Citraleka yang sedang berjuang untuk kesembuhan neneknya dikejutkan dengan sebuah penawaran dari seorang pria kaya yang memintanya untuk melahirkan seorang anak untuk pria itu dengan imbalan biaya untuk perawatan neneknya yang sedang menderita penyakit komplikasi.
"Berikan aku seorang anak, maka aku akan membiayai pengobatan nenekmu. " - Davidson fernandez.
Citra tak habis pikir bagaimana bisa seorang pria beristeri yang memiliki image baik bisa mengucapkan kata-kata itu dengan mudah dan akankah ia menerima tawaran sang pria yang memiliki istri seorang supermodel itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 05
Setelah percakapan singkat itu, David meninggalkan citra dalam kebisuan panjang, soal pria itu yang meminta haknya nanti malam tak bisa citra jawab dengan cepat, namun dalam agamanya citra tahu adalah kewajiban seorang istri untuk melayani suami nya, jadi tidak ada alasan baginya menolak bukan? toh, dari awal ini memang tujuan mereka membuat perjanjian, bukankah citra seharusnya tidak boleh gugup?
Tapi bagaimanapun dia tetap seorang wanita, seumur hidup nya ia habiskan untuk menjaga sang nenek, sejak remaja ia tak pernah tahu tentang dunia luar pun sama sekali tak pernah berpacaran, jadi dia tidak pernah berinteraksi berlebihan dengan lawan jenis, teman lawan jenis pun hanya punya satu yaitu Arthur, yang bahkan mereka saja tidak pernah berpegangan tangan. Tentu rasa gugup itu tetap akan ada, mengingat malam ini pria yang sudah mempersunting nya sebagai istri, akan mengambil mahkota keperawanan yang sudah dia jaga selama ini dengan cara yang halal.
Citra menarik napas dalam-dalam, semoga ini memang yang terbaik. Dia tidak tahu apa yang akan menantinya di ujung sana, tapi dia berharap kebahagiaan setelah badai di kehidupannya ini akan sangat manis rasanya.
Sementara David kembali ke mansion untuk bersiap sekalian menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda, sebelum nanti malam dia kembali lagi ke rumah yang di tinggali Citra.
Saat berjalan di lorong mansion menuju kamarnya, ia melihat beberapa pelayan berjalan tergopoh- gopoh seperti sedang di kejar sesuatu, beberapa dari mereka bahkan baru saja keluar dari kamarnya, membawa seprai ranjang nya yang dia ingat bahkan baru di ganti tadi pagi. Dahinya mengekerut heran, di bekuk rasa penasaran, David lantas setengah berlari dan membuka sedikit kasar pintu kamarnya.
Mengatur napas yang sedikit memburu, David sedikit terhenyak ketika melihat Flora ternyata sudah ada di sana, berbaring di atas ranjang dengan gaya yang sen*sual, wanita itu memakai ling*erie berwarna hitam yang nampak jelas menunjukkan lekuk tubuh nya, yang lebih mengherankan suasana dan susunan kamar mereka tampak berubah, semuanya serba baru seperti sengaja di dekor ala- ala kamar pengantin baru. Mencerna situasi, David mulai paham sekarang, istrinya ini sedang ingin bermain- main dengannya.
"Oh kau sudah pulang ternyata... " wanita di atas ranjang itu segera menyadari kehadiran nya, dia tersenyum dan bergaya seolah memang ingin menarik perhatian nya.
Flora turun dari kasur, lalu membuka kain tipis yang menutupi tubuhnya yang menggunakan ling*erie, dia tersenyum dia tahu David pasti tidak akan bisa menolak apa yang coba ia tawarkan saat ini.
"Sayang aku rindu sentuhan mu," kata Flora dengan nada yang sangat sen*sual, memeluk tubuh David dari belakang, dan membelai daun telinganya. "Kita main sampai pagi ya, " bisik Flora serupa panggilan surga di telinganya namun David saat ini sedang tidak ingin bermain- main pun tidak berselera melakukan hubungan suami- istri di atas ranjang dengan wanita bertubuh ideal itu.
Flora tentu saja terkejut dengan reaksi yang di berikan David, dia pikir sang suami akan langsung membopongnya ke atas peraduan mereka, penolakan yang ia terima ini sontak membuat flora meradang. "Kenapa sayang? kau menolak ku? jadi benar yang di katakan asisten mu, sekarang karena sudah ada wanita itu, jangan bilang kau akan mencampakkan ku?! "
"Wanita itu? " kedua alis David saling bertaut.
"Ya wanita itu, Marlon bilang kau sudah mendapatkan wanita yang akan mengandung benih mu, Citraleka, berumur 20 tahun, hanya lulusan SMP, kalian pertama kali bertemu di sebuah panti asuhan saat kau datang sebagai tamu di sebuah acara amal, satu bulan yang lalu. " Mata Flora memerah, mengisyaratkan luka. "Aku sudah mengetahuinya dan kau menyembunyikan nya dari ku, aku menunggu mu untuk bicara lebih dulu tapi kau tetap diam saja. "
Davidson tersenyum miring. Wanita memang mahluk yang paling unik, anehnya mereka bisa dengan mudah mengingat dan melimpahkan semua kesalahan pasangannya tetapi tidak dengan kesalahan dia sendiri. "Jika sudah tahu kenapa kau tetap diam? harus nya kau marah kan? tapi kau malah memilih diam dan menawarkan ku untuk mencari solusi nya sendiri, jadi salahkan aku jika aku sudah mempunyai rencana untuk itu, jauh sebelum kau menawarkan nya. "
David tentu saja ingat, awal ia mengenal citra dan mengapa memilih nya, itu karena dia melihat Citra yang berbeda dan memiliki aura keibuan, dia juga melihat citra adalah wanita yang baik-baik, awalnya David ingin menawarkan citra sebagai ibu pengganti melalui program bayi tabung, namun adanya perdebatan antara dia dan Flora, lantas di perkeruh dengan wanita itu yang dengan lantang lebih memilih pekerjaannya sebagai model di banding keluarga mereka, yang lantas membuat David juga ikut berang, dan memutuskan agar ia membuahi sendiri rahim citra untuk memiliki anak hingga ia memilih jalan itu.
"Kenapa Dav, kenapa kamu menyakiti ku dengan cara seperti ini?! " ujar Flora mulai terisak.
David melengos, jengah. "Jangan playing victim, Flo, kau sendiri yang meminta ku untuk melakukan ini, kau tidak ingat percakapan kita terakhir kali? atau kau memang amnesia?! "
Wajah Flora memucat, sebenarnya dari kemarin dia mulai menyadari kesalahannya karena terburu-buru membuat keputusan yang akhirnya akan melukai dirinya sendiri, dia menyesal tapi gengsi nya terlalu tinggi. "T- tapi Dav, aku--"
"Sudahlah, aku tidak ingin berdebat lagi. " potong David. "Seperti katamu waktu itu, jangan urusi bagaimana aku akan mendapatkan anak untuk solusi masalah kita, maka aku juga tidak akan mencampuri lagi urusan pekerjaan mu sebagai model papan atas dan soal pertemanan mu itu! " kata David dengan penuh penekanan lalu ia meninggalkan Flora sendiri dengan wajah penuh ketakutan.
Rajut wajah gelisah tidak bisa Flora sembunyikan, bodoh. Dia merutuki diri sendiri, harusnya dia berpikir lebih masak sebelum membuat keputusan seperti kemarin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
David keluar dari mansion dengan amarah yang luar biasa, dia tidak jadi menyelesaikan beberapa pekerjaan nya dan membiarkan Marlon, sang asisten untuk membereskan itu semua. David mengendarai mobil nya sendiri dengan sedikit ugal-ugalan, satu tempat yang dia tuju bukan rumah kediaman citra tapi sebuah club.
Di luar langit mulai menggelap pertanda malam akan datang. Demi mengusir gemuruh di dalam dada serta berbagai pikiran di kepalanya, David menuangkan itu semua dengan menikmati setiap cangkir berisi cairan merah pekat di club itu.
Setiap minuman yang ia tenggak menjadi ketenangan sendiri untuk nya, beberapa wanita penghibur mulai mendekat, memanfaatkan keadaan nya yang sedang mabuk dan mulai merencanakan aksi mereka demi bisa berakhir di atas ranjang bersama nya.
Namun saat ini, di kepala David hanya tertuju satu wanita, yaitu Citra. Dia ingin wanita itu segera mengandung anak nya agar bisa menutup mulut orang- orang yang mengatakan nya mandul, waktu itu David hanya diam di saat suara- suara sumbang itu mengatakan nya mandul hanya demi menjaga nama baik Flora. Tapi sekarang apa gunanya itu semua, di saat Flora sendiri tak pernah bisa menghargai setiap usahanya.
David menyingkirkan lengan- lengan para wanita penghibur yang mencoba merayunya, dia jijik dengan setiap sentuhan mereka.
David lantas berjalan keluar dengan sedikit tergopoh, meski sudah minum banyak dia masih tetap kuat untuk mengendarai mobil karena dia sudah terbiasa berteman dengan kadar alkohol yang tinggi.
Beberapa saat kemudian, dengan sedikit perjuangan dia sampai ke tempat kediaman yang dia beli untuk citra tinggali.
Langkahnya sedikit berat, napasnya memburu dan wajahnya memerah. Dia membuka dua kancing bagian atas kemejanya, mata elangnya yang menatap tajam seolah di lapisi kabut.
David segera menyadari kehadiran Citra disana, wanita itu sedang berdiri menghadap jendela.
Gadis cantik itu segera berbalik saat menyadari kehadiran nya, namun David lebih dulu menarik tangan nya, membawa kedua bibir mereka bertemu.
Citra yang kaget lantas membelalakkan kedua matanya saat benda kenyal yang tampak asing itu menyentuh permukaan bibirnya dan berusaha untuk menerobos masuk.
Citra ingin menghentikan David namun laki-laki itu justru malah menarik pinggang nya dan menyentuh leher belakang nya, semakin memperdalam ci*uman mereka.
Barulah saat citra memberontak karena kehabisan napas, David baru menghentikan nya, napas mereka sama-sama memburu dan seolah saling beradu.
"Citra, aku menginginkan mu sekarang. "
"Tuan... "
"Ku mohon citra, ijinkan aku. "
****
See you next chapter 💋
di tunggu up nya
🙏🙏🙏
di ceraikan oleh David
dan Citra hamil...
lanjut thor ceritanya
suka sama Flo...
dilema
akankah Citra
langsung Hamidun
dengan sekali tendang...
lanjut thor ceritanya
si tunggu up nya