Affair... Tidak suka skip.
"Kita berjanji hanya akan bersenang-senang tanpa ada ikatan. Kau memuaskan hasratku, aku membantumu membalas suamimu yang berkhianat. Saat salah satu dari kita meminta berhenti, kita akan berhenti dan saling melepaskan tanpa beban," Ujar sang Bos dari suaminya, Kendrick Kratos.
"Tentu saja, kau bisa tenang! Aku bukanlah wanita yang akan menangis - nangis pada seorang pria!" jawab Ameera dengan tegas.
-Pria hanya manusia dengan segala nafsunya dan dengan mudah berkhianat, tapi wanita akan menjadi pengkhianat saat dunia impiannya seketika hancur! Notes Ameera.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Tidak Akan Menceraikanmu!
Tubuh tegap Immanuel mendekat, "Jangan mimpi! Selamanya kau akan menjadi istriku!"
"Aku hanya memberitahumu, aku akan bercerai darimu bukan meminta kesediaanmu. Immanuel," tiba - tiba Ameera merasa sakit di perutnya, dia menarik nafas kesakitan.
Mata Immanuel terkejut, ia baru tersadar istrinya baru saja keguguran. "Aku bantu berbaring, jangan bicarakan ini lagi kau sedang kesakitan."
"Apa perdulimu! Aku sedang berbaring tak berdaya di kamar mandi saja kau tidak ada! Jadi jangan berani menyentuhku lagi! Aku bisa sendiri dan aku akan tetap menceraikanmu." Ameera melangkah kesakitan ke arah ranjang. Dengan perlahan dia mendudukkan tubuh kesakitannya di atas ranjang dan berbaring.
Immanuel mendekati ranjang, "Kita tidak perlu bercerai, aku akan segera meninggalkan wanita itu."
Netra marah Ameera menatap benci lelaki yang tidak punya malu itu, " Kau pikir dengan kau berpisah dari wanita itu aku akan menerimamu kembali, mencintaimu lagi?"
"Ya, aku tau pasti kamu sangat mencintaiku," ucap Immanuel percaya diri.
"Dasar lelaki tak punya perasaan, jawab saja satu pertanyaanku. Kenapa kamu selingkuh?" Ameera menatap tajam mata suaminya.
"Itu hanya sebuah kesalahan, Ameera. Itu bukan apa - apa, wanita itu bukan siapa-siapa. Percayalah aku akan segera menyelesaikan semuanya dan segera kembali padamu."
Ameera memalingkan wajahnya tak ingin lagi melihat wajah suaminya.
Immanuel menghembuskan nafas pelan, "Aku akan mandi, aku juga akan masak kau harus makan."
Lelaki itu menaruh dompet dan ponselnya di atas meja, membuka pakaiannya lalu melenggang masuk ke dalam kamar mandi.
Saat mendengar pintu menutup, Ameera dengan cepat bangun dengan perlahan dia turun dari ranjang menuju meja. Dia mengambil ponsel suaminya lalu mencoba PIN yang dia tau tapi ponsel tidak terbuka. Sekali lagi dia mengingat PIN suaminya, benar saja ponsel seketika terbuka.
Ameera dengan cepat menscroll kontak, dia mencari nomer Bos suaminya. Dia pernah bertemu sang Bos saat ada perjalanan tour dari tempat bekerja suaminya itu, setelah menemukan nomer sang Bos dia menulis nomernya di ponselnya sendiri, lalu mengunci kembali ponsel suaminya dan menaruhnya kembali di atas meja.
Saat pria brengsek itu membawa makanan ke kamar, Ameera menolak tak ingin memakan masakan suaminya tapi untung saja lelaki brengsek itu tidak memaksanya.
Esoknya Lawyer datang ke rumah membawa surat cerai, dia menunggu suaminya pulang bekerja sedangkan dia sendiri sudah meminta cuti pada atasannya di kantor. Dia menunggu Immanuel pulang malam itu tapi setelah menunggu sampai tengah malam lelaki itu tidak pulang. Entah sedang bersama wanita selingkuhannya atau sedang menghindar darinya karena dia terus mengirimi pesan agar Immanuel cepat pulang dan menandatangani surat cerai.
Seminggu berlalu kini Ameera sudah bekerja kembali, tapi dia belum bertemu suaminya lagi sejak hari itu. Akhirnya dia akan memulai aksi balas dendamnya, dia akan memancing suaminya agar menemuinya.
"Maaf Pak, saya istri dari staff pegawai di Perusahaan ini. Saya ada keperluan penting, bisakah saya masuk dan menunggunya di dalam?" Ameera sedang meminta ijin pada satpam.
"Siapa nama suami Mba?"
"Immanuel Reswa. Ini KTP saya dan buku nikah." Ameera menyodorkannya.
"Baik, silahkan masuk." Satpam mengijinkan.
Ameera mengambil kembali KTP dan buku nikahnya, lalu berjalan dengan percaya diri masuk ke dalam Perusahaan. Dia menuju resepsionis, "Halo, apa Presdir Kendrick ada?"
Sang resepsionis menatapnya, "Apa Anda sudah ada janji?"
"Belum, tapi tolong telepon dia katakan aku adalah istri dari Tuan Immanuel pegawainya dan ingin bicara tentang pekerjaan suamiku. Katakan pada Tuan Kendrick ini tentang proyek di Sumatera."
Resepsionis mengangkat telepon di meja, "Halo, Nita. Katakan pada Presdir ada seorang wanita ingin bertemu dengannya dan dia adalah istri pegawai yang bernama Tuan Immanuel dan ingin membahas tentang pekerjaan mengenai proyek di Sumatera."
Tak lama sang Resepsionis mengangguk lalu menyimpan telepon kembali. "Silahkan naik ke lantai sembilan."
"Terimakasih," Ameera tak menunggu lama, dia segera naik lift menuju ke atas lantai sembilan.
Ting!
Pintu lift terbuka, dia menghentakkan kakinya mencari ruangan Presdir. Seorang wanita yang sepertinya bernama Nita sekertaris Kendrick menunggunya di depan ruangan.
"Halo, saya Nita. Silahkan masuk, Presdir Kendrick sudah menunggu Anda." Wanita itu membuka pintu ruangan.
Ayo Ameera! Kamu bisa!