NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:193.6k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Episode 23

Sejak tadi malam sampai siang ini Hasan dan Husein demam. Bukan hanya itu saja, mereka juga rewel. Mama, Papa Rafael dan Renata sudah bergantian menggendong mereka, namun masih belum ada yang bisa menenangkan mereka.

Nesha sudah putus asa, sebagai seorang Ibu ia tidak paham apa-apa. Apa yang harus dilakukannya saat anak-anak demam plus rewel seperti ini. Bahkan dekapan seorang Ibu tidak begitu ampuh untuk membuat mereka tenang.

"Ini juga Rafael kemana lagi? Sudah dua hari ini enggak ada pulang. Papa coba kamu cari Rafael!" Mama sangat mencemaskan kedua cucunya.

"Kita bawa saja dulu Hasan Husein ke dokter, Ma." Renata mencoba memberikan saran di tengah-tengah kepanikan Mama nya.

Ia juga sangat awam masalah anak. Mama nya saja yang sudah memiliki dua orang anak nyatanya kelimpungan saat menghadapi rewelnya Hasan dan Husein.

"Nes, coba kamu hubungi Annisa. Kalau bisa minta Annisa ke sini. Kamu tahu dimana Rafael?."

Nesha menggeleng untuk menjawab pertanyaan Papa mertua. Kemudian segera menghubungi Annisa namun belum ada jawaban.

"Kak Nisa enggak diangkat teleponnya" wajah Nesha sudah pucat.

Ia mulai mengelap keringat dingin yang datang perlahan membanjiri sekujur badan Nesha dan tidak lama perempuan itu ambruk. Jatuh ke atas lantai dan tidak sadarkan diri.

Seisi rumah semakin panik, mengurus dua orang anak kecil sudah sangat kewalahan ditambah ini lagi Nesha yang notabenenya pasien rumah sakit yang belum lama pulang rumah sakit.

Papa segera menghubungi dokter Faisal, meminta dokter itu segera datang ke rumah guna memeriksa keadaan Nesha yang sedang pingsan.

Mama dan Papa membawa Hasan dan Husein keluar dari kamar Nesha. Renata dan Mbak Lastri di dalam sana membantu mengganti baju Nesha yang sudah sangat basah.

Papa kembali mencoba menghubungi Rafael namun belum ada jawaban.

"Ke kantor juga tuh anak enggak datang, kata Indra lagi ada urusan. Tapi enggak tahu urusan apa?." Papa mengusap kasar wajahnya dengan tangan satu,, karena tangan satunya lagi menggendong Husein. Ia mendaratkan bokongnya di samping sang istri.

"Mereka yang punya anak, kira yang repot" Mama mengeluhkan keadaannya sekarang.

Demam Hasan pun dirasanya semakin tinggi dan harus secepatnya dibawa ke dokter.

Di tengah rasa panik bercampur kesal dan sedih, handphone Papa yang ada pada tangannya berbunyi. Seutas senyum harapan terbit dari wajah resahnya.

"Nisa, datang ke rumah Papa sekarang! Hasan dan Husein demam tinggi."

"Iya, Pak. Saya ke sana sekarang!. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam" Papa dan Mama seketika menarik nafas lega. Aanisa sudah dalam perjalanan menuju ke rumah mereka.

Tidak berselang lama pun, handphone Papa kembali berbunyi dan kali ini Papa mengerutkan kedua alisnya.

"Siapa, Pa?." Mama merasa heran dengan raut wajah suaminya.

"Anak sendiri menelpon kok wajah Papa aneh?." Mama kembali berdiri karena Hasan menangis lagi.

"Bisa bersamaan begini ya?" gumam Papa. Apa mereka sedang bersama?." Tanyanya pada sang istri yang menatapnya.

Mama pun mengangkat bahu dan mencoba menenangkan Hasan. Sedangkan Husein tidur di atas pangkuan Papa.

"Hasan dan Husein demam tinggi, Kamu cepat ke sini! Nisa sedang dalam perjalanan."

"Hmmm, aku pulang" Mama Papa dapat mendengar suara Rafael yang lemah. Sebab Papa menggunakan pengeras suara.

Mama dan Papa sama-sama menarik nafas begitu berat. Pasti sesuatu sedang terjadi pada anak laki-laki mereka.

Setelah beberapa waktu....

Yang ditunggu pun akhirnya datang, Annisa menjadi orang yang datang lebih dulu. Ia segera mengambil alih Husein yang masih tidur dari tangan Papa. Mama mengajak Annisa untuk ke kamar tamu, biar di sana saja Annisa mengurus kedua anak Nesha.

Mbak Lastri mengambil perlengkapan si kembar di kamar Nesha. Yang nantinya akan sangat dibutuhkan Annisa. Annisa menaruh Husein di atas tempat tidur namun anak itu bangun dan menangis. Annisa kembali menggendongnya.

Mama melihat Annisa sangat bisa dan peka terhadap anak. Walau pembawaan Annisa yang sedikit kurang gesit menurutnya, tapi nyatanya ia mampu memberikan ketenangan pada Husein. Mulai perlahan demam Husein mulai turun.

Annisa mencoba lagi meletakkan Husein di atas tempat tidur dan berhasil. Anak itu sudah tidur dengan pulas. Kini Mama menyerahkan Hasan ke atas pangkuan Annisa. Perempuan itu melakukan hal yang sama, hanya memeluknya erat untuk beberapa lama hingga demam Hasan pun mulai turun.

Kedatangan Annisa disusul oleh dokter Faisal, ia langsung diarahkan Papa untuk segera ke kamar Nesha. Dokter Faisal langsung memeriksa denyut nadi Nesha yang memang sedikit melebih, demam cukup tinggi juga dan badan yang bergetar.

Dokter Faisal tidak banyak memberitahu keadaan Nesha pada Papa mertua, karena ia harus bicara sendiri dulu pada pasien nya. Ia hanya mengatakan kalau Nesha harus lebih banyak istirahat.

"Apa ada obat-obatan yang harus dibeli?" Papa mengikuti dokter Faisal yang keluar dari kamar Nesha.

"Tidak ada, Pak. Obat yang kemarin juga masih ada. Ibu Nesha hanya perlu istirahat dan jangan terlalu banyak berpikir yang berat-berat." Lagi dokter Faisal menjelaskan hal yang tadi telah dikatakannya.

Papa mengangguk mengerti.

Dokter Faisal yang akan pulang berpapasan dengan Rafael yang baru tiba di rumah. Rafael langsung bertanya tentang Annisa pada sang Papa.

" Annisa ada dimana, Pa?."

Dokter Faisal melihat ke sekeliling rumah namun tidak menemukan sosok yang dicarinya.

"Ada di kamar tamu sama Mama dan anak-anak."

Dokter Faisal menarik nafas pelan, pantas saja tidak terlihat. Batinnya.

Rafael segera masuk ke kamar tamu, meninggalkan Papa dan dokter yang menginginkan Annisa juga.

Setiba di sana, Rafael langsung disambut oleh pertanyaan Mama nya yang memojokkannya.

"Kamu kemana saja? Istri sakit bukannya diurus. Nesha baru pulang dari rumah sakit jangan sampai masuk rumah sakit lagi. Nanti kamu juga yang sedih."

Rafael tidak menggubris pertanyaan Mama, ia langsung menghampiri Annisa yang membelakang mereka.

"Kamu tidak bertemu dokter itu kan?."

Mama dan Annisa sama mengerutkan keningnya.

"Dokter Faisal?." Tanya mereka bersamaan.

"Siapa lagi?." Ketus Rafael. Aura api cemburu terlihat jelas dari wajahnya.

Mama mendekati Rafael, meletakkan tangannya pada pundak sang anak.

"Kamu cemburu kalau Annisa didekati laki-laki lain?."

Rafael menatap Annisa yang sedang membuat susu untuk si kembar.

"Iya, aku sangat cemburu." Rafael mengakuinya dengan jujur.

Mama menatapnya tidak percaya. "Bukannya kamu sudah menalaknya? Lalu Nesha?."

Rafael meraih tangan sang Mama, ia membawa Mama nya duduk di sofa.

"Aku akan menyelesaikan satu persatu masalahku, Ma. Setelahnya aku akan menikahi wanita yang aku cintai."

"Siapa?." Mama melirik Annisa dan Rafael mengangguk.

"Memang ada masalah apa antara kamu dan Nesha? Nesha sedang sakit jangan kamu menambah bebannya lagi."

"Tidak, Ma. Aku akan menyelesaikan dengan baik tanpa harus menyakiti siapa pun."

Bersambung

1
Novi Fajarsusianti
hasan Husain sama siapa ya
Rono Kustomo
perjalan hidup usahakan akad nikah untuk pertama kali nya untuk laki laki akan mendapatkan perempuan jodoh nya.
Sugiarti
Luar biasa
mahira
terima kasih kk di tunggu cerita selanjutnya
Atik Rahma
nggak ada ekstra part ka,udah Ending aja.....
mahira
siapa ya🤔
Endang Supriati
kenapa ya anisa diam aja tdk klarifikaai!
bodohhh
Endang Supriati
kenapa anisa tdk mati aja ya,, ketabrak container saking tololnya.
Endang Supriati
bisa batal pernikahan itu, klu faisal dan anisa blom melaksanakan ritual suami istri!!! goblog nih penulis!
Retno Harningsih
up
Watinih
selmt atas pernikahannya darwin dan fauziyah samawa sell
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah,semoga bahagia selalu ya Fauzia😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Rina banyak yang suka juga Kakak Adik juga,sama Fero😅😅
Lala Fitriana
Luar biasa
Watinih
salsa bahgia punya papa seperti darwin
Retno Harningsih
up
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍😘😘
Asri Anna
lanjut kk jgn lama"👍👍
Riska Desi
bagus banget ceritanya ,,,
Watinih
sama fauziya aja darwin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!