NovelToon NovelToon
Bodyguard Merangkap Istri

Bodyguard Merangkap Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Pengawal
Popularitas:2.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Demi mendapatkan uang untuk membiayai pengobatan Adiknya, Savana rela menerima pekerjaannya sebagai bodyguardnya untuk menjaga seorang putri kerajaan di sebuah negara.

Bukan hanya menjadi bodyguardnya putrinya kerajaan itu, ia juga dipinta oleh nenek dari cucunya itu untuk menikah kontrak selama satu tahun dengan putranya yang bernama princes Malik yang sudah berstatus duda itu. Savana harus bertahan menjadi istri princes Malik hingga princes Malik bisa menemukan wanita yang akan menjadi ibu dari putrinya untuk selamanya.


Bagaimana kisah hidup perawan dan duda itu saat hidup bersama dalam membesarkan dan menjaga putrinya Raniah? adakah cinta tumbuh diantara mereka atau pernikahan itu berakhir sesuai masa kontraknya? simak cerita ini sampai selesai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Rencana Kedua

Awalnya pelayan yang bernama Hanna begitu ketakutan untuk bekerjasama dengan putri Tania, namun putri Tania tidak hilang akal. Ia mengancam akan memecat pelayan Hanna jika pelayan Hanna menolak permintaannya.

"Apakah kamu berani menolak permintaanku? Apakah kamu lupa kalau aku adalah calon ratu di negeri ini? Savana hanya selirnya Prince Malik.

Sebentar lagi dia akan disingkirkan dari kerajaan ini. Kalau kamu tidak mau, maka bersiaplah, aku akan meminta ibu suri akan memecat mu!" ancam putri Tania.

"Jangan putri...! Baiklah. Saya akan melakukan permintaan putri," ucap pelayan Hanna namun pelayan Hanna tidak ingin mengambil uang itu.

"Bagus. Lakukan dengan cepat dan berikan informasi untukku secepatnya!" titah putri Tania tersenyum penuh kemenangan.

"Tapi aku tidak janji bisa berhasil atau tidak putri," ucap pelayan Hanna.

"Kenapa tidak bisa?"

"Karena Prince Malik tidak suka ada yang menganggunya saat dia sedang bercengkrama dengan ibu suri maupun dengan istrinya kecuali kami dibutuhkan untuk melakukan sesuatu yang Prince Malik minta," ucap pelayan Hanna.

"Sialan...! Kenapa urusannya menjadi ruwet begini?" kesal putri Tania merasa percuma.

"Baiklah. Kamu boleh pergi. Tapi ingat..! Jangan pernah bilang pada yang lainnya kalau kamu menjadi mata-mataku...! Paham?!" hardik putri Tania.

"Tidak putri...!"

"Hmm..! Kau boleh pergi..!" usir putri Tania mengibaskan punggung tangannya ke arah pelayan Hanna.

"Terimakasih putri..!" ucap pelayan Hanna segera berlalu dari putri Tania penuh ketakutan.

Putri Tania masuk ke kamarnya. Ia mondar-mandir memikirkan bagaimana caranya mendapatkan informasi.

"Jika mereka benar-benar sedang berselisih itu sangat baik untukku," gumamnya sambil tersenyum jahat.

Sementara di dalam kamar Prince Malik, ibu suri sedang mengintrogasi keduanya. Baby Rania dibaringkan ke tempat tidur kecilnya yang ada di dalam kamar itu.

"Ada apa sebenarnya, Prince Malik? Kenapa Savana cemberut seperti itu?" tanya ibu suri.

Prince Malik menceritakan bagaimana awal mulanya mereka berdebat. Ibu suri mengerti akan perasaan Savana namun ia juga tidak tahu bagaimana caranya membantu. Ia mendekati Savana untuk memberikan pengertian pada gadis itu.

"Sayang. Ummi tahu akan kegundahanmu. Tapi, posisi Malik tidak seperti suami bebas pada umumnya karena statusnya sebagai pangeran di negara ini.

Kalau dia ikut denganmu, penjagaan harus diperketat. Itupun harus ada ijin dari otoritas negara tersebut tentang keberadaannya. Jadi tidak sembarang asal berkunjung ke sana," jelas ibu suri panjang lebar.

"Tidak apa ummi. Tapi ijin aku pergi sendiri ke Amerika tanpa pengawalan. Dengan begitu aku akan merasa seperti istri orang biasa," pinta Savana menolak semua fasilitas mewah dari kerajaan.

"Tapi itu sangat beresiko untukmu Savana," ucap ibu suri.

"Apa bedanya aku yang hari ini dengan aku yang akan datang ummi? Sama-sama di ceraikan juga dan aku tidak mungkin di kawal setelah ikatan pernikahan kontrak ini selesai, bukan?" sarkas Savana membuat hati Prince Malik seakan diremas kuat.

"Maafkan ummi karena ummi sudah membuat kamu menjadi dilema dalam pernikahan ini," ucap ibu suri penuh sesal.

"Ini sudah menjadi bagian dari takdirku ummi. Aku tidak pernah menyesali akan keputusanku. Mengenal ummi, merawat Baby Rania dan melayani suamiku. Semuanya akan ku bawa dalam kenangan hidupku," ucap Savana sambil menahan tangisnya.

Prince Malik merasa sangat sakit. Rasanya ia ingin kabur dari istana dan pergi bersama Savana ke suatu tempat yang tidak akan dikenali oleh siapapun.

Tapi kalau dia pergi, ia harus pergi membawa Baby Rania bersamanya. Putrinya terlalu kecil untuk ditinggal sendirian dengan ibunya.

"Baiklah. Kita jangan dulu bahas apa yang belum terjadi. Jangan pesimis seperti itu. Siapa tahu takdir baik berpihak kepadamu. Insya Allah, kehebatan sebuah doa lebih kuat daripada peraturan manusia tetapkan untuk suatu keputusan," nasehat ibu suri bijak.

Savana merasa terhibur hingga mengamini pernyataan ibu suri barusan dalam hatinya. Prince Malik mendapatkan pencerahan dari ibunya bahwa mereka lupa akan kuasa Allah sebagai penentu alur kehidupan manusia.

"Benar kata ummi. Skenario Allah lebih terjamin daripada rencana manusia yang tidak memiliki kekuatan apapun. Masya Allah. Ampuni aku ya Allah akan kelalaianku bahwa Engkau adalah maha penentu kehidupan hambaMu," batin Prince Malik menarik nafas lega.

Semenit kemudian, Savana tidak lagi terlihat uring-uringan. Mencoba menerima semuanya, itu yang harus ia lakukan walaupun itu harus berlawanan dengan nuraninya.

"Tenanglah...! Cukup Allah bagimu sebagai alasanmu bertahan. Berharap pada suamimu, itu tidak akan mungkin karena dia juga tidak punya kuasa atas dirinya sendiri. Jadi, kenapa tidak meminta pada Pemilik hidup?" hibur Savana mengusir buaian setan yang sedang memprovokasinya tadi dengan terus beristighfar.

"Sayang. Apa benar kamu ingin naik penerbangan komersial ke Amerika?" tanya ibu Suri.

"Iya ummi. Tapi aku ingin pergi diam-diam hingga aku kembali seperti itu," pinta Savana yang tidak ingin lagi ada tragedi penculikan dirinya seperti yang terjadi beberapa bulan yang lalu.

"Baiklah. Ummi akan mengatur semuanya. Kamu jangan membawa koper ke luar dari istana. Belilah kebutuhanmu semuanya di Amerika..!" titah ibu suri.

"Gunakan kartu yang aku berikan itu padamu, sayang. Istana tidak bisa melacak kartu itu kecuali aku sendiri. Kau mengerti?" pinta Prince Malik.

"Hmm."

"Berangkatlah pagi hari. Kalian lakukan joging pagi. Dengan begitu istana tidak akan curiga dan mengira kalian olahraga," ucap ibu Suri lantas meninggalkan kamar keduanya.

"Terimakasih ummi..!" ucap Savana seraya menutup pintu kamarnya dan menguncinya kemudian.

Prince Malik mendekati istrinya dan meminta maaf lagi pada Savana.

"Sudahlah. Hatiku sudah membaik. Aku ingin menikmati waktuku yang tersisa satu pekan ini dengan kalian berdua," ucap Savana seperti sedang pamit untuk selamanya.

"Jangan bicara tentang waktu. Waktu akan datang dan pergi. Waktu bisa membahagiakan bagi sebagian orang dan waktu juga akan menyakiti sebagian yang lainnya," ucap Prince Malik.

"Waktu akan mempertemukan sebagian orang karena kerinduan mereka. Waktu pula yang akan memisahkan manusia karena kepentingan mereka bahkan waktu akan memberimu sakit jika ajal sudah siap menelan tubuh kita kembali ke bumi di mana kita berasal. Datang dari rahim ibu dan berakhir di perut bumi untuk menempati alam lain," timpal Savana.

Keduanya kembali berciuman dan pada akhirnya mereka bersiap-siap untuk menunaikan sholat magrib karena waktunya sebentar lagi tiba.

Satu pekan itu, pasangan ini tidak berhenti untuk bercinta. Bahkan setiap kali keduanya punya kesempatan untuk berdua di saat Baby Rania sengaja diajak main oleh ibu suri, mereka selalu melakukan percintaan panas.

"Kenapa baby Rania sekarang lebih banyak bermain sama ummi?" tanya putri Tania iseng walaupun ia sendiri tahu jawabannya.

"Kamu lebih mengetahui jawabannya daripada ummi," ketus ibu suri untuk mengakhiri kecemburuan putri Tania.

"Bersenang-senanglah Savana ...! pada akhirnya apa yang kamu miliki dan kamu cintai akan menjadi bagian masa lalumu," batin putri Tania yang begitu yakin dirinya yang akan menjadi ibu sambung baby Rania selamanya.

Menjelang keberangkatan Savana, Prince Malik yang malam itu meminta menginap di hotel dekat dengan bandara agar bisa mengantar Savana sendiri.

Sekuat apapun rencana mereka untuk menutupi jejak keberangkatan Savana ke Amerika, tetap saja mata-mata sudah tersebar mengikuti ke manapun mereka jejaki bumi.

Savana sudah berada di ruang tunggu keberangkatan menuju Amerika. Menumpang di first class, Savana terlihat santai karena saat ini ia menanggalkan atributnya sebagai seorang istri Prince Malik.

"Wanita itu sedang menuju ke Amerika. Apa yang harus kami lakukan selanjutnya?" tanya anak buah seseorang di bandara setempat.

"Culik dia dan bawa ke markas kita...! Jika gagal, jalankan rencana ke dua yang sudah kita sepakati..!" titah bos sang penjahat.

"Siap...!"

1
Hilmiya Kasinji
😅😅😅
Hilmiya Kasinji
hmmm...jadih alma , asisten syafik kah?
Hilmiya Kasinji
stroke akhire
Hilmiya Kasinji
astaghfirullah 😅
Hilmiya Kasinji
hmmm....agak pedes ya omongannya
Hilmiya Kasinji
banyak kata2 bijaknya ... kak othor nya pinter
Hilmiya Kasinji
pimpinan yg tegas
Hilmiya Kasinji
tegang nich
Hilmiya Kasinji
pdhl adegannya pas action ya tapi kok aku mewek ya
Hilmiya Kasinji
hmmm....di balik cobaan pasti ada hikmah
Hilmiya Kasinji
iya, bukan jodohmu...mosok ben Kate ibar mesti ada halangan
Hilmiya Kasinji
hmmm... tambah semua kerajaan Arab hare
Hilmiya Kasinji
waduh ...
Hilmiya Kasinji
semangat sava
Hilmiya Kasinji
astaghfirullah...tapi kalo ada yg percaya , berarti dia bodoh...jelas2 ketok goroh e 😅
Hilmiya Kasinji
ibu2 nya kena mental semua 😅
Hilmiya Kasinji
pengetahuan kak othor 👍
Hilmiya Kasinji
waduh
Hilmiya Kasinji
raja Husen gila kekuasaan
Hilmiya Kasinji
ibu suri semangat...lop yu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!