangga" Ken pun menyerahkan biodata yang ia dapatkan lalu menyerahkannya pada Satria.

"Ainun? Nama yang kampungan!"

"Benar tuan... Nona Ainun tumbuh di kalangan sederhana. Hanya saja tuan Rangga sangatlah menyayanginya" Jelas Ken.

"Ken. Bagai mana jika kita bermain sandiwara!" Sakti mulai menyeringai.

"Sandiwara?" Ken bingung.

"Culik dia di hari pernikahannya. Aku yakin, kluarga Pratama pasti akan sangat malu dan mulai menutup diri... Heh, aku ingin mereka mati perlahan karna malu" Cerocos Sakti dengan niat buruknya itu.

"Tuan. Apakah tidak sebaiknya saja anda menghancurkan perusahaan Kluarga Pratama dengan mengheck data dan membocorkan data rahasianya? Cara itu akan lebih mudah!"

"Heh. Ken aku yang ambil kendali... Jadi siapkan pesta pernikahan juga untukku!" Jelas Satria kembali membuat Ken bingung.

"Pernikahan? Untuk Anda?"

"Ya. Aku ingin pernikahan ku di siarkan secara di seluruh stasion televisi... Hahahahaha" Tanpa tahu niat buruk apa yang di inginkan Satria. Ken pun mengangguk dan lekas melakukan pendataan untuk pernikahan Satria yang mendadak.

"Kluarga Pratama! Tunggulah pembalasan ku!" Tegas Satria terkekeh.

Hari H...

Calon pengantin telah di dandani dengan sangat cantik. Gaun putih bersih milik Ainun tiba tiba ternodai akibat kopi dari salah satu perias "Ah. Maaf... Akan ku bersihkan" Salah satu perias pun lekas meraih tisu dan mengelapi kotoran di gaun tersebut.

"Tak apa. Nanti juga kering' Ucap Ainun.

"Jangan jika tidak di bersihkan maka akan terjadi hal buruk" Balas salah satu perias itu.

Baru saja berkata demikian, tak berselang lama... Seseorang melempar gas air mata dan membuat seisi ruangan penganti gaduh.

"Ada apa? Ada apa?" Tanya para penjaga di pintu keluar.

"Tolong!!" Teriak dari dalam ruangan pengantin berhamburan.

"Ada apa ini?" Tanya Ayah Ainun mencari anaknya yang tak kunjung keluar. Sedangkan para perias lain telah berhamburan sedari tadi.

Akhirnya Ayah Ainun pun meraksak masuk dan mencari sosok putri kesayangannya itu "Ainun! Ainun! Ainun hilang?" ia sudah pastikan seisi ruangan itu. Dan ternyata Ainun memang hilang, ia tak bisa di temukan.

Seketika, kegemparan pun mulai terjadi. Kluarga Pratama lantas menyalahkan pihak kluarga Ainun atas hilangnya gadis itu di resepsi pernikahan yang akan berlangsung beberapa menit lagi.

"Jika Ainun tidak di temukan. Maka, berisaplah Anda tuan Zaki! Saya akan membawa Anda ke kantor polisi!" Teriak kluarga Pratama terutama Ny Mirdad.

"Tapi. Ini bukan salah saya... Ainun hilang dan bukan hanya anda yang panik. Saya juga panik!"

"Saya tak mau tahu! Pokonya cari Ainun sampai ketemu!" Pinta Ny. Mirdad.

"Tuan Rangga... Tolong bantu carikan Ainun. Bapa takutnya Ainun di culik!" Ayah Ainun kelimpungan sedangkan Rangga sungguh terpukul.

"Mari pak. Kita lapor polisi!" Tegas Rangga.

Ny Mirdad sungguh malu. Para tamu yang ja undang di pesta itu pun sangat banyak dan dari kalangan kelas atas. Ia tak bisa bayangkan, mau di taruh di mana mukanya saat itu...

"Pokonya! Ainun harus ketemu!" Amuk Ny. Mirdad.

Namun salah satu kru perias malah mengabarkan pernikahan yang baru saja di gelar di sebuah gedung resepsi pernikahan di daerah cengkareng.

"Ny. Bukankah ini adalah Nona Ainun?" Tanya perias itu.

Seketika bola mata ny Mirdad membulat sempurna "Apa? Ainun menikah dengan seorang pengusaha!!" Teriak ny Mirdad kaget hingga ia pun tak sadarkan diri. Mendengar kabar itu Rangga pun menghampiri ibunya lalu mengurungkan niatnya untuk lapor polisi

"Ada apa dengan ibu ku?"

"Ny. Mirdad melihat kabar ini tuan..."

Rangga membaca artikel di ponsel salah satu perias itu lalu kembali syok! "Ainun! Teganya dia berkhianat!" Bathin Rangga menggumam demikian. Padahal Rangga sangat percaya pada Ainun tapi kepercayaannya itu sungguh di sia siakan.

"Bawa ibuku ke kamarnya!"

Rangga sungguh malu untuk hari ini, dan ia tak bisa meneruskan acara ijab kabulnya hingga harus menerima rasa malu yang sangat besar sebab pernikahannya telah ia gagalkan.

Sedangkan Ayah Ainun terancam masuk bui oleh tuntutan kasus yang menjeratnya tentang kasus penipuan pernikahan, meski ia tak bersalah tetap saja ia jadi tersangka.

Terpopuler

Comments

mimil 1012

mimil 1012

menyimak

2024-03-17

0

Ran Cunit

Ran Cunit

Mampir Cek

2024-03-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!