Ketika hati dan kepercayaan sudah di hancurkan maka tidak mudah membuatnya kembali seperti semula.
Seperti yang di alami oleh ocha calista harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.
Ketika pernikahan yang ia bina selama hampir lima tahun ternyata penuh sandiwara dan kebohongan.
Ocha tak pernah menyangka ternyata suaminya bernama arman maulana mempunyai hubungan gelap dengan adik angkatnya bernama Aulia.
Apakah yang akan di lakukan ocha calista setelah mengetahui perselingkuhan suaminya itu?".
jangan lupa kasih like dan vote♥️
Happy reading😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yuri_be, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sikap Yang Jauh Berbeda
Arman tersenyum kecut mendengar penolakan ocha.
Akhir-akhir ini arman merasa ocha berusaha untuk menghindarinya.
Padahal dirinya ingin berbicara banyak dengan ocha lalu bagaimana caranya agar ocha mau menandatangani surat kerja sama itu.
Ia tak ingin sesudah bercerai tak mendapatkan apapun bagian aset dari istrinya.
**Siang itu aulia sedang asyik berbelanja bersama teman-temannya di sebuah mall.
Ia tak khawatir karena arman memberikan kartu kredit untuk dirinya.
Mau belanja apapun arman tak pernah melarangnya.
Ia melihat sepatu dan tas keluaran terbaru terpajang tak ingin menyia-nyiakan kesempatan aulia segera membeli keduanya walaupun harganya yang cukup fantastis.
"Wah kamu jadi beli sepatu dan tasnya aulia?"tanya temannya bersama sera.
"Tentu saja,ini limited edition sayang kalau gak di beli?"ujar aulia tanpa ragu.
"Kamu beruntung punya kekasih seorang pengusaha kaya,aku penasaran siapa kekasihmu itu?"tanya salah satu temannya.
"Arman maulana,pasti kalian kenal?"ucap aulia memberikan tahu.
Mereka merasa tercengang mendengar ucapan aulia.
Siapa yang tak kenal arman ia pebisnis muda yang sukses.
"Tapi aku dengar perusahaan arman tidak seperti dulu,apa arman akan jatuh miskin?"tanya sera.
"Jaga bicaramu sera,mana mungkin mas arman jatuh miskin.
Itu hanya persaingan bisnis saja memang saat ini perusahaan mas arman lagi menurun"terang aulia mencoba mencari alasan yang tepat.
"Aku kira arman sudah menikah.
Ternyata kekasihnya adalah teman kita sendiri"ucap sera menyenggol lengan aulia.
Aulia tersenyum kecut,masih beruntung temannya tak tau ia hanya sebatas selingkuhan arman.
**Arman sedang sibuk di kantornya lalu ada notif dari ponselnya.
Ia segera mengambil ponselnya lalu matanya melotot ada tagihan yang cukup besar dari kartu kreditnya.
"Apa,untuk apa uang sebanyak ini?".
Aulia dasar wanita itu suka sekali menghamburkan uangku sialan.
Aku sudah menjual beberapa aset yang aku punya sedangkan ia seenaknya menghabiskan uangku begitu saja"gerutu arman menggebrak meja kerjanya dengan penuh amarah.
**Ocha menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya.
Wajah wanita itu terlihat sendu namun berusaha mengurai permasalahan rumah tangganya dengan arman.
Waktu lima tahun tidaklah singkat bayang-bayang kebersamaannya bersama arman masih ia ingat sampai kini.
Namun penghianatan yang arman lakukan tak akan bisa ia maafkan begitu saja.
Berusaha tegar mencari kesibukan di luar.
Ketika ocha sibuk dengan lamunannya seseorang masuk menghampirinya.
"Minumlah,kamu terlihat sangat lelah"seru adrian.
"Adrian kapan kamu masuk,aku gak tau kamu di sini?"ucap ocha sambil menyeruput teh hangat yang ada di depannya.
"Aku mengetuk pintu beberapa kali tapi gak ada jawaban,ya udah aku masuk aja.
Malah lihat kamu melamun"terang adrian.
"Maaf aku gak dengar,terima kasih tehnya enak sekali"ucap ocha sambil tersenyum.
"Aku suka melihatmu tersenyum begitu cha, walaupun aku tau kamu saat ini pasti masih memikirkan suamimu yang bejat itu.
Apa kamu sudah makan siang?"tanya adrian.
Ocha hanya menggelengkan kepalanya.
"Kamu harus jaga kesehatan,ayo ikut aku makan di luar?.
Bukankah berfikir juga membutuhkan tenaga ekstra?"ucap Adrian terkekeh.
Ocha mengangguk mengikuti adrian keluar menuju restoran.
Doni melihat ocha bersama pria lain yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
"Siapa dia,apakah itu teman ocha?"batin doni memperhatikan ocha dan adrian berjalan menuju parkiran.
Adrian membukakan pintu mobilnya untuk ocha.
"Kita mau kemana,di depan ada restoran enak?"ucap ocha sebelum masuk mobil.
"Terlalu dekat kalau di depan sana,ikut aja aku tunjukkan restoran enak favoritku".
"Baiklah"jawab ocha masuk ke dalam mobil adrian.
Lima belas menit kemudian mereka sampai di restoran mewah yang cukup luas dengan dua lantai.
Mereka memesan makanan terenak yang di sana.
Sambil menunggu makanan datang adrian berkata"cha aku besok ada kerjaan di paris selama seminggu.
Aku cuma mau pesan sama kamu,lebih hati-hati sama arman dan aulia mereka licik".
"Kamu gak perlu khawatir,aku gak akan tinggal diam kalau sampai mereka berbuat macam-macam kepadaku dan kedua orang tuaku.
Aku sudah pun tidak tinggal serumah dengan mas arman lagi"ujar ocha.
"Ada hendra yang akan membantuku menyelesaikan masalah perceraianku dengan mas arman"tambahnya.
**Arman sengaja pulang ke kantor lebih cepat karena ingin segera menemui aulia di apartemen.
Begitu masuk ia melihat barang-barang aulia tergeletak di sofa.
"Aulia di mana kamu?"teriak arman mencari keberadaan aulia.
Aulia keluar dari dalam kamarnya mendengar teriakkan arman.
"Ada apa mas,kenapa kamu teriak-teriak begitu?".
"Apa kamu baru saja belanja barang semua ini?"tanya arman melempar salah satu paper bag kepada aulia.
"Iya kenapa mas,aku baru aja belanja.
Lihat ini mas bagus banget ya"tunjuk aulia memperlihatkan tas terbarunya.
"Untuk apa kamu beli barang-barang gak berguna kayak gini, buang-buang uangku saja?"ucap arman ketus.
"Kenapa mas arman jadi mempermasalahkan ini semua, bukankah waktu itu mas sendiri yang menyuruhku membawa kartu kreditmu.
Aku masih terima ya, mas arman cuma kasih aku kartu kredit bukan black card yang kamu punya"jelas aulia mulai merasa kesal.
"Itu dulu waktu perusahaan ku masih stabil untuk saat ini kita harus lebih bijak dalam menggunakan uang,kamu paham aulia?"cerocos arman.
"Aku gak mau tahu ya mas,jangan menyuruhku berhenti untuk hal itu.
Aku gak bisa hidup susah"ucap aulia lalu berjalan ke arah dapur.
Aulia kembali datang dengan membawakan secangkir kopi untuk arman.
"Mas di minum dulu,agar pikiranmu lebih tenang"ucap aulia dengan nada lembut.
Arman menyemburkan kopi yang baru saja ia minum.
"Aulia apa yang kamu masukkan ke dalam kopiku?.
Kenapa rasanya seperti ini?"tanya arman murka.
"Memangnya kenapa mas,aku memasukkan gula dan kopi saja"jawab aulia.
"Kamu cobain nih kopi buatanmu?"ucap arman meletakkan kopi di atas meja dengan menghembuskan nafasnya kasar.
Tanpa bertanya aulia mencicipi kopi buatannya.
Baru seteguk ia menyemburkan kopi itu.
"Kok rasanya jadi asin ya mas?"ujar aulia.
"Hah kopi saja kamu gak bisa buat,bagaimana dengan membuat makanan lain.
Ocha yang sibuk seharian di kantor saja,ia jago dalam segala hal.
Mendengar ucapan arman memuji ocha membuat emosi aulia terasa di ubun-ubun.
"Apa maksudmu mas?".
"Kamu berbeda dengan ocha"jawab arman dengan entengnya.
Aulia tersenyum dan berkata "jangan membandingkan-bandingkan aku dengan mbak ocha ya mas.
Ya aku akui mbak ocha memang jago dalam segala hal.
Tapi dia tak bisa memberikan kamu anak.
Dia mandul"ucap aulia penuh penekanan.
"Tutup mulutmu aulia,jangan lagi kamu menghina ocha!".
"Kenapa mas,apa kamu masih mencintainya hah.
Ingat kalian sebentar lagi akan bercerai.
Dan mungkin kita gak akan dapat apapun darinya karena kamu lambat dan gagal membujuk mbak ocha"cemooh aulia menyalahkan arman.
Kali ini ucapan aulia benar-benar membuatnya emosi.
Dia selalu menyalahkan dirinya dengan satu gerakan tangan.
Plak!