NovelToon NovelToon
Pewaris Tak Terlihat

Pewaris Tak Terlihat

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4M
Nilai: 4.5
Nama Author: Turyana affandi

Tak di pandang di tempat iya berada sebelumnya. Namun keberadaannya saat ini mampu membuat orang lain mengejar-ngejarnya. Berawal dari kesalahan orang tua yang membuatnya harus hidup di antara garis kemiskinan. Di hina oleh orang lain dan di rendahkan oleh kekasihnya sendiri.

Tiba-tiba sang kakek datang ketika cucu nya benar-benar dalam himpitan rasa malu dan kesal.

Cerita ini hanyalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan alur cerita itu bukanlah hal yang sebenarnya.

Salam Halu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Turyana affandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dana sponsor dari Kendi Grub

"Aku tidak butuh waktu tiga hari. Satu hari saja sebenarnya cukup." Setelah mengulurkan tangannya untuk menyatakan persetujuannya, Arsa kembali berkata.

"Satu hari?" William menjawab sambil menyeringai. Arsa terlihat seperti menantang dirinya sendiri dan terlihat terlalu bangga akan hal itu. William berpikir dalam hatinya bahwa dia belum pernah melihat orang sebodoh Arsa. William menjadi lebih yakin bahwa dirinya akan menang.

"Kalau begitu, kita akan lihat hasilnya sehari lagi." William mengucapkan kalimat persetujuan lalu pergi.

"Arsa, kenapa kamu harus taruhan sama dia? Dan kamu juga janji sama William. Dia itu sudah pasti mau menipumu!" Talita merasa sangat khawatir. Ekspresi di wajahnya sangat cemas. Iya tidak bisa berfikir bagaimana caranya dirinya dan Arsa akan menemukan sponsor dengan waktu sesingkat itu. Talita tahu, tidak akan ada perusahaan besar yang akan mensponsori mereka begitu saja tanpa ada imbalan sesuatu.

Talita merasa bingung mengapa Arsa membuat kesepakatan dengan William seperti itu. Sebuah kesepakatan yang akan menyulitkan dirinya dan Arsa sendiri. Adit pun yang berada di sebelah Talita dan Arsa tidak bisa menahan tawanya.

"Jangan khawatir Talita. Aku yakin Arsa pasti akan memenangkan taruhan ini." Adit tahu dengan pasti, jika Arsa akan mensponsori acara itu sendiri dan juga tahu kalau Arsa bahkan bisa menyumbang dana sebagai sponsor lebih dari tiga puluh juta.

Setiap kali Adit memikirkan kekalahan William, dia membayangkan William menjalani konsekuensi yang di ajukan oleh Arsa. Adit tak bisa menahan tawanya membayangkan hal itu akan terjadi. Seddangkan Talita yang tidak tahu identitas Arsa yang sebenarnya. Hanya bisa merasa semua akan mustahil bisa di lakukan.

"Aku ingin berterima kasih padamu. Terima kasih telah berdiri tegak di hadapanku dan menghentikan William. Aku ngga tahu kalau kamu ngga ada di sini." kata Talita dengan senyum tipis di bibirnya. Gadis itu merasa jika Arsa harus terlibat dalam masalah ini karena dirinya. Talita sangat berterima kasih dan sekaligus merasa bersalah kepada Arsa.

"Kamu adalah ketua kelas kita. Bagaimana mungkin aku bisa membiarkan b******* itu mencemarkan nama baikmu." jawab Arsa sambil tersenyum. Sedangkan Talita hanya bisa diam mendengar apa yang dikatakan oleh Arsa.

"Karena semuanya sudah terlanjur, kita tidak bisa berhenti dan diam saja Arsa. Kita harus memulai, setidaknya kita harus mencoba dan membuktikan kepada William." ucap Talita.

"Seperti yang baru saja aku katakan tadi. Aku akan membantumu mencari sponsor dan mendapatkan dana itu. Serahkan semuanya kepadaku. Sekarang ayo kita pergi!" Arsa Berkata sambil tersenyum kepada Talita. Ia pun berjalan lurus keluar dari gerbang kampus sedangkan Talita mengikutinya dari belakang.

"Arsa, bukankah kita harus mencari tahu tentang Perusahaan mana yang harus kita target kan?" Talita bertanya. bagi dirinya tidak mudah untuk mengincar perusahaan besar yang mau menjadi sponsor. Pertama-tama mereka harus mempelajari bagaimana caranya dia dan Arsa bisa meyakinkan pihak sponsor untuk menyumbangkan dana.

"Tidak perlu Talita. Aku sudah punya rencana." Arsa menggelengkan kepalanya.

"Benarkah? Perusahaan yang mana? " Talita bertanya dengan rasa penasaran.

Arsa tersenyum ramah pada Talita, dan pada saat yang sama, Iya mengucapkan dua kata yang membuat Talita tak percaya.

"Kendi Grub." jawab Arsa dengan entengnya.

" Kendi grup?" Talita benar-benar terkejut. Iya dia tahu kalau perusahaan kendi grup adalah perusahaan yang sangat ketat.

"Kalau perusahaan sebesar Kendi Group, aku khawatir mereka tidak akan pernah peduli pada kita. Lebih baik kita cari perusahaan lain saja." kata Talita.

"Tidak... Kita harus mencoba dulu ke Jendi grub." Arsa bersikeras dan tersenyum kepada Talita. Iya memanggil taksi dan langsung pergi ke kendi Group. Meskipun Talita merasa dia tidak akan berhasil mencari dana dari Kendi Group seperti memenangkan undian, tapi Talita merasa bahwa dia harus mencoba terlebih dahulu. Iya harus mengikuti Arsa yang sudah bersedia membantunya.

Sebenarnya mobil Lamborghini milik Arsa diparkir di dekat kampus. Tapi dia tidak mau mengemudikan mobilnya sendiri. Arsa lebih memilih untuk naik taksi. Arsa tidak ingin mengungkapkan identitasnya untuk saat ini, karena tidak ingin persahabatannya dengan Talita berubah. Kalau bukan karena nilai Solidaritas persahabatannya dengan Talita, Arsa tidak akan mau repot melakukan perjalanan jauh-jauh ke perusahaannya hanya untuk mengambil uang sebesar 30 juta. Iya bisa saja langsung meminta kepada Fendi. Namun karena ingin terlihat natural, iya harus meminta kepada Fendi untuk membuatkan surat keterangan bahwa Kendi grup akan menjadi sponsor di acara kampus kali ini. Mencari sponsor yang mau menyumbangkan dana, adalah sebuah pengalamannya dan Talita untuk pertama kali.

Sesampainya di Kendi Group, Arsa dan Talita melihat betapa megahnya bangunan perusahaan tersebut. Kelihatannya, Arsa tertarik pada Talita bukan hanya karena kecantikannya, tetapi juga karena karakternya. Talita adalah sosok wanita pekerja keras. wanita yang selalu berjuang dan tidak mengenal kata menyerah. Itulah yang menarik perhatian Arsa dari diri Talita.

Ada dua security yang berdiri di depan gerbang Kendi grub dan di lobby pula berdiri dua pria lagi sebagai penjaga agar tak sebarangan orang bisa masuk ke perusahaan.

"Arsa, apa kita benar-benar akan masuk ke Kendi grub? Bisakah kita melewati pintu itu?" Talita merasa gugup dan dia merasakan telapak tangannya berkeringat.

"Jangan khawatir, aku akan pergi kesana terlebih dahulu." kata Arsa sambil tersenyum. Arsa pun berjalan terlebih dahulu, sedangkan Talita yang melihat Arsa sudah berjalan ia buru-buru mengikuti.

"Apa ada yang bisa saya bantu Tuan? " begitu Arsa dan Talita telah tiba di pintu gerbang, kedua petugas keamanan itu menghentikan Arsa. Para satpam itu benar-benar sudah mengenal Arsa, tapi bersikap seolah-olah tidak mengenal karena tadi Arsa mengirimkan pesan kepada Fendi dan menyuruh mereka untuk pura-pura tidak mengenalnya. Arsa tidak ingin identitas aslinya diketahui oleh Talita.

"Kami adalah mahasiswa dari Unesa. Kampus kami akan mengadakan acara. Dan kedatangan kami ke sini adalah untuk meminta bantuan kepada perusahaan untuk mensponsori acara tersebut. Adapun dana yang kami butuhkan adalah sebanyak 30 juta. Bisakah anda melaporkan ke manajer anda? " kata Arsa menjelaskan kepada kedua satpam tersebut.

" Baiklah Tuan, Saya akan melaporkannya ke manajer." salah satu dari kedua satpam itu mengangguk.

"Dia... Dia pergi untuk menyampaikan kedatangan kita? " Talita terkejut. Dia berpikir bahwa mereka akan mengusir dirinya dan Arsa karena dipikir tidak penting untuk perusahaan.

"Talita... Santailah dan jangan khawatir." kata Arsa sambil tersenyum menenangkan gadis di sampingnya tersebut. Talita pun mengangguk dengan patuh, tapi iya masih merasa sangat gugup. Dia takut di saat satpam itu kembali, mereka akan mengatakan kalau manajer tidak ingin bertemu dengan mereka dan memintanya untuk pergi.

Beberapa menit kemudian, satpam yang tadi itu kembali.

"Tuan, manajer umum ingin bertemu dengan Anda, saya akan mengantarkan Anda kepadanya, ikutlah dengan saya." Kata penjaga itu.

"General Manager? Benarkah? " Talita tercengang dengan keadaan saat ini. Iya merasa gembira setelah mendengar kabar tersebut. Baginya itu adalah keajaiban dan dia merasa sangat luar biasa.

" Ya, ayo pergi!" Kata Arsa sambil tersenyum. Security itu membawa Arsa dan Talita langsung ke ruangan manajer umum. Dua mahasiswa itu melihat seorang pria duduk di dalam.

Fendi dan Arsa diam-diam saling memandang dan berpura-pura tidak mengenal satu sama lain.

“General Manager... Selamat siang? " Talita terlihat sangat gugup dan kaku. Dia tidak pernah menyangka akan bisa bertemu dengan general manager Kendi Group.

"Silakan duduk Nona dan Tuan." Fendi tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Talita ayo duduk." Arsa pun duduk bersama Talita. Dia bersikap sangat normal seperti biasanya dan bahkan tidak gugup sama sekali.

"Saya sudah mendengar laporan dari security Jika Anda berdua ingin Kami mensponsori acara kampus anda sebesar 30 juta. Jumlah itu bukanlah jumlah yang banyak untuk perusahaan kami. Jadi kami telah memutuskan untuk menyumbangkan dana sebesar yang kalian minta." kata Fendi secara langsung. Talita yang mendengar itu hanya bisa terdiam. Dia tidak pernah berharap semuanya akan berjalan dengan semudah itu.

"Hmm... Arsa, Apakah aku sedang bermimpi? " kata Talita dengan rasa bingung.

"Tidak Talita... Kamu sedang tidak bermimpi. Kita sudah mendapatkan dana dari sponsor itu." Jawab Arsa sambil tersenyum.

Sepuluh menit kemudian, Arsa dan Talita telah meninggalkan ruangan general manager dengan sebuah amplop besar berisi uang tunai sebesar 30 juta rupiah lengkap dengan stempel berwarna merah dari Kendi grub. Setelah berjalan keluar pintu ruangan general manager, Talita tiba-tiba saja melompat ke arah Arsa dan memeluknya.

"Arsa, ini sangat luar biasa. Aku tidak percaya kita benar-benar mendapat dana dari sponsor. Dan yang hebatnya lagi, dana sponsor itu dari Kendi Grub." Ucap Talita dengan nada gembira. Aroma tubuh Talita langsung menyapu ke dalam pikiran Arsa. Pelukan yang tiba-tiba itu membuat Arsa canggung. Ia jarang bersentuhan fisik dengan perempuan, apalagi perempuan cantik seperti Talita.

1
Neng Khoyah
lanjut Thor ....cerita nya tambah seru ....
Muhammad Nizam
pisah
Azril Parmen
Luar biasa
Randy
jd kurang menarik alur cerita nya jd nyimpang/Smug/
Randy
nda seru thor bukanx sma talita malah sma rita yg gila harta hmmm dijebak pula
wantaya
harusnya memang jadi dua novel meski saling terhubung,namun alur,klimaks ,anti klimaks,dan endingnya harus berbeda,jadi pembaca merasa membaca dua novel yang berbeda
Joni S Hasibuan
Buruk
Randy
thor saran thor coba arsa dilatih bela diri thor biar ada bekal tuk jaga diri mya thor tanpa harus bergantung sma pelindungx thor past tambah keren tuh thor n wasis pun tambah kesel/Facepalm//Facepalm/
Den Mas Har
sak karepmu wes koe penting bahagia
Den Mas Har
sak karepmu wes,seng penting koe bahagia/Curse//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Randy
hahaha itulah akibat serakah,sombong n merasa paling unggul akhir nya senjata makan tuan haha kena strokk berat dah wasis/Facepalm//Facepalm//Facepalm/lanjutkan thor gaskennn
Mbah Kung
kok macet... semangat thor
Syahrizal
Luar biasa
Msntan 99
pisah
Randy
/Grin//Grin//Facepalm/kocakk.belum kena ulti ud gemetaran mngkax jgn sombong kena mental.gk tuh
muhammad aiman ridzwan
setuju.. pisahkan novel.. jadikan 2 novel kayak judul novel "suami di anggap miskin" dan "mereka tidak tahu aku kaya".. kedua novel tu bersambung
Ezra Sumadi
bikin baru jak kk othor
kurdi
terserah lu thor mau lanjur apa kagak bodo amat,udh g seru
Joko Santoso
setuju
queeen
setuju yg penting d lanjutkan kan thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!