NovelToon NovelToon
Oom, Jangan Kejar Aku Lagi!

Oom, Jangan Kejar Aku Lagi!

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ame_Rain

BERAWAL DARI SALAH KIRIM NOMOR, BERAKHIR DI PELAMINAN?!

​Demi tes kesetiaan pacar sahabatnya, Dara (22) nekat kirim foto seksi sambil ngajak "kawin". Sayangnya, nomor yang dia goda itu BUKAN nomor pacar sahabatnya, tapi Antonio (32), Oom-nya Acha yang dingin, mapan, tapi... diam-diam sudah lama suka sama Dara!

Dara kabur ke pelosok desa, tapi Nio justru mengejar. Dara mencoba membatalkan, tapi Nio justru malah semakin serius.

​Mampukah Dara menolak Om-om yang terlalu tampan, terlalu dewasa, dan terlalu bucin karena salah chat darinya ini?

​Novel komedi tentang cinta yang beda usia 10 tahun. Yuk, gas dibaca. Biar tahu keseruan hidup Dara-Nio yang serba gedabak-gedebuk ini 🤭

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ame_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20. Imam Penarik Daster

Dara segera masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu, khawatir Nio akan menyusul. Punggungnya bersandar pada pintu.

Ternyata... sekarang dia sudah menjadi seorang istri.

Bukan hanya istri sekedar nama seperti yang dia pikirkan sebelumnya, tapi dia... benar-benar menjadi seorang istri.

Dara memegangi pipinya yang terasa memanas. Bayangan semalam—saat Nio merem melek diatasnya sambil terus menyebut namanya, juga hentakan maut pria itu yang membuatnya melengkungkan badan dan keluar berkali-kali—

Dara tak bisa melupakannya.

Bahkan mengingatnya pun sekarang, bagian bawahnya langsung terasa cenat-cenut.

'Haduh, gue jadi ketularan mesumnya si Oom ini.'

Menyadari ada yang salah dengan pikirannya, dia pun segera mendorong tubuh dari pintu, menanggalkan pakaiannya satu persatu. Mungkin, air dingin bisa membantu menjernihkan kembali pikirannya.

"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala."

Ini adalah niat mandi junub pertama kali yang dia lakukan dalam hidupnya.

Dara mengambil air dengan menggunakan gayung, menuangkannya dengan perlahan ke atas kepalanya.

'Anjir, dingin banget coy!'

Tubuhnya menggigil. Ah, dia lupa. Dia jarang sekali mandi sepagi ini. Biasanya pun jika dia mandi di jam segini—misalnya karena mandi wajib setelah datang bulan, dia akan merebus air terlebih dahulu, bukannya langsung mandi seperti ini. Tapi karena sekarang semuanya sudah terlanjur... Dara hanya bisa menyelesaikan mandinya dengan segera, lalu melilit tubuhnya dengan handuk yang sudah dia siapkan. Tubuhnya kini menggigil. Dia harus cepat-cepat pergi ke kamar dan berganti baju jika tidak ingin masuk angin.

Namun, baru saja melangkah keluar dari kamar mandi—

Dia malah langsung bertemu dengan Mamanya.

Mamanya tersenyum penuh arti saat melihat anaknya yang biasanya seperti jelmaan kucing—malas mandi, mendadak keramas di jam empat pagi seperti ini.

"Mandi junub, Dar?" tanya Mamanya, atau mungkin dia memang menggoda Dara.

Pipi Dara auto memerah. Mamanya pasti tahu alasan pengantin baru tiba-tiba mandi di jam seperti ini. Kenapa harus diperjelas, sih? Membuat Dara menjadi malu saja.

"Mama, ih!" rengek Dara.

"Enggak apa-apa loh, Dar. Malah bagus itu. Artinya kamu kelihatan menarik di mata suami kamu. Makanya dia langsung nyerang kamu di malam pertama."

"Mama!"

Wajah Dara sudah seperti kepiting rebus sekarang. Mamanya tergelak, tak biasanya melihat Dara memerah sampai begitunya saat digoda. Melihatnya yang tampak tak bisa diajak kompromi, Dara akhirnya langsung ngibrit menuju kamar.

Dia menutup pintu kamar, menghela napas pelan. Susah memang kalau punya orang tua yang suka meledek seperti Papa dan Mamanya ini.

"Sudah siap?" tanya seseorang.

Dara tersentak kaget. Dia segera menoleh, kembali kaget saat melihat sosok pria—Nio, yang sedang duduk diatas ranjang miliknya.

"Ngagetin aja lo," katanya.

Nio mengangkat sebelah alis, tersenyum geli.

"Kamu enggak mungkin lupa kalau sekarang kamu sudah punya suami kan, Sayang?"

Dara menggaruk tengkuk lehernya mendengar pertanyaan itu. Dia memang sempat lupa sebentar, sih.

"Ah, udahlah. Itu enggak penting. Sekarang lebih baik Oom mandi aja, takutnya nanti malah telat subuhannya." ujar Dara mengalihkan pembicaraan.

Nio terkekeh pelan, tetap mengangguk dengan perintahnya. Dia menghargai betul usaha istrinya untuk mengalihkan pembicaraan ini. Karena itu, dia pun segera turun dari ranjang, mengambil handuk untuk mandi.

"Jangan sholat duluan, tungguin aku. Kita sholat Subuh bersama nanti." katanya.

Jantung Dara jadi berdebar lebih kencang saat ini. Dia mengangguk, kembali menyuruh Nio untuk mandi dan bersuci.

Sementara menunggu suaminya kembali, Dara langsung memakai pakaiannya. Dia lalu membentangkan dua sajadah di lantai kamarnya, juga menyiapkan perlengkapan-perlengkapan lainnya. Pakaian bersih Nio juga sudah di siapkan diatas ranjang, membantunya menghemat waktu agar tak perlu mencari-cari lagi.

Nio kembali tak lama kemudian. Dia segera memakai pakaiannya, lalu mereka sholat subuh bersama. Hati Dara menjadi agak tentram dan damai. Setidaknya meski pernikahan ini agak dipaksakan, Dara beruntung dalam banyak hal. Nio tampan, mapan, dan beriman. Dia sudah cukup memenuhi kriteria pria idaman para wanita, sebenarnya.

Meski, sampai saat ini Dara belum punya perasaan apapun kepadanya. Tapi sepertinya dia sudah mulai bisa menerima fakta bahwa mereka sekarang sudah menjadi suami-istri?

Setelah selesai sholat dan berdoa bersama, Dara mencium tangan suaminya dengan takzim. Ini pastinya tidak mudah, tapi...mungkin dia harus mencoba membuka hati dan menerima Nio dengan sepenuh hati mulai hari ini.

"Yang, sekarang masih pagi. Satu ronde lagi, yuk?" ajak Nio dengan mata berbinar.

Dara menatap suaminya dengan otomatis. Tampilannya yang kini sudah mirip seperti Ustadz—memakai baju koko, sarung, dan peci di kepalanya, tapi yang diminta pria itu barusan—ah... sudahlah.

Dara mendengus.

Masalahnya mereka sudah main beronde-ronde tadi malam, tapi sekarang dia sudah masih minta lagi?

Alamak, bakal lecet milik Dara nanti.

***

Yang punya pengalaman seperti Dara, cung angkat tangan 😂

Pak Su yang minta tambah terus begitu, itu karena saking sayangnya, atau karena apa, sih?

Jangan lupa like, komen, dan subscribe nya, cinta.

Bye-bye~

1
Meee
Masa langsung jadi, Dar? Katanya udah pake helm? 😂
Meee
Pingin kayak Nio. Tapi kalau dikasih Nio nya langsung, boleh juga. Asal enggak kena marah Dara, hahaha.
D'Mas0712
thor.. masih ada celah ga buat aku masuk diantara hub mereka? 🤭🤭
Ameee: Gaboleh. Author aja belum bisa masuk ini 🙈
total 1 replies
D'Mas0712
gass thor.. ditempat baru
partini
Acha penasaran ga yah rasanya ins inu takut nya lost control dia ma ayang nya
Ameee: Kayaknya sih, penasaran 🙈
total 1 replies
Addb_Rh
hayooo loo, hamil..

Acha bakal punya adekkk🤣
Ameee: Iya, ya. Meski beda umurnya jauh, jatuhnya itu adek sepupunya Acha 🤣
total 1 replies
Addb_Rh
Acha iri sama aunty nyaaa🤣

ayook, antonio gpl kejar target, biar cpt dapet dollar..
WDY
Aku pun mau Thor kalau dapat hantaran kaya gitu. gak mau nolak dah😄😄
WDY
Ya lelah seketika berubah jadi pikun ya🤣🤣🤣
Its me
aduh .... sore sore baca kayak gini
Its me
Nio kejar target 🤭
LauRa🍃🍃
Gak papa dar.. Namanya juga pengantin baru kan🤭🤭
LauRa🍃🍃
hahah ngakak lah ma tingkah mereka.. 🤣
WDY
Udah dech mau aja Dara. kan om kaya lu gak bakalan susah dech🤭🤭🤭
WDY
Hahaa... bisa bisanya terjual. Dah kayak barang donk ya si Dara ada ada saja🤭🤭🤭
Meee
Nio dituduh main sama sabun, dong 🤣 eh, tapi beneran apa enggak, tuh?
Meee
Aduh, adegan apa ini 🙈 bahaya, bahayaaa
Its me
baru 200 juta? biasanya pengusaha liat 50 juta habis aja udah pusing
Its me
si dara di kasih fasilitas mewah masih protes
D'Mas0712
wah jadi pngn ikut antar pindahan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!