Budak Ranjang Dosen
...Warning!!! Banyak adegan kasar dan kata-kata kurang sopan/kasar. ...
...Tolong maklumi, di mohon agar berkomentar yang bijak. Karena akan menguras emosi saat membacanya. ...
...✨✨✨...
...Meninggalkan komentar dan Like sama dengan menghargai karya Author. Makasih❤️...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam begitu indah di iringi musik kencang dan lampu kerlap kerlip di setiap sudut ruangan itu, semua orang tertawa berjoged ria menghilangkan semua penat.
Berbeda dengan Theo Felix pria berparas tampan yang kini sedang menatap kosong layar ponselnya, ia duduk di atas sofa mewah di sebuah ruangan vvip.
“Baby, kau harus minum.” Ucap seorang wanita yang telah di pesannya. Theo melirik pada wanita sexy dengan dada besar itu, bukanya tergoda dia malah merasa muak menatap tubuh dengan dada dan bokong sintalnya.
“Aku tidak mood, kalian lanjutkan saja.” Ucap Theo pada kedua temannya yang lain yang sedang bercumbu di ruangan itu bersama wanita bayaran.
Gonzales dan Zayn seketika menghentikan aktifitasnya untuk menatap sang sahabat yang sedang putus cinta itu.
“Hei! Sampai kapan kau akan menunggu Chelsea? Dia datang hanya saat membutuhkan mu. Jadi jangan sedih hanya gara-gara gosip itu, cepat atau lambat dia akan kembali lagi padamu.” Teriak Zayn dia berusaha menyadarkan sang sahabat.
Namun Theo tidak memperdulikan itu, dia keluar meninggalkan tempat yang hanya membuatnya semakin pusing.
Zayn menghembuskan napasnya kasar, dia sengaja membawa Theo ke tempat paling di bencinya hanya untuk melupakan sakit hati yang sedang di deritanya.
Melihat sahabatnya yang tidak bisa lepas dari cinta pertamanya itu membuat Zayn dan Gonzales merasa kasian pada Theo, karena Chelsea yang tidak pernah menerima cinta Theo dan hanya memanfaatkan sahabatnya sebagai pelarian setiap kali wanita itu sedang putus cinta.
“Sudah lupakan saja, kita sudah sebisa mungkin menyadarkannya.” Ucap Gonzales pada Zayn yang sejak tadi menatap pintu yang sudah tertutup itu.
Mereka berduapun melanjutkan cumbuan bersama dengan wanita bayarannya.
Theo berjalan menyusuri lorong, ia keluar dari Black Club itu lewat jalan belakang karena tidak ingin berpapasan dengan banyak orang-orang yang sedang mabuk.
“To-tolong Tuan, jangan sentuh saya!” Pekik seseorang dengan rintihan kecil saat lenganya di tarik paksa.
Theo sama sekali tidak peduli dengan sekelilingnya, dia tetap berjalan lurus saat akan melewati kedua orang yang sedang berdebat itu.
“Dasar jalangg! Beraninya kau membantahku!” Pekik Pria paruh baya berkepala botak itu.
Saat berpapasan tanpa sengaja kedua netra Theo bertemu dengan sorot mata seseorang yang sering ia lihat, namun itu hanya seper sekian detik. Theo terus berjalan lurus tanpa menghentikan langkahnya.
“Aaarrgghh!! Jauhkan mulutmu dari wajahku!” Pekik seorang gadis yang kini berusaha mencengkram wajah lawanya.
Bugh!
Satu bogeman mendarat di pipi pria tua botak itu, tubuhnya langsung tersungkur ke lantai dengan bibir yang sedikit robek.
“Sialan kurang ajar kau!” Pekik pria itu namun bukannya melawan justru pria tua itu berlari meninggalkan tempat itu, karena ia sadar tidak akan bisa melawan tenaga pria muda seperti Theo.
Mikayla bernapas lega sambil mengelus dadanya saat melihat kejadian di depan matanya, alangkah beruntung dirinya karena sudah di tolong seseorang.
Mikayla melirik ke arah pria yang baru saja melayangkan pukulan pada pria tua tadi, namun Mikayla hampir terjatuh karena terkejut saat melihat siapa orang yang sudah menolongnya.
“Pa-pak Theo.” Gumamnya dengan suara kecil, seketika tenggorokannya terasa kering saat melihat orang yang menolongnya itu adalah Dosen di kampusnya.
Tatapan tajam Theo mampu membuat Mikayla takut. “Pak, ini tidak seperti yang bapak pikirkan.” Ucap Mikayla berusaha menjelaskan apa yang terjadi.
Tanpa bicara Theo menyeret Mikayla ke salah satu ruangan kecil dengan pencahayaan redup, bagaimana bisa dia menemukan salah satu mahasiswa yang berkuliah di Universitas milik keluarganya di tempat malam dengan berpakaian minim seperti ini.
Mau di taro di mana nama baik Universitasnya.
“Sejak kapan?” Tanya Theo dengan suara dingin dan sorot mata tajam.
Mikayla memalingkan wajahnya sambil menahan napasnya, tubuhnya terhimpit dinding oleh pria yang sedang menatapnya tajam.
Theo menarik rahang wanita itu agar menatapnya, mencengkram lengan wanita itu agar tidak memberontak. Namun entah mengapa ia merasakan desiran aneh di tubuhnya saat menyentuh lengan mungil milik Mikayla, ia bahkan sempat menatap lengan itu sambil menalan salivanya susah.
“Jawab aku! Sejak kapan kau menjual tubuhmu ini?!” Sentak Theo dengan nada tinggi.
“Pak, aku tau jika bapak salah paham. Tapi percayalah aku tidak menjual tubuhku, aku bekerja di sini karena—“
“Berapa uang yang kau butuhkan?!” Tanya langsung Theo tanpa mau mendengar penjelasan Mikayla.
“ 1 Milyar.” Jawab Mikayla jujur dengan sorot mata lembut, sudah terlanjut tau ia pun tidak mau lagi menutup-nutupi semuanya karena cepat atau lambat pria bernama Theo itu pasti tau.
Lengan Theo yang sedang mencengkram rahang gadis itu pun perlahan memasukan ibu jarinya kedalam mulut Mikayla yang sejak tadi terbuka karena Theo yang terlalu kasar mencengkram rahang gadis itu.
“Hisap!” Titah Theo, Mikayla yang melotot kaget pun masih kalah dengan tatapan tajam sang Dosen.
Ia pun mengikuti permintaan Theo, menghisap pelan ibu jari pria bertubuh besar itu. Dengan tubuhnya yang masih terhimpit di tembok dan terkungkung sempurna sampai membuat dirinya susah bergerak.
Theo memejamkan matanya, hisapan lembut itu mampu membuat tubuhnya bergetar, sengatan kecil menjalar di seluruh tubuhnya. Bulu-bulu halus mulai meremang, sungguh ini kali pertama Theo merasakan sensasi aneh di tubuhnya.
Mata sayu itu terbuka menatap penuh minat pada wanita kecil yang ada di dalam kungkunganya, oh sungguh tubuh sexy nya membuat Theo seketika bergairah.
“Mulai hari ini berhentilah bekerja di sini, aku tidak mau nama baik kampus ku rusak hanya gara-gara gadis seperti kau” Titahnya dengan nada rendah namun terdengar sangat meremehkan.
Theo membelai wajah dan telinga Mikayla dengan ibu jari yang masih ada di dalam mulut gadis itu.
“Aku akan mengirimkan alamat untuk mu, dan temui aku besok selesai kuliah jika kau mau uang itu.” Ucap Theo ia segera melepaskan lengannya dari wajah cantik Mikayla.
Dan pergi meninggalkan Mikayla begitu saja.
“Hah, sungguh sial sekali nasibku.” Lirih Mikayla yang baru bisa bernapas lega, tubuhnya yang sedang menyender di dinding perlahan turun kebawah, ia menenggelampakan wajahnya di kedua kakinya yang menekuk.
“Ayah, Bunda aku rindu kalian.” Ucapnya dengan air mata yang sudah mulai menetes.
Selama hidupnya ia tidak pernah sekali pun menerima pelecehan dalam bentuk apapun, hari ini bahkan dirinya di lecehkan oleh dua pria sekaligus.
Pria botak yang hampir memaksa untuk menciumnya, dan Dosen nya sendiri yang menyuruhnya untuk menghisap ibu jari pria itu.
“Tidak apa-apa Mikayla, demi nenek mu apapun harus kamu lakukan.” Gumamnya saat mengingat ucapan Dosen nya yang harus menemuinya jika menginginkan uang itu.
Hari ini adalah hari pertama dirinya bekerja sebagai pelayan, namun sialnya ia harus tertangkap basah oleh Dosenya sendiri di hari pertamanya kerja.
“Andai aku punya saudara, setidaknya ada yang mau membantuku mencari biaya untuk nenek hiks… hiks…” Keluhnya lagi, sambil menyeka air mata yang sejak tadi terus mengalir di pipinya.
Mikayla berusaha berdiri, dadanya masih terasa nyeri mengingat apa yang akan di lakukan Dosen nya besok saat bertemu denganya.
“Apa dia akan mengeluarkan ku dari kampus? Karena aku sudah menbuat malu nama baik kampus?” Gumamnya menerka-nerka. “Tapi baik sekali dia sampai mau memberiku imbalan?” Pikirnya dia berjalan dan merapihkan dirinya sebelum keluar dari ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Akun Lima
othornya goblok tolol pea sinting
2024-08-09
0
Cis Siu
ya
2024-05-19
1
epifania rendo
mampir
2024-01-26
0