Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 27
Krystal merasa tidak rela melepas Boy pulang malam ini. Namun, dia tidak punya pilihan lain. Boy kekeh menolak menghabiskan malam panas dengannya karena ikatan halal belum terjalin di hadapan Tuhan. Krystal pikir mantan playboy seperti Boy bisa di ajak bersenang-senang sebelum menikah, ternyata tidak.
Walaupun Krystal asli orang Indonesia dengan budaya Timur yang kental, tapi dia besar di Inggris sejak kecil. Dia menetap di Jakarta baru dua tahun setelah menyelesaikan pendidikan S-2 nya. Jadi, Krystal terbiasa dengan budaya barat. Makan malam penuh gairah yang Krystal bayangkan tidak sesuai. Mereka hanya makan dan setelah makan Boy memutuskan pulang.
Sepulang dari rumah Krystal, Boy mampir ke sebuah taman. Di sana sudah ada Doni dan Ryan menunggu. Walau mereka semakin jarang bertemu dan berkumpul di luar kampus, mereka tetap akrab.
"Doni, Ryan," panggil Boy yang baru datang.
"Hai, Boy," sahut Ryan.
"Wajah Kamu kenapa kusut gitu, Don?" tanya Boy.
"Mamaku bilang dia suka sama Dena. Dia pengen Aku jadi pacar Dena. Dia pengen Dena jadi menantunya," jawab Doni.
"Serius?" Boy tidak menyangka.
"Aku baru tau kalau Dena dan Mamaku punya hobi sama, suka menggosip. Katanya, kalau Dena jadi menantunya, bisa nemenin dia di rumah menggosip."
"Ya udah, kabulin aja permintaan Mama Kamu. Aku liat tadi di cafe mereka nyambung banget ngobrolnya," dukung Boy.
"Doni sih mau sama Dena, emang Dena mau sama Doni? Secara, selera Dena kan cowok ganteng kaya Boy," ejek Ryan.
"Rese Lo Ryan, kalau Aku merubah penampilanku, Aku juga ganteng," kesal Doni.
"Mungkin Kamu sudah saatnya berubah, jangan culun seperti ini lagi," saran Boy.
"Boy bener. Kamu sebelumnya rela ngelakuin apa aja buat Mamamu. Masa kali ini gak bisa? Pepet terus Dena, mumpung dia masih jomblo. Kalau dia punya gebetan baru, Kita takut Kamu kalah saingan," ucap Ryan.
"Tapi Aku ragu, Aku gak punya perasaan apa-apa sama Dena, dia juga sama, gak punya perasaan apa-apa ke Aku." Doni tidak bersemangat.
"Masalah hati urusan belakangan, yang penting ngerasa nyaman dulu," saran Boy lagi.
"Kamu sih enak, walaupun Krystal janda, tapi Kamu cinta sama dia. Aku? Mau maju ragu, mundur juga ragu," kata Doni lagi.
"Doni, dulu Aku sama sekali gak punya perasaan sama Krystal. Waktu dia nyamar jadi Alexa, Aku malah benci sama dia, karena dia selalu meremehkan Aku. Lihat Aku sekarang? Bucin kaya orang bego. Aku juga gak percaya kalau Aku bakal nikah sama cinta pertamaku. Padahal dulu Aku penganut aliran yang berpendapat cinta pertama selalu gagal," jawab Boy.
"Aku juga pengen ngerasain jatuh cinta. Kalian tau sendiri Aku takut sama cewek. Satu-satunya cewek yang selalu mendukung Aku selama ini cuma Mamaku. Aku gak mau ngecewain dia. Di saat semua keluargaku jadi dokter, dan Aku malah masuk hukum, cuma Mamaku yang membela Aku dan mendukung keputusan Aku," kata Doni curhat.
"Don, maju terus. Aku liat Dena juga cewek baik. Setelah kalian berdua berhasil punya cewek, jangan lupa doain Aku juga. Biar cepat punya cewek," dukung Ryan.
"Kalau gitu, Ayo ikut Aku ke salon sekarang!" ajak Boy.
"Ngapain? Salon kan cuma buat cewek?" tanya Doni.
"Kamu perlu merubah sedikit penampilanmu. Ini langkah pertama untuk mengejar Dena," jawab Boy.
"Boy bener, Ayo!" Ryan menarik tangan Boy.
"Gak mau ah, malu!" tolak Doni.
"Aku sama Ryan bakal nemenin Kamu, ayo!" bujuk Boy.
"Tapi ..."
"Gak ada tapi-tapian, mau ganteng gak?" ujar Ryan.
"Mau," jawab Doni langsung.
"Kalau begitu, Ayo!" ujar Ryan lagi.
"Ya udah deh." Akhirnya Doni mau.
Boy dan Ryan membawa Doni ke salon pria yang tidak jauh dari taman. "Mbak, make over teman Saya seganteng mungkin," pinta Boy.
"Kalau Saya lihat-lihat, teman Kamu cocok bergaya rambut curtain cut atau comma hairstyle. Pasti manis dan ganteng," saran tukang salon perempuan paruh baya itu.
"Kami serahkan pada Anda hasilnya!" jawab Boy.
"Sip." Tukang Salon itu mulai memake over penampilan Doni. Sementara Boy dan Ryan duduk manis menunggu.
Sejam kemudian ...
Make over selesai, Doni keluar dari ruang ganti pakaian. Dia melihat Boy dan Ryan tertidur pulas karena menunggunya. "Boy, Ryan," panggil Doni. Doni berusaha membangunkan mereka. "Woy bangun!" teriak Doni.
Boy dan Ryan terbangun. Mereka melihat Doni. Mereka terkejut. Mereka mencoba mengucek mata mereka berkali-kali untuk memastikan orang yang di depan mereka benar Doni. Boy dan Ryan menganga saking kagumnya.
"Luar biasa, Aku benar kan? Teman ku benar-benar ganteng," puji Boy.
Ryan mengangguk setuju. "Ternyata si culun aslinya ganteng dari Aku," puji Ryan tidak percaya.
"Beneran Aku ganteng?" Doni tersipu malu di puji ganteng.
"Mulai sekarang, gaya rambut dan gaya pakaian yang cocok untuk Kamu adalah seperti ini. Jangan seperti dulu lagi. Paham?" kata Boy.
Doni mengangguk."Ternyata gaya rambut dan gaya pakaian sangat mempengaruhi penampilan," ujar Ryan.
"Aku yakin Dena pasti pangling melihat Kamu besok," ujar Boy.
"Semoga Lo sukses," dukung Ryan.
"Makasih banyak Boy, Ryan." Doni memeluk dua sahabatnya itu karena merasa beruntung memiliki mereka.
"Santai aja. Kalau Kami bisa bantu, pasti Kami bantu," jawab Boy.
"Betul kata Boy," sahut Ryan juga.
###
Visual Boy Daniel
Visual Doni Bian Herlambang
Visual Ryan Pratama
Ini hanya visual menurut Author😁 setiap kali Author menulis novel ini, pasti Author membayangkan mereka yang memerankan tokoh Boy, Doni dan Ryan. Kalau visual menurut kalian gimana?🥰
