Dark Doctor
Alam kekosongan, konon kabarnya orang yang telah mati akan berada di alam kekosongan sebelum dijemput oleh iblis ataupun dewa untuk menuju ke alam neraka atau alam surgawi sesuai dengan karma perbuatannya semasa hidup.
Qian Wu, seorang pendekar tanpa tanding tiba di alam kekosongan tersebut. “Dimana aku? Apakah aku telah mati?”
Saat itu Qian Wu mencoba mengingat kejadian terakhir dalam hidupnya. Ketika dia berusia sekitar 66 tahun, dia tidak menduga akan ada seseorang yang menikam tubuhnya dari belakang. Orang yang menikam punggungnya itu tentulah orang yang sangat dekat dengannya, sehingga dia tidak waspada akan hal itu.
“Istriku, apa yang telah kamu lakukan?” Pertanyaan itu terngiang di kepala Qian Wu namun hingga saat kematiannya dia tidak menemukan jawaban dari istri tersayangnya Shu Yin yang tega menusuk punggungnya sendiri.
Meskipun tubuhnya memiliki raga emas, namun belati pusaka bintang miliknya itu mampu menembus plat baja yang tebal. Dengan menggunakan belati pusaka bintang Shu Yin menusuk punggung dan mengoyak jantungnya. Seketika hal itu membuat Qian Wu tewas dengan mata terbelalak tidak percaya menatap wajah istrinya.
Dia tidak menyangka senjata pusaka miliknya akan menjadi senjata pembunuh yang mencabut nyawa pemiliknya sendiri.
Qian Wu adalah seorang pendekar tanpa tanding yang telah berdiri di puncak bela diri pada usianya 33 tahun. Semasa hidupnya dia telah melakukan berbagai pertarungan hidup mati dan berhasil menuju puncak kejayaannya menjadi pendekar nomor satu dunia persilatan.
“Mengapa istriku tega membunuhku?” Wajah Qian Wu masih tetap tidak mempercayai kematiannya yang tragis di tangan istri tercintanya.
Saat Qian Wu masih dipenuhi oleh tanda tanya, tiba-tiba sosok bercahaya merah dengan dua tanduk di atas kepala mendatanginya.
“Hahaha… akhirnya kamu datang juga. Cukup lama aku menantikan kedatanganmu. Aku akan membawamu ke alam neraka. Bersiaplah,” kata sosok tersebut dengan senyum menyeringai
“Siapa kamu?” tanya Qian Wu pada sosok bercahaya merah itu.
“Aku Dewa Iblis Alam Neraka. Aku sendiri yang datang menjemputmu untuk menjadi tangan kananku di alam neraka,” sahut Dewa Iblis Alam Neraka.
Qian Wu menyipitkan matanya menatap sosok bertanduk di alam kekosongan itu. Pikirannya mengingat kembali masa lalu dimana tangannya yang dipenuhi oleh lumuran darah untuk mencapai puncak bela diri.
“Jadi aku akan masuk ke alam neraka karena perbuatanku selama hidup,” gumam Qian Wu pelan.
“Ayo kita berangkat!”
Dewa Iblis Alam Neraka segera menarik roh Qian Wu dan hendak membawanya ke alam neraka.
Namun tiba-tiba dia merasakan adanya kekuatan yang menahan roh Qian Wu. Dewa Iblis merasa kesulitan menarik roh Qian Wu.
“Siapa yang menghalangiku?”
Kemudian muncul sosok bercahaya putih di alam kekosongan itu.
“Aku yang datang. Aku tidak akan membiarkanmu membawanya ke alam neraka. Dia lebih cocok berada di alam surgawi.” Sosok itu menahan roh Qian Wu agar tidak dibawa oleh Dewa Iblis Alam Neraka.
“Kaisar Dewa Cahaya! Apa maksudmu?” Dewa Iblis Alam Neraka merasa kesal dengan kedatangan Kaisar Dewa Cahaya yang menghalangi niatnya.
Qian Wu kini tampak kebingungan melihat kedua sosok itu yang berusaha saling menarik dirinya.
“Aku akan membawa Qian Wu ke alam Surgawi. Kamu tidak berhak untuk membawanya ke alam Neraka,” sahut Kaisar Dewa Cahaya tegas.
“Siapa yang menentukan berhak atau tidak? Dalam hidupnya, kedua tangan Qian Wu dipenuhi oleh darah. Akulah yang berhak memilikinya.”
“Tidak. Dalam hidupnya dia melakukan keadilan dan kejujuran. Selalu menolong pihak yang lemah dan membela rakyat.”
Kedua Dewa yaitu Dewa Iblis dan Dewa Cahaya itu saling melemparkan argumentasi mereka masing-masing untuk menentukan siapa yang berhak membawa roh Qian Wu.
“Dia telah menandatangani kontrak denganku, aku memberikannya kekuatanku dengan imbalan jika dia mati, rohnya akan menjadi milikku,” tegas Dewa Iblis Alam Neraka dengan wajah geram.
“Meskipun demikian, dia menggunakan kekuatanmu itu untuk kebaikan. Maka rohnya tetap milik alam Surgawi.”
Semakin lama Qian Wu terlihat semakin pusing dengan perdebatan kedua iblis dan dewa itu. “Maaf, bolehkah aku berpendapat?”
“Tidak boleh!” bentak kedua Iblis dan Dewa itu hampir bersamaan pada Qian Wu.
Mendengar hal itu Qian Wu pun terdiam dan menghela nafasnya sambil menunggu kedua iblis dan dewa itu mengambil keputusan mereka.
Akhirnya kedua dewa itu sepakat untuk memberikan kesempatan bagi Qian Wu bereinkarnasi kembali untuk membuktikan siapa yang nantinya akan berhak memilikinya.
“Daripada dia pergi ke alam Surgawi, lebih baik dia kembali ke dunia manusia dan menjalani hidupnya kembali. Aku yakin suatu saat dia tidak akan bisa berkelit dari tanganku,” pikir Dewa Iblis Alam Neraka.
Kesempatan hidup kedua untuk Qian Wu akan menentukan siapa yang akan berhak memiliki rohnya nanti setelah kematiannya. Setelah itu kedua sosok itu mengirimkan roh Qian Wu kembali ke dunia manusia untuk terlahir kembali.
\=\=\=\=\=\=
Ribuan tahun berikutnya sebuah kota kecil bernama Danjia, seorang pemuda berusia 21 tahun tengah mengendarai sepedanya dengan tergesa-gesa menuju ke kampusnya agar tidak terlambat untuk mengikuti ujian akhir.
Jason Lee, nama itu tertera jelas di kartu mahasiswa yang tergantung di saku bajunya. Dia adalah seorang mahasiswa jurusan arkeologi tingkat akhir yang akan sebentar lagi mengikuti ujian akhir untuk kelulusannya.
Ketika melewati jalanan yang ramai, sebuah truk hampir saja menabraknya. Namun dengan sigap Jason mengendalikan sepedanya dan berhasil kembali pada jalurnya.
“Sialan! Memangnya jalan ini milik nenek moyangmu!” Teriak sopir truk itu dengan wajah kesal.
“Maaf!” Sahut Jason sambil melambaikan tangannya sambil kembali mengayuh sepeda menuju ke kampusnya.
Jason melirik jam tangannya dan melihat waktu tinggal 5 menit lagi ujian akhir akan segera mulai. Pagi itu dia bangun kesiangan karena semalam belajar dengan keras untuk bisa lulus dalam ujian ini.
Namun tiba-tiba, dia tidak bisa mengendalikan sepedanya ketika di belokan terdapat pasir yang berserakan dan menyebabkan sepedanya tergelincir. Tubuh Jason pun jatuh dan terbanting keras ke jalanan.
Brakk!
Jason merasa kesakitan yang amat sangat di bagian kepalanya dan tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Pandangan matanya perlahan mulai kabur dan menghilang tak sadarkan diri.
Orang-orang sekitarnya terkejut dan segera mendekati tubuh Jason, namun tidak ada yang berani menyentuhnya. Mereka memanggil mobil ambulance untuk segera datang dan memeriksa tubuh Jason.
Seorang perawat yang memeriksa Jason menggelengkan kepalanya lalu meminta perawat lain untuk membantu mengangkat tubuh Jason ke dalam mobil ambulance dan melarikannya ke rumah sakit.
“Pukul 09.09, seorang remaja berusia sekitar 20an tahun meninggal di tempat karena kecelakaan tunggal di jalan Arbei.” Seorang perawat berbicara pada alat perekam di dalam mobil ambulance.
Meskipun mobil ambulance hanya membawa jasad, kecepatan mereka berkendara di jalan tetap tidak bisa pelan. Dan ketika tiba di sebuah tikungan, mobil ambulance itu tiba-tiba mengerem dengan mendadak karena ada seorang nenek yang sedang menyeberangi jalan dan nyaris tertabrak oleh mereka.
Brak! Bugh! Bugh!
“Aah… Nyaris saja.” Sopir ambulance tampak berkeringat dingin melihat nenek di depannya yang menyebrangi jalan dengan santainya.
Keadaan di dalam mobil ambulance menjadi kacau karena sopir ambulance yang tiba-tiba mengerem secara mendadak.
“Aduh!”
Jason tiba-tiba berteriak karena kepalanya terbentur oleh barang-barang di dalam mobil ambulance akibat pengereman mendadak itu.
Wajah dua orang perawat yang berada bersamanya di bagian belakang mobil tampak pucat ketika melihat Jason yang telah dinyatakan tewas kini tiba-tiba terbangun dan berteriak kesakitan.
Sambil menunggu nenek yang menyeberangi jalan melewati depan mobil ambulance, semua orang di dalam mobil justru menoleh ke arah Jason yang duduk sambil memegang kepalanya dengan tatapan tidak percaya seperti melihat hantu.
“Dimana aku?” gumam Jason yang merasakan sakit di kepalanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-11-04
0
Sang
dalam angkot om
2024-08-29
1
Da Hendra
keren thor
2024-08-01
0