Tang Xiao Tian seorang pemuda berasal dari Desa di puncak gunung Huang yang memiliki keinginan untuk melakukan tugas penting bagi seluruh dunia persilatan dari ketiga orang guru yang membesarkannya selain itu Ia juga ingin mencari tahu identitasnya yang selama 20 tahun di rahasiakan oleh para gurunya. Selamat datang dan membaca novel pertama ku di sini.. Follow, like, rate 5,komentar positif dan share ya😘terimakasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Slyterin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjalanan Ke Gunung Wu Tang bagian 3
Zhang Wan Yi menghela napas dalam-dalam ketika Xiao Tian dan Xiao Lan yang berjalan di kedua sisi bersama-sama terlihat begitu tenang seakan-akan mereka tidak merasakan kegelisahan yang mendera batinnya saat ini. "Hmm, apa mereka benar-benar akan membantuku atau mereka hanya sekadar mempermainkan diriku karena mereka ingin aku menjadi pemandu jalan mereka ke Gunung Wu Tang." pikiran itu menyelinap ke otak kecil Zhang Wan Yi tetapi ia tak berani untuk mengungkapkan secara terbuka karena ia tahu betapa hebatnya bela diri yang telah di praktekan oleh Xiao Tian di depannya pada beberapa hari lalu.
"Dia bukan anak kecil biasa. Dia mungkin saja murid dari tokoh ternama yang selalu merahasiakan identitasnya." kembali Zhang Wan Yi memiliki pikiran yang membuat hatinya sedikit meragukan ketulusan hati Xiao Tian dan Xiao Lan untuk membantunya mencari dan menemukan kedua saudara seperguruannya yang telah hilang dari sisinya di desa kecil pintu keluar kota Huang Pusat.
"Kakak, sebaiknya kita cari penginapan terdekat untuk kita istirahat malam ini di desa ini." Xiao Lan terlihat lelah dan ingin membersihkan diri lalu makan malam dan tidur dari wajahnya yang cantik seperti sekuntum bunga mawar liar kecil yang menarik hati bagi Zhang Wan Yi yang ingin bersahabat baik dengan gadis kecil ini.
"Baiklah.Ayo kita pergi ke gubuk kosong sebelah rumah terdekat dengan hutan luar dari desa kecil ini." Xiao Tian yang telah mengetahui keberadaan kedua orang muda yang menjadi saudara seperguruan Zhang Wan Yi itu melalui pendengaran tajamnya segera menyetujui dan mengikuti keinginan adik angkatnya itu, maka ia telah memilih tempat istirahat yang paling aman bagi mereka saat ini.
"Gubuk kosong itu sepertinya tak ada penampungan air bersih untuk kita pakai mandi dan kita juga tak bisa menggunakannya untuk memasak air minum." kata Xiao Lan mengernyitkan kening saat kakaknya melangkah ke arah gubuk kosong yang tertutup alang-alang namun ia tetap mematuhi perkataan kakaknya. Zhang Wan Yi di dekat gadis kecil itu hanya bisa mengikuti kedua orang anak itu dengan diam.
Setibanya mereka di gubuk kosong. Xiao Tian pergi ke belakang lalu memeriksa keadaan sekitarnya dan ia menemukan sebuah sumur yang tertutup rapat di dekat pintu belakang gubuk kosong itu. Ia segera mendekat dan membuka tutupnya lalu melihat ada air jernih di dalamnya. "Lan, kata siapa di tempat kosong seperti ini tak ada air bersih." ia menengok ke pintu belakang dan Xiao Lan muncul di sana."Kemarilah.. "panggilnya.
Xiao Lan berlari kecil ke arahnya dan senyum lebar telah menghiasi bibir indah adik angkatnya saat melihat isi dalam sumur." Wah banyak air bersih di dalamnya." seru Xiao Lan sambil melompat-lompat di tempat.
"Ya, ayo kita cari ember untuk menampung airnya." kata Xiao Tian tersenyum tipis kepada adik angkatnya seraya berjalan ke arah lain sisi belakang gubuk kosong itu dan ia menemukan gentong warna tanah kosong. Ia segera membawa gentong itu ke dekat sumur. Xiao Lan tak berdiri diam saja. Gadis kecil ini telah menimba air dari dalam sumur ke dalam gentong itu.
"Lantas dimana kamar mandinya?" tanya Zhang Wan Yi yang muncul dari tumpukan kayu kering dan jerami di samping gubuk kosong itu kepada Xiao Tian.
"Kita buat saja kamar mandi disini." jawab Xiao Tian tak pernah habis akalnya."Kalian tunggulah aku disini. Aku akan mencari sesuatu yang berguna untuk membangun kamar mandi kita disini." imbuhnya sambil meloncat ke arah hutan.
Zhang Wan Yi dan Xiao Lan saling bertukar pandang di dekat sumur setelah Xiao Tian kembali membawa lima batang pohon yang di ikat akar- akar kuat di punggung anak itu. Kemudian Xiao Tian melingkarkan batang- batang pohon di sekitar sumur dan gentong, lalu yang terakhir anak itu menaruh jerami yang juga ia ikat rapi dengan akar- akar pohon terkuat sebagai atap yang kini menutup atas sumur dan gentong.
"Sekarang kamar mandi telah selesai aku buat." Xiao Tian berdiri tegak di depan Xiao Lan yang bersorak- sorak senang dengan kecerdasannya itu.
"Wah, kakak kau memang hebat.." puji Xiao Lan bangga.
"Ya, terimakasih adikku.. Nah sekarang kau bisa mandi di kamar mandi ini." kata Xiao Tian menggunakan ibu jarinya menunjuk ke kamar mandi buatannya di samping kanannya kepada Xiao Lan.
"Iyaaa... Horee... " sorak Xiao Lan yang segera masuk ke dalam kamar mandi alternatif karya Xiao Tian.
Sementara itu, Xiao Tian mengumpulkan kayu bakar di beranda gubuk kosong itu sambil menunggu Zhang Wan Yi kembali dari sungai untuk tugas memancing ikan.Dan disaat itulah, ia mengamati setiap gerak- gerik orang-orang berpenampilan ala bajak sungai di rumah kosong yang berada di seberang gubuknya.
Malam itu ternyata ada seorang gadis muda berpakaian serba hitam berjalan masuk ke dalam rumah kosong itu dengan membawa bungkusan warna hitam di tangannya dan sikap gadis itu terlihat begitu angkuh sekali ketika orang-orang di depan rumah kosong itu memberikan hormat dengan membungkukkan badan mereka dan kepala mereka tertunduk.
"Hmm sepertinya gadis itu adalah ketuanya." pikir Xiao Tian.
"Xiao Tian, aku berhasil menangkap ikan dan aku juga sudah membersihkan ikan di air sungai." Zhang Wan Yi telah duduk di atas jerami samping sambil menunjukkan ikan- ikan yang telah di tusuk batang kayu untuk siap di panggang oleh Xiao Tian.
"Taruhlah di atas api unggun yang sudah ku siapkan. " kata Xiao Tian nada ramah kepada Zhang Wan Yi di sampingnya. "Oh ya, kau bisa memanggang ikan- ikan ini sambil menunggu aku selesai mandi di belakang." la telah melihat Xiao Lan yang sudah bersih dan rapi juga wangi telah datang ke beranda dari belakang kepala berambut panjang dan tebal Zhang Wan Yi.
"Oh, tentu saja. Aku bisa." sahut Zhang Wan Yi segera.
Xiao Tian memberikan tugas memanggang ikan- ikan kepada Zhang Wan Yi lalu berlari ke belakang. Di sana, ia sama sekali tidak menggunakan waktunya untuk ia pergi mandi melainkan menyelinap ke rumah kosong itu secara diam-diam. Gerakannya begitu halus sehingga tidak ada seorangpun dari orang-orang berpenampilan ala bajak sungai yang menjaga pintu rumah kosong itu melihat kedatangannya.
"Walaupun kau dan orang-orang mu membunuh kami di sini. Kami sama sekali tidak pernah takut padamu. Kau bisa memanggilnya kesini untuk menghadapi kami...!" suara pemuda sekte Wu Tang sungguh mengagumkan ketika gadis baju hitam yang membawa bungkusan di depannya menatapnya dengan tatapan mata yang keji.
"Cih! Kalian tak bisa semudah itu untuk mati karena aku ingin kalian merasakan penderitaan hebat terlebih dulu sampai kalian bisa merasakan betapa bahagianya mati.. " kata gadis baju hitam dengan nada kejam kepada dua orang sekte Wu Tang itu.
Bersambung!!