NovelToon NovelToon
LET ME DOWN SLOWLY

LET ME DOWN SLOWLY

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Berbaikan
Popularitas:35.8k
Nilai: 5
Nama Author: Eva Hyungsik

(Sequel of Cinta Gavesha)



Chandra Arlando hampir lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Karena rasa sakit akibat pengkhianatan dari sang kekasih, nampaknya begitu sulit untuk disembuhkan. Semenjak saat itu Chandra memilih untuk menutup hatinya pada wanita siapapun. Hingga suatu saat ia mengenal Gavesha, namun sayang gadis itu mencintai Sagara sahabatnya.



Chandra merasa frustasi, cintanya selalu bertepuk sebelah tangan. Sampai ia berpikir kalau Tuhan tidak mengizinkannya untuk jatuh cinta. Sampai pada akhirnya, Chandra dipertemukan dengan Gricella. Gadis angkuh dan sombong yang nyatanya akan menjadi rekan bisnisnya.



Seiringnya waktu, benih-benih cinta dalam diri Gricella terhadap Chandra pun tumbuh. Chandra pun tahu bahwa gadis itu mencintainya, namun karena kehadiran cinta dari masa lalu Chandra membuat Gricella terluka. Akankah Chandra meminta maaf pada Gricella dan menerima cinta gadis itu? Ataukah Chandra kembali pada cinta lamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva Hyungsik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melihatmu

Dua jam sudah berlalu, kini sudah waktunya Chandra dan Fedi makan siang. Chandra yang memang hanya sarapan dari rumah saja, kini telah merasakan lapar di perutnya. Sementara Fedi masih merasa kenyang karena makan donat bersama Mela di ruangannya. Chandra pun memang berniat untuk keluar sendirian, tujuan utamanya adalah restoran Gricella.

Chandra sudah bertekad setelah makan siang disana, ia akan menemui Gricella. Karena Chandra ingin membicarakan kedekatan mereka. Chandra tidak ingin Gricella terlalu berharap padanya. Lebih tepatnya berharap Chandra membalas cintanya.

Chandra pun segera melajukan motornya. Ya, lagi-lagi Chandra lebih suka mengendarai motor ketimbang mobil yang baru saja ia beli. Padahal Ayu sering mengoceh dan mengingatkan Chandra untuk menggunakan mobil, tetapi pria itu sangat enggan pergi menggunakan mobil. Alhasil mobil yang baru dibelinya hanya menjadi pajangan di garasi rumah.

Chandra melajukan kendaraannya siang ini, di teriknya matahari yang luar biasa panasnya. Chandra menghentikan motornya saat lampu merah menyala. Matanya mengedar ke sekelilingnya, namun sekilas ia melihat sosok wanita yang begitu familiar di ingatannya berada di dalam sebuah angkot.

"Kanza?"

Chandra mengucek matanya dan kemudian memicing menajamkan penglihatannya itu. Namun sayangnya angkot itu sudah melaju, sementara dirinya masih diam karena lampu merah belum berubah warna.

"Tidak, mungkin aku tadi salah lihat." gumamnya.

"Oh, ayolah Chandra…. Jangan kamu ingat wanita itu lagi! Mana mungkin dia ada di kota ini," Chandra masih bergumam sendirian.

Tak lama lampu merah pun berubah hijau. Chandra segera menjalankan motornya, perutnya mulai berbunyi lagi. Sepertinya cacing di perutnya itu sudah tidak sabar ingin menyantap makanan.

Selang berapa menit Chandra pun tiba di halaman parkir restoran milik Gricella. Ia pun segera menaruh helm dan turun dari motornya setelah diparkirkan. Chandra berjalan masuk ke dalam restoran, dan bertepatan dengan mobil angkot yang dinaiki oleh Kanza.

Chandra masuk ke dalam dan disambut hangat oleh salah satu pramusaji disana. Chandra pun langsung mencari tempat duduk favoritnya. Seorang pramusaji segera memberi buku menu pada Chandra.

"Saya pesan seperti biasa saja," ujar Chandra.

Pramusaji itu pun tersenyum dan mengangguk, seakan sudah paham pesanan Chandra.

"Baik Tuan," jawab pramusaji itu.

Sepeninggalnya pramusaji itu, Chandra kembali fokus menatap sekelilingnya. Senyumnya merekah saat menikmati suasana restoran itu. Lalu ia kembali meraih ponselnya. Tidak lama pintu restoran kembali terbuka, seorang wanita masuk ke dalam restoran itu.

Seperti belum ditakdirkan bertemu, baik Chandra maupun Kanza tidak saling bertemu di dalam restoran. Terlebih posisi duduk Chandra dan Kanza saling membelakangi.

Chandra menikmati makan siangnya hari ini, begitupun juga dengan Kanza yang sedang melakukan interview bersama Soraya.

Setelah Chandra selesai makan, ia pun mengirim sebuah pesan pada Gricella. Selang sepuluh menit gadis itu pun datang dengan senyum yang tak pernah pudar.

"Kamu sejak tadi disini?" tanya Gricella seraya duduk di dekat Chandra.

Chandra terkejut saat tiba-tiba Gricella duduk di sebelahnya. Bahkan saat ini gadis itu sedang bergelayut manja di lengan Chandra.

Chandra tersenyum sambil menahan rasa kesal dan malunya. Ia pun mencoba melepaskan tangan Gricella dari lengannya.

"Bisa kamu lepaskan tanganmu, Cella?" ujar Chandra dengan gigi yang gemeretak.

Gricella merengut kesal, dan terpaksa ia melepaskan tangannya dari lengan pria itu. Namun itu hanya sebentar saja, karena setelahnya gadis itu tersenyum senang.

"Kita mau kemana?" tanya Gricella.

Tadi Chandra mengirimkan pesan pada gadis itu dan mengajaknya untuk ikut dengannya. Karena ia harus bicara empat mata bersama Gricella.

Gadis itu masih tersenyum lembut. Tentu saja senyumannya membuat Chandra merasakan sesuatu yang aneh dalam sudut hatinya. Chandra segera mengalihkan tatapannya dari wajah Gricella.

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat. Eum, mungking pantai!" jawab Chandra tanpa menatap wajah gadis di sebelahnya.

Gricella merasa begitu senang, akhirnya ia bisa jalan berdua saja dengan Chandra.

"Kita jalan sekarang? Atau…"

"Sekarang!" sahut Chandra dengan cepat.

"Oke, tunggu sebentar! Aku ambil tasku dulu," ujar Gricella yang hendak berdiri dari posisinya.

"Kita pergi dengan motorku," celetuk Chandra yang membuat gadis di sebelahnya menghentikan pergerakannya.

Chandra melirik sekilas ke arah Gricella, ia sangat yakin kalau gadis itu akan menolak. Karena ia sudah sering melihat dan bertemu dengan gadis seperti Gricella. Gadis yang begitu gengsi untuk naik motor.

Sementara itu Gricella yang tadinya mau berdiri, jadi kembali duduk. Lalu ia menoleh ke arah Chandra. Chandra menaikkan satu alisnya saat melihat wajah berseri Gricella.

"Benarkah? Kita akan naik motor?" tanya Gricella.

"I-iya," jawab Chandra dengan ekspresi wajah herannya.

Gricella menepuk kedua tangannya dengan begitu semangat.

"Serius?"

Chandra menganggukkan kepalanya.

"Wah, pasti sangat seru! Aku sudah lama sekali tidak pernah naik motor. Tunggu, ya! Aku ambil tas di dalam,"

Tanpa berkata lagi, Gricella akhirnya meninggalkan Chandra yang masih keheranan atas sikap gadis itu. Chandra merutuki dirinya, karena semua perkiraannya di luar prediksi BMKG.

"Kenapa dia terlihat begitu bahagia? Haish, sepertinya aku memang salah memprediksikannya," keluh Chandra dengan gumaman.

Gricella berjalan menuju ruangannya, lalu ia pun berpapasan dengan Soraya. Wajah berserinya membuat Soraya sangat ingin tahu apa yang terjadi pada atasannya itu.

"Eheem, sepertinya ada yang sangat bahagia!" sindir Soraya.

Gricella tersenyum malu seraya menunduk sambil menyelipkan rambutnya dibalik telinganya.

"A-aku titip restoran sebentar, ya! A-aku mau jalan dulu sama Chandra," ucap Gricella malu-malu.

Soraya tersenyum penuh arti. "Oh, ceritanya mau kencan! Oke, tapi sebelum itu kamu harus bertemu dengan calon pegawaimu. Karena dia sudah datang dan menunggu untuk bertemu denganmu," jawab Soraya.

"Kamu sudah interview dia?" tanya Gricella.

Soraya mengangguk. "Iya, sudah. Bahkan dia bisa menjawab semua pertanyaan dariku dengan sangat baik," jawab Soraya.

Gricella pun mengangguk. "Oke! Aku ambil tas dan jaket didalam. Setelah itu aku akan menemui kalian," ucap Gricella dan dibalas anggukan oleh Soraya.

Gricella dan Soraya pun berpisah, gadis itu segera mengambil tas dan jaketnya. Tidak lama ia pun keluar berjalan menuju kursi dimana sudah ada Soraya dan Kanza. Soraya kembali berdiri saat melihat Gricella berjalan ke arah mejanya.

"Ini dia pemilik restoran ini," Soraya memperkenalkan Gricella pada Kanza.

Kanza pun berdiri dan membungkuk sedikit. Lalu keduanya berjabat tangan.

"Jadi kamu sudah siap bekerja di restoran ini?" tanya Gricella.

Kanza tersenyum dan mengangguk. "Iya, Nona. Saya sudah siap," jawabnya dengan sopan.

"Oke, aku serahkan semuanya padamu Soraya." ujar Gricella serata melirik ke arah asistennya.

"Siap, Nona!" jawab Soraya.

Lalu Gricella kembali menatap ke arah Kanza. "Maaf saya tidak bisa berlama-lama. Saya harap kamu betah bekerja di restoran ini," ujar Gricella.

"Tidak apa-apa, Nona. Insyaallah saya akan bekerja keras di restoran ini," jawab Kanza.

Gricella pun akhirnya berpamitan, lalu ia kembali menghampiri Chandra yang telah menunggunya.

"Maaf menunggu lama. Tadi aku harus menemui calon pegawai baru di restoran ini," ucap Gricella.

"Hmm, tidak apa!" jawab Chandra bernada dingin.

Namun Gricella tidak menghiraukan sikap Chandra, karena ia sudah terbiasa dengan sikap dingin pria itu. Keduanya pun berjalan menuju pintu keluar restoran, seperti biasa Gricella akan bergelayut manja di lengan Chandra. Jangan kira Chndra akan baik-baik saja, nyatanya saat ini ia sedang menahan berbagai gejolak perasaan yang mampu membuat nya kesal pada Gricella.

Lagi-lagi gadis itu tidak peduli, bahkan saat berjalan gadis itu sempat melambaikan tangannya pada Soraya. Keduanya sudah keluar dari restoran dan segera menuju parkiran.

Sementara di dalam, Kanza tidak sengaja melihat keduanya berjalan menuju parkiran. Bahkan saat ini ia memicingkan matanya ketika melihat pria yang dirindukannya.

"Arlan?" gumamnya pelan.

Soraya mengernyitkan dahinya saat sedikit mendengar gumaman Kanza.

"Kamu bilang apa?" tanya Soraya.

Kanza menyadari kecerobohannya, ia segera menoleh ke arah Soraya. "Oh, maaf! Aku tidak bilang apa-apa," Kanza segera menundukkan kepalanya.

Tapi Kanza kembali melirik ke arah luar jendela. Tatapannya berubah nanar saat melihat pria yang sudah lama ia rindukan sedang bersama seorang wanita. Wanita yang baru saja ia kenal, wanita yang menjadi bos dimana ia akan bekerja. Tatapannya semakin nanar saat melihat Chandra begitu perhatian pada Gricella saat memakaikan gadis itu helm.

1
Rohad™
Penyesalan selalu penyesalan 🤦🏻
Rohad™
Rumit semakin rumit
Rohad™
Ternyata 🤦
Rohad™
Izin jejak thor, 30-07-2024 | 08.25
Rini Ri
the following
Eridha Dewi
nama anaknya siapa thor
Ryuken: Hai, Kak. Untuk nama bayinya sudah ada di ban bonus berikutnya ya. Ditunggu saja, terima kasih karena selalu membaca cerita aku 🙏🥰
total 1 replies
Eridha Dewi
tamat atau gimana thor
Ryuken: Sebenarnya sudh tamat. tapi aku msh mau ksh bonus part lagi. 😁
total 1 replies
Ryuken
Maaf, ternyata banyak kesalahan dalam penulisan. Nanti akan saya revisi kembali setelah tamat 🙏
Bella a Naima
Novel yang selalu aku tunggu2
Ryuken: Terimakasih, Kak 🤗🙏
total 1 replies
Hikmal Cici
suka
Bella a Naima
Udah bolak-balik nungguin mas Chan akhirnya up juga🥰
Eridha Dewi
next thor
Bella a Naima
Selalu kutunggu mas Chandra
Ryuken: terimakasih, Kak... 🙏🥰
total 1 replies
Bella a Naima
Rasanya kok ya si Kanza terlalu percaya diri ingin kembali mendekati Chandra.
Bella a Naima
Aduh, enggak banget ya kalau entar Candra terbawa perasaan kalau2 bertemu mantan.Secara sudah sepuluh tahun dan mbak mantan dah punya anak, logikanya Candra nggak mungkin menaruh rasa lagi kn Thor?Dan Candra kan sempat suka mantannya Sagara.
Eridha Dewi
lebih baik graciella itu tidak usah memberi sesuatu ke Candra, biar tahu klo tidak dikirimi makanan atau apa Candra akan seperti apa dulu
Eridha Dewi
lanjut thor
Eridha Dewi
next thor
Eridha Dewi
next thor double up dhong
Eridha Dewi
next thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!