NovelToon NovelToon
Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Poligami / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: lizbethsusanti

Qin Yichen adalah putra kesayangannya kaisar dan sangat dimanjakan. Karena sangat dimanjakan, Qin Yichen tumbuh menjadi remaja yang suka membuat masalah dan akhirnya dikirim ke akademi militer kerajaan di bawah bimbingan Jenderal Bao. Di sana dia bertemu dengan putri jenderal Bao yang tomboy. Putri jenderal itu bernama Bao Jiali. Qin Yichen jatuh cinta pada Bao Jiali. Namun, politik yang kejam membuat Qin Yichen ditarik kembali ke istana dan Jenderal Bao sekeluarga dibunuh kecuali Bao Jiali. Bao Jiali berhasil hidup dan masuk ke dalam istana sebagai penari untuk menuntut balas.
Ikuti kisah komedi romantis penuh suka dan duka ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizbethsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kaget

"Hei! Yichen! Kamu nggak jadi mengejar bocah tengik yang sudah membunuh Soso?" Tanya Tongyue saat Qin Yichen melompat naik ke atas kuda. Kuda itu kiriman dari anak buahnya Chumu.

"Tidak usah" Sahut Qin Yichen dan dia tidak jadi melompat naik ke atas kudanya. "Kita balik saja ke istana"

"Kalau begitu biar aku saja yang membalaskan dendamnya Soso"

Qin Yichen langsung menahan lengannya Tongyue dan menggeram, "Aku bilang tidak usah!"

"Tapi, kenapa? Baru kali ini aku temukan kamu memaafkan orang begitu saja. Dulu saja, ya, ada orang mengalahkan jangkrik kamu sebelum Soso, kamu patahkan tangan orang itu kenapa kali ini kau maafkan begitu saja?" Tanya Tongyue dengan kerutan di keningnya.

Alih-alih menjawab pertanyaannya Tongyue, Qin Yichen justru melamun. Dia kembali membayangkan keindahan yang dia lihat di telaga biru tadi.

Sial! Kalau Tongyue masuk ke dalam dan menemukan telaga itu, Tongyue bisa melihat kemolekan tubuh dan kecantikan gadis itu. Cih! Nggak rela aku ada pria lain melihat kemolekan dan kecantikan gadis itu meskipun itu Tongyue. Batin Qin Yichen.

"Hei!" Tongyue melambaikan telapak tangannya di depan wajah tampan sahabat baiknya itu.

Qin Yichen tergagap dan sontak menyemburkan, "Apa?!"

Tongyue berjingkat kesal, "Eh, malah apa?! Kamu perhatikan tidak ucapanku tadi?"

"Tidak karena tidak penting" Qin Yichen melompat naik ke kuda lalu menunduk ke Tongyue, "Kita tinggalkan saja bocah tengik itu di hutan"

Tongyue ikut melompat ke kudanya dan berkata, "Terserah kamu lah! Lagipula dia juga tidak mungkin keluar dari dalam hutan itu dengan selamat. Karena nggak ada satu orang pun yang pernah meninggalkan hutan itu dalam keadaan hidup"

Qin Yichen mencekal lengan Tongyue dengan wajah panik, "Apa maksud kamu?"

"Tuan Muda Tongyue benar, Yang Mulia. Di dalam hutan ada siluman naga dan konon dia suka memakan manusia. Untung saja kita tidak terlalu dalam masuk ke dalam hutan tadi dan kita beruntung karena bisa keluar dari dalam hutan dengan selamat tadi. Tapi, tidak semua bisa beruntung seperti kita, Yang Mulia" Ucap Chumu.

Qin Yichen melepaskan lengan Tongyue lalu memutar kudanya sambil berteriak, "Kalian balik dulu ke istana. Aku ada urusan penting"

Chumu sontak memutar kudanya dan mengikuti putra mahkota. Sedangkan Tongyue hanya bisa garuk-garuk kepala di atas kuda sambil menghela napas panjang.

"Tidak! Jangan sampai dia dimakan siluman naga. Aku akan menolongnya keluar dari dalam hutan" Gumam Qin Yichen sambil menghentak perut kudanya agar kuda kesayangannya itu berlari lebih kencang lagi dan lagi.

Sementara itu, Bao Jiali tengah uring-uringan sambil mencari dan memungut bajunya , "Dasar brengsek! Siapa orang yang sudah berani membuang baju-bajuku ke sembarang arah" Gadis cantik jelita yang suka sekali menyamar menjadi seorang pria itu kemudian mendekap tubuhnya sendiri setelah dia selesai memakai semua bajunya. Lalu, putri pertama Jenderal Bao itu menoleh ke kanan dan ke kiri sambil bergumam lirih, "Apa tadi ada orang mengintip pas aku mandi?" Gadis remaja yang masih berumur lima belas tahun dan sangat tomboy itu kemudian menggelengkan kepala, "Tidak, tidak! Mana mungkin ada orang di sini. Ini hutan terlarang dan tidak ada orang yang berani masuk ke hutan ini apalagi sampai ke telaga ini" Lalu, Bao Jiali melesat ke seberang telaga dengan ilmu meringankan tubuhnya dan setelah kakinya mendarat di atas rumput liar, dia menepuk bahu Wei Youjin.

Wei Youjin tersentak kaget dan sontak berbalik badan, "Sudah selesai mandinya?"

"Hmm. Yuk, kita pulang!"

Namun, alih-alih melangkah, Wei Youjin justru menarik tangan Bao Jiali sambil berbisik, "Menunduk sekarang!"

Bao Jiali sontak berjongkok dan menunduk lalu menoleh tajam ke Wei Youjin sambil berbisik, "Ada apa?"

"Lihatlah ke depan!" Wei Youjin berbisik sambil menunjuk dagu ke depan.

Bao Jiali menegakkan sedikit kepalanya, "Hah?!"

Wei Youjin refleks menutup mulut Bao Jiali yang ternganga lebar sambil menggeram, "Jangan berisik!"

Bao Jiali menarik tangan Wei Youjin lalu menoleh ke sahabatnya itu sambil berbisik, "Jadi itu penampakan siluman naga? Warnanya putih dan besar sekali lalu yang besar itu lebih besar lagi"

Wei Youjin mengangguk-angguk lalu berbisik, "Aku rasa naga yang putih itu penunggu hutan ini dan naga hitam itu tamu tak diundang"

Bao Jiali lalu menarik tangan Wei Youjin dan mengajak sahabatnya itu melesat mundur.

Wei Youjin mendelik ke Bao Jiali sambil menyemburkan, "Aku pengen lihat pertempuran dua naga itu sampai selesai, A Li, kenapa kau tarik mundur aku?"

"Kurang kerjaan banget lihat dua naga duel. Kamu mau kena semburan napas api mereka? Atau jadi sandera mereka dan dimakan hidup-hidup besok pagi, hah?!" Ucap Bao Jiali sambil terus mengajak Wei Youjin berlari dengan ilmu meringankan tubuh mereka.

Wei Youjin akhirnya menyerah kalah dan Hanya bisa menghela napas panjang.

Belum jauh laju larinya Bao Jiali dan Wei Youjin, mereka mendengar suara rintihan dan akhirnya mereka menemukan seorang pria berparas sangat tampan dengan busana serba putih, bersandar di pohon dengan kondisi lemas tak berdaya

Bao Jiali menarik tangan Wei Youjin untuk melesat terbang ke pria itu.

"Kau mau apa, A Li?" Tanya Wei Youjin saat dia melihat Bao Jiali berjongkok di depan pria tampan berbusana serba putih itu.

"Tentu saja mengobatinya. Jaga baik-baik Yangyang! Aku akan obati dulu pria ini" Bao Jiali menjejalkan keranjang jangkriknya ke lengan Wei Youjin.

Wei Youjin hanya bisa menghela napas panjang dan membiarkan Bao Jiali mengobati pria itu.

Pria tampan itu membuka mata, "Kamu siapa?" Tanya pria tampan itu saat Bao Jiali membalut luka di pahanya dengan saputangan. Meskipun sering menyamar sebagai laki-laki, tapi Bao Jiali selalu membawa saputangan wanita karena saputangan itu buatan ibundanya.

"Saya Bao Jiali. Saya tidak akan melukai Anda. Saya akan mengobati Anda"

"Hah?! Kamu ini seorang pemuda tampan kenapa memiliki nama seperti nama perempuan?" Tanya pria tampan itu.

Bao Jiali sontak membeku lalu perlahan dia menatap pria tampan itu.

Wei Youjin langsung menyahut, "Dia sebenarnya perempuan tapi dia suka sekali menyamar jadi laki-laki. Saya rasa otaknya agak konslet"

Bao Jiali mendelik tajam ke Wei Youjin dan Wei Youjin meringis sambil mengelus tengkuknya.

Pria tampan itu tertawa pelan lalu berkata, "Namaku Bai Long. Terima kasih sudah mengolesi obat dan membebat luka di pahaku lalu memberiku pil ini. Aku tidak akan melupakan kebaikan kalian, emm, kalau kamu laki-laki tulen, kan?" Tanya Bai Long ke Wei Youjin sambil memasukkan pil pemberian dari Bao Jiali ke dalam mulutnya.

"Tulen, dong" Sahut Wei Youjin.

"Siapa nama kamu?" Pria tampan yang mengaku bernama Bai Long itu tersenyum sopan.

"Oh, nama saya Wei Youjin"

"Senang bertemu dan berkenalan dengan kalian, Youjin, Jiali"

"Sama-sama" Sahut Bao Jiali dan Wei Youjin secara bersamaan.

Lalu, Bao Jiali bangkit berdiri dan pamit, "Maaf, kami harus segera pulang. Sudah hampir gelap"

"Baiklah hati-hati di jalan" Sahut pria tampan yang mengaku bernama Bai Long itu.

Bao Jiali dan Wei Youjin lalu melesat terbang dengan ilmu meringankan tubuh yang mereka kuasai tepat di saat Qin Yichen sampai di depan mulut hutan.

Qin Yichen mendongak ke atas dan bergumam lega, "Syukurlah dia sudah keluar dari dalam hutan dalam keadaan selamat"

Qin Yichen lalu memutar kembali kudanya tepat di saat Chumu sampai di dekatnya. Chumu sontak memutar kembali kudanya dan berteriak, "Yang Mulia! Kenapa balik lagi?!"

Chumu menyentak perut kudanya agar bisa berlari kencang menyusul laju lari kuda sang putra mahkota.

Qin Yichen berteriak dengan santainya, "Aku hanya ingin mencoba laju larinya Si blacky apakah masih kencang seperti biasanya!"

Chumu terkekeh geli dengan sendirinya lalu menggelengkan kepalanya sambil bergumam, "Anda memang seperti itu, Yang Mulia. Suka sesuka hati tapi Anda sesungguhnya memiliki hati yang baik dan lembut. Anda akan menjadi Kaisar yang dicintai oleh rakyat nanti"

Qin Yichen kembali ke Tongyue dan anak buahnya Chumu dengan senyum lebar dan wajahnya memerah saat dia berbisik di dalam hatinya, dia gadis pemberani, cantik, dan tangguh. Aku lega dia bisa keluar dari dalam hutan itu dengan selamat, dan aku berharap aku bisa bertemu dengannya lagi. Oh, dewa-dewi yang baik, tolong pertemukan lagi aku dengannya dan angin, tolong sampaikan salamku padanya"

Setelah putra mahkota kembali berada di tengah mereka, Tongyue, Chumu, anak buahnya Chumu, memacu kuda mereka agar berlari kencang menuju ke gerbang depan istana.

Setelah Bao Jiali dan Wei Youjin tidak terlihat, pria yang bernama Bai Long itu meminum pil kedua pemberian dari Bao Jiali, pelayannya tiba-tiba muncul dan bertanya, "Yang Mulia Kaisar Naga Putih, kenapa Anda membiarkan begitu saja manusia itu pergi dari dalam hutan ini?"

"Karena mereka temanku dan sepertinya aku menyukai gadis yang bernama Bao Jiali itu. Nanti cari tahu di mana tempat tinggalnya"

"Baik, Yang Mulia" Sahut pelayannya pria tampan itu.

Bai Long kemudian berubah menjadi seekor naga putih dan anak buahnya pun ikut berubah menjadi seekor naga hitam yang kecil lalu keduanya melesat ke awan.

Dan apa yang terjadi setelah sang putra mahkota berhasil mendarat manis di dalam istana?

"Aduh, aduh! Ibunda berhenti! Jangan pukul lagi!" Qin Yichen naik ke atas meja dan berteriak ke ibundanya yang masih memegang kemoceng dan mengacungkan kemoceng itu ke atas.

Wajah ibundanya Qin Yichen merah padam dan tampak terengah-engah,"Kamu dari mana saja, hah?! kenapa bisa telat ke perjamuan makan kerajaan? Kamu membuat ibunda malu dan Ayahanda kamu, Ayahanda kamu.........."

"Aku kenapa?"

Qin Yichen langsung melompat turun dari atas meja dan langsung memeluk ayahandanya, "Huaaaaa!!!!! Ayahanda selamatkan Yichen! Ibunda memukuli pantat Yichen terus dari tadi, huaaaaa!!!!!!"

Yang Mulia Kaisar tertawa terbahak-bahak saat permaisurinya kembali memukul pantatnya Qin Yichen sambil berteriak, "Dasar anak manja! Ini karena Yang Mulia sangat memanjakannya"

"Aduh! Sakit Ibu!" Qin Yichen mengusap pantatnya berulangkali.

"Sudah-sudah. Jangan pukul lagi putra tampan kita"

Qin Yichen mencium pipi ayahandanya dan berkata, "Ayahanda memang yang terbaik di dunia ini"

Yang Mulia Kaisar kembali tergelak geli.

"Yang Mulia! Jangan memanjakannya terus! Dia sudah berumur dua puluh tahun. Dia harus belajar bertanggung jawab dan tidak keluyuran terus tiap hari!" Pekik ibundanya Qin Yichen.

"Baik, baik. Sekarang aku menuruti kemauan kamu, Permaisuriku tercinta"

"Malam hari ini juga dia harus berangkat ke akademi militernya Jenderal Bao!" Pekik ibundanya Qin Yichen.

"Apa?! Ayahanda! Aku tidak suka akademi itu. Aku tidak mau pergi, Ayahanda, hiks, hiks" Qin Yichen memeluk erat tubuh ayahandanya.

Saat Kaisar ingin membuka mulut untuk menyelamatkan Qin Yichen, permaisuri langsung menyemburkan, "Kalau malam ini putra kita tidak berangkat ke akademi militernya Jenderal Bao, maka saya akan mogok makan selama berhari-hari"

Kaisar akhirnya memeluk erat Qin Yichen dan berkata, "Maafkan Ayahanda Yichen, kali ini Ayahanda memihak Ibunda kamu, hiks, hiks"

Akhirnya Qin Yichen berangkat ke akademi militernya Jenderal Bao malam itu juga dengan ditemani Tongyue dan Chumu.

Lalu, apa yang terjadi di kediamannya Jenderal Bao?

"Apa?! Ayah belum jadi pulang dan belok ke akademi militernya?" Tanya Bao Jiali ke ibundanya setelah gadis cantik itu mandi dan memakai baju perempuan.

"Iya" Sahut ibundanya Bao Jiali sambil mengusap lembut rambut indah putri cantiknya.

Wah! Sepertinya malam ini kesempatanku untuk bisa pergi ke akademi militernya Ayah. Sudah sejak lama aku ingin belajar di sana. Mumpung Ayah tidak pulang dulu. Ya, aku akan pergi ke sana dan belajar di sana. Aku, kan, ingin jadi jenderal besar seperti Ayah. Oke, malam ini aku akan menyamar lagi menjadi laki-laki dan malam ini juga aku akan pergi ke akademi militernya Ayah. Batin Bao Jiali dengan senyum lebar dan senang menggebu-gebu.

Akhirnya Bao Jiali dan Wei Youjin sampai di akademi militer tepat di saat Jendral Bao dan guru-guru yang lain naik ke podium. Sedangkan Qin Yichen sampai di akademi militer tepat di saat Jendral Bao memberikan instruksi dan pengarahan terkait tata tertib di akademi militer. Jenderal Bao menghunus tatapan tajam ke putra mahkota dan berkata, "Di akademi militer semuanya memiliki kedudukan yang sama. Tidak peduli itu anak bangsawan, anak menteri, anak jenderal bahkan putra mahkota sekalipun. Kalau terlambat datang maka harus dihukum. Kamu!" Jenderal Bao menunjuk Qin Yichen.

Qin Yichen tersentak kaget dan menunjuk dadanya sendiri, "Saya?"

"Iya! Sekarang juga lari lima puluh putaran mengelilingi lapangan ini bersama teman-teman kamu"

"Tapi, saya ini adalah putra mah........"

"Aku tidak peduli! Kau tidak dengar ucapanku barusan, hah?! Kita semua memiliki kedudukan yang sama di akademi militer ini. Kalau melanggar peraturan harus dihukum. Sekarang lari lima puluh putaran, cepat!"

Qin Yichen mendengus kesal dan bergeming.

Jenderal Bao melotot tajam, "Aku hitung sampai tiga kali, kalau masih belum lari juga maka aku akan mengirim kamu ke kandang buaya dan........"

Mendengar kandang buaya, Qin Yichen sontak berlari lalu Chumu dan Tongyue bergegas mengekor laju larinya Qin Yichen.

Saat Qin Yichen dan teman-temannya sudah berlari sebanyak dua puluh putaran, semua siswa sudah berada di kamar mereka masing-masing. Bao Jiali tersenyum lebar karena dia berada di kamar sendirian.

"Wah! Aku beruntung sekali bisa memiliki kamar ini sendiri tanpa teman. Kalau sekamar berdua seperti yang lainnya, bisa mampus aku. Aku, kan, perempuan, masak iya satu kamar dengan laki-laki"

Bao Jiali berjingkat kaget saat pintu kamar dibuka dan dia berhadapan dengan Qin Yichen.

Keduanya sontak saling tunjuk dan berteriak dengan saling melemparkan sorot mata tajam, "Kamu?!!!!!"

1
anggita
like 👍☝ iklan
anggita
kasihan tpi rda gengsi mau nolong🥴
Aerik_chan
2 iklan untukmu kak
F.T Zira
mendarat lagi 1🌹 buat ka author
F.T Zira
🌹 buat Yichen... biar modusnya lancar😆😆😆
anggita
🌹bunga utk Bao Jiali... 👍
🌺Fhatt Trah🌺
🌹🌹 meluncur. semangat thor
🌺Fhatt Trah🌺
mkanya jgn terlalu beringas. kasihan jiali, itu adalah pengalaman pertamanya
🌺Fhatt Trah🌺
masih muda banget thor.
F.T Zira
🌹 dulu buat ka author🤗🤗
ZasNov
Ya ampun Yichen, saking cintanya rela menghabiskan masakan A Li yang ajaib itu 😆🤣
ZasNov
Baguslah A Li udah tau fakta yang sebenarnya. Kalau Yichen tidak bersalah.
ZasNov
Ngejar orangnya gagal, saat ini mengobati luka Yichen lebih penting buat Jiali.
ZasNov
Lho, soal Xudan tadi udah beres apa gimana nih? Kok Jiali malah naik ke atap
F.T Zira
2🌹 buat ka author
F.T Zira
gak bisa protes yaa🤧🤧🤧
anggita
Ng👍like pertama🤔
anggita
iklan☝👍.
Aerik_chan
1 bunga dan 1 iklan untukmu kak thor/Plusone//Rose/
Aerik_chan
duhhh sampe nggak fokus ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!