Angga Perwira adalah pria berusia 19 tahun yang baru lulus sekolah kejuruan. Terlahir dari keluarga yang kurang berada membuat Angga selalu di pandang sebelah mata oleh orang disekitarnya.
Terutama kekasihnya yang bernama Cika. Menjalin hubungan 2 tahun lamanya ternyata tidak membuat Cika menjadi wanita yang tulus kepada Angga. Apalagi setelah Angga menjadi buta akibat berkorban menyelamatkan Cika dari sebuah kecelakaan tragis. Dengan tega Cika memutuskan Angga dan meninggalkan pria itu begitu saja untuk kuliah di jakarta.
Angga yang merasa pengorbanannya tak di anggap pun menjadi dendam. Dengan kebutaannya dia terus belajar ilmu dunia Cyber yang tidak banyak diketahui oleh orang orang.
Hingga empat tahun lamanya, Angga pun berhasil. Angga menuju ke Jakarta guna membalaskan dendam kepada Cika. namun siapa sangka dia malah dipertemukan oleh seorang wanita bernama Rebecca.
Hingga akhirnya Angga dan Rebecca terlibat pernikahan Kontrak untuk menyelesaikan misi mereka berdua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilham risa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perbincangan Angga dan Rebecca
"Apa yang kau lakukan Rebecca?"
Angga merasa terkejut dan syok, kala Rebecca memeluk tubuhnya secara tiba-tiba, bahkan wanita itu tanpa sengaja sudah duduk di atas pangkuan Angga sambil bergerak mengenai sesuatu yang tidak boleh disentuh.
Angga yang merasakan sentuhan itu, benar-benar menjadi terkejut. Jujur saja, baru kali ini ada yang berani duduk di atas pangkuannya hingga bersentuhan langsung dengan ular ana konda miliknya yang hanya di bungkus celana bokser.
"Turun Rebecca! Kau jangan memancing kemarahanku." ancam Angga memasang wajah memerah.
"Tidak, aku tidak mau turun. Lagian aku ini kan calon istrimu, jadi tidak masalah kalau aku memelukmu erat seperti ini."
Rebecca menjawab sambil menyenderkan wajahnya di dada bidang Angga. Angga tidak bisa melihat, tapi bisa merasakan apa yang wanita itu lakukan kepada nya
"Rebecca! Kita belum menikah, lagian pernikahan itu bukanlah permainan, jadi aku masih belum bisa menerima ajakan mu ini Rebecca." ucap Angga membuat Rebecca tersentak kaget.
Dengan cepat dia mendongakkan wajahnya menatap ke wajah Angga.
"Apa maksudmu Angga! Jangan bilang jika kau menolak ajakanku." tebak Rebecca dengan suara llirih.
"Baiklah, aku akan menjelaskannya kepadamu, tapi lebih baik kau turun terlebih dahulu dan kembali duduk di atas ranjang." titah Angga kepada Rebecca.
Lalu dengan perlahan Rebecca pun turun dari pangkuan Angga dan kembali duduk di atas ranjang. Dia menundukkan pandangannya karena merasa sedih.
Jangan sampai Angga menolak ajakannya untuk menikah, karena saat ini hanya Angga lah harapan satu satunya Rebecca. Dia tidak bisa mempercayai pria lain seperti dia mempercayai Angga.
"Rebecca. Seperti yang aku katakan sejak awal, jika aku tidak bisa mempermainkan pernikahan. Jadi kalau kau mengajakku menikah kontrak, maka aku akan menolaknya." jelas Angga membuat Rebecca menatap lekat kearah dirinya.
"Jadi maksudmu, kau ingin jika kita menikah resmi begitu?"
"Iya, bisa dikatakan seperti itu. Walaupun kita tidak saling mengenal, tapi setidaknya kita bisa menjalin pertemanan terlebih dahulu, nanti setelah kita menikah dan menjalankan rumah tangga, andai kau tidak bisa mencintaiku juga, maka kau berhak meminta pisah denganku, bagaimana apakah kau setuju?"
"Baiklah, kalau itu syaratnya tentu saja aku setuju, yang terpenting kau bersedia menjadi suamiku." jawab Rebecca tersenyum senang.
Angga juga ikut tersenyum, semoga saja keputusan yang dia ambil tidak akan merugikan siapapun nantinya.
Setelah itu Rebecca kembali bertanya kepada Angga.
"Oya, kalau boleh tahu. Bagaimana ceritanya aku bisa berada di kamarmu ini Angga? Bukankah seingatku, aku telah diculik oleh David dan para anak buahnya?" tanya Rebecca penasaran.
"Oh, soal itu. Sangat kebetulan sekali, pria bajingan itu ternyata membawamu ke hotel tempat aku menginap. Dan ketika mereka baru saja turun dari mobil, pak Tagor tidak sengaja melihat dirimu yang sedang digendong oleh orang yang mencurigakan. Hingga setelah memastikan jika wanita itu benar-benar adalah dirimu, barulah aku bersama pak Tagor berusaha untuk menyelamatkanmu. Dan setelah berhasil mengalahkan David, aku langsung membawa mu bersembunyi di dalam kamar hotel ku ini." jelas Angga membuat Rebecca tersenyum.
"Hemm!! Lagi lagi Tuhan mempertemukan kita tanpa sengaja, mungkin benar jika kita sudah ditakdirkan menjadi pasangan yang saling melengkapi."
Rebecca berbicara seperti itu sambil tersenyum malu malu, bahkan kedua pipinya sudah merah merona seperti kepiting rebus. Untung saja Angga tidak bisa melihatnya, sehingga Rebecca merasa bebas untuk mengepreksikan kebahagiaannya sendiri.
"Aku juga tidak tahu, tapi aku telah menyerahkannya kepada Tuhan, karena aku tahu setiap pilihan takdir yang dia berikan kepada kita, telah tersimpan hikmah dan juga kebaikan untuk diri kita sendiri nantinya.
" Kau benar Angga. Begitu juga dengan pertemuan kita ini. Oya karena kita sepakat ingin menjadi pasangan suami istri yang sah, apakah boleh kalau aku mengenal indentitas pribadimu Angga?" tanya Rebecca penuh harap.
"Tentu saja, kenapa tidak. Sekarang tanyakan saja apa yang ingin kau ketahui tentang diriku ini."
"Aku ingin mengetahui asal usulmu terlebih dahulu Angga. Apakah kau masih mempunyai kedua orang tua yang lengkap?" tanya Rebecca penasaran.
"Iya masih.. Bapak dan ibuku masih hidup dan sehat walafiat, saat ini mereka berada di kampung di tempat kami berasal. Dan tujuanku sebenarnya ke kota, karena aku ingin menjadi pria yang sukses serta mendapatkan pekerjaan yang layak. Aku hanyalah pria miskin Rebecca. Yang tidak mempunyai masa depan sama sekali." jelas Angga membuat Rebecca tercengang.
Rebecca tidak percaya jika Angga tidak mempunyai masa depan yang cerah. Sedangkan dirinya dapat bekerja di perusahaan Tuan Roberto. Tapi kalau di lihat dari fisik pria itu.
Mungkin saja jika Angga memang tidak mempunyai masa depan.