Buset dah, siapa yang berani parkir sembarangan disini. Jika begini kan, mobil saya tidak bisa keluar! kesal Henderson seorang pria tampan, yang baru beberapa bulan yang lalu menyandang gelar duda. Setelah Sang istri tercinta Mauren meninggal pasca melahirkan sang putri baby Queen mengisahkan luka yang mendalam.
Hingga sang kakek hendak menjodohkannya dengan seorang gadis berparas cantik bernama Mince Norin yang saat ini bekerja di salah satu Bengkel motor. Apakah Henderson akan menerima perjodohan itu? dan bagaimana hubungan keduanya kelak?
by Morata
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27. GEMAR BALAPAN
Adu balapan di lakukan antar club motor. Dan saat ini perwakilan club motor dari Ranger club motor, Mince Norin sendiri. Yang mana sebelumnya, Pimpinan Ranger club sudah memilih Norin untuk mewakili club mereka.
"Norin ...
"Norin ....
"Norin....
Sorak Teman teman satu Club Norin. Mereka berharap Norin dapat memenangkan adu balap antar club motor yang di selenggarakan hari ini.
Lingkaran pertama Norin masih kalah dengan club lawan, membuat Michael dan Ricky Kwatir kalau Norin kali ini akan kalah. Mungkin karna Norin kali ini tidak fokus.
"Aduh gimana ini Mic, sepertinya Norin kurang Fokus. Dia sudah ketinggalan." ucap Ricky kepada Michael yang juga Kwatir kalau Norin akan kalah dalam adu balap kali ini.
Tapi Tidak lama kemudian, Norin memberikan kejutan untuk teman teman clubnya yang sedari tadi sudah Kwatir, kalau Norin akan kalah kali ini.
Kini Norin susah berada paling terdepan dan akhirnya Norin yang menenangkannya.
"Yes... yes....yes...." teriak Michael dan juga Ricky karna Norin telah memenangkan adu balap itu.
Sementara Henderson terhenyak, Wanita yang ia anggap Barbar itu ternyata dapat mengalahkan puluhan pembalap yang saling adu disana.
"Astaga! Non Mince Norin memenangkan adu balap itu. Wah luar biasa Tuan, ternyata Non Mince Norin jago balap." ucap Morris yang memperhatikan Norin dari kejauhan menerima hadiah balapan itu.
"Ayo kita kesana sekarang."perintah Henderson kepada sang asisten. Agar mereka segera menghampiri Mince Norin, yang saat ini merayakan kemenangannya bersama teman-teman satu klub dengannya.
Morris tidak bisa membantah. Ia hanya bisa menuruti perintah sang Tuan. Saat mobil yang ditumpangi Henderson tiba-tiba di samping para teman-teman satu klub dengan Norin berada, Henderson langsung turun dari mobil miliknya. Tanpa menunggu Morris membukakan pintu untuknya.
Henderson langsung meraih tangan Norin, yang asik bercanda gurau dengan teman-temannya setelah dirinya berhasil memenangkan adu balap itu.
"Ayo kita pulang." ujar Henderson penuh dengan penekanan. Membuat teman-teman satu klub motor dengan Norin terhenyak, tiba-tiba saja seorang pria tampan bertubuh Kekar itu menarik tangan Norin.
Karena biasanya yang menghampiri Norin ke sana hanyalah Alan sang adik laki-laki Norin yang gemar juga balapan.
"Ce, dia siapa sih? tanya Ranger.
"Nanti aku akan ceritakan sama kalian, aku balik dulu ya. Lain kali kita rayakan kemenangan ini." ucap Norin sambil melemparkan kunci motor miliknya kepada Ricky. Agar mereka yang menghantarkan motor miliknya ke rumah utama keluarga Dirgantara.
"Sering balapan?" tanya Henderson dengan pandangan tetap lurus ke depan tanpa menoleh sedikitpun ke arah Norin.
Norin sama sekali tidak menjawab, Ia larut dalam pikirannya sendiri. Bingung akan sikap Henderson terhadapnya. Cuek, Tetapi entah mengapa Henderson mengikutinya sampai dirinya bersama teman-teman satu klub motornya.
Bingungnya Henderson mengetahui Di mana lokasi Norin mengadakan adu balap. Norin tidak menyadari kalau Henderson dan Morris mengikutinya dari belakang. Sehingga Henderson mengetahui keberadaannya saat itu.
Sementara di tempat lain Nyonya Carlota tersenyum bahagia. Dia sudah dapat membayangkan putranya akan bersanding dengan wanita seperti Norin.
Nyonya Carlota belum mengetahui kalau Norin gemar adu balapan. Berbeda dengan Tuan Samera yang sudah sangat mengetahui siapa sosok Norin yang sebenarnya.
Tuan Samera sudah mengetahui kalau Norin gemar balapan. Sama seperti adiknya Alan yang gemar juga balapan, sehingga Nyonya Annabella juga mengkhawatirkan kedua putra-putrinya yang selalu bepergian untuk adu balap.
"Kamu Kok senyum-senyum sendiri, sih? tanya Tuan Samera menghampiri sang istri yang duduk di gazebo taman belakang.
"Aku sudah tidak sabar melihat Putra kita bersanding dengan Norin. Aku sudah sangat lama tidak melihat senyum bahagia di wajah tampan Putra kita semenjak kepergian Mauren. Aku berharap Mince Norin mampu membuat Henderson kembali tersenyum." ucap Nyonya Carlota kepada Tuan Samera.
Kini Tuan samera dan nyonya carlota duduk bersama di gajebo. Mereka sudah meminta kepada WO untuk mengatur acara pernikahan Henderson. Walaupun Norin meminta acara pernikahan mereka dilaksanakan secara sederhana. Tapi Nyonya Carlota ingin membuat acara pernikahan mereka berkesan.
Sama halnya seperti Tuan Samera. Mereka ingin melakukan yang terbaik untuk putra dan calon menantunya.
Apalagi Norin begitu sayang dengan cucu mereka Queen. Terlihat dari ketulusan hati Norin untuk Queen, saat Queen ditimang oleh Norin.
Tampaknya Queen merasa nyaman di Dekapannya. Karena nyonya Carlota mengetahui sang bayi mengetahui siapa sosok yang tulus kepadanya dan tidak.
Henderson dan Norin yang baru tiba di rumah utama keluarga Dirgantara, tampak Norin langsung turun dari mobil yang mereka tumpangi, tanpa menunggu Morris terlebih dahulu membukakan pintu untuknya.
Henderson mengikutinya dari belakang sambil menggelengkan kepala atas sikap kekanak-kanakan Norin.
"Kamu sudah pulang?"tanya Nyonya Anabella ketika melihat sosok Mince norin sudah tiba di rumah. Nyonya Anabella melihat kehadiran Henderson di sana dan mempersilahkan Henderson duduk di ruang tamu.
Yang di sana juga ada Tuan Dirgantara, sedang menikmati siaran televisi yang tayang di salah satu televisi swasta.
Henderson mendudukkan bokongnya tepat di hadapan Tuan Dirgantara. Sementara Morris memilih duduk di teras rumah menunggu sang tuan.
Tetapi Nyonya Annabella datang menghampirinya. Dan memintanya untuk masuk ke dalam, bersama dengan Henderson dan Tuan Dirgantara.
Salah satu asisten rumah tangga yang bekerja di rumah utama keluarga Dirgantara membawakan beberapa cangkir kopi dan cemilan. lalu mempersilahkan tamu yang datang untuk mencicipi kopi dan cemilan itu.
Sementara Norin memilih untuk langsung masuk ke kamar berniat untuk membersihkan diri.
Mengingat tubuhnya saat ini sangat lengket dan gerah, karena satu harian beraktivitas. Apalagi dia baru saja adu balap bersama teman-teman klub motor.
Norin melakukan ritual mandinya. setelah beberapa menit kemudian berada di dalam kamar mandi, Norin keluar dengan menggunakan handuk yang dililitkan di tubuhnya, lalu ia langsung membuka lemari mengambil pakaian yang biasa ia gunakan di rumah.
Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar jelas di telinganya. Salah satu asisten rumah tangga datang menghampiri Norin yang saat ini menyisir rambutnya, setelah selesai menggunakan baju yang biasa ia gunakan.
"Ada apa Bi?" tanya Norin kepada sang Bi Muna.
"Maaf non, Nyonya memanggil non Mince turun ke bawah." ucap Bi Muna memberitahu.
"Memangnya ada apa, Bi?
Bi Muna mengedipkan bahunya, dia tidak mengetahui alasan sang majikan memanggil putrinya.
"Ya sudah bi, sebentar lagi saya akan turun." ucap Norin sambil mempersilahkan Muna keluar dari kamarnya.
Bi Muna berlalu dari kamar Norin, sementara Norin melanjutkan menyisir rambutnya yang masih terlihat basah.
Norin turun setelah memastikan rambutnya sudah rapi disisir.
"What happen mom?"tanyanya dengan senyum manis kepada nyonya anabella
Alam tersenyum petir mendengarkan sapaan dari sang kakak. "Wah Selamat ya Kak, hari ini kakak memenangkan Aduh balapan itu lagi." ucap Alan sambil memeluk Norin. Hal itu membuat Nyonya anabella menatap Norin dengan tatapan tajam.
Karena sebelumnya Nyonya Anabella sudah memperingatkan Norin agar tidak melakukan adu balap sebelum acara pernikahannya berlangsung dengan Henderson.
Norin mengangkat kedua jarinya membentuk huruf V, pisss mom." ucapnya sambil tersenyum menatap nyonya Anabella yang menatapnya dengan tatapan tajam.
"Mama tidak akan mengizinkan kamu keluar sebelum acara pernikahan kamu berlangsung. Mama tidak ingin terjadi sesuatu kepada kamu. Ingat acara pernikahan kamu tinggal satu minggu lagi, Mama tidak ingin kamu kenapa kenapa." ucap Nyonya Anabella mengarang kesal menatap putrinya yang ngeyel jika dibilangin.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.
semuga maorin dan bayi nya selamat🤲
lanjut kakak yg semangat up-nya. uji dulu tu si nenek peot buat dia sakit lalu ga ada yg perhatikan, baru deh kasih Lina tu yg rawat. bisa tidak dia berkutik .