NovelToon NovelToon
Menikahi Sepupuku

Menikahi Sepupuku

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Cinta setelah menikah
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Izzmi yuwandira

Bagaimana perasaan kalian jika orang yang kalian cintai, yang selalu kalian jaga malah berjodoh dengan orang lain?
Ini kisah tentang Jean Arsa Anggasta seorang calon CEO muda yang ditinggal nikah oleh kekasihnya. Ia menjadi depresi dan memutuskan untuk tidak mau menikah namun karena budaya keluarganya apabila seorang anak laki-laki sudah berumur 25 tahun maka mereka harus segera menikah. Maka mau tidak mau ia harus menikahi Ashana Daryan Fazaira sepupunya. Seorang gadis yang juga telah dibohongi oleh kekasihnya yang telah berselingkuh dengan sahabatnya.
Lalu apa yang terjadi jika pernikahan tanpa cinta ini dilakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzmi yuwandira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21

"Itu paper bag isi nya apaan sih?" tanya Shan penasaran.

"Kepo Lo"

Shan berdecak sebal.

Mereka sampai di tempat fitting baju. Shan di arahkan oleh salah satu staf untuk melihat baju pengantin, sedangkan Jean duduk di ruang tunggu.

Tak lama kemudian Shan keluar dari ruang ganti baju. Staf membuka tirai tersebut dan terlihat lah Shan dengan gaun pengantinnya. Sweetheart wedding dress yang dikenakan Shan terlihat sangat indah.

"Pak gimana calon istrinya cantik kan?" Tanya salah satu staf tersebut.

"Eh gak mbak dia bukan..."

Jean terpelongo, ia bingung mau bilang apa. Karena yang terlintas dipikirannya saat ini adalah...

"Cantik" Jean tersenyum.

"Kalau gitu saya tinggal dulu" kata staf tersebut.

Jean menghampiri Shan yang terlihat canggung mengenakan gaun itu di hadapan dirinya.

"Harusnya gue gak ngajak Lo" ucap Shan.

"Kenapa? Jangan bilang Lo salah tingkah ya gue puji barusan?"

Shan menatap Jean malas. Ia berdiri di depan cermin dan sangat bahagia melihat penampilan nya.

"Cantik banget gue" kata Shan memuji diri sendiri.

"Je... Coba lihat apa yang kurang dari gue?" Tanya Shan meminta pendapat.

"Maksud Lo?"

"Aksesoris apa yang harus gue tambah kira-kira? Kalung atau pita di rambut? Atau rambut gue di sanggul aja kali ya? Gimana sih gue bingung" ucap Shan.

Jean menatap nya dari atas hingga bawah, lalu tangannya melepas ikat rambut Shan. Sehingga rambut hitam nya terurai panjang kebawah.

"Jangan di sanggul, Lo cantik banget kalau rambutnya di gerai kaya gini" ucap Jean.

"Haa masa sih?"

Shan kembali menatap dirinya di cermin dan merapikan rambutnya.

Lalu dari belakang Jean Memasangkan mahkota pernikahan. Mahkota itu terlihat sangat pas dan membuat Shan terlihat sangat cantik.

"Eh dari mana Lo dapat ini?" Tanya Shan

"Gue beli, hadiah buat Lo"

"Aaaa manis banget" ucap Shan.

"Lebay"

"Jadi paper bag tadi itu isinya ini??" Tanya Shan.

"Iyah" jawab Jean singkat.

"Terima kasih sepupu ku yang ganteng" kekeh Shan.

Jean kembali duduk di sofa lalu Shan kembali memanggil nya.

"Jean coba sini dulu" panggil Shan.

"Apa lagi sih? Baru duduk juga"

"Coba deh Lo pakai jas ini" Shan memberikan jas Raka kepada Jean.

"Buat apa?" Tanya Jean.

"Coba pakai dulu, kalau di lihat-lihat proporsi tubuh kalian sama"

"Gak mau ah, itukan punya calon suami Lo. Masa gue yang cobain duluan" Jean menolak

"Yah kan cuman nyobain doang"

"Ogahh ntar gue lagi yang jadi nikah sama Lo, emang Lo mau nikah sama gue?"

"Dih ngawur, cuman sekedar nyobain doang apa salah nya sih??? Udah sini cepetan"

"Ogahh" tolak Jean dengan cepat.

Shan kesal dan menghampiri Jean, ia mengambil handphone Jean dan memasukannya kedalam kerah atas gaun nya yang berbentuk hati. Jean sangat kesal, ia ingin mengambil tapi handphone itu berada di tempat yang sensitif.

"Ambil kalau bisa" tantang Shan.

Jean pasrah ia pun memakai jas pernikahan itu dengan kesal.

"Udah kan? Puas Lo?"

Belum ada hitungan 1 menit Jean ingin melepasnya namun di tahan oleh Shan.

"Ehh bentar dulu, buru-buru amat sih" omel Shan.

Jean masih memperhatikan handphone nya yang menyentuh payudara gadis dihadapannya itu.

"Lo liatin apa??" Shan langsung menutup dadanya.

"Gue cuman lihat handphone gue, itu Deket banget aduhh"

Shan memukul pelan pipi kanan Jean.

"Lihat keatas" suruh Shan.

"Mau ngapain sih?"

"Lihat ke atas, kalau lihat kebawah nanti mata Lo jelalatan"

Jean kesal namun ia masih menuruti perintah Shan untuk melihat ke atas.

Shan merapihkan kerah jas tersebut.

"Gue bisa rapihin sendiri" ucap Jean.

Shan menyentil jakunnya.

"Gak usah bawel deh, ntar kalau nemenin calon istri fitting baju harus nurut"

"Ribet"

"Udah gini kan rapi" ucap Shan.

"Ini gue udah bisa nunduk belum? Pegel tau gak lihat keatas Mulu" omel Jean.

Shan terkekeh ia hampir saja lupa.

"Ia ia udah bisa lihat kebawah lagi"

Shan lalu memotret Jean dengan handphone nya.

"Lihat deh Lo ganteng banget" puji Shan.

"Iyah gue tau gue ganteng, udah selesai kan?"

Shan menggelengkan kepalanya.

"Kita belum foto bareng loh"

"Buat apaan?" Tanya Jean. Pria itu sudah mulai jengah.

"Buat tunjukin ke Tante Amira, biar segera nikahin Lo" kekeh Shan.

Jean hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Shan, ia pun menurut. Shan meminta tolong kepada salah satu staf untuk mengambil gambar mereka berdua.

Setelah selesai berfoto, mereka pun memutuskan untuk pulang. Jean melepaskan jas milik Raka dan memberikannya kepada staf tersebut.

"Handphone gue mana?" Tanya Jean.

"Oh Iyah kelupaan" Shan senyum tak berdosa.

Ia pun mengambil handphone tersebut dan sedikit kesusahan karena handphone masuk terlalu dalam.

"Bentar yah ini dalam banget"

Jean sangat kesal dan menggusar surainya kasar.

"Nah ini dia"

Shan memberikan handphone tersebut kepada Jean, Jean merasa aneh untuk mengambilnya.

"Lama banget ngambil gitu aja" Shan menarik tangan Jean dan meletakan handphone tersebut diatas telapak tangannya. Pikiran Jean mulai negatif rasanya ia seperti memegang benda itu.

"Ihhhh" Jean mengelap layar handphone nya dengan baju yang ia kenakan.

***

Mereka pun kembali ke mobil.

"Kenapa gaun nya gak diambil sekalian" tanya Jean.

"Itu mau dikecilin" jawab Shan.

"Apanya yang mau dikecilin? gue rasa pas - pas aja tuh"

"Tu kan Lo gak tau, di bagian dadanya itu sempit banget kasihan mereka gak bisa bernafas" ucap Shan.

Jean langsung memalingkan wajahnya ketika Shan menyentuh buah dadanya.

"Kenapa Lo?" Tanya Shan.

"Gapapa, kita pulang sekarang kan?"

"Gak gak, pasti Lo kenapa-napa. Ohhh atau jangan bilang Lo masih bayangin yang tadi yah?"

"Bayangin apaan?"

"Bentuk dada gue?"

Jean menghela nafas panjang.

"Buat apa gue mikirin hal gak penting"

"Gak penting? Bukannya kalian para cowok selalu lihat yang begituan ya? Tuduh Shan.

"Maksud Lo apa sih?"

"Lo pasti pernah lihat yang begituan kan?"

Jean mengusap kasar wajahnya.

"Gue gak pernah lihat yang begituan dan tuduhan yang Lo arahin ke gue itu gak bener" Jean membela diri.

"Kenapa sih Lo tiba-tiba nuduh gue yang begitu?" Tanya Jean.

"Cuman penasaran aja, kalian cowok-cowok sering gak lihat yang begituan. Soalnya gue penasaran sama Raka"

Jean terkekeh.

"Ya kalau Lo penasaran, tanya langsung apa susahnya sih?"

"Gila ya Lo, yah gak mungkin lah gue tanya hal-hal aneh begitu ke dia"

"Ya terus? Lo juga nanyain hal aneh yang kayak gitu ke gue?"

"Ya Lo kan beda" Shan tersenyum.

Jean hanya geleng-geleng kepala.

Diperjalanan.

"Jean..." Panggil Shan ketika mereka melewati McD.

"Apa lagi?"

"Laperr... Singgah ke situ yukk" Shan menunjuk lokasi tersebut.

Jean menghela nafas.

"Sekarang?" Tanya Jean.

"Ihh pertanyaan Lo itu ya, aneh banget tau gak sih! Gue kan laper yah tentu aja makannya sekarang, masa iya besok. Lo tuh jadi cowok gak peka banget, harusnya nih ya Lo yang nawarin Shan Lo laper gak? Mau makan?"

"Turun"

"Dan sekarang Lo mau nurunin gue dipinggir jalan? Wahh Lo...!"

Jean menutup mulut Shan yang terus berbicara dengan telapak tangannya.

"Udah sampai, Ngoceh terus tuh mulut" ucap Jean.

Shan hanya cengar-cengir ketika melihat mereka sudah berada di parkiran.

Mereka keluar dari mobil dan masuk kedalam.

***

"Makan ice cream yuk!" Ajak Shan.

"Kenapa gak sekalian sih?"

"Itu di supermarket sana, ayo cepetan"

Melihat Jean yang malas Shan segera menarik nya agar berjalan dengan cepat ke supermarket.

Jean mengambil beberapa ice cream dan memberikan nya pada Shan yang menunggu diluar.

"Cepetan di makan, ini udah mau hujan" ucap Jean.

"Kenapa memangnya kalau hujan?"

"Gue tinggal kalau Lo makannya lama, gue gak mau kejebak hujan"

"Mandi hujan yuk, kan Lo belum mandi"

"Ngaco Lo, ogah gue"

"Lo itu kenapa sih? Apa-apa gak mau"

Jean hanya diam dan buru-buru menghabiskan ice creamnya.

Rintik hujan sudah mulai turun satu persatu membasahi sepatu Jean, langit mulai terlihat mendung. Jean menadahkan tangan nya tetesan air hujan jatuh ke tangannya.

"Ayo cepetan" ajak Jean.

"Iyah Iyah"

Shan dan Jean berjalan menuju parkiran.

"Ini kita gak neduh dulu?" Tanya Shan.

"Gak usah, hujan nya masih bisa dijangkau. Jadi terobos aja"

"Gak jadi mandi hujan?"

"Yaudah kalau mau hujan-hujanan gue tinggal"

"Jahat banget"

Jean mengabaikan Shan yang mulutnya sudah manyun.

Mereka pun pergi menerobos rintik hujan.

1
Nurul Fitria
Keren author semangat terus dalam berkarya 🌹❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Sasya
Seruuu banget Thor 😭😭 lanjut kan Thor 😭
audyasfiya
Author ada ajaa yaa idee lu Thor 😭😭
Lorenza82
Wahhh wahhh author the best 👍👍👍😭😭❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Rossa
Semangat author 👍👍👍❤️❤️❤️
Moon Syifaardila
Author sekali update langsung 20 bab 😭😭😭👍 mantap betullllllllk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!