Tidak menginginkan menjadi duri dalam hubungan dua orang yang saling mencintai. Tetapi takdir sudah menjadi seperti itu. Kesalahan besar yang membuat Aletta harus berada diantara hubungan Thalia Kakak kandungnya dengan Devan orang yang seharusnya menjadi Kakak iparnya.
Aletta kehidupannya sudah dihancurkan, berusaha menerima takdirnya dan mengalah demi kebahagiaan sang Kakak. Tetapi ternyata semua tidak mudah.
Lalu bagaimana Aletta harus berada di posisi yang benar-benar sangat sulit ini?
Apa dia mampu bertahan?
Siapa yang menjadi korban sebenarnya!
Lalu siapa yang paling tersakiti dalam hal ini?"
Jangan lupa untuk mengikuti novel terbaru saya sampai selesai. Jangan tabung bab dan terus dukung dengan beri komentar.
Follow Ig Saya ainuncefeniss
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Aletta yang pada akhirnya hari ini terbang juga ke Bali. Aletta menghindari 1 pesawat dengan Devan dan Thalia yang pasti tidak ingin mengganggu orang-orang tersebut. Bagaimana tidak dia benar-benar sangat muak dengan Devan yang kerap kali mengganggunya.
Aletta yang sudah berada di dalam pesawat sembari menyelesaikan pekerjaannya. Aletta memang awalnya menolak untuk datang menemui Bayu. Tetapi Aletta juga tidak enak pada Bayu yang sudah datang pada acara fashion show nya.
"Aku berjanji pada Vallen hanya sebentar saja. Semoga saja tidak mengingkari janji agar Vallen tidak ngambek," batin Aletta.
Dari pada Aletta tidak ada pekerjaan yang akhirnya dia mengerjakan kembali pekerjaan yang dia bawa dari kantor.
Tidak lama akhirnya pesawat itu landing juga. Aletta yang terlihat berjalan yang tidak membawa koper dan hanya membawa tas yang di pegangnya yang berisi pakaian yang akan dia gunakan untuk acara Bayu nanti malam.
"Aletta!" langkah Aletta yang tiba-tiba saja terhenti ketika ada yang memanggilnya yang membuat Aletta melihat kearah suara tersebut yang tak lain ternyata itu Thalia dan Devan.
Aletta tampak kaget, 2 orang itu adalah orang yang sangat dia hindari. Tetapi 2 orang itu tiba-tiba saja ada di sana.
"Kak!" ucap Aletta yang mau tidak mau menghampiri Devan dan Thalia.
"Kenapa Kakak ada di sini? Bukankah berangkatnya nanti siang?" tanya Aletta yang sebelumnya memang mengetahui hal itu.
"Kita tidak jadi berangkat siang. Alangkah lebih cepat lebih baik," jawab Thalia.
"Apa Kakak naik pesawat yang sama dengan ku?" tanya Aletta.
"Jika kita sama-sama berada disini bukankah jelas iya," jawab Thalia yang membuat Aletta terdiam.
"Begitu! Soalnya aku tidak melihat Kakak tadi," ucap Aletta.
"Bagaimana kamu mau melihatnya. Kamu terlalu buru-buru," sahut Thalia yang membuat Aletta hanya tersenyum tampak terpaksa.
"Ya, sudah kalau begitu kita langsung saja pergi!" ajak Devan.
"Ayo Aletta!" ajak Thalia.
"Mau kemana?" tanya Aletta bingung.
"Langsung saja ke resort Bayu. Dia sudah mengabari Kakak yang akan memberikan kita tempat istirahat," jawab Thalia.
"Tapi aku tidak menginap dan tidak perlu Resort," jawab Aletta yang lagi-lagi sangat menghindari pertemuan itu.
"Kamu masa iya menolak permintaan Bayu. Aletta dia sudah menyiapkan semuanya dan seharusnya kamu menghargai apa yang sudah di siapkan Bayu," ucap Thalia.
"Tapi aku tidak berjanji apapun pada Bayu," jawab Aletta yang mulai kesal.
"Walau seperti itu. Kamu harus menghargai Bayu, kasihan Bayu Aletta," ucap Thalia.
"Ya, sudah kalau begitu," sahut Aletta yang mau tidak mau akhirnya menurut.
"Ayo langsung saja!" ajak Devan.
Thalia menganggukkan kepala.
"Aku sudah jelas-jelas menghindari mereka dan lihatlah apa yang mereka lakukan. Kak Thalia juga kenapa selalu mengaitkan semua ini dengan Devan," batin Aletta dengan menghela nafas.
Aletta harus menjadi obat nyamuk di Antara pasangan itu. Dia duduk di belakang dan lihatlah bagaimana Thalia dan Aletta yang tampak romantis-romantis dengan Thalia yang sejak tadi bermanja dengan kekasihnya yang sembari menyetir.
Walau berusaha untuk tidak peduli, tetapi tetap saja Aletta merasa tidak nyaman, pandangan matanya juga terlihat gelisah sebentar-sebentar melihat kedepan dan kembali mengalihkan.
Ternyata Devan juga memperhatikan Aletta dari kaca spion. Devan menyunggingkan senyumnya yang sepertinya menyukai Aletta yang tidak nyaman.
Bersambung....