Mikayla gadis cantik berusia 19 tahun ini harus menjadi Kekasih Kontrak seorang Dosen, selain menjadi Pacar kontrak ia juga harus menjadi budak ranjang Dosen nya yang bernama Theo Felix yang berumur 29 tahun. Wajah tampan nya memang memikat hati semua kaum hawa, namun sikap nya yang Arogan membuat Mikayla harus banyak bersabar demi kesembuhan Nenek nya yang sedang berada di rumah sakit. Theo selalu melampiaskan kekesalan nya kepada Mikayla, padahal semua itu di sebabkan oleh kelakuan Chealsea yang selama ini mengikatnya tanpa hubungan yang pasti. Sikap Theo yang munafik membuatnya tidak sadar wanita mana yang ia cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27
“Ke-kejadian semalam?” Tanya Mikayla pura-pura bingung. “Aku tidak ingat apapun.” Lanjutnya lagi membuat Theo tersenyum kecil.
“Kemarilah.” Ucap Theo lalu menarik kembali tubuh wanita itu kedalam pelukanya. “Kamu memang pandai berakting.” Ucapnya sambil memejamkan matanya dan menyenderkan pipinya di dada Mikayla.
Tentu saja debaran dada Mikayla begitu terdengar sangat jelas di telinga Theo. “Apa kamu sangat membenciku sampai melakukan itu padaku?” Tanya Theo dengan telunjuk yang bermain-main membuat lingkaran di dada Mikayla.
Mikayla menelan salivanya susah, debaran di dadanya semakin kencang terdengar di telinga Theo.
“Tidak, mana mungkin aku berani membencimu.” Ucap Mikayla bohong.
“Jujur saja, aku tidak akan marah padamu.” Ucapnya sambil mendongakan wajahnya untuk menatap wajah Mikayla.
Wajah keduanya kini saling pandang dengan jarak yang begitu dekat, kini tidak ada raut wajah dingin dan kesal saat menatap Mikayla.
“Katakan Kay.” Ucap Theo dia terus menatap bibir ranum itu dan mendekat lagi namun tidak kunjung menempelkan bibirnya.
Sementara kaki kananya sudah mulai melilit di kaki kanan Mikayla, wanita itu semakin berdesir saat kedua kulit mereka saling bersentuhan apalagi dengan bagian dadanya yang sama sekali tidak memakai braa.
Mikayla mengangguk. “Iya.” Jawabnya singat membuat Theo tersenyum. “Kau masih membenciku walau sudah membuatmu puas saat bercinta?” Tanya Theo dengan sensual di telinga wanitanya.
Wanita itu kini meremang, kepalanya mendongak saat jari Theo mencubit pucuk dadanya.
Mikayla juga memalingkan wajahnya karena Theo terus menggoda dirinya dengan ciuman kecil di telinga dan lehernya.
“Jika kau tidak suka dengan caraku yang kasar, aku akan melakukanya dengan caraku yang lembut.” Ucapnya. Namun sentuhan-sentuhan lembut Theo malah membuat tubuh Mikayla lebih gila karena tidak tahan ingin melakukan hal yang lebih, Mikayla yang pernah merasakan bagaimana enaknya bercinta, tentu saja tubuhnya kmebali bergejolak dengan sentuhan Theo.
Tok… tok… tok…
“Aku harus keluar.” Ucap Mikayla dengan mata yang masih tertutup menikmati sentuhan pria itu.
“Apa yang keluar?” Tanya Theo lagi dengan senyuman mesumnya.
“Ma-maksudku aku ha— Empp.” Mulutnya langsung di tutup oleh sebelah lenganya saat jari Theo berhasil menggapai titik sensitivnya.
“Theo kau di dalam??!” Teriak seorang lelaki yang sejak tadi menggedor pintunya, namun sekarang gedoran itu semakin keras dengan suaranya yang lantang.
“Jangan.” Ucap Mikayla sambil menahan lengan Theo yang mulai semakin kedalam. “Ada orang di luar.”
“Theo aku akan mendobroknya jika kau tidak membuka juga!” Pekik Zayn kesal.
Mikayla langsung mendorong tubuh Theo dengan kuat, dia lalu berlari ke arah pintu.
Mata Theo melotot saat melihat penampilan Mikayla yang kini hendak membuka pintu, dia pun berlari sambil membawa selimut yang ada di atas ranjang.
Tepat saat pintu itu terbuka, Theo langsung menutup tubuh Mikayl dengan selimut.
Gon dan Zayn menganga saat melihat adegan kedua orang itu.
“Apa yang sedang kalian lakukan?” Tanya Gon, sementara Zayn memperhatikan tampilan Theo yang hanya mengenakan boxer yang menjiplak di bagian bawahnya.
Bukanya menjawab Theo malah menatap sinis kedua sahabatnya dan menatap Mikayla yang kini menatap dirinya sendiri yang tubuhnya di tutupi dengan selimut.
“Gantilah pakaianmu dulu.” Ucap Theo dengan datar, namun di dalam lubuk hatinya yang terdalam dia sangat ingin memaki Mikayla.
“Kalian tunggulah di ruang tamu, aku akan menemuimu selesai mandi!” Ucapnya dengan tegas, karena Theo masih kesal pada orang yang sudah mengganggu kesempatan berharganya.
Apalagi Theo nyaris berbagi aset berharga di tubuh Mikayla, Nyaris saja mereka melihat tubuh sexy wanitanya.
.
To be continued…
Jangan lupa baca novelku yang baru🤭
My Beautiful Mom
Tapi kalau mampir doang mending gak usah kecuali benar-benar baca baru boleh🤭🤭 makasih❤️❤️